You are on page 1of 4

Khutbah Jumat, 13 April 2012

HIDUP BERTETANGGA DENGAN BAIK

,





,

,
,

.





.



,
.


,





:


:

,
.
Maasyral muslimin, jamaah shalat jumat Rahimakumullah
Mengawali khutbah pada kesempatan yang baik ini, saya mengajak pada para jamaah
sekalian, utamanya pada diri saya sendiri, marilah kita selalu tingkatkan iman dan taqwa kita
kepada Allah SWT. dengan menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya,
juga kita menjalin hubungan yang sebaik-baiknya kepada Allah SWT. dan juga kepada
sesama manusia. Dengan begitu mudah-mudahan kita menjadi orang yang beruntung, di
dunia, lebih-lebih di akhirat nanti, Amiinn.
Maasyral muslimin, jamaah shalat jumat rahimakumullah
Di dalam hidup ini tentu kita memiliki tetangga, baik tetangga rumah kita maupun tetangga
di kantor di tempat kita bekerja. Menjalin hubungan baik dangan tetangga dan orang yang
selalu berdekatan dengan kita merupakan perintah agama, yang mestinya kita patuhi, agar
hidup kita merasa nyaman, tentram dan saling berbuat baik satu sama lain.
Adalah Malaikat Jibril, sering kali berpesan kepada Rasulullah saw . agar berbuat baik
kepada tetangga. Karena seringnya Jibril berpesan masalah itu, sampai Rasulullah mengira
bahwa tetangga itu akan bisa menjadi pewaris harta pusaka.

:





)(
.


Artinya:
Dari ibnu umar ra., ia berkata, Rasulullah SAW. Pernah bersabda, Malaikat Jibril
selalu berpesan kepadaku mengenai persoalan tetangga, sampai aku mengira
bahwa tetangga itu akan dapat mewarisi. (HR. Bukhari).
Tidaklah ada orang yang berbuat jahat dn menyakiti tetangga, melainkan yang pasti
dia merupakan orang yang tercela lagi jahat. Banyak hadist-hadish sahih Bukhari dan Muslim
terkait dengan hal ini. Diantaranya sabda Rasulullah saw:


:




(
,



)

Artinya:
Dari Abi syuraih, sesungguhnya Nabi SAW. bersabda, Demi Allah, tidaklah beriman,
Demi Allah, tidaklah beriman. Ditanyakan, Siapakah ya Rasulullah ? Beliau
bersabda, yaitu, orang yang tidak bisa membuat tetangganya merasa aman dari
kejahatannya. (HR. Bukhari)
Maasyiral muslimin, jamaah shalat jumat rahimakumullah
Islam memerintahkan kaum muslimin agar berbuat baik kepada tetangga.
Sesungguhnya pada masa sebelum Islam (jahiliyah) dan pada masa Islam, bangsa arab
sangat mendambakan dan membanggakan kehidupan bertetangga yang baik, bahkan
semua rumah dapat diukur nilainya dari siapa tetangganya.
Rasulullah saw. bersabda:







) (
,


Artinya:
Dari Anas, dari Nabi saw, beliau Bersabda: Demi dzat yang jiwaku berada di
tangan_Nya, tidaklah seorang hamba beriman (secara baik dan sempurna), sampai
ia menintai tetangganya, atau beliau bersabda, sampai ia mencintai saudaranya,
sebagimana ia mencintai dirinya sendiri. (HR. Muslim).

MaasyIral muslimin, jamaah shalat jumat rahimakumullah


Seburuk-buruk tetangga adalah orang yang selalu berusaha mencari tahu rahasia
dan aib tetangganya baik yang terang-terangan maupun yang tersembunyi dengan selalu
mengintip dan memata-matainya.
Imam Al-Qurtubi menceritakan di dalam kitab at-tadzkirah, ia berkata, diceritakan
dari Amr bin Dinar, ia berkata bahwa konon ada seorang laki-laki penduduk Madinah. Ia
mempunyai saudara perempuan yang tinggal disuatu tempat di Madinah. Ketika sadara
perempuannya itu sakit, ia datang menjenguknya, lalu saudara perempuannya itu
meninggal dan ia pun turut menguburkannya.
Setelah selesai menguburkannya, ia teringat bahwa ada sesuatu dari miliknya yang
tertinggal, terkubur bersama saudara perempuannya. Ia meminta bantuan seseorang dari
saudaranya, untuk membongkar kubur saudaranya dan mengambil barang miliknya yang
tertinggal didalam kubur. Setelah membongkar dan mengambil dari dalam kubur tersebut,
ia berkata kepada seorang temannya, coba kamu menyingkir ke sana, aku akan mengintai
dan melihat keadaan saudara perempuanku.
Ternyata ia melihat api yang menyala-nyala didalam kubur saudara perempuannya.
Maka ia segera mengembalikan tanah galian itu kembali. Setelah selesai meratakan kubur
saudara perempuannya, ia kembali pulang menjumpai ibunya dan bertanya, Apa yang
biasa diperbuat oleh saudara perempuanku, alias puteri ibunda, semasa hidupnya?
Ibunya berkata, Mengapa kamu menanyakannya, sedangkan dia telah mati.
Aku mohon Ibu berkenan menceritakannya kepadaku, pinta anak laki-laki, yang tidak lain
adalah sadara laki-laki dari perempuan yang telah meninggal itu.
Ibunya berkata, ia bisa mengakhirkan (menunda-nunda) shalatnya dan dia bisa mendekati
pintu atau celah-celah (lubang) dinding tetangga lalu menempelkan kupingnya (nguping)
apa yang dibicarakan tetangganya, kemudian dia ceritakan kepada orang lain.
Maasyral muslimin, jamaah shlat jumat rahimakumullah
Demikianlah khotbah jumat yang saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini, semoga
dibarengi hidayah Allah SWT. Sehingga ada guna dan manfaatnya dan mudah-mudahan kita
menjadi orang yang beruntung, memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akherat,
Amiinn

Khutbah Kedua

.
,


:

:

.



. :



.

,

,

,

,
,


,


.



,


,
.

You might also like