You are on page 1of 3

Vaksin Jerap Difteri Tetanus Deskripsi Nama & Struktur Kimia : Sifat Fisikokimia : Sediaan suspensi campuran adsorbed

diphteria toxoid dan adsorbed tetanus toxoid yang telah dimurnikan, teradsorbsi ke dalam pembawa mineral (3 mg/mL hydrated aluminium phosphate / aluminium hydroxide) yang isotonis dengan darah. Thimerosal 0,1 mg/mL digunakan sebagai pengawet. Sifat antigen secara berlawanan dipengaruhi oleh pengawet antimikroba terutama tipe fenol. Potensi komponen vaksin per dosis tidak kurang dari 30 IU (International Unit) untuk potensi toksoid Difteri dan tidak kurang dari 40 IU untuk potensi toksoid Tetanus Keterangan : -

Golongan/Kelas Terapi Obat Yang mempengaruhi Sistem Imun

Indikasi : Imunisasi Aktif Secara Simultan Terhadap Difteri dan Tetanus.

Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian Tiap mL mengandung toksoid Difteri yang dimurnikan 40 Limes flocculations (Lf), toksoid Tetanus yang dimurnikan 15 Limes flocculations (Lf), Aluminium fosfat 3 mg, Thimerosal 0.1 mg/mL digunakan sebagai pengawet. Vaksin harus dikocok dulu sebelum digunakan untuk menghomogenkan suspensi. Vaksin harus disuntikkan secara intramuskuler atau subkutan yang dalam. Jarum suntik dan syringe yang steril harus digunakan pada setiap penyuntikkan. Vaksin DT dianjurkan untuk anak usia di bawah 8 tahun. Untuk individu usia 8 tahun atau lebih dianjurkan imunisasi dengan vaksin jerap Td. Vaksin DT lebih dianjurkan untuk diberikan pada usia anak-anak daripada vaksin DTP jika terjadi kontraindikasi terhadap komponen pertusis. Untuk anak-anak sedikitnya 3 kali penyuntikkan secara intramuskuler dengan dosis 0.5 mL dengan interval 4 minggu Farmakologi

Stabilitas Penyimpanan

Disimpan dan ditransportasikan pada suhu 2-8C, tidak boleh dibekukan dan terlindung dari cahaya. Daluwarsa 2 tahun.

Kontraindikasi * Dosis kedua atau selanjutnya jangan diberikan pada anak yang menderita gejala-gejala berat setelah pemberian dosis sebelumnya. * Seseorang yang terinfeksi HIV baik tanpa gejala maupun dengan gejala, imunisasi DT harus berdasarkan jadwal standar tertentu.

Efek Samping Gejala-gejala seperti lemas dan kemerahan pada lokasi suntikan yang bersifat sementara, kadang-kadang gejala demam.

Interaksi - Dengan Obat Lain : Vaksin DT dapat diberikan secara bersamaan dengan vaksin BCG, Campak, Rubella, Mumps, Polio (OPV dan IPV), Hepatitis B, Hib dan Yellow Fever. Obat-obat imunosupresan (antineoplastics atau therapeutic doses of cortic. Obat-obat imunosupresan (antineoplastics atau therapeutic doses of corticosteroids) menurunkan respon vaksin dan disarankan untuk menunda imunisasi - Dengan Makanan : -

Pengaruh - Terhadap Kehamilan : Meskipun belum ada bukti bahwa vaksin pada kehamilan menyebabkan teratogenik, sebaiknya vaksin diberikan pada trimester kedua untuk meminimalkan risiko pada fetus - Terhadap Ibu Menyusui : Tidak diketahui apakah vaksin didistribusikan ke dalam ASI. Produsen menyatakan bahwa vaksin harus digunakan dengan perhatian pada ibu menyusui. - Terhadap Anak-anak : Keamanan dan efikasi pada anak-anak belum dilakukan. - Terhadap Hasil Laboratorium : -

Parameter Monitori -

Bentuk Sediaan: Vial 10 dosis.

Peringatan: Pasien imunodefisiensi.

Kasus Temuan Dalam Keadaan Khusus -

Informasi Pasien -

You might also like