Professional Documents
Culture Documents
Nitrat (NO3-N) Senyawa aktif biru metilen Sulfida (H2S) Fenol Sianida (CN)
Konsentrasi (mg/L) 100 300 50 150 5 10 10 50 200 400 6.0 9.0 38 40 [oC] 1.0 5.0 20 30 5.0 10 0.05 0.1 0.5 1.0 0.05 0.5
Tabel 2.1. Model Baku mutu air limbah industri Parameter Kadar Maksiumum (mg/L) BOD5 COD TSS Fenol Amonia total (sebagai N) pH Debit limbah maksimum 75 125 50 0,25 4
Beban Pencemaran Maksimum (gram/satuan produk) 22,5 37,5 15 0,08 1,2 6-9
BAKU MUTU AIR LIMBAH CAIR (TERMASUK PENGOLAH LIMBAH CAIR TERPUSAT (KAWASAN) Parameter Satuan Golongan Baku Mutu Limbah Cair (Golongan Sungai) I
A.FISIKA
Temperatur Zat padat terlarut Zat padat tersuspensi
o
II
38 2000 200
III
40 4000 200
IV
45 5000 500
35 1500 100
mg/L mg/L
B. KIMIA
pH Besi (Fe) Mangan (Mn) Barium (Ba) Tembaga (Cu) Seng (Zn) Kromium heksavalen(Cr 6) Kromium total (Cr tot) Kadmium (Cd) Raksa (Hg) Timbal (Pb) Timah putih (Sn) Arsen (As) Selenium (Se) Nikel (Ni) Kobal (Co) Sianida (CN) Sulfida (H2S) Flourida (F) Klorin bebas (Cl2) Amonia bebas (NH3-N) Nitrat (NO3-N) Nitrit (NO2-N) BOD5 COD Detergen anionik Phenol
+
6-9 mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L 5 0,5 1 1 5 0,05 0,1 0,01 0,001 0,1 2 0,05 0,01 0,1 0,2 0,05 0,01 1,5 0,02 0,5 10 0,06 30 80 0,5 0,01
6-9 10 2 2 2 10 0,1 0,5 0,05 0,002 0,5 3 0,1 0,05 0,2 0,4 0,1 0,06 15 0,03 1 20 1 50 100 1 0,05
6-9 15 5 3 3 15 0,5 1 0,1 0,005 1 4 0,5 0,1 0,5 0,6 0,5 0,1 20 0,04 5 30 3 150 300 10 1
mg/L mg/L
1 NIHIL
5 NIHIL
15 NIHIL
20 NIHIL
100 1000
1000 5000
2000 10000
2000 10000
Pengawasan Kualitas Air Bersih. Berdasarkan SK Menteri Kesehatan 1990 Kriteria penentuan standar baku mutu air dibagi dalam tiga bagian yaitu: 1. Persyaratan kualitas air untuk air minum. 2. Persyaratan kualitas air untuk air bersih. 3. Persyaratan kualitas air untuk limbah cair bagi kegiatan yang telah beroperasi. Mengingat betapa pentingnya air bersih untuk kebutuhan manusia, maka kualitas air tersebut harus memenuhi persyaratan, yaitu : 1. Syarat fisik, antara lain: a. Air harus bersih dan tidak keruh b. Tidak berwarna c. Tidak berasa d. Tidak berbau e. Suhu antara 10?-25? C (sejuk) 2. Syarat kimiawi, antara lain: a. Tidak mengandung bahan kimiawi yang mengandung racun b. Tidak mengandung zat-zat kimiawi yang berlebihan c. Cukup yodium d. pH air antara 6,5 9,2 3. Syarat bakteriologi, antara lain: Tidak mengandung kuman-kuman penyakit seperti disentri, tipus, kolera, dan bakteri patogen penyebab penyakit. Pada umumnya kualitas air baku akan menentukan besar kecilnya investasi instalasi penjernihan air dan biaya operasi serta pemeliharaannya. Sehingga semakin jelek kualitas air semakin berat beban masyarakat untuk membayar harga jual air bersih. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 173/Men.Kes/Per/VII/1977, penyediaan air harus memenuhi kuantitas dan kualitas, yaitu: a. Aman dan higienis. b. Baik dan layak minum. c. Tersedia dalam jumlah yang cukup. d. Harganya relatif murah atau terjangkau oleh sebagian besar masyarakat Parameter yang ada digunakan untuk metode dalam proses perlakuan, operasi dan biaya. Parameter air yang penting ialah parameter fisik, kimia, biologis dan radiologis (Hartono.A.J, Teknologi Membran Pemurnian Air, 1994 ), yaitu sebagai berikut: Parameter Air Bersih Fisika Kimia Biologi Radiologi 1. Kekeruhan 2. Warna 3. Rasa & bau 4. Endapan 5. Temperatur 1. Organik, antara lain: karbohidrat, minyak/ lemak/gemuk, pestisida, fenol, protein, deterjen, dll. 2. Anorganik, antara lain: kesadahan, klorida, logam berat, nitrogen, pH, fosfor,belerang, bahanbahan beracun. 3. Gas-gas, antara lain: hidrogen sulfida, metan, oksigen. 1. Bakteri 2. Binatang 3. Tumbuh-tumbuhan
4. Protista 5. Virus 1. Konduktivitas atau daya hantar 2. Pesistivitas 3. PTT atau TDS (Kemampuan air bersih untuk menghantarkan arus listrik)