You are on page 1of 8

PERTEMUAN XIV MOTOR INDUKSI FASA TUNGGAL

14.1 UMUM Penggunaan motor induksi fasa tunggal di industri sangat luas khususnya motor-motor yang berukuran kecil (ukuran sekitar 1 kW). Penggunaannya adalah sebagai penggerak listrik untuk peralatan kecepatan konstan berdaya rendah seperti mesin-mesin perkakas, peralatan domestic, dan mesin-mesin pertanian pada keadaan dimana tidak terdapat suplai fasa tiga. Kebutuhan motor-motor induksi fasa tunggal sangat besar mulai dari ukuran kecil (< 1 kW) sampai 4 kW. Kekurangan penggunaan motor induksi fasa tunggal antara lain adalah: a. Outputnya hanya sekitar 50% dari motor fasa tiga, untuk suatu ukuran rangka dan kenaikan temperatur yang diberikan. b. Faktor kerja rendah. c. Efisiensi lebih rendah. d. Harga lebih mahal disbanding dengan motor fasa tiga untuk output yang sama. Secara konstruksi, motor ini mirip dengan motor induksi fasa banyak kecuali: statornya hanya mempunyai belitan fasa tunggal dan saklar sentrifugal digunakan pada beberapa tipe motor untuk memutus belitan yang digunakan untuk tujuan start. Motor induksi fasa tiga, bila dihubungkan dengan tegangan bolak balik akan menghasilkan suatu medan magnet yang berputar terhadap ruang dan medan putar ini yang menjadi prinsip dasar motor induksi. Namun, fasa tunggal tidak menghasilkan medan putar. Sumber tegangan bolak balik yang sinusoidal menghasilkan fluks yang sinusoidal pula.

e=

d , = m cos t dt

(14.1)

Fluks yang sinusoidal di atas hanya menghasilkan fluks (medan) pulsasi saja dan bukan fluks yang berputar terhadap ruang. Bila fluks sebagai fungsi waktu:

= m cos t
maka fluks sebagai fungsi waktu dan ruang:

(14.2)

= m cos t cos

(14.3)

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Hamzah Hillal M.Sc MESIN ARUS BOLIK-BALIK

dimana t = kecepatan, dan = sudut ruang, atau:

1 1 = m cos( t ) + m cos( + t ) 2 2

(14.4)

Dengan kata lain, fluks yang dihasilkan oleh kumparan fasa tunggal merupakan fluks dengan dua komponen yaitu: a. Komponen fluks dengan arah maju:

1 m cos( t ) 2
b. Komponen fluks dengan arah mundur:

1 m cos( + t ) 2
dimana kedua komponen di atas bergerak berlawanan arah dengan kecepatan t yang sama sehingga kedudukannya terhadap ruang seolah-olah tetap. Kedua komponen fluks yang berlawanan arah tersebut tentunya akan

menghasilkan torsi (kopel) yang sama besarnya dan berlawanan arah pula (arah maju dan mundur) seperti ditunjukkan pada gambar 14.1. Torsi resultan yang dihasilkan oleh kedua komponen torsi tersebut pada dasarnya mempunyai kemampuan untuk mengerakkan motor dengan arah maju dan mundur. Tetapi pada keadaan start kemampuan motor untuk maju sama besar dengan kemampuan gerak mundurnya, oleh sebab itu motor tetap saja diam. Apabila dengan suatu alat bantu dapat diberikan sehingga memberikan sedikit torsi maju, maka motor akan berputar mengikuti torsi resultan maju, demikian pula sebaliknya. Persoalan sekarang adalah bagaimana cara memberikan torsi mula pada motor induksi fasa tunggal.

Gambar 14.1 Torsi maju dan mundur pada mesin induksi fasa tunggal

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Hamzah Hillal M.Sc MESIN ARUS BOLIK-BALIK

14.2 RANGKAIAN EKIVALEN Rangkaian ekivalen motor induksi fasa tunggal dapat dikembangkan berdasarkan pada teori medan berputar dua. Untuk pengembangan rangkaian ekivalen, pertama adalah menimbang kondisi berhenti atau rotor terkunci dimana pada kondisi ini motor seakanakan bertindak sebagai transformator dengan belitan kedua terhubung singkat sperti dapat dilihat pada gambar 14.2.

I1

R1

X1

' I2

' R2

Em

Rm

Xm

' X2

Gambar 14.2 Rangkaian ekivalen motor induksi fasa tunggal keadaan berhenti Gambar 14.3 menunjukkan rangkaian ekivalen motor induksi fasa tunggal pada saat berhenti yang didasarkan pada teori medan berputar dua. Penjumlahan fasor Emf dan Emb adalah sama dengan tegangan yang diterapkan V (kurang jatuh tegangan pada resistansi stator R1 dan reaktansi bocor X1).

I1

R1

X1

' I2 f

E mf =

Em 2

Rm 2

Xm 2

' R2 2 ' X2 2

V
' I 2b
' R2 2

E mf =

Em 2

Rm 2

Xm 2

' X2 2

Gambar 14.3 Rangkaian ekivalen motor induksi fasa tunggal keadaan berhenti yang didasarkan pada teori medan berputar dua

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Hamzah Hillal M.Sc MESIN ARUS BOLIK-BALIK

Bila rotor berputar pada kecepatan N yang besesuian dengan medan maju, slip s adalah bersesuaian dengan medan maju sedangkan slip (s-2) bersesuaian dengan medan mundur, dan rangkaian ekivalen berubah seperti diberikan pada gambar 14.4.

I1

R1

X1
I mf

' I2 f

Emf =

Em Rm 2 2

Xm 2

' R2 medan maju 2s


' X2 2

V
I mb
Emf = Em 2
' I 2b
' R2 medan mundur 2( 2 s )

Rm 2

Xm 2

' X2 2

Gambar 14.4 Rangkaian ekivalen motor induksi fasa tunggal keadaan operasi normal Jika rugi-rugi inti diabaikan, maka rangkaian ekivalen termodifikasi seperti yang dapat dilihat pada gambar 14.5. Rugi-rugi inti disini ditimbang sebagai rugi-rugi putaran dan dikurangkan dari daya yang dikonversi menjadi daya mekanik dengan kesalahan yang timbul relatif kecil.

R1

X1
I mf
' R2 medan maju 2s ' X2 2

Emf

Xm 2

V
I mb
E mf
' I 2b
' R2 medan mundur 2( 2 s )

Xm 2

' X2 2

Gambar 14.5 Aproksimasi rangkaian ekivalen motor induksi fasa tunggal keadaan operasi normal

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Hamzah Hillal M.Sc MESIN ARUS BOLIK-BALIK

14.3 KARAKTERITIK PERFORMANSI Ketika suatu motor induksi fasa tunggal beroperasi dengan hanya mengenergisasi medan utamanya, karakteristik performansinya dapat ditentukan dari dagram rangkaian ekivalen untuk nilai slip yang berbeda. Sementara melakukan perhitungan, rugi-rugi inti akan ditimbang sebagai rugi-rugi putaran. Impedansi yang disebabkan oleh medan maju adalah:
' ' jX m R2 X2 Z f = R f + jX f = + j yang paralel dengan 2s 2 2

(14.5)

sedangkan impedansi yang disebabkan oleh medan mundur adalah:

Z b = Rb + jX b =

' jX m R2 X' + j 2 yang paralel dengan 2(2 s ) 2 2

(14.6)

sehingga menghasilkan impedansi total:

Z eq = Z1 + Z f + Z b
Arus motor menjadi:

(14.7)

I1 =

V V = Z eq Z1 + Z f + Z b

(14.8)

dan factor daya menjadi:

pf =

Req Z eq

R1 + R f + Rb Z1 + Z f + Z b

(14.9)

Emf = I1Z f dan Emb = I1Z b , sehingga:


' I2 f =

Emf
' R2 X' + j 2 2s 2s

I1 Z f
' ' R2 X 2 + 2s 2s 2 2

(14.10)

dan

' I 2b =

Emb
' R2 X' + j 2 2( 2 s ) 2s

I1 Z f
' ' R2 X 2 + 2( 2 s ) 2 s 2 2

(14.11)

Daya-daya yang timbul adalah: a. Daya pada celah udara untuk medan maju:

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Hamzah Hillal M.Sc MESIN ARUS BOLIK-BALIK

' Pcelahudara f = I 2 f

( )

' R2 W 2s

(14.12)

b. Daya pada celah udara untuk medan mundur:


' Pcelahudara b = I 2b

( ) 2( 2R s ) W
2 ' 2

(14.13)

c. Daya output mekanik untuk medan maju:


' Pmek f = (1 s ) Pcelahudara f = I 2 f

( )

' R2 1 s W 2 s

(14.14)

d. Daya output mekanik untuk medan mundur: Pmek b = [1 ( 2 s ) ] Pcelahudarab = I e. Daya output mekanik net: Pmek net = Pmek f + Pmek b = (1 s ) Pcelahudara f + [1 ( 2 s ) ] Pcelahudarab = (1 s ) Pcelahudara f + Pcelahudarab W

( )

' 2 2b

' R2 1 s W 2 2s

(14.15)

(14.16)

f. Akhirna daya output = Pmek-net rugi-rugi friksi dan belitan rugi-rugi inti.
Torsi yang timbul adalah: a. Torsi yang dikembangkan untuk medan maju:

Tf =

Pcelahudara f 2N s 60

(14.17)

b. Torsi yang dikembangkan untuk medan mundur:

Tb =

Pcelahudara b 2N s 60

(14.18)

c. Torsi net yang dikembangkan: Tnet =

[P

celahudara f

Pcelahudarab 2N s 60

]
(14.19)

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Hamzah Hillal M.Sc MESIN ARUS BOLIK-BALIK

14.4 MOTOR FASA TIDAK SEIMBANG Mempunyai 2 kumparan stator yaitu kumparan utama (u) dan kumparan bantu (b) yang diletakkan dengan perbedaan sudut 900 derajat listrik. Kumparan bantu mempunyai tahanan lebih besar daripada kumparan utama, sedangkan reaktansinya dibuat lebih kecil. Dengan demikian, terdapat perbedaan fasa antara arus kumparan Im dengan arus kumparan bantu Ia (Ia terdahulu dari Im). Motor berfungsi sebagai motor fasa dua tidak seimbang, akibatnya terjadi medan putar pada stator yang mengakibakan motor berputar. Kumparan bantu diputuskan hubungannya (saklar s terbuka) ketika motor mencapai putaran sekitar 75% kecepatan sinkron (gambar 14.6). Biasanya digunakan saklar yang terbuka oleh adanya gaya sentrifugal pada motor.
V I + V Ia b 75 100 % kecepatan sinkron Im u S T Ia Im I

Gambar 14.6 Motor fasa tidak seimbang

14.5 MOTOR KAPASITOR Dengan dipasangnya kapasitor pada rangkaian kumparan bantu akan diperoleh beda fasa 900 antara arus kumparan utama Im dan arus kumparan bantu Ia (Ia terdahulu 900 dari Im). Berbagai alat seperti kompressor, pompa, mesin pendingin yang banyak dipakai di rumah memang memerlukan torsi awal yang relatif lebih besar, sehingga motor kapasitor cocok digunakan (gambar 14.7).
I + V Ia b 75 100 % kecepatan sinkron Im Im u S C T (%) Ia

330

u
I

Gambar 14.7 Motor kapasitor

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Hamzah Hillal M.Sc MESIN ARUS BOLIK-BALIK

Contoh soal: I Motor Induksi Fasa Tunggal I.1 Suatu motor fasa tunggal dengan tipe kapasitor motor 1/3 hp, 120 volt, 60 Hz, mempunyai impedansi kumparan utama dan kumparan bantu dengan nilai masingmasing: Zu=4,5+j3,7 ohm, dan Zb=9,5+j3,5 ohm. Tentukan besar kapasitor yang diperlukan untuk menjalankan motor tersebut. (177 F) Solusi I1:
I + V Ia b Im u S C Ia

u
I Im

Sudut antara I dan Im sama dengan sudut impedansi kumparan uatamnya yaitu: u = tan-1 (3,7/4,5) =39,60. Sedangkan sudut antara I dan Ic sama dengan sudut impedansi kumparan antu dan kapasitansi: = 39,6 90 = tan-1 {(3,3-Xc)/9,5} =39,60 (3,3-Xc)/9,5 = tan (-50,40) = -1,21 Xc = 1,25x9,5 + 3,5 = 15 Ohm. Atau C = 106/(15x377) = 177 F

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Hamzah Hillal M.Sc MESIN ARUS BOLIK-BALIK

You might also like