You are on page 1of 1

BERMINAT MENJADI INVESTOR DI KONTRAK BERJANGKA Pak Devie, Seorang teman ingin mengajak saya berinvestasi di pasar berjangka.

Katanya dapat memberikan hasil yang tinggi. Saya tertarik untuk mencobanya, tetapi saya tidak tahu sama sekali berinvestasi di pasar berjangka. Mohon penjelasan secara sederhana dan mendasar agar saya dapat menentukan untuk berinvestasi atau tidak di pasar berjangka. Terimakasih. Sulaiman, Surabaya. Pasar merupakan tempat bertemunya produsen untuk menjual barang dan konsumen untuk membelinya. Dalam perkembangannya, ada dua tipe pasar berdasarkan waktu realisasi transaksi jual dan beli yaitu pasar sekarang (spot market) dan pasar berjangka (future market). Seandainya konsumen membutuhkan minyak sawit (CPO) sekarang maka konsumen dapat bertransaksi pada spot market. Tetapi jika konsumen tersebut membutuhkan CPO lima bulan dari sekarang. Maka konsumen tidak dapat bertransaksi di spot market. Padahal konsumen juga menginginkan kepastian harga beli CPO lima bulan lagi. Apabila lima bulan lagi harga CPO meningkat drastis otomatis konsumen menderita kerugian. Oleh karena itu konsumen ingin memastikan harga beli CPO lima bulan lagi pada saat sekarang. Dalam istilah keuangan, konsumen sedang melakukan Lindung Nilai (hedging). Lindung Nilai dapat dilakukan dengan dengan membeli kontrak berjangka di Pasar Berjangka. Selain konsumen, produsen juga dapat melakukan lindung nilai untuk memastikan harga jual di masa depan melalui kontrak berjangka. Idealnya Pasar berjangka mempertemukan konsumen yang membutuhkan CPO dengan produsen yang sedang kebingungan menjual CPO lima bulan lagi. Kenyataannya kosumen tidak bertemu dengan produsen, melainkan dengan para spekulan. Para spekulan bukan produsen atau konsumen, tetapi orang yang mengharapkan mendapat keuntungan dengan berinvestasi di pasar berjangka. Ada tiga posisi seandainya diajak berinvestasi di pasar berjangka. Posisi pertama adalah anda yang sedang melakukan lindung nilai. Artinya, anda sebagai konsumen yang takut terjadi kenaikan harga beli barang di masa depan atau anda sebagai produsen yang takut terjadi penurunan harga jual barang di masa depan. Jadi yang melakukan lindung nilai adalah konsumen dan produsen. Posisi kedua adalah sebagai spekulan. Spekulan berarti menerima transfer resiko baik dari produsen yang sedang takut terjadi penurunan harga jual di masa depan dan konsumen yang sedang takut terjadi kenaikan harga beli di masa depan. Semoga posisi ketiga tidak terjadi dimana spekulan bertemu dengan spekulan, sehingga yang terjadi murni berinvestasi bukan upaya transfer resiko. Memang posisi ketiga dapat mengaburkan makna utama mendirikan pasar berjangka karena aktivitas lindung nilai dan perlindungan harga tidak terjadi. Keuntungan para spekulan didapat dari selisih harga yang disepakati pada awal kontrak berjangka dengan harga pasar pada saat akhir kontrak. Sebagai ilustrasi, spekulan bertransaksi dengan konsumen yang ingin membeli barang lima bulan lagi dengan harga awal kontrak Rp. 1000, sedangkan pada akhir kontrak ternyata harga pasar Rp. 900. Otomatis spekulan mendapat keuntungan Rp. 100. Ilustrasi lain, jika spekulan bertransaksi dengan produsen yang ingin menjual barang lima bulan lagi dengan harga awal kontrak Rp. 2000, sedangkan harga pasar pada akhir kontrak Rp. 2200. Otomatis spekulan mendapat keuntungan Rp. 200. Disamping itu, bermain di pasar berjangka wajib merealisasikan transaksi jual atau beli pada akhir kontrak atau melakukan transaksi pertukaran perdagangan. Oleh karena itu, menjadi spekulan di pasar berjangka termasuk kategori orang Agresif. Sebagai informasi tambahan, Indonesia sudah memiliki pasar berjangka yaitu Bursa Berjangka Jakarta (BBJ). Ada beberapa macam produk yang aktif diperdagangkan BBJ mulai dari komoditas seperti CPO, emas, olien sampai dengan kontrak gulir emas dan kontrak gulir index emas. Selamat Mencoba. Devie., CFP

You might also like