You are on page 1of 17

Definisi

Volvulus merupakan kelainan berupa puntiran dari

segmen usus terhadap usus itu sendiri, mengelilingi mesenterium dari usus tersebut dengan mesenterium itu sendiri sebagai aksis longitudinal sehingga menyebabkan obstruksi saluran cerna.

Epidemiologi
Insidensi volvulus di dunia bervariasi, dengan kejadian

volvulus usus besar berkisar 1-5% dari seluruh penyebab obstruksi letak rendah. Di dunia bagian barat, populasi volvulus usus besar 80% adalah volvulus sigmoid, diikuti dengan volvulus sekum sebanyak 15%, kolon transversal 3% dan fleksura splenik (kolon antara bagian transversal dan asending) 2%. Kondisi ini juga serupa dengan kondisi di daerah Afrik, Asia bagian selatan dan Amerika selatan. Di daerah "volvulus belt" di Afrika dan Timur Tengah, kejadian volvulus bahkan mencapai 50% dari penyebab obstruksi usus besar. Volvulus lainnya dapat terjadi di gaster dan midgut.

Klasifikasi
Volvulus Gaster
Volvulus Midgut Volvulus Sekum

Volvulus Kolon Transversal


Volvulus Sigmoid

Volvulus gaster
Volvulus gaster merupakan kasus yang jarang terjadi,

namun merupakan salah satu kasus kegawatan karena menyebabkan inkarserata dan strangulasi.

Volvulus midgut
Midgut merupakan bagian embriologis yang

kemudian menjadi duodenum, jejunum, ileum, sekum, apendiks, kolon asending, kolon bagian fleksura hepatik dan kolon transversal.

Volvulus sekum
Volvulus sekum melibatkan distal ileum dan colon

ascending, dimana keduanya saling terpuntir.

Volvulus kolon transversal


Volvulus pada kolon transversal merupakan kasus

yang jarang terjadi, yaitu sebanyak 4% dari seluruh kasus volvulus serta banyak menyerang perempuan.

Volvulus sigmoid
Volvulus sigmoid merupakan volvulus dengan kejadian

terbanyak dibandingkan volvulus ditempat lain. Volvulus sigmoid terjadi akibat perpanjangan sigmoid sehingga panjang sigmoid berlebihan disertai dengan basis mesenterium yang sempit.

Pemeriksaan penunjang
Laboratorium Pemeriksaan penunjang laboratorium tidak banyak membantu diagnosis volvulus, namun berguna untuk persiapan operasi, juga dapat mengkonfirmasi adanya komplikasi dari volvulus.

Radiologi Foto polos abdomen anterior-posterior dan lateral dapat menunjukan adanya obstruksi usus, dengan adanya pelebaran loop, dilatasi lambung dan duodenum, dengan atau tanpa gas usus serta batas antara udara dengan cairan (air-fluid level).

Ultrasonografi Pemeriksaan ultrasonografi tidak banyak membantu diagnosis volvulus, namun pada pemeriksaan ini dapat didapatkan cairan intraluminal dan edema di abdomen.

CT scanning CT scanning mempunyai sensitivitas spesifisitas yang baik untuk mendiagnosis adanya obstruksi usus, termasuk volvulus.

Komplikasi
Strangulasi menjadi penyebab dari keabanyakan kasus

kematian akibat obstruksi usus. Isi lumen usus merupakan campuran bakteri yang mematikan, hasil-hasil produksi bakteri, jaringan nekrotik, yang jika terjadi perforasi makan akan menyebabkan peritonitis. Namun tanpa terjadi perforasi, bakteri secara permeabel dapat menuju pembuluh darah dan menyebabkan infeksi yang berlanjut menjadi sepsis.

Penatalaksanaan
Operative, yaitu dengan laparotomi, koreksi volvulus,

reseksi, dll. non-Operative 1. Memasukan pipa melalui anus, ukuran 30-36 panjang 50 cm, menuju tempat obstruksi. Barium dimasukan ke dalam pipa dan tekanan hidrostatik untuk memasukan barium akan membuka puntiran volvulus. Keberhasilan akan dikonfirmasi dengan dekompresi atau keluarnya feses dan gas. 2. Rektoskopi atau dengan kolonoskopi yang dimasukan melalui anus menuju tempat obstruksi.

Antibiotik Antibiotik spektrum luas direkomendasikan pada pasien dengan curiga adanya nekrosis jaringan dan infeksi, terlebih jika didapatkan komplikasi perforasi, peritonitis dan sepsis. Antibiotik spektrum yang disarankan adalah golongan ampisilin, klindamisin dan gentamisin. Antibiotik ini terbukti efektif dalam menurunkan angka kejadian infeksi post operatif.

Prognosis
Prognosis pasien dengan volvulus tergantung dari

komplikasi yang menyertai serta cepatnya penanganan. Volvulus midgut mempunyai angka mortalitas 3-15%. Penundaan operasi akan meningkatkan angka mortalitas. Pada pasien dengan nekrosis saluran cerna, reseksi dapat meningkatkan angka kelangsungan hidup.

You might also like