Professional Documents
Culture Documents
Stafilokokus (75 %)
Micobacterium Tuberkulosis
Streptokokus
Penyebab
Escheria Coli
Penumokokus
Patofisiologi
Respon Inflamasi Peningkatan vaskularisasi dan udema Trombosis pembuluh darah (2 3 hr) Iskemia dan nekrosis tulang Peningkatan jaringan dan medulla Berkembang ke kavitas medularis dan periosternum dan menyebar ke jaringan lunak ataupun sekitar sendi Abses tulang
Manifestasi klinik
Bila
septicemia
Evaluasi diagnostik
Pemeriksaan laboraturium
o Peningkatan leukosit dan LED o Kultur darah dan abses untuk menentukan antibiotik
yang sesuai
Masalah keperawatan
Kerusakan mobilitas fisik b.d nyeri dan bengkak sendi Nyeri b.d inflamasi, insisi, drainase
Penatalaksanaan
1) 2)
Mobilisasi daerah yang terkena Rendam dalam Normal saline hangat selama 20 menit beberapa
kali/hr
3) 4) 5)
Lakukan kultur darah, swab, kultur abses Pemberian antibiotik IV Pembdehan tulang, jaringan purulen dan nekrotik diangkat dan daerah tersebut dirigasi dengan cairan fisiologis steril
6)
7)
8)
Rongga debridement dapat diisi graft tulang konselus untuk untuk merangsang penyembuhan.
9)
untuk
mengurangi udema
11)
teknik aseptik
14) Pasang kompres hangat dan dingin secara bergantian
OSTEOMIELITIS KRONIK
1) 2)
3)
4) 5) 6)
OSTEOPOROSIS
Osteoporosis
Merupakan kasus umum pada muskuloskeletal
pada perempuan
1 dari 2 pada perempuan dan 1 dari 8 pada laki-laki berusia
likely to break.
Patah yang sering terjadi hip, spine and wrist. Fraktur pada Hip and spine menjadi perhatian utama.
PENGERTIAN
Keadaan dimana terdapat pengurangan jaringan tulang per
tulang yang cukup luas dan menunjukkan gejala yang berkaitan dengan proses menua
lumbalis, daerah kolum femoris dan trokhanter dan tulang colles di pegelangan tangan.
EPIDEMIOLOGI
Tersebar hampir di seluruh dunia dan menjadi masalah
Rentan bagi ras kulit putih seperti keturunan eropa utara dari
Dampak
PATOGENESIS
Pada masa pertumbuhan tulang sesudah tejadi penutupan
Normal bone
Osteoporosis
MORFOLOGI
osteoporosis sistemik- mengenai seluruh tulang, kec.oleh
massa jaringan menurun, ggn mineralisasi tidak ada oleh karena pembentukan matrix & mineralisasi tetap seimbang
ETIOLOGI
Primer ; proses penuaan, post menopause.
sekunder :
- malnutrisi - kelainan endokrin - imobilisasi lama - berkurangnya ca feedback inhibitor dlm diet - rangsang sekresi PtH aktivasi osteoklas - reabsorbsi Ca tulang - berkurangya absorbsi Ca ke tulang - meningkatnya sensitivitas osteoklas thd pth - menurunnya sintesis vit.d aktif - kadar estrogen yg rendah
Sepanjang hidup wanita mengalami dua hal penting, "land mark" yaitu
menarche dan menopause. Menopause adalah akhir dari berfungsinya ovarium. Wanita kehilangan efek protektif dari estrogen, terjadi percepatan remodelling tulang dengan akibat osteoporosis. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara kadar estrogen pada wanita menopause dengan laju resorpsi tulang melalui pemeriksaan dioksipyridinolin urin. Rancangan penelitian ini adalah studi cross
Sanglah Denpasar. Hasil penelitian terhadap 52 orang karyawati RS Sanglah yang telah menopause didapatkan data 21,1 % kadar estradiol
normal dan 78,9% dengan kadar estradiol rendah (< 30 pg/ml). Dari
seluruh sampel 75% dengan kadar deoxypyridinoline normal dan 25% kadar deoxypyridinoline urin tinggi (>7,5 nmol/L), 1 sampel (1,9%) dengan kadar estradiol normal didapatkan hasil pemeriksaan deoxypyridinoline yang tinggi. Dari 41 sampe1 (78,9%) dengan kadar estradiol serum rendah, didapatkan 12 orang (23,1 %) dengan kadar deoxypyridinoline tinggi merupakan kelompok dengan resiko paling tinggi untuk mengalami osteoporosis. Simpulan: 23,1% sampel dengan kadar estradiol serum rendah yang kadar deoxypyridinolinenya tinggi merupakan kelompok dengan risiko paling tinggi untuk mengalami osteoporosis.
Alkohol
- Berkurangnya masa tulang - Meracuni jaringan tulang atau mengurangi masa tulang akibat peminum alkohol umumnya menjadi anoreksia
Aktifitas fisik
idialnya aktifitas akan menekan rangka tulang & menyebabkan tulang berkontraksi sehingga merangsang
pembentukan tulang
Wanita berusia lanjut yang berdiri kurang dari 5 jam sehari beresiko 2x lebih besar dari wanita yang lebih aktif.
Diet
Obat-obatan
- Steroid
Manifestasi klinis
- Nyeri dengan atau adanya fraktur yang nyata - Sifat nyeri : timbul mendadak, sakitnya hebat dan terlokalisir
pada daerah yang terserang, nyeri berkurang perlahan-lahan apabila klien istirahat.
- Nyeri makin hebat bila digunakan utk aktifitas sehari-hari - Fraktur spontan maupun akibat trauma minimal dapat terjadi
Pengobatan
- Meningkatkan pembentukan tulang : Na Fluorida (44 - 48 mg/hr) dan Steroid Anabolik namun kedua obat ini di AS kurang dipakai karena efek sampingnya.
Pencegahan
- masa tulang dewasa secara optimal - mengatur makan dan kebiasaan gaya hidup yang menjamin seseorang tetap bugar - diet tinggi kalsium (1000 mg/hr)
Prevention
Building strong bones in childhood and adolescence is the
best defense.
A balanced diet rich in calcium and Vitamin D
Weight bearing exercise A healthy lifestyle with no smoking or excessive alcohol
intake.
Bone density testing and medication when appropriate.
Perawatan
- pemberian NSAID untuk mengurangi rasa sakit dan kejang pada otot dimunu sbl makan - Berikan analgetik narkotik bila terjadi kompresi akut pada tulang - berikan bantalan pemanas dan massage - berikan penopang punggung terutama saat berjalan
DETEKSI BDT
Mendeteksi osteoporosis sebelum jadi fraktur.
Memprediksikan
peluang
fraktur
dimasa
mendatang.
Determines your rate of bone loss and monitors the
effects of treatment.
You use medications that cause osteoporosis You have type I diabetes, liver disease, kidney disease or a
family history
You experience early menopause
factor.
Youre postmenopausal over 65 and never had a test.
Calcium
Increase calcium:
Consume calcium rich foods such as, low-fat milk, cheese,
inadequate
Vitamin D
Is needed for your body to absorb calcium.
CONTOH ; CASE
Nancy Bauer is a 53-year-old involutary. She has been married or 36 years and has two children. Mrs. Bauer says she is 65 inches tall. She has
smoked one pack of cigarettes a day for 30 years and drinks one to two
glasses of wine with dinner each evening. She does not routinely exercise. Mrs. Bauer has had symptoms of menopause for 8 years, including hot
flashes in the early years and mood swings of late. She has never been on
hormone replacement therapy. Mrs. Bauer is currently seeking medical advice for continuous low back pain. The pain is not relieved with an overthe-counter analgesic, and she frequently wakes up during the night because of the pain.
ASSESSMENT
The nurse practitioner notes that Mrs. Bauers vital signs
are all within normal limits. She has full range of motion of all extremities and is able to stand and bend over, but she reports discomfort when returning to the upright position. Mrs. Bauer has a slightly pronounced
DIAGNOSIS
1. Acute pain of the lower spine, related to vertebral
compression
2. Deficient knowledge, related to osteoporosis and treatment
secondary to osteoporosis
EXPECTED OUTCOMES
keluhan nyeri punggung menurun
mendiskripsikan cara mengatasi & pencegahan komplikasi memahami penelitihan yang terkait termasuk treatmenya Mengungkapkan merokok dapat mencegah progresifitasnya konsultasi ; suplemen, obat yang mencegah
treatmen osteoporosis
Sediakan
literatur
terkini
tentang
pengobatan
osteoporosis.
Diskusikan
komplikasi osteoporosis.
Instruct in dietary and calcium supplements that help
EVALUATION
On her return visit 6 months later,Mrs. Bauer reports that she feels
much better.
She is no longer irritable and does not experience mood swings,
because she has been taking her prescribed hormone replacements for 6 months.
She is eating products rich in calcium and taking a daily supplement of
LATAR BELAKANG
1.
2. 3.
80 % populasi
Penyebab kecacatan ketiga pada usia kerja Kerugian ekonomi penurunan produktifitas
ETIOLOGI
Regangan lumbosakral akut 2. Ketidakstabilan ligamen lumbosakral 3. Kelemahan otot 4. Osteoporosis tulang belakang 5. Stenosis tulang belakang 6. Diskus intervertebralis 7. Ketidakstabilan tungkai
1.
PATOFISIOLOGI
Diskus intervertebralis
MANIFESTASI KLINIS
PENATALAKSANAAN
Biasanya sembuh sendiri 6 bln
Tirang baring yang cukup, hindari stres, relaksasi Tidur di matras sedang 2 3 hr
Fleksikan lumbal lebih rendah dari kepala & tekuk pada lutut
Miring dengan lutut dan panggul difleksikan Hindari tengkurap
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. 2.
Nyeri b.d masalah muskulo skeletal Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri, spasme dan
berkurangnya kelenturan
3.
4. 5.
Perubahan kinerja b.d gangguan mobilitas dan nyeri kronik Gangguan nutrisi (lebih dari kebutuhan) b.d obesitas
INTERVENSI
1.
Meredakan nyeri
Anjurkan px patuh tirah baring Pernafasan diagfragma dan relaksasi Distraksi Imajinasi terbimbing
2. Memperbaiki mobilitas fisik Posisi bergerak dan berdiri Ajari pindah tempat tidur dengan menghindari memutar dan melenggok Ubah aktivitas secara kontinyu Jadwalkan latihan 2x / hr 3. Tingkatkan mekanika tubuh yang tepat Postur tubuh saat berbaring, duduk, berdiri dan cara mengangkat barang yang tepat Anjurkan bersepatu tumit rendah Anjurkan untuk memindahkan beban tubuh pada salah satu kaki
Hindari membungkuk yang lama Bila duduk lutut dan pinggul menekuk dan lutut harus sama atau lbih tinggi dari pinggul Sebaiknya tidur dengan posisi miring dengan lutut dan pinggul ditekuk atau terlentang dengan lutut disangga dalam posisi fleksi Ajari cara mengangkat yang benar Pakai korset bila perlu mengangkat beberapa kali
4. Pendidikan klien dan perawatan di rumah a. Berdiri Hindari berdiri dan berjalan yang lama Bila harus lama istirahatkan pd satu tumpuan kaki Hindari kerja membungkuk
b. Duduk Hindari duduk yang lama Duduk pada kursi dengan punggung lurus Gunakan pijakan kaki agar lutut lebih tingi dari pinggul Hilangkan rongga pada punggung dengan duduk dengan posisi bokong ke depan Hindari ekstensi lutut dan pinggul Menimalkan aktivitas yang meregangkan tulang
c. Berbaring Istirahatkan pada waktu tertentu Letakkan papan di bawah kasur Hindari tidur telungkup Ketika berbaring pada salah satu sisi letakkan bantal di bawah kepala dan satu lagi diantara tungkai Ketika terlentang gunakan bantal di bawah lutut
d. Mengangkat
Saat mengangkat jaga punggung tetap lurus dengan beban
sedekat mungkin ke tubuh Angkat dengan otot tungkai besar bukan otot punggung
Lindungi punggung dengan korset Jongkok dengan tetap lurus bila mengambil sesuatu dari lantai Hindari memutar batang tubuh, mengangkat di atas pinggang
Posisi mengangkat
EVALUASI
1.
Penurunan atau peredaan nyeri Istirahat dg nyaman Mengubah posisi dg nyaman Nyeri reda melalui modalitas fisik, teknik psikologis dan meditasi Menghindari ketergantungan obat
Kembali ke aktivitas secara bertahap Menghindari posisi yg menyebabkan ketidaknyamanan dan spasme otot
teknik
menghadapi
masalah
untuk