You are on page 1of 68

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KASUSKASUS MUSKULOSKELETAL

DISAMPAIKAN PADA KULIAH SEMESTER VII PSIK FK UNSRI

PENGERTIAN OSTEOMIELITIS AKUT


Penyakit yang disebabkan oleh peradangan pada tulang

terutama peradangan pada bagian myelum dari tulang (Sachdeva, 1996)

Infeksi jaringan tulang yang biasanya disebabkan oleh infeksi

bakterial yang akut maupun kronis (Wilson, P, 1994)

Infeksi tulang yang bersifat umum, serius dan sering

berakibat fatal bagi anak-anak (Soeharso)

Infeksi tulang yang disebabkan oleh penyebaran hematogen

dari fokus tempat lain (tonsil, lepuh, infeksi gigi, ISPA),


penyebaran infeksi jaringan lunak (ulkus decubitus, ulkus vaskuler), atau kontaminasi langsung tulang (fraktur

terbuka, traumatik, pembedahan tulang)

Stafilokokus (75 %)

Micobacterium Tuberkulosis

Streptokokus

Penyebab

Escheria Coli

Penumokokus

STADIUM PADA OSTEOMIELITIS


1) Stadium I ; terjadi dalam 3 bln pertama, sering berhubungan

dengan penumpukan hematoma / infeksi superfisial

2) Stadium II ; terjadi antara 4 24 bln setelah pembedahan

1) Stadium III ; terjadi 2 thn atau lebih setelah pembedahan,

biasanya akibat penyebaran hematogen

Patofisiologi
Respon Inflamasi Peningkatan vaskularisasi dan udema Trombosis pembuluh darah (2 3 hr) Iskemia dan nekrosis tulang Peningkatan jaringan dan medulla Berkembang ke kavitas medularis dan periosternum dan menyebar ke jaringan lunak ataupun sekitar sendi Abses tulang

Manifestasi klinik
Bila

infeksi hematoma biasanya mendadak disertai

septicemia

Bila infeksi sampai korteks akan mengenai periosteum dan

jaringan lunak ditandai denga nyeri, bengkak, nyeri tekan.

Bila osteomielitis merupakan kontaminasi langsung tidak

ada septicemia hanya bengkak, hangat dan nyeri tekan.

Evaluasi diagnostik

X-ray : pembengkakan jaringan lunak. Pemindalan tulang dan MRI

Pemeriksaan laboraturium
o Peningkatan leukosit dan LED o Kultur darah dan abses untuk menentukan antibiotik

yang sesuai

Masalah keperawatan

Kerusakan mobilitas fisik b.d nyeri dan bengkak sendi Nyeri b.d inflamasi, insisi, drainase

Kurang pengetahuan perawatan b.d kurang informasi


perawatan di rumah

Potensial infeksi b.d kemajuan invasi bakteri

Penatalaksanaan
1) 2)

Mobilisasi daerah yang terkena Rendam dalam Normal saline hangat selama 20 menit beberapa

kali/hr
3) 4) 5)

Lakukan kultur darah, swab, kultur abses Pemberian antibiotik IV Pembdehan tulang, jaringan purulen dan nekrotik diangkat dan daerah tersebut dirigasi dengan cairan fisiologis steril

6)

Dilakukan squestrektomi (pengangkatan involukrum) oleh


dokter ahli

7)

Luka ditutup rapat untuk menutup rongga mati (dead


space) dipasang tampon agar dapat diisi jaringan granulasi ataupun drainase.

8)

Rongga debridement dapat diisi graft tulang konselus untuk untuk merangsang penyembuhan.

9)

Pertahankan tirah baring; tangani ekstrimitas dengan


lembut

10) Berikan bantal untuk memberikan kesejajaran

untuk

mengurangi udema

11)

Bantu dan ajrkan rentang gerak pasif/aktif pada


ekstrimitas tidak sakit setiap 4 jam dan nafas dalam setiap jam

12) Pantau adanya Trombosis Vena Dalam (TVD) : nyeri betis,

tanda Homans, edema.


13) Lakukan perawatan kulit dengan tetap mempertahankan

teknik aseptik
14) Pasang kompres hangat dan dingin secara bergantian

14) Berikan diet tinggi protein, tinggi kalori sesuai toleransi

untuk meningkatkan proses penyembuhan


15) Perbanyak intake cairan 16) Ganti posisi secara sering; beri penyangga pada bagian

ekstrimitas yang terkena; lakukan gosok punggung


17) Berikan analgesik sesuai indikasi

OSTEOMIELITIS KRONIK
1) 2)

Abses brondie Osteomielitis kronik setelah osteomielitik kronik

3)
4) 5) 6)

Osteomielitis kronik setelah fraktur terbuka


Osteomielitis kronik perifer (fraktur patologik) Osteomielitis kronik pada ujung distal amputasi Osteomielitis Garr

OSTEOPOROSIS

Osteoporosis
Merupakan kasus umum pada muskuloskeletal

Di US menjadi masalah bagi 28 juta penduduknya. 80 % nya

pada perempuan
1 dari 2 pada perempuan dan 1 dari 8 pada laki-laki berusia

di aats 50 tahun dapat mengalami fraktur akibat osteoporosis.


Butuh dana besar yang mencapai 38 jt/hr.

Penyakit ini menyebabkan tulang menjadi fragile and more

likely to break.
Patah yang sering terjadi hip, spine and wrist. Fraktur pada Hip and spine menjadi perhatian utama.

PENGERTIAN
Keadaan dimana terdapat pengurangan jaringan tulang per

unit volume, sehingga tidak mampu melindungi atau


mencegah terjadinya fraktur terhadap trauma minimal. Perubahan antara substansi mineral dan organik tulang.

Kelainan dimana terjadi penurunan massa tulang total,

akibat dari kecepatan resorpsi tulang lebih besar dari


kecepatan remodelling.

menunjukkan adanya penurunan absolut jumlah jaringan

tulang yang cukup luas dan menunjukkan gejala yang berkaitan dengan proses menua

Lokasi yang tersering adalah vertebra torakalis dan

lumbalis, daerah kolum femoris dan trokhanter dan tulang colles di pegelangan tangan.

EPIDEMIOLOGI
Tersebar hampir di seluruh dunia dan menjadi masalah

kesehatan masyarakat terutama di negara berkembang

Di AS menyerang 20 25 juta penduduk, 2 diantara 2- 3 wanita

menopouse dan lebih dari 50 % penduduk diatas umur 78 -80 tahun.

Rentan bagi ras kulit putih seperti keturunan eropa utara dari

pada campuran afrika-amerika

Pada wanita dari eropa utara, jepang dan cina mudah

terkena dari pada yang berasal dari afrika, spanyol atau


mediterania.

Dampak

serius adalah fraktur panggul dan dapat

menyebabkan kematian sebanyak 10 15 % setiap

tahunnya, dan lebih dari 50 % pasien fraktur panggul


terancam mengalami ketergantungan sehingga

diantaranya memerlukan bantuan perawat

PATOGENESIS
Pada masa pertumbuhan tulang sesudah tejadi penutupan

epifisis pertumbuhan tulang terjadi secara longitudinal akan

terhent. Fase ini terjadi penurunan oporitas tulang pada bagian


korteks. Proses konsilidasi secara maksimal pada usia 30-35 th, sesudah usia 40 - 45 th akan terjadi penipisan tulang bagian

korteks sebesar 0,3 0,5 % setiap tahun, sedangkan tulang


trabekula akan mengalami proses serupa pada usia lebih muda.

Pada wanita akan meningkat tajam setelah menopouse (4050

%) sedangkan pada pria dengan usia sama hanya (20 30 %).

Are your bones healthy ?

Normal bone

Osteoporosis

MORFOLOGI
osteoporosis sistemik- mengenai seluruh tulang, kec.oleh

karena imobilisasi lama bagian tubuh tertentu


paling berat pada bagian kerangka yang mengandung banyak

jaringan penyangga beban tubuh.


Tulang belakang dan colum femoris sasaran utama sering

merupakan tempat fraktur


Tulang osteoporotikkomposisi tetap=tulang normal meski

massa jaringan menurun, ggn mineralisasi tidak ada oleh karena pembentukan matrix & mineralisasi tetap seimbang

ETIOLOGI
Primer ; proses penuaan, post menopause.
sekunder :

- malnutrisi - kelainan endokrin - imobilisasi lama - berkurangnya ca feedback inhibitor dlm diet - rangsang sekresi PtH aktivasi osteoklas - reabsorbsi Ca tulang - berkurangya absorbsi Ca ke tulang - meningkatnya sensitivitas osteoklas thd pth - menurunnya sintesis vit.d aktif - kadar estrogen yg rendah

Sepanjang hidup wanita mengalami dua hal penting, "land mark" yaitu

menarche dan menopause. Menopause adalah akhir dari berfungsinya ovarium. Wanita kehilangan efek protektif dari estrogen, terjadi percepatan remodelling tulang dengan akibat osteoporosis. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara kadar estrogen pada wanita menopause dengan laju resorpsi tulang melalui pemeriksaan dioksipyridinolin urin. Rancangan penelitian ini adalah studi cross

sectional. Populasi penelitian semua wanita yang telah mengalami mati


haid selama 12 bulan atau lebih yang bekerja di RS Sanglah Denpasar, dengan kriteria inklusi wanita menopause dengan riwayat menstruasi teratur, siklik, dan periodik sebelum usia 40 tahun. Dioksipyridinolin urin diperiksa dengan metode high performance liquid chromatography (HPLC) di Laboratorium Klinik Prodia. Penurunan kadar hormon estrogen adalah konsentrasi estradiol (E2) bebas darah < 30 pg/ml dan kadar estradiol

normal =30 pg/ml.

Pemeriksaan hormon estrogen dilakukan di Laboratorium Bayi Tabung RS

Sanglah Denpasar. Hasil penelitian terhadap 52 orang karyawati RS Sanglah yang telah menopause didapatkan data 21,1 % kadar estradiol

normal dan 78,9% dengan kadar estradiol rendah (< 30 pg/ml). Dari
seluruh sampel 75% dengan kadar deoxypyridinoline normal dan 25% kadar deoxypyridinoline urin tinggi (>7,5 nmol/L), 1 sampel (1,9%) dengan kadar estradiol normal didapatkan hasil pemeriksaan deoxypyridinoline yang tinggi. Dari 41 sampe1 (78,9%) dengan kadar estradiol serum rendah, didapatkan 12 orang (23,1 %) dengan kadar deoxypyridinoline tinggi merupakan kelompok dengan resiko paling tinggi untuk mengalami osteoporosis. Simpulan: 23,1% sampel dengan kadar estradiol serum rendah yang kadar deoxypyridinolinenya tinggi merupakan kelompok dengan risiko paling tinggi untuk mengalami osteoporosis.

FAKTOR YANG BEPENGARUH


Merokok

- Tembakau dapat meracuni tulang

- Menunkan kadar estrogen


- Penurunan berat badan pada perokok - Merokok dapat mempercepat menopouse 5 tahun

Alkohol

- Berkurangnya masa tulang - Meracuni jaringan tulang atau mengurangi masa tulang akibat peminum alkohol umumnya menjadi anoreksia

Aktifitas fisik

idialnya aktifitas akan menekan rangka tulang & menyebabkan tulang berkontraksi sehingga merangsang

pembentukan tulang

Imobilitas dapat mengurangi masa tulang

Wanita berusia lanjut yang berdiri kurang dari 5 jam sehari beresiko 2x lebih besar dari wanita yang lebih aktif.

Asupan Kalsium dan vitamin D

- Semakin tua penyerapan ca dari GI tract menurun


- Wanita 80 th hanya menyerap Ca dari makanan - Pertambahan usia pada laki&wanita menurunkan laktosa - wanita menopouse absorbsi Ca bekurang karena turnnya estrogen - Ca pasca menopouse bertambah (800 menjadi 1000-1200 hingga 1500 mg

- Pria berusia 75 th butuh 1200 mg


- Vit. D ; mencgah osteomalacia, kegagalan memineralkan jaringan tulang. - Lansia dengan iklim dingin beresiko kekuranga vit D akut - lansia yang terkurung dalam rumah atau institusi sosial

Diet

- Protein - Fosfor - mengurangi kafein

Obat-obatan

- Steroid

Manifestasi klinis
- Nyeri dengan atau adanya fraktur yang nyata - Sifat nyeri : timbul mendadak, sakitnya hebat dan terlokalisir

pada daerah yang terserang, nyeri berkurang perlahan-lahan apabila klien istirahat.
- Nyeri makin hebat bila digunakan utk aktifitas sehari-hari - Fraktur spontan maupun akibat trauma minimal dapat terjadi

(pergelangan tangan, panggul dan vertebra thorakal 11 12)


- Menurunnya tinggi badan

Pengobatan
- Meningkatkan pembentukan tulang : Na Fluorida (44 - 48 mg/hr) dan Steroid Anabolik namun kedua obat ini di AS kurang dipakai karena efek sampingnya.

- Menghambat resorbsi tulang : Kalsium (1000 1200 mg/hr


utk premenopouse dan 1200 1500 untuk post menopouse)

estrogen, kalsitonin (100 IU/hr) dan difosfonat serta vit. D

Pencegahan
- masa tulang dewasa secara optimal - mengatur makan dan kebiasaan gaya hidup yang menjamin seseorang tetap bugar - diet tinggi kalsium (1000 mg/hr)

- latihan fisik secara teratur


- Hindari : makanan terlalu tinggi protein, alkohol, merokok,

kopi, minum antasida yg mengandung alumunium

Prevention
Building strong bones in childhood and adolescence is the

best defense.
A balanced diet rich in calcium and Vitamin D
Weight bearing exercise A healthy lifestyle with no smoking or excessive alcohol

intake.
Bone density testing and medication when appropriate.

Perawatan

- pemberian NSAID untuk mengurangi rasa sakit dan kejang pada otot dimunu sbl makan - Berikan analgetik narkotik bila terjadi kompresi akut pada tulang - berikan bantalan pemanas dan massage - berikan penopang punggung terutama saat berjalan

DETEKSI BDT
Mendeteksi osteoporosis sebelum jadi fraktur.
Memprediksikan

peluang

fraktur

dimasa

mendatang.
Determines your rate of bone loss and monitors the

effects of treatment.

The National Osteoporosis Foundation ; BDT

You use medications that cause osteoporosis You have type I diabetes, liver disease, kidney disease or a

family history
You experience early menopause

Youre postmenopausal over 50 and have at least one risk

factor.
Youre postmenopausal over 65 and never had a test.

Calcium
Increase calcium:
Consume calcium rich foods such as, low-fat milk, cheese,

broccoli, and others.

Calcium supplement, if dietary calcium consumption is

inadequate

Vitamin D
Is needed for your body to absorb calcium.

Comes from 2 sources : the sun and Fortified dairy

products, egg yolks, saltwater fish, and liver.

Need 400-800 IU a day.

CONTOH ; CASE
Nancy Bauer is a 53-year-old involutary. She has been married or 36 years and has two children. Mrs. Bauer says she is 65 inches tall. She has

smoked one pack of cigarettes a day for 30 years and drinks one to two
glasses of wine with dinner each evening. She does not routinely exercise. Mrs. Bauer has had symptoms of menopause for 8 years, including hot

flashes in the early years and mood swings of late. She has never been on
hormone replacement therapy. Mrs. Bauer is currently seeking medical advice for continuous low back pain. The pain is not relieved with an overthe-counter analgesic, and she frequently wakes up during the night because of the pain.

ASSESSMENT
The nurse practitioner notes that Mrs. Bauers vital signs
are all within normal limits. She has full range of motion of all extremities and is able to stand and bend over, but she reports discomfort when returning to the upright position. Mrs. Bauer has a slightly pronounced

hump on her upper back and is 1 inch shorter than


her stated height on admission.Her muscle strength is symmetric and strong.

DIAGNOSIS
1. Acute pain of the lower spine, related to vertebral

compression
2. Deficient knowledge, related to osteoporosis and treatment

to prevent further damage


3. Imbalanced nutrition: Less than body requirements, related

to inadequate intake of calcium


4. Risk for injury, related to effects of change in bone structure

secondary to osteoporosis

EXPECTED OUTCOMES
keluhan nyeri punggung menurun
mendiskripsikan cara mengatasi & pencegahan komplikasi memahami penelitihan yang terkait termasuk treatmenya Mengungkapkan merokok dapat mencegah progresifitasnya konsultasi ; suplemen, obat yang mencegah

memprogramkan aktifitas fisik untuk mencegah komplikasi


Verbalize safety precautions to prevent fractures due to falls.

PLANNING AND IMPLEMENTATION


Ajarkan kembali latihan penguatan
Libatkan kelompok pendukung osteoporosis, jika tersedia. Berikan umpan balik yang realistis, namun optimis tentang

kehilangan tinggi dan tulang integritas dan potensi hasil pengobatan.


kaji pengetahuan dasar dan benarkan miskonsepsi terkait

treatmen osteoporosis
Sediakan

literatur

terkini

tentang

pengobatan

osteoporosis.

Diskusikan

latihan fisik yang membantu mencegah

komplikasi osteoporosis.
Instruct in dietary and calcium supplements that help

prevent effects of osteoporosis.


Review safety and fall precautions, and provide literature

regarding how to create a safe home environment.

EVALUATION
On her return visit 6 months later,Mrs. Bauer reports that she feels

much better.
She is no longer irritable and does not experience mood swings,

because she has been taking her prescribed hormone replacements for 6 months.
She is eating products rich in calcium and taking a daily supplement of

calcium with vitamin D.


Mrs.Bauer has reduced her wine intake to one glass in the evening and

now drinks decaffeinated coffee and tea.


She also states that since she stopped smoking, she has been walking

30 to 45 minutes every day.

ASKEP NYERI PUNGGUNG BAWAH

LATAR BELAKANG
1.
2. 3.

80 % populasi
Penyebab kecacatan ketiga pada usia kerja Kerugian ekonomi penurunan produktifitas

ETIOLOGI
Regangan lumbosakral akut 2. Ketidakstabilan ligamen lumbosakral 3. Kelemahan otot 4. Osteoporosis tulang belakang 5. Stenosis tulang belakang 6. Diskus intervertebralis 7. Ketidakstabilan tungkai
1.

PATOFISIOLOGI
Diskus intervertebralis

Perubahan sifat (tumbang)


(bila terganggu ; stres, gerakan, posisi, obesitas)

Nyeri punggung bawah

MANIFESTASI KLINIS

Nyeri punggung (akut maupun kronik) Kelemahan dalam aktifitas

PENATALAKSANAAN
Biasanya sembuh sendiri 6 bln
Tirang baring yang cukup, hindari stres, relaksasi Tidur di matras sedang 2 3 hr

Fleksikan lumbal lebih rendah dari kepala & tekuk pada lutut
Miring dengan lutut dan panggul difleksikan Hindari tengkurap

Traksi pelvik intermitten 7 13 kg


Fisoterapi ; kompres hangat, pemanasan infra merah Kolaborasi ; analgetik, narkotik, relaksan, antiinflamasi Penyokong punggung dan brace Latihan aktivitas bertahap di bawah fisioterapi

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. 2.

Nyeri b.d masalah muskulo skeletal Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri, spasme dan

berkurangnya kelenturan
3.

Kurangnya pengetahuan b.d teknik mekanika melindungi tubuh

4. 5.

Perubahan kinerja b.d gangguan mobilitas dan nyeri kronik Gangguan nutrisi (lebih dari kebutuhan) b.d obesitas

INTERVENSI
1.

Meredakan nyeri
Anjurkan px patuh tirah baring Pernafasan diagfragma dan relaksasi Distraksi Imajinasi terbimbing

Massase jaringan lunak dengan lembut


Keji respon klien bila diberi obat secara berkala

2. Memperbaiki mobilitas fisik Posisi bergerak dan berdiri Ajari pindah tempat tidur dengan menghindari memutar dan melenggok Ubah aktivitas secara kontinyu Jadwalkan latihan 2x / hr 3. Tingkatkan mekanika tubuh yang tepat Postur tubuh saat berbaring, duduk, berdiri dan cara mengangkat barang yang tepat Anjurkan bersepatu tumit rendah Anjurkan untuk memindahkan beban tubuh pada salah satu kaki

Hindari membungkuk yang lama Bila duduk lutut dan pinggul menekuk dan lutut harus sama atau lbih tinggi dari pinggul Sebaiknya tidur dengan posisi miring dengan lutut dan pinggul ditekuk atau terlentang dengan lutut disangga dalam posisi fleksi Ajari cara mengangkat yang benar Pakai korset bila perlu mengangkat beberapa kali

4. Pendidikan klien dan perawatan di rumah a. Berdiri Hindari berdiri dan berjalan yang lama Bila harus lama istirahatkan pd satu tumpuan kaki Hindari kerja membungkuk

b. Duduk Hindari duduk yang lama Duduk pada kursi dengan punggung lurus Gunakan pijakan kaki agar lutut lebih tingi dari pinggul Hilangkan rongga pada punggung dengan duduk dengan posisi bokong ke depan Hindari ekstensi lutut dan pinggul Menimalkan aktivitas yang meregangkan tulang
c. Berbaring Istirahatkan pada waktu tertentu Letakkan papan di bawah kasur Hindari tidur telungkup Ketika berbaring pada salah satu sisi letakkan bantal di bawah kepala dan satu lagi diantara tungkai Ketika terlentang gunakan bantal di bawah lutut

d. Mengangkat
Saat mengangkat jaga punggung tetap lurus dengan beban

sedekat mungkin ke tubuh Angkat dengan otot tungkai besar bukan otot punggung
Lindungi punggung dengan korset Jongkok dengan tetap lurus bila mengambil sesuatu dari lantai Hindari memutar batang tubuh, mengangkat di atas pinggang

dan menjangkau sesuatu untuk waktu yang lama


e. Latihan
Lakukan latihan harian secara teratur dan bertahap
Lakukan latihan punggung 2 x / hr Hindari melompat

Posisi mengangkat

5. Memperbaiki kinerja peran


Bantu klien menghadapi stresnya

Bantu klien dan keluarga terhadap ketergantungan klien


Rujuk ke klinik nyeri Kolaborasi dengan psikoterapi atau konseling

6. Diet untuk menurunkan barat badan


Obesitas mesti diturunkan ; relaps, ketegangan punggung,

efektifitas gerakan klien

EVALUASI
1.

Penurunan atau peredaan nyeri Istirahat dg nyaman Mengubah posisi dg nyaman Nyeri reda melalui modalitas fisik, teknik psikologis dan meditasi Menghindari ketergantungan obat

2. Menunjukkan kembalinya mobilitas fisik


Kembali ke aktivitas secara bertahap Menghindari posisi yg menyebabkan ketidaknyamanan dan spasme otot

Merencanakan istirahat baring sepanjang hari

3. Menunjukkan mekanika tubuh yg memelihara punggung


Perbaikan postur Mengganti posisi untuk meminimalkan stres pada punggung Memperlihatkan penggunaan mekanika tubuh yang benar Berpartisipasi dalam program latihan

4. Kembali ke tanggung jawab yg berhubungan dg peran


Menggunakan

teknik

menghadapi

masalah

untuk

menyesuaikan diri dengan sters

Berkurangnya ketergantungan pada orla


Kembali bekerja / produktif

5. Tercapainya berat badan yang diinginkan


Mengidentifikasi perlunya penuunan BB Mengatur sasaran yang masuk akal Berpartisipasi dalam rencana penurunan BB

Setia dengan program penurunan BB

You might also like