Professional Documents
Culture Documents
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang :
Arti Kata Manusia Secara Biologis, manusia diklarifikasikan sebagai homosapiens (bahasa latin untuk manusia), yaitu sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi dengan otak berkemampuan tinggi Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan keTuhanan atau makhluk hidup antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan
BAB II PEMBAHASAN
MANUSIA DALAM KAITANNYA DENGAN TUHAN ALLAH
Kitab Perjanjian Lama pada Kejadian pasal 1, memuat bagaimana Tuhan Allah dalam proses penciptaan bumi beserta isinya bermula pada kuasaNya (firmanNya), sesuai kehendak dan rencanaNya. Proses penciptaan terdiri atas beberapa tahap dimulai dari benda mati (misalnya batu-batuan), benda hidup (tumbuhan), benda hidup dan berperasaan (Binatang), dan terakhir adalah benda hidup yang berperasaan dan sadar akan dirinya (manusia). Dengan jelas disini manusia mempunyai kedudukan yang tinggi derajat dan martabatnya dari pada makluk ciptaan yang lainnya, karena mempunyai perasaan dibandingkan makhluk ciptaan lainny
Secara Fisik manusia dapat dikatakan lemah dari pada binatang yang dipersenjatai dengan peralatan. Binatang menggunakan naluri dalam segala hal yang dilakukan
Manusia menggunakan akal budi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya Manusia dapat mengendalikan nafsunya Manusia adalah makhluk yang berbudaya
Pandangan Alkitab
manusia diciptakan Tuhan Allah dari debu tanah (adana dalam bahasa ibrani) dan daging pada istilah yang lain Istilah itu dipakai bahwa manusia adalah makluk kedagingan, makluk yang fana yang penampakannya adalah secara lahiriah Manusia juga dilengkapi dengan napas (bahasa ibrani nefesh) dan jiwa (bahasa yunani psyche) Alkitab menggambarkan bahwa manusia adalah citra Allah dimana manusia diciptakan menurut rupa dan gambar Allah Karena manusia adalah citra Allah, manusia menjadi makluk yang berakal budi dan manusia juga berkuasa atas dunia ini dan itulah mengapa manusia menjadi subjek
Kisah yang paling penting dari penciptaan manusia (lakilaki dan perempuan) yang diciptakan Allah itu baik adanya. Tuhan Allah ingin adanya kebersamaan antara laki-laki dan perempuan secara asasi. Laki-laki terpanggil menjadi penanggung jawab, pelindung dan pemimpin. Sedangkan perempuan terpanggil sebagai ibu
Keberadaan Manusia
Kadang kadang manusia ingin mengerti siapa dirinya sendiri, tetapi tidak terjawab karena penuh dengan rahasia. Ini diartikan bahwa manusia tidak sempurna Para filsafat mengemukakan manusia adalah hewan berakal budi, barang yang ada di dunia, roh yang menjelma menjadi daging. Pandangan yang mengatakan bahwa manusia adalah binatang yang cerdas, itu tidak memanusiakan sebab pandangan tersebut hanyalah sepihak. Manusia tidak dapat disebut sebagai seekor, segelintir, sebatang atau sebutir, ini tidak menghormati harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang tertinggi
badan dan ego tidak terpisahkan. Aku dan badan juga identik, tapi juga tidak. Ini menyimpulkan kesatuan kodrati jasmani dan rohani yang menampakan disebut dengan rohani yang menjasmani dan jasmani yang merohani.
Hubungan Etis dengan Sesama Dalam mengakui eksistensinya sendiri, manusia juga mengakui eksistensi orang lain. Perjumpaan dan pertemuan dengan orang lain antara beberapa orang ataupun kelompok memunculkan hubungan etis dan wajib berdasarkan cinta kasih, berada bersama dalam suasana saling menghormati
Terdapat empat ciri kesalingan dalam perjumpaan antara sesama dalam konteks etis: Saling melihat dan memperhatikan dan akhirnya bersekutu dalam komunitas yang bersifat merdeka dan bertanggung jawab. Saling berbicara dan mendengarkan dengan terus terang, sehingga timbul persekutuan ynag sejati dimana setiap individu merdeka dan bertanggung jawab. Saling memberi pertolongan dengan perbuatan nyata (gotongroyong, saling membantu) sebagai orang yang merdeka dan bertanggung jawab. Dengan sepenuh hati melakukan ketiga hal diatas.
Alam merupakan lingkungan atau realitas yang diberikan Tuhan Allah kepada manusia untuk dikuasai, diushakan dan dipelihara. Manusia diberi tugas untuk menguasai alam, bertanggung jawab dalam hal penguasaan dan pemeliharaan serta pengembangannya, dalam hal ini manusia melanjutkan karya ciptaan Tuhan
Dalam kaitannya dengan manusia dunia terbagi dua lapisan, yakni dunia dekat dan dunia jauh (lapisan yang jauh tidak dibicarkan dalam penjelasan ini). Lapisan yang dekat dengan manusia adalah kebudayaan dalam artiluas yakni sebagai realitas yang diangkat dan disatukan dengan diri manusia untuk hidupnya.
Itulah sebabnya dunia ini manusia menemukan arti hidup demikian pula sebaliknya. Dunia sejak semula ditujukan pada manusia dan diarahkan pada manusia.
Earnest W Burgess dan Ezra Park, mengatakan bahwa ekologi manusia merupakan masalah tentang proses bagaimana keseimbang biotik (proses yang dapat diperbaharui, proses daur ulang) dan keselarasan social dapat dipertahankan melalui tiga factor yaitu kependudukan (population) budaya teknologi (technological culture) atau keterampilan (artifact) dan budaya non material (non material culture), antara lain adat kebisaan dan kepercayaan dengan sumber daya alam dan habitat (pemukiman) Otis Dudley Duncan pernah merumuskan masalah bahwa terdapat hubungan timbal balik antara population (kependudukan), organisasi, lingkungan hidup dan teknologi. Sehingga persoalan muncul antara lain macet, tingkat kriminalitas yang tinggi, perumahan kumuh, ketidak keselarasan dan keruntuhan rumah tangga.
Dalam kenyataan tersebut menimbulkan pertannyaan mendasar, yaitu bagaimana amanat Tuhan Allah yang diberikan kepada manusia untuk memelihara ciptaan? Dalam alkitab tertulis taklukanlah dalam kejadian pasal 1 : 28 dan bukan berarti bahwa kita boleh mengeksploitsikan makluk lain secara sewenang-wenang, tetapi harus melalui aspek penatalayanan ekatologis ( mengenai pengharapan kehidupan yang akan datang).
sasaran pembangunan yang berkelanjutan dalam pelestarian lingkungan hidup harus memperhatikan beberapa hal yaitu: Menghidupkan pertumbuhan ekonomi yang merata dan mengubah kualitas pertumbuhan Pemenuhan kebutuhan manusia yang esensial yang meliputi lapangan kerja, pangan, energy, krisis air dan sanitasi. Tingkat pertambahan penduduk yang memadai dengan kemampuan ekosistem untuk menopong kehidupan. Konversi dan peningkatan kualitas sumber daya Pembangunan ekonomi yang didukung sumberdaya alam yang dapat diperbaharui Sumber daya itu dimanfaatkan secara rasional dan efesien.
SELESAI TERIMAKASIH