Professional Documents
Culture Documents
Etiologi: Virus RNA, satu tipe antigen Epidemiologi: Titik-titik pernafasan (batuk, bersin) Endemic pada balita & anak SD. Komplikasi paling berat pada bayi < 1 tahun. Masa Inkubasi: 8 12 hari
Masa Infektivitas: 1 - 2 hari sblm gejala sampai 4 hari sesudah ruam mulai
KOPLIK SPOT pada mukosa buccalis, Putih pada dasar merah 24 jam sebelum ruam Hilang dalam 12 18 jam
Ruam mulai sebagai makul (bercak) pada muka & di leher di belakang telinga Segera menjadi makulopapul (dapat diraba) Ruam meluas ke tubuh, lengan & kaki Ruam tidak gatal
Ruam Rubeola
Biasanya terjadi pada pasien lemah imun Febris amat tinggi Pneumonia: infiltrat di Xray Ruam yang tidak khas
Febris menurun
Gejala lain berkurang bertahap Ruam luntur Bekas ruam sering hiperpigmentasi
Roseola: febris amat tinggi (sampai kejang) X4 hari, lalu turun & ruam keluar mulai di tubuh
Exanthema enterovirus: febris, stomatis, ISPA, GEA dengan muntah, mungkin meningitis Ruam Ampicillin: makulopapular (bukan bidur) reaksi ideosinkratis thdp Ampicillin, bukan allergi
Rubeola: Komplikasi
Otitis media Pneumonia, dari virus morbilli atau bakteri sekunder, Sangat bahaya pada anak yang malnutrisi (BBR) TBC: sering kali tes PPD menjadi neg ssdh infeksi mobilli. Diare dan/atau Bronkitis terus-menurus, lebih sering pada anak malnutrisi yg berumur < 2 tahun. Ulcera pada kornea mata bila pasien kekurangan Vit A
Tanda kekurangan Vitamin A pada mata
Buta senja Xerophthalmia Bitots Spots : bercak putih-keabuan di konjuntiva bulbar dekat kornea
Rubeola: Komplikasi
Enkefalitis (1:1000) Permulaan pelan-pelan, stad 3 (ruam mulai luntur) Febrisnya mulai naik lagi. Kesadaran menurun sampai koma. Dapat berlangsung berbulan-bulan. Prognosis: buruk,>50% mati/tercacat neurologis
Rubeola: Komplikasi
Subacute sclerosing panencephalitis (SSPE) (1:100.000) disebabkan infeksi kronis dari virus
Bisa terjadi 10 tahun sesudah kasus morbilli. Mula-mula ditandai dengan kelainan kepribadian,
kemunduran di sekolah, ataxia (sering terjatuh), kejang-kejang (seizures), koma, anoxia & kematian.
Rx: supportif
Rubeola: Natalaksana
mortalitas & morbiditas Dosis: 100.000U <12 bln, 200.000U > 12 bln. Dosis diulang esok hari & 4 minggu kemudian
VIRUS attenuated, HIDUP, dibiakkan pada sel embryo ayam, dilyophilize agar lebih tahan hangat.
Kalau diberi 1 X pada anak 12 bulan, 95% mengembangkan antibodi. Pada anak 15 bulan, 98%
Disimpan pada 2 8 C, tidak rusak bila dibeku (frozen)
Reaksi pada reseptor MV V: Febris ssdh 7 - 12 hari (5 - 15% >39C) X 1 - 5 hr Ruam sementara 5% Thrombocytopenia Anafilaksis Pusing, Enkefalitis (1:1.000.000) TIDAK menyebabkan Autism! Kontraindikasi untuk menerima MV V Hamil Menerima Imune Globulin < 3 bulan Sistem imun lemah (Rx kanker, steroid) Febris 38C (Penyakit non-febris atau febris < 38C, seperti ISPA /GEA, bukan kontraindikasi!)
Etiologi: RNA virus Epidemiology: Manusia saja sumber infeksi. Menular via kontak langsung atau droplet titik-titik dari nasofaring. Masa Inkubasi: 14 21 hari (biasanya ~ 16)
Kira-kira 10-20% bayi yang kena Rubella kongenital masih positif dengan virus hidup pada umur 6 bulan.
25% - 30% kasus tanpa gejala/asymptomatic Kasus Postnatal: Febris ringan Ruam makulo-papular selama 3 hari Adenopati umum, paling besar di kelenjar limp subocciput, postaurikular & leher. Terkadang ada polyarthralgia/arthritis transien pada remaja & dewasa
Kongenital: Trimester pertama: 80% akibat berat. Pada minggu ke14: 67%, Pada minggu ke26: 25% Mata: katarak mikroftalmia glaukoma korioretinitis
Lain-lain: Pertumbuhan lambat Jaundis Hepatosplenomegali Thrombositopeni Penyakit tulang translusen Kelainan kulit (blue-berry muffin lesions)
Rubella
Komplikasi Kasus postnatal: Enkefalitis 1:10.000 Thrombositopeni terkadang Arthritis transien pada remaja perumpuan. Pengobatan: supportiv untuk gejala saja.
Rubella: Pencegahan
Vaksin Anti-Rubella: hidup, diberi kepada semua anak > 15 bulan (MMR) Di Eropa: remaja perumpuan saja Kontraindikasi sama dengan yang sudah diberi untuk vaksin Measles di atas. Pasien HIV-positif boleh menerimanya. Antibodi terhadap Rubella tidak memberi pelindungan terhadap Virus Rubeola.
Epidemiologi: Manusia saja membawanya, Kemungkinan besar menular via titik-titik pernafasan dari pengidap. Paling sering terjadi pada anak yang berumur diantara 6 24 bulan.
Jarang sekali pada anak > 4 thn. Di populasi yang endemik, hampir semua orang > 4 tahun adalah sero-positif.
Virus ini dapat hibernate kemudian menjadi aktif lagi tahun-tahun kelak, pasien lemah imun. Belum ada pengertian sempurna tentang spektrum infeksi virus yang baru diketahui ini. Pengobatan: Gejala saja, Paracetamol, Valium untuk kejang-kejang. Pencegahan: Tidak ada.
Antibodi HHV-6 tidak memberi perlindungan terhadap Virus Rubeola. Pasien Roseola masih perlu MVV!
Roseola: http://www.emedicine.com/ped/topic998.htm
Vaksin MMRV: http://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/mm5447a4.htm WHO vaksin: http://www.who.int/vaccines/sitemap.shtml