You are on page 1of 75

FARMAKOGNOSI

Ilmu tentang bahan obat alam hayati

Pharmacon, yang berarti obat, dan Gnosis, yang berarti pengetahuan Jadi secara harfiah, farmakognosi dapat diartikan sebagai pengetahuan tentang obat.

BATASAN ILMU FARMAKOGNOSI


Dalam perkembangan lebih lanjut terjadi penggolongan dan pengelompokan ilmuilmu farmasi, dan farmakognosi menjadi ilmu dengan batasan sebagai berikut: Farmakognosi adalah ilmu pengetahuan tentang bahan obat alam hayati, dapat berasal dari alam nabati dan dapat dari alam hewani. Sebagian besar berasal dari alam nabati atau alam tumbuhan

Farmakognosi sebagai ilmu


Farmakognosi mempelajari: Tumbuhan/hewan sebagai sumber bahan obat Cara penyiapan bahan obat dari tumbuhan / hewan, termasuk cara membuat simplisia, sediaan galenik dan persyaratan mutunya Cara identifikasi bahan, untuk mengetahui keaslian bahan, simplisia dan sediaan galenik serta kemungkinan pemalsuannya Kandungan kimia, khasiat dan kegunaannya

Bahan obat hayati dapat berbentuk:


1.Bahan segar. Sekarang sudah jarang sekali dijumpai. Sebagai contoh daun sirih secara tradisional digunakan untuk obat hidung berdarah atau ramuan obat batuk 2.Simplisia, bahan tumbuhan/hewan yang dikeringkan tanpa mengalami proses lain. 3.Sediaan galenik bahan tumbuhan/hewan dalam bentuk dekok, infus, tingtur dan ekstrak. 4.Bahan kimia murni hasil isolasi dari bahan tumbuhan/ hewan seperti alkaloid, karbohidrat, glikosida, antibiotika, vitamin dll.

Bentuk-bentuk simplisia
Simplisia nabati berbentuk: *Tanaman/tumbuhan utuh yang dikeringkan (Herba) *Bagian tanaman yang dikeringkan, dapat berbentuk akar (Radix), umbi akar (Tubera), umbi daun (Bulbus), akar rimpang (Rhizoma), kulit batang/cabang (Cortex), kayu (Lignum), daun (Folium), bunga (Flos), buah (Fructus), biji (Semen), dll

Simplisia dan persyaratannya


Simplisia mempunyai khasiat atau kegunaan karena adanya kandungan kimia yang berkhasiat. Mutu simplisia sangat bergantung pada asal tanaman, kadar zat berkhasiat dan proses pembuatannya. Asal tanaman, ialah kemurnian jenis/varietas tanaman dan tempat tumbuhnya. Kadar zat berkhasiat bergantung pada proses pembuatan simplisia.

Persyaratan dan mutu simplisia


Persyaratan mutu simplisia dan cara penetapan mutunya dapat dilihat di buku-buku: Farmakope Indonesia FI, Ekstra Farmakope Indonesia EFI, Materia Medika Indonesia MMI,atau buku-buku lain yang diakui sah di Indonesia. Demikian juga cara pembuatan sediaan galenik dan cara penetapan mutu sediaan galenik

Dalam mempelajari Farmakognosi pembagian kuliah berdasarkan kandungan kimia bahan:

1.Minyak atsiri dan damar 2.Karbohidrat, terutama sebagai bahan makanan dan bahan pembantu sediaan obat 3.Glikosida, senyawa alam, gabungan senyawa gula (glikon) dan bukan gula (aglikon). 4,Alkaloid, senyawa alam yang dalam strukturnya ada unsur N dan bersifat alkalis

Fitokimia sebagai pendukung Farmakognosi


Kandungan senyawa dalam tumbuhan dipelajari secara khusus dalam fitokimia. Fitokimia mempelajari tentang senyawa kandungan tumbuhan, cara isolasi, cara pemurnian, cara identifikasi antara lain dengan elusidasi struktur, cara penetapan kadar dan biosintesis senyawa kimia dalam tumbuhan hidup.

Minyak atsiri
Minyak atsiri ialah zat yang berbentuk cairan atau padat yang mudah menguap, berasal dari tumbuhan dan berbau seperti tumbuhan asalnya.

Istilah minyak atsiri dalam berbagai bahasa


Istilah dalam bahasa: Indonesia: minyak atsiri, minyak menguap. Inggris: volatile oil, essential oil. Perancis: huilles essentielle, essence, parfum naturelle. Jerman: Aetherische Oele Latin: Olea volatilia

Kegunaan dan manfaat minyak arsiri


Wangi-wangian atau parfum: Oleum Rosae, Oleum Geranii, Olem Jasmini, Oleum Cananga, Oleum Pogostemoni (Patchouli Oil), Oleum Santali, Oleum Lavandulae, Oleum Neroli, Oleum Bergamottae. Obat gosok/campuran balsem: Oleum Cajuputi,Oleum Eucalypti, Mentholum, Camphor, Gandapura.

Korigensia sediaan Farmasi dan makanan/minuman


Oleum Rosae, Oleum Menthae, Oleum Citri, Oleum Aurantii, Oleum Cinnamomi, Oleum Anisi, Oleum Foeniculi, Oleum Caryophylli, Oleum Cinnamomi, Oleum Caryophylli, Oleum Myristicae, Oleum Macidis, Oleum Menthae piperitae.

Antiseptik, Antelmintik, Karminatif.


Antiseptik: Piperis betle Folium, Thymi Herba, Serpylli Herba, Oleum Thymi. Antelmintik: Cinae Flos (Mungsi Arab), Oleum Chenopodii, Curcumae aeruginosae Rhizoma, Zingiber purpurei Rhizoma Karminatif: Zingiberis Rhizoma, Piperis nigri Fructus, Piperis longi Fructus.

Diaforetik/antipiretik, sedatif, antiasmatik, hepatoprotektif.


Diaforetik/antipiretik: Chamomillae Flos (bunga kamil), Blumeae Folium (daun sembung). Sedatif: Valerianae Radix, Myristicae Semen, Oleum Myristicae. Antiasmatik: Cubebae Fructus. Hepatoprotektif: Corcumae xanthorrhizae Rhizoma (temu lawak), Curcumae Rhizoma (kunyit).

Rempah-rempah/bumbu masak.

Piperis nigri Fructus, Piperis albi Fructus (lada), Galangae Rhizoma (lengkuas), Myristicae Semen (biji pala), Coriandri Fructus (ketumbar), Coptici Fructus (jintan), Caryophylli Flos (cengkeh), Zingiberis Rhizoma (jahe), Gastrochili Rhizoma (kencur), Boesenbergiae Rhizoma (kunci), Allii Bulbus (bawang putih), Allii ascalonii Bulbus (bawang merah).

Komponen minyak atsiri:


1. Senyawa golongan terpen (hemiterpen, monoterpen, seskuiterpen). 2. Senyawa fenilpropan. 3. Senyawa dengan kandungan nitrogen (N) yang mudah menguap 4. Senyawa yang mengandung unsur Sulfur (S) dan mudah menguap.

Senyawa Terpen
a. b. Hemiterpen (senyawa dengan kerangka 5C). Monoterpen (senyawa dengan kerangka 10C). Monoterpen alifatik/asiklik: geraniol, nerol,sitronelol,linalool,sitral,neral,sitronelal. Monoterpen monosiklik: limonen,mentol,terpineol,karvon,sineol,felandren. Monoterpen bisiklik: kamfer,borneol,pinen,sabinen,karen,tuyon, tuyol. c. Seskuiterpen (senyawa dengan kerangka 15C): santonin,artemisin,artemisinin, kadinen,kariofilen,santalol,santalon,zingiberen,kurkumen, guazulen,azulen,kamazulen,kadinol. Senyawa dengan kerangka 20C berupa zat padat yang tidak lagi mudah menguap dan secara umum termasuk komponen damar.

Cara uji minyak atsiri


1, Organoleptik, diuji dengan menggunakan indera kita secara langsung, ialah dengan melihat bentuk warna dan baunya. 2. Dengan KLT. Minyak atsiri kita periksa dengan menggunakan alat kromatografi yang sesuai, disemprot dengan pereaksi anisaldehid asam sulfat. Umumnya menunjukkan kromatogram dengan warna noda dengan Rf yang khas untuk komponen minyak atsiri yang diperiksa

Cara produksi minyak atsiri


Cara produksi minyak atsiri ada beberapa cara atau metode. 1. Cara destilasi dengan air dan uap air. Cara ini yang paling umum dilakukan, dan ada 2 cara: a. Destilasi dilakukan dengan menggunakan air dan uap air, ialah dengan menggunakan dandang destilasi dengan bahannya tercelup di bagian airnya. Waktu airnya mendidih, minyak atsirinya ikut menguap dan ikut terkondensasi bersama uap airnya, dan akan memisah dengan bagian airnya setelah mendingin.

b. Destilasi dengan uap air yang dibuat de-ngan menggunakan ketel uap yang terpi-sah dengan dandang destilasi. Bahan/ simplisia dalam dandang dilewati uap air dan minyak atsirinya ikut menguap ke arah kondensator. Setelah kondensasi dan mendingin minyak atsirinya bisa dipisahkan dari air kondensat.

2. Minyak atsiri diekstraksi dari bahan/ simplisia dengan pelarut yang nonpolar yang mempunyai titik didih yang rendah (lebih rendah dari titik didih minyak atsirinya). Setelah proses ekstraksi selesai pelarutnya dipisahkan dengan disuling secara terfraksi untuk memisahkan minyak atsiri dari pelarutnya.

3. Minyak atsiri diproduksi dengan cara memeras atau mengepres dari bahan tumbuhan yang segar. Cara ini digunakan untuk memproduksi minyak atsiri seperti Oleum Citri, Oleum Aurantii, Oleum Orantiorum, yang diperas dari kulit buah jeruk sebagai bahan asalnya. Cara pemerasan bahan ini juga dilakukan untuk memproduksi Oleum Macidis dari Macis (selaput biji pala) yang segar.

4. Cara enfleurage. Cara ini hanya digunakan

untuk pro-duksi minyak melati (Oleum Jasmini) yang tidak tahan terhadap pemanasan. Komponen minyak yang berbau harum akan terurai karena pemanasan pada waktu disu-ling. Cara produksinya ialah dengan menaburkan bahan pada papan yang dilumuri dengan campuran lemak se-tengah padat, dimasukkan dalam kotak yang dapat ter-tutup rapat selama 24 jam. Minyak atsirinya akan me-nguap dan terlarut dalam lemak setengah padat terse-but. Setelah itu bahan diganti dengan bahan baru/segar dan diproses lagi selama 24 jam secara berulang sam-pai lemaknya jenuh mengandung minyak atsiri. Minyak atsirinya lalu diekstraksi dengan menggunakan pelarut yang sesuai dan minyak dipisahkan dengan didestilasi secara terfraksi.

SIMPLISIA DENGAN KANDUNGAN MINYAK ATSIRI


Simplisia dengan kandungan hemiterpen Valerianae Radix (akar Valerian) Nama Tanaman : Valeriana officinalis Familia : Valerianaceae Daerah asal : Eropa dan Asia beriklim sedang Yang digunakan : Akar dan Rhizoma kering Kandungan minyak atsiri dengan: bornil asetat, bornil formiat, bornil butirat, valepotriat (senya-wairidoid) valtrat, dihidrovaltrat, aseto valtrat dll. Guna: Sedatif, antispasmodik, karminatif. Sediaan: Tinctura Valeriane

Minyak Atsiri dengan monoterpen asiklik: Monoterpen asiklik atau alifatik dengan rumus dasar 10 C : geraniol, nerol, citronelol, linalool, citral, neral, citronelal. Minyak atsiri golongan ini : Oleum Rosae, Oleum Geranii, Oleum Lavandulae, Oleum Neroli, Oleum Bergamottae.

Oleum Rosae (minyak mawar). Tanaman: Rosa gallica, R.damascena, R.centifolia, R.alba. Familia : Rosaceae Yang digunakan: minyak atsiri hasil destilasi uap daun mahkota bunga. Daerah asal : Hongaria, Perancis Selatan, Tunisia, Ing-gris, India. Kandungan: geraniol, citonellol, nerol, linalool, eugenol, citral. Guna: parfum, korigens makanan dan minuman, cosmetic.

Oleum Geranii (minyak geranium). Tanaman: Pelargonium odoratissimum, P.krappeanum, P.crispum, P.graveolens. Familia : Geraniaceae Daerah asal : Perancis, Aljazair (Afrika Utara), Kenya, TURKI, Reunion, India Timur. Yang digunakan : minyak atsiri hasil destilasi uap daun dan ranting daun. Kandungan: geraniol, citronellol,linalool, terpineol, citral, borneol. Guna: pengganti Oleum Rosae, untuk parfum, korigens sediaan farmasi, makanan dan minuman, cosmetics.

Oleum Citronellae (minyak sere, minyak citronella) Nama Tanaman : Andropogon nardus var. genuinus, Cympogon nardus. Familia: Gramineae (Poaceae) Daerah asal: Indonesia (Java citronella) dan Sri Lanka (Ceylon Citronella) Yang digunakan : minyak atsiri hasil destilasi uap air daun tanaman. Kandungan : geraniol 26-44 % citronellol 23-50 % Guna : insect repellant (pengusir serangga) parvum sabun cuci.
Sere bumbu : Andropogon nardus var.ceriferus, Cymbopogon citratus

Pohon Eucalyptus citriodora (Myrtaceae), Destilasi uap air daunnya menghasilkan minyak atsiri 1-2 % dengan bau sangat mirip dengan minyak sere atau Oleum Citronellae karena mempunyai kandungan utama yang sama dengan minyak sere, terutama citronellol dan geraniol. Daerah asal : Guatemala, Australia, Bra-silia, Kongo, Afrika Selatan. Guna: pengganti minyak sere atau Oleum Citronellae

Oleum neroli
Tanaman: Citrus aurantium subspec.amarum. Familia: Rutaceae Daerah asal : Eropa Selatan Yang digunakan : minyak atsiri hasil destilasi uap air bunga tanaman Kandungan : pinen, kamfen, limonen, nerol, linalool, terpineol, geraniol, nerolidol dan ester-esternya. Guna : parfum (bahan Eau de Cologne)

Oleum Bergamottae
Tanaman : Citrus aurantium subspec.bergamia Familia : Rutaceae Daerah asal : Eropa Selatan Yang digunakan : minyak atsiri hasil pemerasan kulit buah segar Kandungan : limonene, linalil asetat Guna : parfum (bahan Eau de Cologne) Eau de Cologne dibuat dari : Oleum Bergamottae, Oleum Limonum, Oleum Neroli, Oleum Rosmarini, Olum Thymi dilarutkan dalam ethanol 90%.

Minyak atsiri dengan monoterpen monosiklik


Monoterpen monosiklik komponen minyak atsiri dengan rumus dasar 10 C ; limonen, menthol, terpineol, karvon,sineol, felandren Oleum Aurantii (minyak jeruk manis) Tanaman : Citrus sinensis Familia : Rutaceae Daerah asal : Eropa Selatan (Italia, Perancis), Amerika Utara (Florida, California) Yang digunakan:minyak yang diperas dari kulit jeruk segar. Kandungan : limonen, desilaldehid, linalool, metil anranilat. Guna : korigensia sediaan farmasi, makanan dan minuman

Oleum Aurantiorum (bitter orange oil). Tanaman : Citrus vulgaris,Citrus aurantium subspec.amarum Familia : Rutaceae Daerah asal : Perancis Selatan Yang digunakan : minyak perasan kulit buah segar. Kandungan : limonen dll. Guna : korigens sediaan farmasi, makanan dan minuman.

Oleum Citri (minyak jeruk sitrun). Tanaman : Cirus limon Familia : Rutaceae Daerah asal : Italia, Spanyol, Florida dan California (AS). Yang digunakan : minyak atsiri hasil perasan buah segar. Kandungan : limonen, pinen, felandren sitral, metilheptenon, seskuiterpen. Guna : aromatikumobat, makanan dan minuman.

Oleum Mentae (minyak permen). Tanaman : Mentha piperita var. officinalis, M.piperita var vulgaris, M.arvensis var.glabrata, M.arvensis var piperacens. Familia : Lamiaceae (LabiataeDaerah asal : Eropa (Inggris, Jerman), Asia Jepang, Taiwan, Thailand). Yang digunakan : minyak atsirihasil destilasi uap pucuk tanaman segar. Kandungan : mentol, ester mentol. Guna : karminatif antseptik, stimulans, korigens makanan, minuman dan sediaan farmasi, korigens pasta gigi. Mentol : sering digunakan sebagai pengganti Oleum Menthae. Dulu diisolasi dari tanaman Mentha sp. Sekarang banyak diproduksi dengan sintesis dari limonen, pinen atau reduksi senyawa timol. Mentol banyak digunakan sebagai pengurang rasa sakit dan gatal dalam bedak tabur dan obat gosok.

Oleum Cajuputi (minyak kayu putih) Tanaman : Melaleuca leucodendra Familia : Myrtaceae Daerah asal : Australia dan pulau-pulau sekitar. Banyak ditanam di Indonesia, di Maluku (Buru, Seram, Ambon, Banda), Jawa Timur dan Yogyakarta. Yang digunakan : minyak atsiri hasil destilasi uap ranting dan daun tanaman. Kandungan : sineol, pinen, dan senyawa terpen lain. Kadar sineol 50-60 %. Guna : obat gosok dan campuran obat gosok, bahan untuk minyak telon. Melaleucae Fructus (mrica bolong) Buah kayu putih, buah Melaeuca leucodendra yang dikeringkan. Banyak digunakan dalam ramuan obat tradisional atau jamu. Kandungan : minyak atsiri dengan sineol. Guna : karminatif, aromatikum.

Oleum Eucalypti (minyak eucalipti). Tanaman : Eucalyptus globulus Familia : Myrtaceae Daerah asal : Australia, Eropa Selatan, Amerika Utara (California). Di Indonesia ditemukan di daerah pegunungan di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Yang digunakan : minyak atsiri hasil destilasi uap daun dan ranting tanaman. Kandungan : sineol 60-70 %, pinen dan senyawa terpen lain. Guna : stimulans, antseptik, obat gosok.

Galangae Rhizoma (lengkuas). Tanaman : Languas galanga, Alpinia galanga, Alpinia offinarum. Familia : Zingiberaceae. Daerah asal : Asia Tenggara Yang digunakan : rhizoma yang dikeringkan Kandungan : minyak atsiri dengan sineol, eugenol, zat pedas galangol, galangin dan kamferid yang tidak berasa. Guna : stimulans, karminatif, bumbu masak, tradisional sebagai anti jamur pada kulit seperti panu dan kadasan.

Cardamomi Fructus (kapulaga sabrang). Tanaman : Elettaria cardamomum. Familia : Zingiberaceae Daerah asal : India, Srilangka dan Guatemala. Yang digunakan : buah masak yang dikeringkan. Kandungan : minyak atsiri dengan sineol, terpineol, terpinil asetat, borneol. Guna : karminatif, aromatikum, bumbu makanan dan minuman.
Kapulaga, buah Amomum cardamomum dan Aframomum sp. Guna : bumbu masak dan bahan obat tradisional (jamu), karminatif.

Piperis nigri Fructus (lada hitam, merica, pepper) Tanaman : Piper nigrum Familia : Piperaceae Daerah asal : Asia Selatan, Asia tenggara, Amerika Selatan (Brasilia). Yang digunakan : buah tua yang dikeringkan. Kandungan : minyak atsiri 1-2,5 % dengan faneldren, piperin (alkaloid), kavisin (zat pedas). Guna bumbu masak, stomakikum, karminativum, aromatikum.
Piperis albi Fructus (lada putih). Tanaman : Piper nigrum Familia : Piperaceae Yang digunakan : buah masak yang sudah dihilangkan perkarpium dan mesokarpiumnya dan dikeringkan. Kandungan dan kegunaan : sama dengan lada hitam.

Piperis longi Fructus (cabe jamu, cabe Jawa, long pepper) Tanaman: Piper longum, Piper retrofractum, Piper offinarum. Familia : Piperaceae Yang digunakan : tongkol buah dengan buah-buahnya yang masak dikeringkan. Kandungan dan kegunaan : sama dengan Piperis nigri Fructus. Sering serbuknya dipakai untuk mengganti atau memalsu serbuk lada.

Curcumae Rhizoma (temulawak)


Asal tanaman ; Curcuma xanthorrhiza Familia : Zingiberaceae Daerah asal : Asia Tenggara Yang digunakan : rhizoma yang dikeringkan Kandungan : minyak atsiri dengan kurkumen, felandren, dan zat warna kurkumin. Guna : untuk minuman dengan khasiat hepatoprotektif, antiinflamasi dan antialergi

Curcumae domesticae Rhizoma (kunyit, turmuric)


Asal tanaman : Curcuma domestica, Curcuma longa Familia : Zingiberaceae Daerah asal : Asia Selatan dan Asia Tenggara. Juga terdapat di Tahiti dan Guatemala. Yang digunakan : rhizoma segar dan yang dikeringkan. Curcumae domesticae Rhizoma (kunyit) Kandungan : minyak atsiri dengan kurkumen dan felandren dan zat warna kurkumin. Guna : terutama untuk bumbu masak. Secara tradisional banyak digunakan sebagai bahan jamu dan berkhasiat sebagai hepatoprotektif dan antialergi. Sebagai minuman tradisional kunyit asam dan sinoman.

Minyak atsiri dengan senyawa terpen bisiklik : kamfer, borneol dan pinen
Kamfer (Camphora) : merupakan contoh komponen minyak atsiri yang berbentuk padat namun mudah menguap apabila dipanasi. Dulu diproduksi dengan destilasi kayu tanaman Laurus camphora dari familia Lauraceae. Sekarang diproduksi melalui proses sintesis atau semisintesis. Guna : analgesik lokal dalam lotion, bedak tabur dan campuran obat gosok.

Borneol (kapur barus). Dulu banyak diproduksi dari getah Dryobalanops camphora (pohon kamfer) dari familia Dipterocarpaceae sebagai bahan dasar untuk pembuatan kamfer

Blumeae Folium (daun sembung manis)


Tanaman : Blumea balsamifera Familia : Compositae (Asteraceae) Yang digunakan : daun dan pucuk daun yang dikeringkan. Kandungan : minyak atsiri dengan borneol. Guna : bahan obat tradisional/jamu untuk diaforetik, obat batuk, masuk angin.

Oleum Rosmarini (minyak rosmarin)


Tanaman : Rosmarinus officinalis. Familia : Labiatae (Lamiaceae) Minyak atsiri hasil destilasi uap air pucuk dan daun tanaman. Daerah asal: Perancis, Spanyol, Tunisia, Maroko. Kandungan : borneol dan bornil asetat Guna : stimulans, karminatif, diaforetik.

Oleum Terebinthinae (minyak terpentin)


Tanaman : Pinus merkusii (Indonesia), Pinus maritima, Pinus pinaster, Pinus nigra (Eropa, Perancis), Pinus palustris (California,AS). Familia : Pinaceae Kandungan : minyak atsiri terutama dengan pinen Cara produksi : batang dilukai dan getahnya dikumpulkan sebagai terpentin dan didestilasi dengan uap air. Yang tertinggal sebagai benda padat damar/resin kolofon (colophonium). Guna : minyak terpentin (Oleum Terebinthinae) digunakan sebagai minyak cat dan kolofon (Colophonium) damar bahan cat supaya berkilau.

Simplisia dan minyak atsiri dengan seskuiterpen (15 C)

Cubebae Fructus (ketumbar, tailed pepper) Tanaman : Piper cubeba Familia : Piperaceae Daerah asal : Asia Tenggara (Jawa, Sumatra, Kalimantan), Asia Selatan (India, Sri Lanka) Yang digunakan : buah tua yang dikeringkan Kandungan : minyak atsiri 6-8 %, dengan kadinen, seskuiterpen), sabinen, karen, sineol, terpineol. Guna : diuretik, ekspektorans, antirema, antiasma, ramuan jamu pernapasan

Zingiberis Rhizoma (jahe, ginger)


Tanaman : Zingiber officinale Familia : Zingiberaceae Daerah asal : Asia Selatan, Asia Tenggara, Amerika Selatan (Jamaika), Afrika. Yang digunakan : rhizoma segar dan yang dikeringkan. Kandungan : 1-3 % minyak atsiri dengan kandungan felandren dan kamfer (monoterpen), zingiberen (seskuiterpen), zingeron dan gingerol (rasa pedas). Guna : korigens rasa, aroma pada makanan dan minuman, karminatif, stimulans, manisan. Sangat disukai berbagai bangsa. Di Indonesia sebagai minuman jahe wangi, serbat, ronde, bajigur,kopi jahe, permen jahe, STMJ, sebagai penghangat tubuh dengan diminum (Tolak Angin) dll.

Cinae Flos (mungsi Arab)


Tanaman : Artemisia cina Familia : Compositae (Asteraceae) Daerah asal : Turkestan, Asia Kecil Yang digunakan : bunga komposit kering Kandungan : minyak atsiri dengan santonin (seskuiterpen padat), resin dll. Guna : antelmintik (anti Ascaris

Millefolii Herba (daun seribu).


Tanaman : Achillea millefolium Familia : Compositae (Asteraceae) Daerah asal : Amerika, Eropa, Asia. Kandungan : minyak atsiri dengan azulen (seskuiterpen), sineol dan zat pahit. Guna : diaforetik, emenagogum, kolagogum, hemostatikum, amarum. Bahan jamu terutama untuk pengatur haid wanita.

Chamomillae Flos (bunga kamil)


Tanaman asal ; Matricaria chamomilla Daerah asal : Eropa dan Asia yang beriklim sedang Kandungan : minyak atsiri 0,1-1,2 %, warna biru karena kandungan azulen dan kamazulen (senyawa seskuiterpen) Guna : diaforetik, karminatif, emenagogum, antispasmodik,. Di Eropa sangat populer sebagai bahan minumaqn teh kamil (Kamillentee) untuk obat antiflu.

Oleum Santali (minyak cendana)


Asal tanaman : Santalum album Familia : Santalaceae Daerah asal : Indonesia (NTT) dan Sri Lanka Yang digunakan : minyak atsiri hasil destilasi uap bagian kayu tanaman Kandungan : alfa dan beta santalol, santenon, santalon (senyawa seskuiterpen) Guna : dulu sebagai obat antiinfeksi saluran urin (antilues), umumnya dimasukkan dalam kapsul. Sekarang sebagai bahan wangi-wangian (aromatikum), juga untuk digunakan dalam acara keagamaan (religi).

Oleum Vetiverae (minyak vetiver)


Asal tanaman : Vetivera zizanioides, Adropogon zizanioides. Familia : Gramineae (Poaceae) Daerah asal : Indonesia (Jawa), India (Asia Selatan), Haiti, Brasilia, Donimika, Reunion (Amerika Selatan). Kandungan : seskuiterpen alfa dan beta vetivon, vetivenol, vetivenilvetivenat, vetiven da asam benzoat. Guna : parfumeri, kosmetika, fiksatif alami. Sangat disukai orang Eropa karena baunya yang oriental

ARTEMISININ (Qing Hau Su)


Asal tanaman : Artemisia annua Familia : Compositae (Asteraceae) Daerah asal : Cina Dulu dikenal sebagai obat tradisional Cina untuk antipiretik dan antimalaria. Sejak tahun 1979 diisolasi dan diteliti para peneliti Cina dan dipastikan khasiatnya dan diakui oleh WHO sebagai antimalaria yang aktif pada Plasmodium yang sudah resisten terhadap antimalaria sintetik seperti chloroquine, resochin, fansidar dll.

Simplisia dengan fenilpropan,


Caryophylli Flos, Caryophyllum (cengkeh). Asal tanaman : Syzygium aromaticum, Eugenia caryophyllata, Caryophyllus aromaticus. Familia : Myrtaceae Yang digunakan : kuncup bunga yang dikeringkan. Daerah asal : Indonesia, Sri Lanka, Zanzibar, Pomba (Tanzania) dan Malagasi (Madagaskar) Kandungan :minyak atsiri 14-20 % dengan komponen utama eugenol (80-90 %), asetil eugenol, eugenin, seskuiterpen alfa dan beta kariofilen. Zat samak asam galotanat. Guna : aromatikum, stmakikum, karminatif, bumbu makanan dan minuman,bahan untuk pembuatan rokok kretek. Bahan untuk pembuatan Oleum Caryophylli Oleum Caryophylli (minyak cengkeh). Minyak atsiri hasil destilasi uap air cengkeh atau daun cengkeh untuk aromatikum makanan dan minuman. Sebagai obat terutama untuk anestesi pada sakit gigi.

Calami Rhizoma (dlingo, dringu, Calamus)


Tanaman : Acorus calamus Familia : Araceae Daerah asal : India, Eropa, Amerika dan Asia Tenggara (Indonesia) Yang digunakan : Rhizoma (akar rimpang) yang dikeringkan Guna : karminatif, stomakik, stimulans, korigens odoris, bumbu, bahan jamu (obat tradisional) dengan kombinasi yang sangat populer dalam OTI dlingo bengle Bengle : Rhizoma Zingiber cassumunar, Zingiber purpureum.

Piperis betle Folium (daun sirih)


Tanaman : Piper betle Familia : Piperaceae Daerah asal : Nusantara Asia Tenggara Yang digunakan : daun yang dikeringkan, untuk tradisional daun segar. Kandungan : minyak atsiri, terutama kavikol dan kavibetol (senyawa fenolik), juga sineol, metilegenol, seskuiterpen karifilin dan kadinen. Guna : antiseptik (obat kumur), infeksi ISNA (tenggorok dan bronki), stimulans, adstringens, obat batuk. Bahan utama untuk makan sirih bersama dengan gambir, kapur, biji pinang dan daun saga.

Anisi stellati Fructus (Illicii Fructus)


Sinonim :Anisi sinensis Fructus, Star Anise, Chinese Anise, Pehkak. Tanaman : Illcium verum Familia : Magnoliaceae Daerah asal : daerah pegunungan Asia Tenggara (terutama Indocina) dari tanaman liar dan yang diperkebunkan Yang digunakan : buah masak yang dikeringkan. Kandungan : minyak atsiri 2,5-5% dengan kandungan utama anetol. Juga felandren, pinen, hidrokinon, etileter, metilkavikol, minyak lemak dan putih telur. Guna : korigens bau, karminatif stimulans, bumbu masak, bahan untuk pembuatan Oleum Anisi.

Anisi Fructus (adas manis, Anisum)


Tanaman : Pimpinella anisum. Familia : Umbelliferae (Apiaceae) Daerah asal : sebelah timur daerah Laut Tengah (Yunani, Asia Kecil, Mesir), Diusahakan di Eropa Tengah, Belanda, Perancis, Jerman, Italia, Spanyol, . Juga di Jepang, India, Rusia, Amerika Utara, Amerika Selatan. Yang digunakan : buah masak yang dikeringkan. Kanudungan : minyak atsiri (6 %), dengan kandungan utama anetol (90 %) dan metilkavikol. Guna : obat batuk, karminatif, stimulans, korigens, laktagogum, bahan untuk pembuatan Oleum Anisi.

Oleum Foeniculi (minyak adas)


Minyak atsiri yang dibuat dengan destilasi uap air buah masak dari Foeniculum vulgare. Familia : Umbelliferae (Apiaceae) Oleum Foeniculi adalah bahan untuk pembuatan minyak telon. Minyak Telon : Oleum Foeniculi Oleum Cajuputi Oleum Cocos (atau minyak lemak lain) dicampur dari 3 bahan tersebut dengan volume sama

Foeniculi Fructus (buah adas, fenkel, fennel)


Tanaman : Foeniculum vulgare Famili : Umbelliferae (Apiaceae) Daerah asal : India, Jerman, Spanyol, Italia, Perancis, Yunani, Rumania, Jepang, Argentina. Kandungan : minyak atsiri (1-3 %) dengan anetol (50 %), fenkon, pinen, dipenten. Guna : karminatif, ekspektorans, bahan pembuatan Oleum Foeniculi.

Myristicae Semen (nutmeg, biji pala)


Tanaman : Myristica fragrans Familia : Myristicaceae Daerah asal : Indonesia (Maluku, Sulawesi Utara, Kalimantan, Jawa, Sumatra}, Brasilia, Jamaica. Yang digunakan : biji dari buah masak. Kandungan : minyak atsiri (10 %) dengan pinen, kamfen, dipenten, safrol, egenol, iso egenol. Guna : stimulans, karminatif, penenang, terutama untuk bumbu masak.

Bahan untuk pembuatann : Oleum Myristicae, hasil destilasiuap air biji. Oleum Myristicae expressum hasil pemerasan biji segar

Oleum Myristicae (minyak pala).


Cairan tidak berwarna atau kuning pucat hasil destilasi uap air tumbukan biji pala. Bau dan rasa seperti biji pala. Kandungan : pinen, kamfen (80 %), dipenten (8 %), miristisin, egenol, isoegenol, safrol. Guna : korigens, karminatif.

Penggantian dan pemalsuan biji pala


Biji Myristica argentea dari Papua dari tanaman liar. Biji lebih panjang dan dikenal dengan nama pala lelaki atau biji pala panjang (long nutmeg). Biji Myristica fatua asal Maluku, juga dikenal sebagai biji pala lelaki. Asal pulau Bacan, biji lebih besar dari Myristica fragrans, baunya sama. * Myristica succedanea, asal Halmahera, Ternate, Tidore. Bau sama dengan biji Myristica fragrans. * Myristica malabarica, pala Bombay (Mimbay), asal India lebih panjang dari Myristica fragrans, bau kurang harum.

Macis (mace, foeli, bunga pala)


Aryllus (selaput biji pala) yang dikeringkan. Kandungan : minyak atsiri (7-14 %) dengan miristisin, asam miristat, pinen, dipenten, miristikol, mimyak lemak, damar dll. Guna : korigens rasa dan bau, karminatif, bumbu makanan dan minuman. Oleum Macidis (minyak bunga pala). Dibuat dengan memeras macis yang masih segar, warna kemerahan, rasa dan bau seperti minyak pala.

Cinnamomi Cortex (cinnamon, kayu manis, keningar, manis jangan)


Tanaman : Cinnamomum zeylanicum Familia : Lauraceae Daerah asal : Sri Lanka (Ceylon)Yang digunakan : Kulit batang dan cabang yang dibuang bagian luarnya dan dikeringkan. Kandungan : minyak atsiri (1 %) dengan sinamilaldehid (33-65 %), egenol, kariofilen, felandren, parasimen, benzaldehid, metilamilketon, linalool dll. Juga mengandung damar, lendir, amilum, tanin, Ca oksalat dll. Guna : aromatik, korigens rasa dan aroma untuk makanan dan minuman industri, bumbu masak.

Penggantian dan pemalsuan Cinnamomi Cortex 1. Padang Cassia (Cassia vera, kayu manis Padang), kulit batang dan cabang tanaman Cinnamomum burmanni. Banyak ditanam di Sumatera Selatan, Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau. Diekspor terutama dari pelabuhan Padang. Juga ditanam di Jawa. Kandungan : minyak atsiri dengan komponen utama sinamilaldehid.

2. Saigon Cinnamon (Cinnamomum USP). Asal tanaman Cinnamomum laurerii dari Indo Cina. Kandungan minyak atsiri (2-6 %) dengan kandungan utama sinamilaldehid. 3. Cassia Cinnamon (Cassia lignea, Chinese Cassia, Canton Cassia). Tanaman : Cinnamomum cassia dari Indocina dan Cina Selatan. Kandungan minyak atsiri (1-2 %) dengan kandungan utama sinamilaldehid.

Oleum Cinnamomi (minyak kayu manis).


Minyak atsiri yang dibuat dari destilasi uap air Cinnamomi Cortex (Cinnamomum zeylanicum) dan/atau daun dan ranting Cinnamomum cassia dll. Cairan berwarna kuning coklat, kalau disimpan warna makin tua. Bau dan rasa seperti kayu manis, komponen utama sinamilaldehid. Guna : stimulans, aromatikum.

Thymi Herba (timi, timus, thymus)


Tanaman : Thymus vulgaris. Familia : Lamiaceae (Labiatae). Daerah asal : daerah Laut Tengah. Diusahakan diJerman, Yunani, Spanyol, Perancis, Italia dan Amerika Utara. Yang digunakan : ranting daun yang berbunga. Kandungan : minyak atsiri (0,5-2,5 %) dengan timol (20 %), karvakrol, sineol, pinen, borneol, linalool, tanin, dll. Guna : antitusif, karminatif, stimulans Sediaan : Extractum Thymi liquidum, Sirupus Thymi.

Oleum Thymi (minyak timi)


Minyak atsiri hasil destilasi uap air daun dan ranting tanaman Thymus vulgaris. Cairan warna kuning kemerahan. Digunakan sebagai antiseptikum, karminatif, stimulans untuk diminum dan topikal untuk spray dan linimen.

Serpylli Herba.
Daun dan pucuk tanaman dari tanaman berbunga. Tanaman : Thymus serpyllum (Lamiaceae) Daerah asal : Eropa, Asia Utara, Amerika Utara. Kandungan : minyak atsiri dengan karvakrol, timol, timen, zat pahit dan tanin. Guna : obat batuk, biasanya dikombinasi dengan Thymi Herba seperti Extractum Thymi Compositum dan Sirupus Thymi Compositus.

You might also like