You are on page 1of 2

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM PELVIC MUSCLE EXERCISE / KEGEL EXERCISE Titik Sumekar, 1006673065 Gerontik Kelas C 1.

Definisi Kegel Exercise Kegel exercise (pelvic muscle exercise) adalah salah satu intervensi promosi kesehatan yang dapat dilakukan pada laki-laki dan perempuan yang memiliki resiko tinggi atau yang memiliki inkontinensia urin (Miller, 2004). A. H. Kegel adalah seorang gynecologist yang ahli dalam terapi postpartum yang memperkenalkan latihan otot pelvis di akhir 1940an. Variasi latihan ini juga digunakan untuk meningkatkan kenikmatan seksual selain mengontrol inkontinensia. Latihan ini biasanya dikombinasikan dengan intervensi lain seperti biofeedback, behavioral training, atau stimulasi listrik otot dasar panggul (pelvic floor electrical stimulation). 2. Indikasi a. Inkontinensia urine (terutama inkontinensia stress dan urgensi), fekal b. Prolaps organ pelvis c. Paradoks kontraksi puborectalis d. Nyeri panggul e. Nyeri akibat vestibulitis vulva f. Bentuk lain dari disfungsi dasar panggul g. Penurunan respon seksual pada pria dan wanita 3. Kontraindikasi a. Sistitis berat b. Pielonefritis c. Gangguan/kelainan uretra d. Hidronefrosis e. Vesicourethral reflux f. Batu traktus urinarius g. Penderita tidak kooperatif h. Bladder penuh 4. Prosedur : Kedutan Perlahan tipe I (Slow Twitch I) a. Mengencangkan anus seperti menahan defekasi.

b. Mengerutkan uretra dan vagina seperti menahan berkemih. c. Tahan dengan kuat selama mungkin sampai 10 detik dengan tetap bernapas secara normal. d. Rileks dan istirahat selama 3 detik. e. Ulangi dengan perlahan sebanyak mungkin sampai maksimum 10 kali. Kedutan Cepat tipe II (Fast Twitch II) a. Setelah melakukan gerakan itu, ulangi senam dengan mengencangkan dan mengendurkan dengan lebih cepat sampai 10 kali tanpa menahan kontraksi. b. Alternatif melakukan latihan Kegel dalam duduk, berdiri dan posisi berbaring. Beberapa wanita mengubah posisi tubuh mereka selama setiap sesi latihan, melakukan beberapa latihan di setiap posisi. Anda juga dapat memilih posisi tubuh yang berbeda untuk setiap sesi. Misalnya, duduk saat melakukan latihan kegel pagi Anda, berdiri untuk set tengah hari dan berbaring set malam Anda. c. Secara bertahap meningkatkan jumlah pengulangan latihan kegel Anda melakukan untuk 25 sampai 50 kontraksi per sesi. Kemudian mulai untuk secara bertahap meningkatkan periode memegang kontraksi hingga hitungan lambat 10.

Referensi Miller, C. A. (2004). Nursing for wellness in older adults: theory and practice. 4th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Stanley, M., Blair, K. A. & Beare, P. G. (2005). Gerontological nursing: Promoting successful aging with older adults. 3rd ed. Philadelphia: FA Davis Company.

You might also like