You are on page 1of 2

A. Diuretik Diuretika adalah senyawa yang dapat meningkatkan volume urin.

Diuretika bekerja terutama dengan meningkatkan ekskresi ion-ion Na+, Cl- atau HCO3-, yang merupakan elektrolit utama dalam cairan luar sel. Diuretika juga menurunkan absorpsi kembali elektrolit di tubulus renalis dengan melibatkan proses pengangkutan aktif. Diuretika terutama digunakan untuk mengurangi sembab (edema) yang disebabkan oleh meningkatnya jumlah cairan luar sel, pada keadaan yang berhubungan dengan kegagalan jantung kongestif, kelainan ginjal, oligourik, sirosis hepatik, keracunan kehamilan, glaukoma, hiperkalsemi, diabetes insipidus dan sembab yang disebabkan oleh penggunaan jangka panjang kortikosteroid atau estrogen. Diuretika juga digunakan sebagai penunjang pada pengobatan hipertensi (Siswandono dan bambang, 2008). Berdasarkan efek yang dihasilkan diuretika dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: a.Diuretika yang hanya meningkatkan ekskresi air dan tidak mempengaruhi kadar elektrolit tubuh. b. Diuretika yang dapat meningkatkan ekskresi Na+ (Natriuretik). c. Diuretika yamg dapat meningkatkan ekskresi Na+ dan Cl- (Saluretik). Urin diekskresikan oleh ginjal. Unit fungsional dari ginjal adalah nefron, yang terdiri dari glomeurulus, tubulus proksimal dan distalais, loop of Henle dan salurran pengumpul. Diuretika mempengaruhi tiga proses fisiologis dalam pengangkutan elektrolit, yaitu pada filtrasi

glomeurulus, absorpsi kembali di tubulus atau loop of Henle dan sekresi di tubulus (Siswandono dan bambang, 2008). B. Quinoline Quinoline dikenal juga sebagai L-azanaphthalene, 1-benzaine atau benzo (b) piridin, merupakan suatu senyawa nitrogen aromatik yang ditandai dengan struktur cincin ganda yaitu benzena yang menyatu dengan piridin di dua karbon yang berdekatan. Rumus kimia untuk quinoline adalah C9H7N, dan memiliki berat molekul senyawa 129,15 g/mol. Turunan quinoline telah dilaporkan dapat digunakan sebagai anti inflamasi, anti bakteri, anti jamur, anti alergi , anti depresan, anti asma, anti malaria, anti virus , anti tumor, neurolepticactivity, anti hipertensi, sitotoksik, anti histamin, CVS , antiseptik, analgesik , antielmintik ,hipnotis, sedatif dan SSP, serta aktivitas bronkodilator (Muthumani, 2010).

Menurut penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa senyawa turunan quinoline yaitu 3-chloro-4-(2-chloro-quinolin-3-yl)-2,4 -dinitro phenylamine-azetidin-2-one, juga 3-

chloro-4-(2-chloro-quinolin-3-yl)-4 - nitrophenylamine azetidin-2-one dan 3- diazo-1H-pyrazolo quinoline memiliki aktivitas diuretic yang signifikan. Senyawa-senyawa tersebut mampu Clmeningkatkan volume urin, serta mampu meningkatkan ekskresi ion-ion Na+ dan (Muthumani, 2010). Siswandono dan Bambang Soekardjo. 2008. Kimia Medisinal Edisi 2.Surabaya: 2008. Muthumani, P. S.Venkataraman, R. Meera, G. Nayak, N. Chidambaranathan, P. Devi, B. Kameswari. 2010. Synthesis and biological screening of some novel Quinoline derivatives. Der Pharma Chemica, 2010, 2(1): 385-396.

You might also like