You are on page 1of 2

Asuhan keperawatan Diagnosa keperawatan: 1.

Tujuan: Mempertahankan suhu tubuh dan keseimbangan cairan dan batas normal Bebas dari cedera kulit atau jaringan Mendemonstrasikan pola interaksi yang diharapkan Menunjukkan kadar bilirubbun serum Intervensi Fototerapi diindikasikan pada kondisi ini karena fotoisomer bilirubin yang diproduksi dalam kulit dan jaringan subkutan dengan pemajanan pada terapi sinar tidak dapat diekskresikan Mencegah kemungkinan kerusakan retina dan konjungtiva dari sinar intensitas tinggi. Pemasangan yang tidak tepat atau pergeseran temeng dapat menyebabkan iritasi, abrasi kornea, dan konjungtivitas, dan penurunan pernapasan oleh obstruksi pasase massal. Mencegah kemungkinan kerusakan testis dari panas Fluktuasi pada suhu tubuh dapat terjadi sebagai respon terhadap pemajanan sinar, radiasi, dan konveksi Cedera, Risiko tinggi terhadap efek fototerapi

Tindakan Mandiri Perhatikan adanya perkembangan bilier atau obstruksi usus

Berikan tameng untuk menutup mata;inspeksi mata setiap 2 jam bila tameng dilepaskan untuk pemberian makan. Sering pantau posisi tameng

Tutup testis dan penis anak Pantau kulit anak dan suhu setiap 2 jam atau lebih sering sampai stabil (misal suhu aksila 98,7 dan suhu rektal 98,9).atur suhu inkobator dengan tepat Ubah posisi bayi setiap 2 jam

Evaluasi penampilan kulit dan urin perhatikan warna hitam kecoklatan

Memungkinkan pemajanan seimbang dari permukaan kulit terhadap sinar fluoresen, mencegah pemajanan berlebih dari bagian tubuh dan membatasi area tertekan Efek samping tidak umum dari fototerapi meliputi perubahan pigmen menyolok (sindrom bayi bronze) yang dapat terjadi bila kadar bilirubin terkonjugasi meningkat.

Kolaborasi Pantau pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi Kadar bilirubin setiap 12 jam

Penurunan pada kadar bilirubin menandakan keefektifan fototerapi, peningkatan kontinu menandakan

Kadar Hb Trombosit dan sel darah putih

hemolisis yang kontinu dan dapat menandakan kebutuhan terhadap transfusi tukar. ( Catatan: sampel darah yang diambil untuk penentuan bilirubin harus dilindungi dari sinar untuk mencegah fotooksidan lanjut) Hemolisis lanjut dimanifestasikan oleh penurunan kontinu pada kadar Hb Trombositopenia selama fototerapi telah dilaporkan pada beberapa bayi. Penurunan SDP menunjukkan kemungkinan efek pada limfosit perifer

2. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi Tujuan: Mengungkapkan pemahaman tentang penyebab, tindakan dan kemungkinan hasil hiperbilirubinemia Mendemonstrasikan perawatan bayi yang tepat Intervensi Mandiri Berikan informasi tentang tipe ikterik dan faktor patofisiologis dan implikasi masa datang dari hiperbilirunemia. Anjurkan untuk mengajukan pertanyaan, tegaskan atau perjelas informasi sesuai kebutuhan rasional Memperbaiki kesalahan konsep, meningkatkan pemahaman dan menurunkan rasa takut dan perasaan bersalah . ikterik neonatus mungkin fisiologis, akibat ASI, atau patologis, dan protokol perawatan tergantung pada penyebabnya dan faktor pemberat. Pemahaman orang tua membantu mengembangkan kerja sama mereka bila bayi dipulangkan. Kurang tersediaan sistem pendukung dan pendidikan memerlukan penggunaan perawat berkunjung untuk memantau program fototerapi di rumah. Kerusakan neurologis dihubungkan dengan kerniktus meliputi kematian, palsi sereblar, retardasi emntal, kesulitan sensori, perlambatan bicara, koordinasi buruk, kesulitan pembelajaran, dan hipoplasia email atau warna gigi hijau kekuningan.

Diskusikan penatalkasanaan di rumah dari ikterik fisiologis ringan atau sedang, termasuk peningkatan pemberian makan. Beri rujukan yang tepat untuk program fototerapi di rumah bila perlu

Diskusikan kemungkinan-kemungkinan efek-efek jangka panjang dari hiperbilirubinemia dan kebutuhan terhadap pengkajian lanjut dari intervensi dini

You might also like