You are on page 1of 2

Wanita-wanita Yang Haram Dinikahi < mahram > Sebab-sebab haram dinikahi: 1. Haram dengan sebab keturunan: i.

Ibu dan nenek hingga ke atas.(maksud keatas adalah ibunya nenek dst ) ii. Anak dan cucu hingga kebawah.(maksudnya kebawah adalah anaknya cucu dst) iii. Kakak-adik seibu-sebapa atau sebapa atau hanya seibu saja. iv. saudara bapak yakni kakak/adiknya bpk,kandung maupun tiri (Bu lek/bu dhe dr ayah) v. saudara ibu yakni kakak/adiknya ibu ,kandung maupun tiri (Bu lek/bu dhe dr ibu) vi. Anak saudara lelaki ( adik atau kakak) hingga kebawah. vii. Anak saudara perempuan ( adik atau kakak ) hingga ke bawah. 2. Haram dengan sebab satu susuan.(Tunggal rodo`) : i. Ibu yang menyusui. ii. Saudara perempuan sesusuan. Sabda Rasulullah s.a.w yang bermaksud: Haram dari susuan sebagaimana haram dari keturunan . (Riwayat Bukhari dan Muslim) Perempuan-perempuan yang haram dengan sebab susuan adalah sama dengan orang-orang yang haram dengan sebab keturunan. 3. Haram dengan sebab perkawinan/menjadi mertua. ( Musyaharah ) : i.Ibunya istri keatas baik ibu kandung maupun ibu rodo`nya istri.baik suami sudah berhubunagn intim dengn istri atau belum. ii.Anak dari istri (anak tiri suami) jk memang sang istri sudah berhub intim dengan suami. iii.istri-istrinya bapak (atau ibu,baik ibu kandung maupun ibu tiri) vi.Istri anak-anaknya.(menantu) YANG DISEBUTKAT DIATAS HARAM DINIKAHI SELAMANYA (BAIK SUDAH CERAI DENGN ISTRI ATAU BELUM) Sedang yang tidak haram selamanya (haram hanya ketika menikahi keduaduanya ato keempat2nya/mengumpulkan dalm satu pernikahan) jk istri sudah dicerai maka boleh dinikahi.mereka adalah:

i.Saudara istri yakni kakak-atau adiknya istri baik kandung atau tiri atau hanya saudara sepersusuan. ii. saudara bapaknya istri yakni kakak/adiknya bpk,kandung maupun tiri (Bu lek/bu dhenya istri dr arah ayah) v. saudara ibunya istri yakni kakak/adiknya ibu ,kandung maupun tiri (Bu lek/bu dhenya istri dr ibu) Firman Allah s.w.t.: 22( ) 22( ) 22. Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang Telah dikawini oleh ayahmu, terkecuali pada masa yang Telah lampau. Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh). 23. Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan[281]; saudara-saudaramu yang perempuan, Saudara-saudara bapakmu yang perempuan; Saudara-saudara ibumu yang perempuan; anakanak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang Telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), Maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang Telah terjadi pada masa lampau; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [281] maksud ibu di sini ialah ibu, nenek dan seterusnya ke atas. dan yang dimaksud dengan anak perempuan ialah anak perempuan, cucu perempuan dan seterusnya ke bawah, demikian juga yang lain-lainnya. sedang yang dimaksud dengan anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu, menurut Jumhur ulama termasuk juga anak tiri yang tidak dalam pemeliharaannya. (Surah An-Nisaa Ayat 22 - 23)

You might also like