You are on page 1of 5

Tanggal

Dosen pengampu: Asisten dosen :

PEMBUATAN GARAM RANGKAP DAN GARAM KOMPLEKS


PENDAHULUAN Beberapa garam dapat mengkristal dari larutannya dengan mengikat sejumlah molekul air sebagai hidrat. Sebagai contoh antara lain CuSO4.5H2O, FeSO4.7H2O dan Al2(SO4)3.9H2O. Bentuk struktur dalam Kristal terdiri dari kation terhidrat dan anion terhidrat seperti Cu(H2O)42- dan SO4(H2O)-2 dalam CuSO4.5H2O. Banyak pula ion ion kompleks stabil yang dibentuk oleh ion logam transisi dengan molekul atau ion yang terikat lebih kuat daripada molekul air, sebagai contoh dan Fe(CN)6-3. Struktur kedua ion itu dapat dilihat pada gambar berikut.

NH3

NH3 Co

NH3

CN

CN CN Fe

NH3

NH3

NH3

CN

CN

CN

Co(NH3)6+3

Fe(CN)6-3

Garam garam yang mengandung ion kompleks dikenal sebagai senyawa koordinasi atau garam kompleks, seperti heksaaminkobalt(III)klorida dan kalium heksasianoferat(III). Garam kompleks berbeda dengan garam rangkap, garam rangkap dibentuk apabila dua garam mengkristal bersama sama dalam perbandingan molekul tertentu. Garam ini memiliki struktur sendiri dan tidak harus sama dengan struktur garam komponennya. Dua contoh garam rangkap yang biasa dapat dijumpai adalah garam alumina K(SO4)2.12H2O dan ferroammonium sulfat

Fe(NH3)2(SO4).6H2O. Garam rangkap dalam larutan akan terionisasi menjadi ion-

Sri Mulyasari Aryana BXA1001002

ion komponennya (biasa terhidrat).

TUJUAN Mempelajari pembuatan dan sifat sifat garam rangkap kupri ammonium sulfat dan garam kompleks tetraamin tembaga (II) sulfat monohidrat.

ALAT DAN BAHAN Alat alat yang digunakan adalah tabung reaksi, gGelas ukur 10 mL, gelas arloji, pemanas, pompa vacuum, gelas ukur 50 mL dan gelas piala 100 mL. Bahan yang digunakan adalah Kristal CuSO4.5H2O, Kristal ammonium sulfat, etanol, aquadest dan ammonia.

PROSEDUR KERJA A. Pembuatan garam rangkap kupriammoniumsulfat Larutkan 4.99 g kuprisulfat pentahydrat dan 2.64 g ammoniumsulfat dengan 10 mL aquades dalam gelas piala 100 mL, panaskan perlahan sampai semua garam larut sempurna. Dinginkan pada suhu kamar hingga terbentuk Kristal. Dekantasi untuk memisahkan Kristal dari larutan. Keringkan Kristal dalam kertas saring. Timbang Kristal yang dihasilkan dan catat jumlah mol reaktan dan mol Kristal.

B. Pembuatan garam kompleks tetraaminkopper(II)sulfat monohidrat Tempatkan 8 mL larutan ammonia 15 M dan encerkan dengan 5 mL aquadest dalam cawan penguapan. Timbang 3.2 g kuprisulfat pentahidrat dan masukkan kedalam larutan ammonia dan aduk sampai Kristal larut sempurna. Tambahkan 8 mL ethyl alcohol melalui dinding gelas piala, jangan diaduk. Tutup dengan kaca arloji dan biarkan selama 1 malam. Setelah 1 malam, dekantasi dan cuci dengan 35 mL campuran ammonia 15 M : Etyl alcohol (1:1). Cuci sekali lagi Kristal dalam corong dengan 5 mL ethyl alcohol dan saring dengan pompa vacuum. Timbang Kristal kering yang dihasilkan dan tentukan berapa mol ammonia yang diperlukan.

Sri Mulyasari Aryana BXA1001002

C. Perbandingan sifat garam tunggal, garam rangkap dan garam kompleks Tempatkan sedikit1 ml Kristal kupri sulfat anhidrat kedalam tabung reaksi kering, catat perubahannya apabila 2 3 tetes aquadest ditambahkan, kemudian tambahkan 5 ml larutan ammonia 8 M tetes demi tetes dan catat apa yang teramati. Larutkan sedikit garam rangkap hasil percobaan bagian pertama dalam 5 ml aquadest dalam tabung reaksi besar dan lakukan hal yang serupa terhadap garam kompleks hasil percobaan bagian kedua. Bandingkan perubahan warna larutannya, kemudian encerkan setiap larutan dengan 20 ml aquadest dan catat perubahan warnanya. Tempatkan sejumlah garam hasil percobaan pertama dan kedua dalam tabung reaksi yang berbeda dan panaskan perlahan lahan dan catat perubahan warnanya.

HASIL DAN PENGAMATAN

Tabel 1. Hasil Pengamatan No. 1. Percobaan A Hasil Pengamatan Terbentuk Kristal yang berwarna biru muda memiliki bobot 4,26 gram 2. 3. B C Tidak terbentuk Kristal Percobaan B berubah warna menjadi biru

PEMBAHASAN Garam rangkap merupakan suatu garam yang terbentuk lewat kristalisasi larutan campuran sejumlah garam tertentu. Sedangkan garam kompleks adalah garam yang mengandung ion ion kompleks yang dikenal sebagai senyawa koordinasi. Pada proses pembentukan garam rangkap terjadi apabilah dua garam mengkristal bersama, dengan perbandingan molekul tertentu. Garam garam tersebut memiliki struktur tersendiri dan tidak harus sama dengan struktur komponennya. Sedangkan pada pembentukan garam kompleks, kompleks yang

Sri Mulyasari Aryana BXA1001002

terbentuk masing masing berisi sebuah komponen, tetapi ada pula yang terbentuk dari beberapa komponen. Reaksi yang terjadi pada percobaan ini adalah reaksi pengendapan. Dan reaksi pengendapan ini sering sekali dilakukan di dalam analisa kualitatif. Endapan ini merupakan zat yang memisahkan diri sebagai suatu fasa padat keluar dari larutazn. Endapan yang mungkin berupa Kristal atau koloid, dan dapat juga dikeluarkan dari larutan dengan cara penyaringan ataupun sentrifuge. Endapan itu terbentuk jika larutan sudah terlalu jenuh dengan suatu komponen zat yang bersangkutan. Kelarutan (s) suatu endapan menurut definisi adalah sama dengan konsentrasi molar dari larutan jenuhnya. Kelarutan bergantung pada berbagai kondisi seperti suhu, tekanan, dan konsentrrasi bahan bahan lain dalam larutan tersebut dan komposisi pelarutnya. Perubahan kelarutan dengan komposisi pelarutnya mempunya sedikit arti sedikit dalam analisa kuantitatif anorganik. Meskipun kebanyakan pengujian dilakukan dalam air, dalam berbagai hal seperti pembentukan garam kompleks lebih menguntungkan jika menggunakan zat lain seperti alkohol, eter dan sebagainya untuk pelarut. Suatu kompleks terdiri dari satu atom pusat dan sejumlah ligan yang terikat kuat dengan atom pusat.

KESIMPULAN Garam rangkap dibentuk dari proses kristalisasi larutan campuran Garam kompleks terdiri dari 1 buat atom pusat dan sejumlah ligan Setelah dipanaskan garam kompleks berubah warna dari biru Reaksi : CuSO4.5 H2O + (NH)2SO4 + H2O CuSO4(NH4)2SO4.6 H2O CuSO4.5 H2O + 4 NH3 + H2O Cu(NH3)4SO4.6 H2O

Sri Mulyasari Aryana BXA1001002

DAFTAR PUSTAKA Champe P C PhD , Harvey R A PhD. Lippincotts Illustrated Reviews: Biochemistry 2nd .1994 , page 171 186. Ibnu, Sodiq. 2005. Kimia Analitik I. Malang: UM Press. Lehninger A, Nelson D , Cox M M .Principles of Biochemistry 2nd 1993 Murray R K, et al. Harpers Biochemistry 25th ed. Appleton & Lange. America 2000 : Stryer L .1995. Biochemistry 4th , halaman 603 623 . Nugroho, Rachmad. 2008. Diktat Analisis Kualitatif. Malang: FMIPA UM Nugroho, Rachmad. 2008. Teori Penunjang Analisis Kuantitatif. Malang: FMIPA UM. Vogel. 1990. Buku teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta : PT Kalman Media Pustaka. Widarti, Hayuni Retno, dkk. 2008. Petunjuk Praktikum Dasar-Dasar Kimia Analitik. Malang: FMIPA UM.

Sri Mulyasari Aryana BXA1001002

You might also like