You are on page 1of 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN EPILEPSI

OLEH:

Agustina Narasa T Angga Wijaya Azam Alfansuri Cica Armanti Dian Purwanti Eduart Tony Eko Konisamiawan Hary Arnadi

Tujuan Pembelajaran
Tujuan umum diharapkan mahasisiwa/ I Akper Sintang bisa memahami tentang epilepsi. Tujuan khusus mahasiswa/I Akper Sintang memahami 1. Mengetahui pengertian epilepsi 2. Mengetahui etiologi epilepsi 3. Memahami patofisiologi 4. Mengetahui jenis epilepsi dan manifestai klinis 5. Mengaplikasikan asuhan keperawatan kepada klien dengan epilepsi

Pengertian
Epilepsi adalah gejala kompleks dari banyak gangguan fungsi otak berat yang di karakteristikan oleh kejang berulang ( Smeltzer dan Bare, Hal 2203 ). Epilepsi adalah suatu kejang yang terjadi tanpa penyebab metabolik yang reversibel ( Corwin, Hal.173 ) Epilepsi adalah kejang rekuren, spontan, dan tidak disebabkan oleh kelainan metabolisme yang terjadi bertahun tahun ( patofisiologi, Hal 1157)

Etiologi
1. 2. 3. 4. Kelainan bawaan pada otak Cidera otak pada waktu lahir Radang otak ( encephalitis ) Trauma kapitis gangguan peredaran darah otak dan tumor otak

patofisiologi

Mekanisme terjadinya serangan epilepsi ialah : - Adanya focus yang bersifat hipersensitif (focus epilesi) dan timbulnya keadaan depolarisasi parsial di jaringan otak - Meningkatnya permeabilitas membran. - Meningkatnya senstitif terhadap asetilkolin, L-glutamate dan GABA (Neuro Transmitter Inhibisi) Fokus epilepsy dapat menjalar ke tempat lain dengan lepasnya muatan listrik sehingga terjadi ekstasi, perubahan medan listrik dan penurunan ambang rangasang yang kemudian menimbulkan letupan listrik masal. Bila focus tidak menjalar kesekitarnya atau hanya menjalar sampai jarak tertentu atau tidak melibatkan seluruh otak, maka akan terjadi bangkitan epilepsy fokal (parsial)

Manifestasi klinis
1.Manifestasi klinik dapat berupa kejang-kejang, gangguan kesadaran atau gangguan penginderaan 2.Kelainan gambaran EEG 3.Tergantung lokasi dan sifat Fokus Epileptogen 4.Dapat mengalami Aura yaitu suatu sensasi tanda sebelum kejang epileptik (Aura dapat berupa perasaan tidak enak, melihat sesuatu, men cium baubauan tak enak, mendengar suara gemuruh, mengecap sesuatu, sakit kepala dan sebagainya)

Jenis2 epilepsi
Epilepsi parsial Kesadaran utuh walaupun mungkin berubah; fokus di satu bagian tetapi dapat menyebar k bagian lain 1.Parsial sederhana dapat bersifat motorik,sensorik,otonomik,psikis,dan biasanya berlangsung kurang dari satu menit. 2.Parsial komplek Dimulai sebagai kejang parsial sederhana; berkembang menjadi perubahan kesadaran yang disertai oleh gejala motorik,sensorik,otomatisme.kemungkinan berkembang menjadi kejang generalisata dan berlangsung 1-3 menit

Generalisata Hilangnya kesadaran; tidak ada awitan vokal ; bilateral dan simetrik;tidak ada aura. 1.Tonik-klonik 2. Absence 3. Mioklonik 4. Atonik 5. Klonik 6. Tonik

Asuhan keperawatan
Pengkajian riwayat kesehatan riwayat kejang riwayat penggunaan obat pemeriksaan fisik psikososial pengetahuan pasien dan keluarga pemeriksaan diagnostik: a.laboratorium b.radiologi

Diagnosa keperawatan
1.Ketakutan b/d kemungkinan yang terjadi setelah kejang. 2.Koping tidak efektif b/d sters akibat epilepsi. 3.Kurang pengetahuan tentang epilepsi dan cara mengontrolnya.

intervensi keperawatan
1.Dx: resiko tinggi tidak efektif jalan nafas, pola nafas b/d kerusakan persepsi Intervensi: Mandiri Anjurkan pasien untuk mengosongkan mulut dari benda/zat tertentu/gigi palsu atau alat yang lain jika fase aura terjadi dan untuk menghindari rahang mengatup jika kejang terjadi tanpa ditandai gejala awal. Letakkan pasien pada posisi miring, permukaan datar, miringkan kepala selama serangan kejang. Tanggalkan pakaian pada daerah leher/abdomen. Masukkan spatel lidah atau gulugan benda lunak sesuai dengan indiksi. Lakukan penghisapan sesuai indikasi. Kolaborasi Berikan tambahan oksigen sesuai kebutuhan pada fase posiktal. Siapkan untukmelakukan intubasi, jika ada indikasi

You might also like