You are on page 1of 1

MODERN genetics is founded on the classical study of seven genes by Gregor Mendel, even though until relatively recently

little was known about their function. Recent advances in molecular biology have dramatically changed this situation and unveiled the identity of four of Mendels genes. Mendel started his experiments by carefully selecting seven qualitative characters in peas (Pisum sativum L.) in 1856, and his results were published in 1866. (Reid, 2011)
MODERN genetika didirikan pada studi klasik tujuh gen oleh Gregor Mendel, meskipun sampai relatif baru-baru sedikit yang diketahui tentang fungsi mereka. Kemajuan terbaru dalam biologi molekuler telah secara dramatis mengubah situasi ini dan meluncurkan identitas empat gen Mendel. Mendel memulai eksperimennya dengan hatihati memilih tujuh karakter kualitatif dalam kacang polong (Pisum sativum L.) pada tahun 1856, dan hasilnya dipublikasikan pada tahun 1866. (Reid, 2011)

Percobaan Mendel pada tahun 1865 disimpulkan bahwa sifat individu dikendalikan oleh faktor pembawa sifat yang dikenal dengan gen. Selanjutnya dijelaskan bahwa penurunan pembawa sifat kebakaan tersebut mengikuti dua prinsip utama yaitu; hukum segregasi dan penggabungan secara bebas (independent assortment). Berdasarkan atas kedua hukum dengan mudah ditafsirkan bahwa peubah genetic (gamet dan zigot) mempunyai hukum stokhastik. Dengan demikian pola agregasi dapat dijelaskan dengan model peluang. Pengguaan model peluang di dalam gejala-gejala perubahan genetik dimungkinkan karena asumsi dasar tentang kaidah acak dari perubahan tadi dapat dipenuhi (Ardisela, 2009)

segregation and independent assortment, as described by Mendel, may be stated as laws. Mendel himself referred to his discoveries as the law of development (Entwicklungs-Gesetz) and the law of combination (Gesetz der Combinirung). Moreover, his interpretation and explanations of those laws, which have been substantially confirmed and augmented,

You might also like