You are on page 1of 7

Cilostazol

Cilostazol (dok. medhelp.org)

Deskripsi: Cilostazol adalah sebuah inhibitorphosphodiesterase tipe 3. Cilostazol bekerja dengan cara memperlebar arteri yang menyuplai darah ke kaki. Obat ini juga mengurangi kemampuan platelet (partikel dalam darah yang menyebabkan penggumpalan darah) untuk melekat. Indikasi: Untuk mengobati gejala claudication intermiten (nyeri, kram, mati rasa, kelemahan di kaki, pinggul, paha, atau bokong) yang mungkin terjadi setelah berjalan. Dosis: Pencegahan sekunder: 100 mg melalui mulut (per oral), 2 kali sehari Efek Samping: Efek GI (N/V, diare); Efek CV (palpitasi); Efek dermatologis (ruam); Efek lainnya (kepeningan, sakit kepala, kulit kemerahan dan terasa panas) Instruksi Khusus:

1. Berkontraindikasi pada pasien dengan perdarahan aktif, kehamilan dan gagal jantung
kongestif (CHF). 2. Gunakan dengan hati-hati pada pasien yang menggunakan obat antikoagulant, antiplatelet dan trombolitik. 3. Gunakan dengan hati-hati pada pasien kerusakan hati.

http://health.detik.com/read/2010/08/25/134802/1427650/769/cilostazol

Pentoxifylline

Pentoxifylline (everydayhealth.com)

Deskripsi: Pentoxifylline adalah turunan xanthine derivative, pelancar aliran darah. Obat ini bekerja dengan cara menipiskan darah dan meningkatkan fleksibilitas sel darah merah, sehingga menyebabkan darah mengalir dengan lebih mudah melalui pembuluh darah. Indikasi: Untuk mengobati klaudikasi intermiten (nyeri, kram, mati rasa, kelemahan di kaki, pinggul, paha dan bokong) pada pasien tertentu. Dosis:

1. Pada awalnya, 200 mg melalui mulut (per oral), 3 kali sehari.


2. Dosis rumatan:100 mg melalui mulut (per oral), 2-3 kali sehari, 200-300 mg infus melalui pembuluh darah (intra venous), ulangi setiap 12 jam. 3. Dosis maksimum: 1200 mg/hari 4. Pelepasan yang diperluas: 400 mg melalui mulut (per oral), 3 kali sehari kemudian 5. Dosis rumatan: 400 mg melalui mulut (per oral), 2-3 kali sehari

Efek Samping: Efek CV (kemerahan, adakalanya menimbulkan arrhythmias, hipotensi); Efek GI (penuh gastrik, N/V, diare); Efek dermatologis (memerahkan kulit, pruritus, urticaria); Reaksi anaphylatic yang jarang; Efek CNS (adakalanya menimbulkan kepeningan, sakit kepala, agitasi); efek hepatik yang yang jarang (peningkatan LFT); efek hematologis yang jarang (pendarahan,thrombocytopenia) Instruksi Khusus:

1. Berkontraindikasi pada pasien dengan pendarahan besar-besaran, pendarahan retinal yang


luas. 2. Gunakan dengan hati-hati pada pasien penderita arrhythmias kardiak akut, MI, hipotensi, kerusakan fungsi ginjal, kerusakan fungsi liver yang parah, meningkatkan risiko pendarahan (misalnya pengobatan antikoagulant, gangguan antikoagulant).

http://health.detik.com/read/2010/08/26/180536/1428882/769/pentoxifylline

Amlodipin
Tuesday, 30 March 2010 01:16

There are no translations available.

Deskripsi - Nama & Struktur Kimia - Sifat Fisikokimia

- Keterangan

3-methyl 5-methyl 2-(2-aminoethoxymethyl)-4-(2-chlorophenyl)1.4 dihydro-6: methylpyridine-3.5-dicarboxylate monobenzenesulphonate. C20H25ClN2O5,C6H6O3S Serbuk kristal berwarna putih atau hampir putih. Sedikit larut dalam air dan : isopropil alkohol,larut sebagian dalam alkohol dehidrasi, larut baik dalam metil alkohol. :-

Golongan/Kelas Terapi Obat Kardiovaskuler Nama Dagang - Amdixal - Norvask - Tensivask

Indikasi Pengobatan hipertensi, pengobatan gejala angina stabil kronik, angina vasospastik (angina Prinzmetalkasus suspek atau telah dikonfirmasi), pencegahan hospitalisasi karena angina dengan penyakit jantung koroner (terbatas pada pasien tanpa gagal jantung atau fraksi ereksi < 40%). Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian Anak-anak : Hipertensi : 2.5-5 mg sekali sehari.Dewasa : Hipertensi : dosis awal 5 mg sekali sehari, dosis maksimum 10 mg sekali sehari. Pada umumnya dilakukan titrasi dosis dengan kenaikan 2,5 mg selama 7-14 hari. Angina : dosis pemeliharaan 5-10 mg, gunakan dosis yang lebih rendah pada pasien lanjut usia dan pasien dengan gangguan hati, umumnya diperlukan dosis 10 mg untuk mencapai efek yang mencukupi. Pasien usia lanjut : digunakan dosis yang rendah untuk mencegah terjadinya insiden kerusakan hati, ginjal atau jantung. Pasien usia lanjut juga mempunyai klirens amlodipin yang rendah. Hipertensi : 2.5 mg sekali sehari. Angina : 5 mg sekali sehari. Dialisis : hemodialisis dan peritoneal dialysis tidak merubah eliminasi. Tambahan dosis tidak diperlukan. Penyesuaian dosis pada gangguan fungsi hati : berikan 5 mg sekali sehari. Hipertensi : 2.5 mg sekali sehari. Farmakologi Onset 30-50 menit. Puncak efek : 6-12 jam. Durasi : 24 jam. Diabsorpsi dengan baik. Ikatan dengan protein 93-98%. Metabolisme : > 90% dimetabolisme di hati menjadi metabolit inaktif. Bioavailibilitas : 64-90%. Waktu paruh eliminasi 30-50 jam, meningkat pada pasien disfungsi hati. Eliminasi : obat utuh dan metabolitnya diekskresikan melalui ginjal, 10% diekskresikan dalam bentuk tidak berubah di dalam urin, 60% dalam bentuk metabolit. Stabilitas Penyimpanan Disimpan dalam suhu kamar (15 30C) Kontraindikasi Hipersensitivitas terhadap amlodipine atau komponen lain dalam sediaan. Efek Samping > 10%: Efek pada kardiovaskuler: edema perifer (2-5% tergantung dosis). 1-10%: Kardiovaskuler : flushing (1-3%), palpitasi (1-4%); SSP: sakit kepala (7,3%), pusing (1-3%)fatigue (4%), palpitasi (1-4%); Dermatologi : rash (1-2%), pruritus (1-2%); Endokrin dan metabolisme : disfungsi seksual pada pria (1-2%); Gastrointestinal : mual (2,9%), sakit perut (1-2%), dyspepsia (1-2%), hiperplasia gingival ;

Gastrointestinal : mual (2,9%), sakit perut (1-2%), dyspepsia (1-2%), hiperplasia gingival ; Neuromuskular dan skeletal : kram otot (1-2%), lemah (1-2%); pernapasan : dyspnea (1-2%), edema pulmonary (15%). <1%: gangguan tidur, agitasi alopesia, amnesia, ansietas, apathy, aritmia, ataksia, bradikardi, gagal jantung, depersonalisasi, depresi, eritema multiforma,dermatitis eksfoliatif, symptom ekstrapiramidal, gastritis,ginekomastia, hipotensi, leukositoclastik vaskulitis, migrain, purpura non trombositopenik , parasthesia,iskemik periferal, fotosensitivitas, hipotensi postural, purpura, rash, perubahan warna kulit, sindrom Stevens-Johnson, sinkope, trombositopenia, tinnitus, urtikaria, vertigo, xerophtalmia. Overdosis/toksikologi: gejala primer pada kardiak, meliputi hipotensi dan bradikardi. Hipotensi disebabkan oleh vasodilatasi periferal, depresi myo cardiak dan bradikardi. Bradikardi dihasilkan dari sinus bradikardi,blok ventrikular II atau III atau sinus arrest with junctional rhytm. Konduksi intraventricular biasanya tidak berpengaruh, sehingga durasi QRS normal (verapamil memperpanjang interval P-R dan bepridil memperpanjang interval QT dan mungkin dapat menyebabkan aritmia ventrikular termasuk torsade de pointes). Noncardiac symptom termasuk kebingungan, stupor, mual, muntah, asidosis metabolik dan hiperglikemia. Dapat diatasi dengan dekontaminasi lambung, jika memungkinkan berikan kalsium secara berulang sehingga kontraktilitas jantung menurun. Interaksi - Dengan Obat Lain : Amlodipin meningkatkan level/efek dari aminofilin, flufoksamin, meksiletin, mirtazipin, ropinirol,teofilin, trifluoroperazin dan substrat CYP1A2 lain. Level/efek amlodipin dapat ditingkatkan oleh antifungi golongan azol, klaritromisin, diklofenak, doksisiklin, eritromisin, imatinib, isoniazid,nefodazon, nikardipin, propofol, inhibitor protease, kuinidin, telitromisin, verapamil dan substrat inhibitor CYP3A4 lain. Kadar siklosporin dapat ditingkatkan oleh amlodipin. Penurunan efek: kalsium dapat menurunkan efek hipotensif dari bloker saluran kalsium. Level/efek amlodipin dapat diturunkan oleh aminoglutetimida, karbamazepin, nafsilin, nevirapin,fenobarbital, fenitoin, rifamisin dan induser CYP3A4 lain. - Dengan Makanan : Peningkatan efek/ Toksisitas: Jus grape fruit dapat meningkatkan kadar amlodipin. St. wort mungkin dapat menurunkan level amlodipin. Hindari dong quai (karena mempunyai efek estrogen.Hindari efedra, yohimbe dan ginseng (dapat memperparah efek hipotensif). Hindari bawang putih (dapat menurunkan efek antihipertensi) Penurunan efek : Makanan tinggi kalsium dapat mengurangi efek hipotensif dari calsium chanel bloker. Pengaruh - Terhadap Kehamilan : Faktor risiko : C. Implikasi pada kehamilan: teratogenik dan efek embriotoksik yang dipercobakan pada binatang kecil. belum ada penelitian terkontrol pada wanita hamil. Digunakan pada kehamilan hanya pada saat yang jelas dibutuhkan dan jika keuntungan lebih besar dibanding bahayanya pada fetus. - Terhadap Ibu Menyusui : Distribusi amlodipin dalam air susu tidak diketahui, tidak direkomendasikan. - Terhadap Anak-anak : - Terhadap Hasil Laboratorium : Parameter Monitoring Denyut jantung, tekanan darah Bentuk Sediaan Tablet 2,5 mg, 5 mg, 10 mg Peringatan Penggunaan dengan perhatian dan titrasi dosis untuk pasien dengan penurunan fungsi ginjal dan fungsi hati, digunakan hati-hati pada pasien gagal jantung kongestif, sindrom sick sinus sitis, disfungsi ventrikel kiri yang parah, kardiomiopati hipertrofi, terapi penyerta dengan beta bloker atau digoksin, edema, atau peningkatan tekanan intrakranial dengan tumor otak, pada lansia mungkin dapat mengalami hipotensi atau konstipasi. Kasus Temuan Dalam Keadaan Khusus -

Informasi Pasien Gunakan sesuai yang diresepkan, jangan menghentikan obat tanpa konsultasi dengan dokter. Pasien mungkin akan mengalami sakit kepala (jika tidak dapat diatasi konsultasi ke dokter), mual dan muntah (makan sejumlah kecil makanan mungkin dapat membantu), atau konstipasi. Dapat menyebabkan mengantuk, digunakan dengan hati-hati pada saat menyetir atau menjalankan mesin. Sebelum menggunakan obat; perhatikan kondisi yang mempengaruhi penggunaan, khususnya penggunaan pada orang lanjut usia (waktu paruh obat meningkat, lebih sensitif terhadap efek hipotensi),gigi (risiko terjadi hiperplasia gingival), obat lain, kondisi kesehatan lain, khususnya gangguan hipotensi. Kesesuaian penggunaan obat; kepatuhan terhadap terapi (penting untuk tidak menggunakan obat melebihi jumlah yang diresepkan). Kesesuaian dosis : bila lupa minum obat maka diminum sesegera mungkin, jangan diminum bila telah mendekati pemberian dosis selanjutnya, jangan menggandakan dosis. Kesesuaian penyimpanan obat :untuk penggunaan sebagai antihipertensi, mungkin memerlukan kontrol berat badan dan diet khususnya pemasukan natrium. Pasien mungkin tidak mengetahui/mengalami gejala dari hipertensi, penting untuk tetap menggunakan obat walaupun sudah merasa sehat untuk membantu mengontrol hipertensi. Mungkin memerlukan terapi seumur hidup. Konsekuensi serius dari hipertensi yang tidak dikontrol. Mekanisme Aksi Menghambat ion kalsium ketika memasuki saluran lambat atau area sensitif tegangan selektif pada otot polos vaskuler dan miokardium selama depolarisasi, menghasilkan relaksasi otot polos vaskuler koroner dan vasodilatasi koroner, meningkatkan penghantaran oksigen pada pasien angina vasospastik. Monitoring Penggunaan Obat Determinasi tekanan darah, pembacaan EKG dan kecepatan denyut jantung (terutama disarankan selama titasi dosis atau saat dosis ditingkatkan dari tingkat dosis pemeliharaan yang stabil, juga dianjurkan saat obat lain ditambahkan dimana obat tersebut mempengaruhi konduksi jantung atau tekanan darah. Dianjurkan untuk melakukan determinasi tekanan darah secara berkala untuk memonitor keefektifan dan keamanan terapi amlodipin; pasien tertentu mungkin dapat dilatih untuk mengukur tekanan darah sendiri di rumah dan melaporkan hasilnya secara teratur pada dokter). Daftar Pustaka Azwar A, Djuanda A, Sani A, dkk, 2003, MIMS, MediMedia, Jakarta. Bailie GR, Johsons CA, Mason NA, et all, 2004, Met Fact : Pocket Guide of Drug Interaction, Second Edition, Bone Care Internastional. Darmansjah I, Suryawati A, Bustami ZS, dkk, 2000, Informasi Obat Nasional Indonesia (IONI), CV. Sagung Seto, Jakarta. Lacy, C. F., 2007, Drug Information Handbook, 14 th Edition, Lexi Comp, USA Tatro DS (ed), 2004, Drug Interaction Fact and Comparisons, St. Louis. Semla, T., P., Beizer, J., L., Higber, M., D., 2002, Geriatric Dosage Handbook, 7 th Ed, , American Pharmaceutical Association, Canada. Gerald k. McEvoy, 2005, AHFS Drug Information Sean C.Sweetman, Martindale, 34 edition, Pharmaceutical Press, London, 2005

http://dinkeskabtasik.com/index.php/informasi-obat/210-amlodipin.html

NIFEDIPINE 10 MG TAB

Nama Produk:

Zinc INF

lain)

(Klik untuk navigasi ke produk

Komposisi
Tiap tablet salut selaput mengandung 10 mg nifedipin

Cara Kerja
Nifedipin bekerja sebagai antagonis kalsium dengan menghambat arus ion kalsium masuk ke dalam otot jantung dari luar sel. Karena kontraksi otot polos tergantung pada ion kalsium ekstra seluler, maka dengan adanya antagonis kalsium dapat menimbulkan efek inotropik negatif. Demikian juga dengan Nodus Sino Atrial (SA) dan Atrio Ventrikuler (AV) akan menimbulkan kronotropik negatif dan perlambatan konduksi AV.

Indikasi
Untuk pengobatan dan pencegahan insufiensi koroner terutama angina pektoris, hipertensi kronik dan hipertensi urgensis.

Dosis Dosis tunggal 5 - 10 mg. Dosis rata-rata 5 - 10 mg, 3 x sehari. Interval tiap dua dosis paling sedikit 2 jam. Tablet ditelan utuh dengan sedikit cairan. Bila diinginkan khasiat yang cepat, misalnya ketika terasa akan datang serangan, tablet dikunyah dan dibiarkan menyebar dalam mulut. Nifedipin akan diserap cepat oleh selaput lendir mulut. Efek Samping Kadang-kadang mengakibatkan mual, sakit kepala, palpilasi, takikardia, lemah, edema, hipotensi, reaksi

hipersensitif. Umumnya timbul pada awal pengobatan bersifat sedang dan sementara. Hiperplasia gingival timbul pada kasus-kasus isolasi selama terapi jangka panjang, yang hilang bila pengobatan dihentikan. Gangguan fungsi hati (intrahepalik cholestalis, kenaikan transaminase) jarang terjadi dan reversibel pada penghentian obat. Pada pria lanjut usia, pemberian jangka panjang dapat menyebabkan pembesaran kelenjar mammae (ginekomastia) yang hilang bila pengobatan dihentikan. Kontraindikasl Hipersensitif terhadap nifedipin. Jangan diberikan pada wanita hamil. Jangan diberikan pada ibu menyusui karena nifedipin diekskresi ke dalam ASI. Bila nifedipin sangat diperlukan, dianjurkan untuk berhenti menyusui karena pengaruhnya terhadap bayi belum diketahui. Jangan digunakan pada syok kardiovaskuler. Interaksi Obat Efek menurunkan tekanan darah dan nifedipin dapat ditingkatkan oleh obat-obat antihipertensi lain. Simetidin dapat meningkatkan elek atihipertensi dari nifedipin. Cara Penyimpanan Simpan dalam wadah tertutup rapat, di tempat yang sejuk dan kering, terlindung dan cahaya

Perhatian
Hati-hati bila diberikan bersama obat-obat golongan beta blocker dapat menimbulkan hipotensi berat, payah jantung dan infark miokard. Agar selalu dilakukan pengecekan/kontrol terhadap tekanan darah. Penderita yang mendapat pengobatan dengan nifedipin harus dilakukan pemeriksaan secara teratur. Dapat mengganggu kemampuan mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin terutama pada awal pengobatan, pada kombinasi dengan alkohol atau bila diganti dengan obat lain. Hati-hati pada penderita dialisa dengan Malignant hypertension dan gagal ginjal irreversibel dengan hipovolemia, karena dapat terjadi penurunan tekanan darah akibat vasodilatasi. Dapat menimbulkan rasa sakit pada dada (gejala seperti angina pectoris) yang biasanya timbul pada 30 menit setelah pemberian nifedipin. Bila diberikan bersama dengan obat penghambat reseptor adrenergik penderita harus dimonitor secara hati-hati karena kemungkinan timbulnya hipotensi berat dan gagal jantung. Hati-hati bila diberikan pada penderita diabetes mellitus karena walaupun nifedipin bukan diaketogenik, tetapi pada kasus-kasus tertentu pernah dilaporkan kenaikan temporer glukosa darah (hiperglikemia).

Kemasan Harga No. Registrasi

: : :

Ktk 100 -,GKL9320917217A1

http://indofarma.co.id/index.php?option=com_product&catid=1&Itemid=60&prodid=176

You might also like