You are on page 1of 21

BUKU 3

MEDIA CETAK BUATAN SENDIRI


(BROSUR, LEAFLET, POSTER, BUKLET)

MEDIA CETAK BUATAN SENDIRI

1
47

BUKU 3

BAB-2

Media Cetak Buatan Sendiri (Brosur, Leaflet, Poster, Buklet)

edia cetak seperti brosur, leaflet, poster, dan buklet sudah sangat biasa kita temui dalam berbagai program pemerintah maupun non-pemerintah. Mengapa mediamedia tersebut menjadi populer? Kemungkinan besar karena media ini relatif mudah/sudah banyak orang yang memiliki keterampilan untuk membuatnya, dan dikembangkan dengan bantuan lembaga swasta yang menawarkan jasa pembuatan media cetak ini. Fasilitator Infomobilisasi (FI) dapat membantu membuat media cetak sederhana sebagai media program yang didukungnya. FI dapat juga memfasilitasi kegiatan pembuatan media cetak ini sebagai latihan penggunaan fasilitas teknologi yang ada di telecenter (komputer, internet, kamera dijital, scanner, mesin fotokopi, dan sebagainya.). Agar belajar keterampilan ini menghasilkan sesuatu, dilakukan praktek pembuatan media cetak. Apakah keterampilan ini bisa menjadi peluang usaha masyarakat? Siapa tahu.

MEDIA CETAK BUATAN SENDIRI

1
49

APAKAH MEDIA CETAK ITU?


Media cetak adalah media yang menggunakan bahan dasar kertas atau kain untuk menyampaikan pesan-pesannya. Unsur-unsur utamanya adalah tulisan (teks), gambar visualisasi, atau keduanya. Media cetak bisa dibuat untuk membantu fasilitator melakukan komunikasi interpersonal saat pelatihan atau kegiatan kelompok. Media cetak juga bisa dibuat sebagai bahan referensi (bahan bacaan). Atau menjadi media instruksional untuk mengkomunikasikan teknologi baru dan cara-cara melakukan sesuatu (leaflet, brosur, buklet). Bisa juga mengkomunikasikan keprihatinan dan peringatan, serta mengkampanyekan suatu isu (poster). Dan menjadi media ekspresi dan karya personal (poster, gambar, kartun, komik). Beberapa contoh media cetak yang akan kita bahas dalam bab ini yaitu:

MEDIA CETAK BUATAN SENDIRI

1
50

Leaflet. Merupakan media berbentuk selembar kertas yang diberi gambar dan tulisan (biasanya lebih banyak tulisan) pada kedua sisi kertas serta dilipat sehingga berukuran kecil dan praktis dibawa. Biasanya ukuran A4 dilipat tiga. Media ini berisikan suatu gagasan secara langsung ke pokok persoalannya dan memaparkan cara melakukan tindakan secara pendek dan lugas. Leaflet yang banyak kita temui biasanya bersifat memberikan langkah-langkah untuk melakukan sesuatu (instruksional). Leaflet sangat efektif untuk menyampaikan pesan yang singkat dan padat. Seperti poster, media ini juga mudah dibawa dan disebarluaskan. Bahkan karena ukurannya yang lebih ringkas, jumlah yang dibawa bisa lebih banyak daripada poster. Brosur. Brosur atau pamflet merupakan media lipat yang biasanya dirancang sedemikian rupa agar cocok dengan selembar kertas (misalnya A4). Bentuknya bisa serupa dengan leaflet yaitu selembar kertas yang dilipat dengan teks dan gambar pada kedua sisi kertasnya. Selain itu, format brosur juga bisa berupa beberapa lembar kertas yang dilipat tengah dan dihekter tengahnya. Sementara brosur yang merupakan selembar kertas dengan tulisan dan gambar hanya

BUKU 3

BUKU 3

Poster. Merupakan media dengan bahan dasar sehelai kertas atau kain yang digambari dan ditulisi sedikit kata. Media ini tugas utamanya untuk menarik perhatian orang. Poster merupakan salah satu media cetak yang paling banyak digunakan dalam berbagai program. Beberapa hal yang membuat media ini sangat populer antara lain karena poster dapat dibuat dalam waktu yang relatif singkat. Poster yang sederhana hanya membutuhkan orang yang bisa menggambar (pada intinya, semua orang bisa menggambar), kemudian gagasan tulisan yang tidak terlalu banyak. Media ini bisa dibuat manual, maupun dengan peralatan canggih seperti komputer dan mesin cetak. Kita bisa menemukan berbagai poster yang bersifat: Ancaman. Misalnya poster yang mengingatkan bahaya HIV/AIDS, beredarnya pupuk palsu, bahaya demam berdarah, bahaya merokok, dan lainlain.

MEDIA CETAK BUATAN SENDIRI

1
51

pada satu sisi biasanya disebut pamflet atau surat selebaran. Jenis-jenis pesan yang biasanya terdapat pada brosur beragam, antara lain: ajakan untuk bergabung dengan suatu organisasi; profil organisasi/lembaga; anjuran/ saran kepada pembaca untuk melakukan sesuatu (perangi korupsi); memperingatkan sesuatu (misal: Siaga Flu Burung!!); memberi informasi (jenis layanan yang diberikan suatu organisasi); dan menjelaskan sesuatu (manfaat memilah sampah organik dan non-organik).

Himbauan. Misalnya poster yang mengajak untuk pergi ke Posyandu, mengajak kita untuk melestarikan hutan, dan lain-lain. Informasi. Misalnya poster yang menjelaskan cara-cara mengurus perijinan mendirikan bangunan, cara-cara mengisi surat pemberitahuan pajak, dan lain-lain.
Buklet: buku berukuran kecil (setengah kuarto) dan tipis, tidak lebih dari 30 halaman bolak-balik, yang berisi tulisan dan gambargambar. Ada yang mengatakan bahwa istilah buklet berasal dari buku dan leaflet, artinya media buklet merupakan perpaduan antara leaflet dengan buku atau sebuah buku dengan format (ukuran) kecil seperti leaflet. Struktur isinya seperti buku (ada pendahuluan, isi, penutup) hanya saja cara penyajian isinya jauh lebih singkat daripada sebuah buku. Bila dibandingkan dengan dua jenis media sebelumnya, pesan yang dapat disampaikan dalam buklet jauh lebih banyak. Keunggulan lain dari buklet bila dibandingkan buku adalah banyaknya gambar dan tipisnya jumlah halaman. Riwayat pengembangan buklet adalah kebutuhan untuk menyediakan referensi (bahan bacaan) bagi kelompok masyarakat yang akses terhadap buku sumber terbatas karena keterbatasan mereka (petani, nelayan, ibu-ibu di perdesaan, dan sebagainya). Dengan adanya buklet, maka mereka bisa memperoleh pengetahuan seperti membaca sebuah buku, dengan waktu membaca sesingkat membaca leaflet.

MEDIA CETAK BUATAN SENDIRI

1
52

MENGAPA MEDIA CETAK?


Di lembaga penyedia jasa membuat media cetak, dibutuhkan sebuah tim kerja dengan sejumlah keahlian berbeda, yaitu: penulis, editor, perancang media, penata letak (lay-outer), dan ilustrator. Seseorang mungkin saja memiliki beberapa keahlian sekaligus, tetapi

BUKU 3

BUKU 3

profesional biasanya melakukan spesialisasi keahlian atau tugas. Ini berbeda bagi seorang FI dan staf admin IT telecenter karena pengembangan media cetak bersama masyarakat bukan dimaksudkan untuk memperkuat suatu keahlian tertentu (spesialisasi). Peserta justru didorong untuk bisa membuat sendiri satu media meski sederhana. Ini merupakan proses penguatan kapasitas berupa latihan keterampilan menggunakan komputer dan berbagai kemampuan lainnya seperti disebutkan di atas (antara lain menulis). Untuk keahlian menggambar, memang tidak semua orang bisa melakukannya. Tetapi biasanya di semua tempat akan ada beberapa orang yang pandai menggambar meskipun tidak profesionaltetapi bisa dimintai bantuannya. Kalau tidak ada juru gambar, teknologi sekarang ini menyediakan kemudahan dengan tersedianya kumpulan gambar (clip arts) yang bisa diambil dari internet, yang bisa dimanfaatkan untuk mempercantik media cetak sederhana buatan kita. Jadi, masyarakat bisa belajar browsing di internet untuk mendapatkan gambar-gambar (cilp arts) gratisan. Hal lain yang dibutuhkan adalah keahlian mencetak atau memproduksi media yang kita buat. Kalau media ini direncanakan untuk dicetak dengan kualitas yang bagus, akan membutuhkan jasa percetakan dan tentunya ketersediaan dana yang tidak sedikit. Tetapi, bukan cara produksi seperti ini yang dianjurkan untuk media cetak yang dibuat sendiri oleh tim media masyarakat. Yang dianjurkan adalah produksi dengan cara fotokopi atau cetak (printing) komputer saja karena jumlah eksemplar produksi media juga tidak perlu banyak. Media-media ini mungkin hanya untuk keperluan pembelajaran kelompok.

MEDIA CETAK BUATAN SENDIRI

1
53

Kembali ke pertanyaan: Mengapa media cetak? Pembuatan media cetak merupakan pembelajaran banyak hal. Tetapi, sama seperti pengembangan media DST, jangan sampai kegiatan ini menjadi tugas masyarakat. Kegiatan ini sebaiknya menjadi suatu alternatif kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan cara menyenangkan dan juga bermanfaat praktis. Meskipun di daerahdaerah terdapat keterbatasan sarana dan perlengkapan cetakmencetak, tetapi siapa tahu berkembang peluang usaha dengan menggunakan keterampilan pembuatan media cetak ini.

SIAPA YANG MEMBUAT MEDIA CETAK?


Sama seperti pembuatan dongeng dijital pada bab terdahulu, pembuatan media cetak dapat dilakukan FI dan pendamping masyarakat/petugas lapangan program untuk kebutuhan suatu kegiatan. Tetapi yang dimaksudkan di bab ini adalah menjadikan pembuatan media cetak sebagai pembelajaran masyarakat, misalnya: membuat brosur profil kelompok, membuat leaflet untuk memperkenalkan pertanian organik sekaligus mempromosikan produk kelompok tani, serta membuat poster mengenai semakin gawatnya erosi dan kerusakan hutan di desa kita untuk menjadi peringatan masyarakat. Pembuatan media cetak di telecenter sangat dimungkinkan, karena telah tersedia komputer, scanner, kamera, printer, dan mesin fotokopi. Bagi seorang FI, akan lebih mudah membimbing peserta untuk membuat leaflet dan brosur karena bisa dibuat dengan sederhana (versi fotokopi hitam putih maupun warna). Proses pembuatannya juga relatif cepat dan murah, karena biasanya jumlah tulisan lebih banyak daripada gambar (sehingga tidak terlalu membutuhkan ahli gambar). Sedangkan poster

MEDIA CETAK BUATAN SENDIRI

1
54

BUKU 3

BUKU 3

merupakan media yang menarik juga untuk dipraktekkan, tetapi kesulitannya adalah pada pencetakan karena ukuran kertas printing dan fotokopi terbatas. Kecuali membuat poster dengan teknik sablon. Ini akan memberi keterampilan baru yang bermanfaat.

BAGAIMANA CARA MEMBUAT MEDIA CETAK?


Pembuatan media cetak oleh masyarakat bisa dilakukan dengan berbagai cara pendampingan. FI bisa memfasilitasi kelompok yang membutuhkan media cetak untuk membuatnya sendiri dengan didampingi. Bisa juga mengadakan lomba membuat poster lingkungan bagi anak-anak sekolah di desanya. FI juga bisa melakukan pelatihan pembuatan media cetak sederhana seperti pelatihan/lokakarya pembuatan dongeng dijital (Digital Story Telling/DST). Supaya pelatihan ini lebih menarik bagi kalangan muda atau dewasa, bisa dipadukan dengan pelatihan teknik sablon untuk pembuatan poster, spanduk, atau kaos. FI perlu menjajaki dan menghubungi praktisi sablon yang terdapat di daerah terdekat untuk menjadi pelatih tamu. Kalau FI melihat adanya minat tentu saja, maka peserta bisa diminta urunan untuk membayar pelatih tersebut. Kelemahan media cetak yang perlu diingat FI adalah memerlukan keterampilan baca-tulis karena muatan tulisannya. Dengan begitu, pembuatan media cetak ini akan sulit dibuat oleh masyarakat yang buta huruf atau kemampuan baca-tulisnya rendah. Paling tidak, mereka hanya menjadi pengguna media tersebut dalam kegiatan pendampingan.

MEDIA CETAK BUATAN SENDIRI

1
55

PROSES MEMBUAT MEDIA CETAK


Pelaksanaan langkah-langkah pembuatan media cetak yang dipaparkan berikut ini, dapat dilakukan dalam sebuah tim media (tim kerja) maupun pelatihan. Langkahlangkah ini tidak harus selalu dilakukan di dalam ruangan kelas atau di telecenter. Sebagian bisa dilakukan oleh peserta di rumahnya, di sela-sela kegiatan dan kesibukan sehari-harinya (misalnya menulis naskah media dan mencari/membuat gambar). FI perlu mengajak peserta untuk menyepakati kapan pertemuan dilakukan dan tugas apa yang perlu dikerjakan sebagai PR (dibawa pulang). Kegiatan yang perlu peralatan komputer (tata letak dan produksi versi fotokopi) tentunyan dilakukan dengan menggunakan fasilitas telecenter.

MEDIA CETAK BUATAN SENDIRI

1
56

Langkah-1 Menyusun Rencana Pembuatan Media


Membuat media apa pun selalu bermula dengan menyusun rencana agar jelas tujuan dan khalayak sasarannya. Selain itu juga perlu dirumuskan cara mengkomunikasikan pesan dengan media yang dibuat. Untuk menyusun rencana pembuatan media, lakukan langkah-langkah sebagai berikut:

Ajaklah peserta untuk menyusun rencana pembuatan media dalam format tabel-3 dengan diketik di komputer (program Ms. Word). Dampingi peserta saat menyusun/mengisi tabel rencana pembuatan media. Diskusikan kebutuhan media tersebut untuk kegiatan apa.

BUKU 3

BUKU 3

Tabel-3. Rencana Pembuatan Media Cetak (Media Brief)


Judul media Tujuan Khalayak sasaran Cara menggunakan Pesan-pesan pokok Primer Sekunder Tersier

Langkah-2 Menulis Naskah Media Tantangan dalam menulis naskah media seperti leaflet, brosur, dan buklet adalah menyusun teks sesederhana mungkin, jelas, lugas, dan langsung ke pokok persoalannya (to the point) karena keterbatasan ruang. Sementara untuk penulisan teks poster lebih memerlukan gagasan yang lain dan imajinatif. Ini butuh apa yang disebut ilham atau inspirasi kreatif. Lakukan langkah-langkah sebagai berikut: Ajaklah peserta untuk membuat OUTLINE tulisan dengan diketik di komputer (program Ms. Word). Lalu, kembangkan naskah berdasarkan pesan-pesan pokok yang sudah disusun sebelumnya. Bacalah kembali seluruh naskah tersebut. Kembangkan apabila masih terlalu pendek. Pangkas apabila terlalu panjang. Kemudian cetak (print) naskah tersebut untuk diperiksa teman yang lain dan diberi masukan (tukar menukar naskah). Mintalah penulis dan pemeriksa (pembaca) untuk mendiskusikan perbaikan naskah media. Selanjutnya, direvisi oleh penulisnya.

MEDIA CETAK BUATAN SENDIRI

1
57

Langkah-3 Membuat Dummy


Proses selanjutnya adalah mendisain media. Disain adalah upaya kreatif untuk menghasilkan karya yang baik (perlu imajinasi!). Pesanpesan yang akan disampaikan akan diramu sedemikian rupa dalam ruang terbatas (misalnya kertas), agar orang lain tergugah (seperti: menjadi mau melakukan atau tidak melakukan sesuatu, termotivasi untuk mencoba sebuah cara, dan lain-lain). Merancang media dilakukan dengan cara membuat dummy yaitu suatu model tiruan dari media yang kita rencanakan baik secara manual atau komputerisasi. Disain poster sebenarnya sering dilakukan dengan program aplikasi coreldraw, sedangkan pembuatan poster dianjurkan untuk menggunakan teknik sablon. Untuk membuat dummy manual, lakukan langkah-langkah sebagai berikut:

MEDIA CETAK BUATAN SENDIRI

1
58

Ajaklah peserta membuat dummy manual dengan meniru format (ukuran dan bentuk) sesungguhnya media yang akan dibuat. Misalnya: dummy leaflet dibuat dengan kertas A4 dilipat tiga; dummy poster dibuat dengan karton manila sesuai ukuran yang direncanakan; dummy buklet juga dibuat sesuai dengan ukuran dan jumlah halaman yang direncanakan. Gunakan pinsil untuk meletakkan teks, gambar sesuai dengan tata letak yang akan memperindah dan mengefektifkan penyampaian pesan di dalam media. Cara menulis teks bisa dengan garis-garis bergerigi, sedangkan gambar dengan coret-coretan (bentuk kasar) saja. Apabila dirasakan dummy manual itu sudah mendekati hasil jadi media yang sebenarnya, tebalkan dengan menggunakan spidol warna. Langkah-4 Tataletak (Lay-out). Tahap berikutnya adalah melakukan tata letak (lay-out) naskah yang dilakukan di depan layar komputer. Pada saat melakukan tata letak, ilmu tentang pemilihan huruf (tipografi) menjadi aspek yang penting.

BUKU 3

BUKU 3

Lakukan langkah-langkah sebagai berikut: Jelaskan penggunaan program aplikasi untuk praktek tata letak ini yaitu Ms. word atau Pagemaker . Ajak peserta untuk menentukan ukuran kertas (marjin kiri, kanan, atas, bawah), kemudian menentukan sistem penjudulan ( header), jenis huruf, ukuran huruf, pembagian ruang, dan sebagainya. Keseluruhannya ini merupakan rancangan dasar (design template) tata letak. Lakukan penataan letak di dalam design template tersebut. Efektifkan penggunaan ruang karena media yang kita buat terbatas ruangnya. Sediakan ruang untuk meletakkan gambar/ilustrasi yang dibutuhkan.

Langkah-5 Mengembangkan Gambar/Ilustrasi Ada dua cara pendekatan untuk mengembangkan gambar/ ilustrasi sebuah media, yaitu: ilustrasi dibuat setelah naskah selesai di-layout sehingga bisa dilihat ruang yang tersedia untuk gambar. Atau ilustrasi dibuat terlebih dahulu, baru penata letak menggabungkan kedua unsur (teks dan naskah) ke dalam pekerjaannya. Untuk mengembangkan gambar/ilustrasi suatu media, lakukan langkah-langkah sebagai berikut: Mintalah ilustrator (juru gambar) untuk mempelajari tabel rencana media, kemudian diskusikan gagasan pengembangan media tersebut. Cara-1: Serahkan naskah kepada ilustrator untuk mengembangkan gagasan ilustrasi yang sesuai dengan kebutuhan media tersebut. Cara-2: Diskusikan bersama (antara penulis dan ilustrator) rencana gambar/ilustrasi yang dibutuhkan. Untuk buklet, perlu juga dibuat menjadi storyboard.

MEDIA CETAK BUATAN SENDIRI

1
59

Ilustrator kemudian membuat sketsa kasar gambar ilustrasi yang dibutuhkan dan menggunakannya sebagai bahan diskusi dengan penulis. Berdasarkan diskusi, ilustrator mengembangkan sketsa tersebut menjadi gambar jadi untuk dimasukkan ke dalam media. Langkah-6 Ujicoba Media Setiap pembuatan media, kita sebaiknya beranggapan bahwa khalayak sasaran kita belum tentu bisa menangkap pesan yang disampaikan. Karena itu FI perlu membiasakan ujicoba media sebagai langkah untuk mendapat masukan dan memperbaiki media sebelum diproduksi. Cetak media yang dibuat dan perbanyak (fotokopi) dalam jumlah yang terbatas untuk ujicoba. Lakukan langkah-langkah sebagai berikut: Persiapkan sebuah kelompok khalayak sasaran untuk menjadi pemberi masukan terhadap media yang akan diujicoba. Dalam persiapan ujicoba ini, FI juga menugaskan penyusunan pertanyaan-pertanyaan kunci untuk ditanyakan saat evaluasi media. Kemudian lakukan penggunaan media bersama khalayak sasaran sesuai dengan cara penggunaan yang direncanakan. Sebagai evaluasi media, kembangkan diskusi dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan kunci yang sudah disiapkan, misalnya: Apakah media ini bisa diterima/dipahami oleh khalayak? Apakah pesan dan gambarnya dikenali oleh khalayak? Apakah bentuk huruf atau angkanya sudah pas? Apakah media ini dinilai menarik oleh khalayak? Apakah teks-nya terlalu panjang atau justru terlalu pendek? Dan seterusnya. Catatlah proses dan hasil ujicoba ini termasuk saran-saran perbaikan yang disampaikan oleh peserta ujicoba.

MEDIA CETAK BUATAN SENDIRI

1
60

BUKU 3

BUKU 3

MEDIA CETAK BUATAN SENDIRI

1
61

Langkah-7 Revisi dan Produksi


Setelah ujicoba, media kemudian direvisi --baik naskah, ilustrasi, maupun rancangan visualnya (tata letak). Produksi media yang dianjurkan adalah dengan cara difotokopi, kecuali ada sumber dana untuk pencetakan. Untuk poster gunakan kertas ukuran koran (A0), atau dijadikan sebagai bahan pelatihan teknik sablon.

Lakukan langkah-langkah sebagai berikut:

Diskusikan hasil ujicoba untuk melihat aspek apa saja yang perlu diperbaiki dari media kita (materi/isi, rancangan media, jenis huruf, gambar, dan sebagainya). Lakukan perbaikan (revisi) media mengacu pada diskusi hasil ujicoba (dimulai dari revisi naskah, kemudian tata letak dan gambar). Setelah selesai, print media hasil revisi ini dan lakukan pemeriksaan untuk mengecek apakah terjadi kesalahan (proof-read). Lakukan perbaikan minor. Print hasil akhir apabila media akan diperbanyak dengan cara fotokopi.

MEDIA CETAK BUATAN SENDIRI

1
62

BUKU 3

BUKU 3

Mengembangkan media cetak sebagai keterampilan usaha di kota kecil, apalagi di desa, masih memerlukan banyak pertimbangan. Banyak konsumen dari daerah justru memilih jasa percetakan di kota besar karena lebih murah dan berkualitas, meskipun disertai ongkos kirim. Tetapi media cetak untuk kebutuhan sendiri dan hanya diperlukan dalam jumlah terbatas, bisa kita coba lakukan sendiri. Cara produksi dengan fotokopi, tentunya merupakan pilihan yang murah dan mudah untuk dikerjakan sendiri. 1. Bentuklah sebuah tim media untuk mengembangkan beberapa media cetak sederhana yang diperlukan dalam kegiatan kelompok belajar. Misalnya, untuk kelompok tani, akan dikembangkan leaflet serial tentang teknologi praktis pertanian selaras alam dan beberapa poster tentang pengelolaan kebun selaras alam. Lakukan langkah-langkah pembuatan media cetak seperti yang dipaparkan dalam bab ini. Kembangkan agenda ini sebagai pembelajaran dalam hal pembuatan media maupun dalam hal pengembangan isi (substansi). Gunakan narasumber lokal (praktisi maupun akademisi/peneliti) dan juga media internet sebagai sumber belajar.
No. 1. 2. 3. Judul Leaflet Serial Pertanian Pesan-pesan pokok (muatan informasinya) Sumber Informasi Metode Pengujian

MEDIA CETAK BUATAN SENDIRI

1
63

LEMBAR PRAKTEK

No. 1. 2.

Judul Poster Serial Pertanian

Pesan-pesan pokok (muatan informasinya)

Gagasan Visualisasi

Sumber Informasi

2. Identifikasilah berbagai kebutuhan bahan cetak yang ada di kelompok dampingan dan masyarakat, serta kembangkan kegiatan untuk memenuhinya.
No. 1. Jenis media cetak Brosur tentang profil dan jenis kegiatan Kertas label/merk produk (dalam kemasan/kantung keripik, kue, kacang, dan sebagainya.) Kartu nama Kartu undangan (pernikahan) Spanduk kain (spanduk kegiatan dan promosi) Lain-lain Siapa yang membutuhkan Usaha kelompok, usaha perorangan, koperasi Usaha kelompok, usaha perorangan Perorangan, organisasi Perorangan Kantor desa Telecenter Jumlah Biaya

MEDIA CETAK BUATAN SENDIRI

1
64

2. 3. 4. 5. 6.

3. Ajaklah peserta untuk mendiskusikan peluang penggunaan keterampilan pembuatan media cetak ini untuk memenuhi kebutuhan pengguna lokal. Catatlah gagasan peserta tentang cara 'bersaing' dengan media cetak produk luar yang lebih murah. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. .............................................................................................................................

BUKU 3

BUKU 3

....................................................................................................................... ....................................................................................................................... .......................................................................................................................


Jenis-jenis media dan bahan cetak yang dikerjakan perusahaan lokal
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Jenis media cetak Harga satuan Siapa pemesan Kualitas produk

MEDIA CETAK BUATAN SENDIRI

65

Nama-nama perusahaan percetakan dan sablon terdekat dari desa saya .......................................................................................................................

Dimanakah dibuatnya media dan bahan cetak yang dipakai di desa dan daerah Anda? Apakah hal ini pernah terpikirkan sebelumnya? Ajaklah "tim media" untuk melakukan pengamatan terhadap produk-produk cetak di sekeliling. Lakukan juga kunjungan dan wawancara dengan pengusaha percetakan dan sablon di lokasi terdekat untuk mengetahui selukbeluk usaha mereka. Apa hal menarik yang Anda temukan dari perbincangan tersebut? Bisa jadi ternyata kebanyakan bahan cetak di daerah Anda dibuat di Surabaya atau Jakarta.

Peluang dan tantangan pengembangan usaha media/bahan cetak lokal ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... Catatan lain-lain ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... .......................................................................................................................

MEDIA CETAK BUATAN SENDIRI

1
66

BUKU 3

You might also like