Professional Documents
Culture Documents
K DENGAN THYPOID DI BANGSAL PENYAKIT DALAM YUDHISTIRA RSUD KOTA SEMARANG Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Ajar Praktik Keperawatan Medikal Bedah
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2013
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K DENGAN THYPOIDDI BANGSAL PENYAKIT DALAM YUDHISTIRA RSUD KOTA SEMARANG A. PENGKAJIAN Tanggal Pengkajian Ruang Cara Pengkajian 1. Identitas Klien Nama Umur No. Register Alamat Pekerjaan : Ny. S : 67 tahun : 220619 : Tlogosari, Semarang : Buruh : 16 Maret 2013, Pukul 16.00 WIB. : Yudhistira (Penyakit Dalam) : Wawancara dan Pemeriksaan Fisik
Pendidikan Terakhir : Tidak Berpendidikan Status Perkawinan : Janda Diagnosa Medis :Thypoid
Tanggal masuk RS : 16 Maret 2013 Pembiayaan Kesehatan : JAMKESMAS 2. Identitas Penanggung Jawab Klien Nama Umur Alamat Pekerjaan : Ny. T : 38 tahun : Tlogosari, Semarang : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan Terakhir : SMA Hubungan dg klien : Anak Suku Bahasa : Jawa : Jawa, Indonesia
3.
Keluhan Utama Klien mengeluh panas dingin selama 4 hari, panas tinggi diwaktu sore dan malam hari, panas tidak hilang padahal klien sudah minum obat
4.
Riwayat Penyakit Sekarang Klien dirawat keluhan panas dingin selama 4 hari, batuk, sesak nafas, mual.
5.
Riwayat Penyakit Dahulu Klien mengatakan dulu tidak mempunyai penyakit yang serupa, atau penyakit yang lainnya, klien mengaku sering demam tidak terkontrol dan tidak terdiagnosa
6.
Riwayat Penyakit Keluarga Di dalam keluarga Ny. K tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan yang dialaminya
7.
Genogram
8.
Pemeriksaan Fisik 1) Kesadaran : Composmentis 2) Tanda-tanda vital Tanggal/jam TD (mmHg) HR: Frekuensi RR: Frekuensi Suhu (oC) 16/03/2013 118/56 72 x/menit 20x/menit 38,5C
3) Kepala dan leher Yang Dikaji Bentuk Rambut Mata Telinga Hidung Mulut Mesochepal Bersih, rambut uban, lesi tidak ada, rambut jarang Simetris, sklera tidak ikterik, isokor Fungsi pendengaan baik, bentuk simetris kanan kiri, tidak ada sekret, tidak ada nyeri tekan Tidak ada sekret Terdapat sariawan, gigi jarang, mukosa bibir kering, lidah putih kotor Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran limfe Keterangan
Leher
4) Jantung Tanggal Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi IC tak tampak IC teraba di SIC V, tidak kuat angkat Kesan tidak melebar BJ I-II murni, tidak ada bising, tidak ada gallop 16/03/2013
5) Paru-paru Tanggal Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi 6) Abdomen Tanggal Inspeksi Auskultasi 16/03/2013 Datar, tidak terdapat lesi dan terlihat bersih 16/03/2013 Dada simestris, tidak ada pembesaran paru, ekspansi dada sama Teraba taktil fremitus, nyeri tekan tidak teraba Suara resonan Suara nafas bronkovesikuler, tidak ada suara nafas tambahan
Palpasi
Perkusi
Timpani
7) Ekstremitas Ekstremitas atas Tgl 16/03/ 2013 Kanan (Terpasang infus RL 20 tpm) Kesemutan Edema Baal Nyeri Kesemutan Kiri Edema Baal Nyeri -
Ekstremitas bawah Tgl Kesemutan 16/03/ 2013 Kanan Edema Baal Nyeri Kesemutan Kiri Edema Baal Nyeri -
Ket: + : dirasakan
- : tidak dirasakan
8) Genetalia Rambut pubis Lesi Kemerahan Perdarahan : penyebaran merata : tidak ada : tidak ada : tidak ada
16/03/2013
Composmentis 15 Jelas
Fungsi intelektual
Daya pikir
Ya
Tidak Tidak
Status emosional
10) Pemeriksaan saraf kranial Nervous I (Olfaktorius) Tanggal/jam Sensasi hidung kanan Sensasi hidung kiri Keterangan: + : ada : tidak ada 16/03/2013 + +
Nervous II (Optikus) Tanggal/jam Mata kanan Mata kiri Ketajaman penglihatan Lapang pandang Melihat warna Ketajaman penglihatan Lapang pandang Melihat warna 16/03/2013 + + + + + +
Nervous III (Okulomotorius) Tanggal/jam Mata kanan Mata kiri Bentuk Besar pupil Reflek cahaya Bentuk Besar pupil Reflek cahaya 16/03/2013 Bulat isokor 2 mm + Bulat isokor 2 mm +
Nervous IV (Trochlearis) Tanggal/jam Mata kanan Pergerakan mata ke atas dan kebawah 16/03/2013 + 16/03/2013
Mata kiri
Nervous V (Trigeminus) Tanggal/jam Membuka mulut Mengunyah Menggigit Reflek kornea Sensasi wajah: dengan benda halus, kasar, tumpul, runcing. Keterangan : + : ada - : tidak ada Pipi kiri + Pipi kanan + Dagu + Dahi 16/03/2013 + Kurang Baik Kurang Baik + +
Nervous VI (Abdusen) Tanggal/jam Mata kanan Pergerakan mata lateral Melihat kembar Pergerakan mata Mata Kiri lateral Melihat kembar Keterangan : + : ada 16/03/2013 + + -
- : tidak ada
Nervous VII (Fasialis) Tanggal/jam Mengerutkan dahi Tersenyum Mengangkat alis Menutup mata Rasa kecap 2/3 anterior lidah 16/03/2013 + + + + +
Nervous VIII Tanggal/jam Telinga kanan Telinga kiri Suara bisikan Detik arloji Suara bisikan Detik arloji 16/03/2013 + + + +
Nervous IX (Glosofaringeus) Tanggal/jam Merasakan asam Merasakan asin Keterangan : + : Bisa - : Tidak bisa 16/03/2013 + +
Nervous X (Vagus) Tanggal/jam Menelan Bicara Keterangan : + : Dapat - : Tidak dapat Nervous XI (Accesorius) Tanggal/jam Mengangkat bahu Mengangkat kepala Kanan Kiri Kanan Kiri 16/03/2013 + + + + 16/03/2013 + +
+ + -
11) Pemeriksaan sistem motorik Tanggal/jam Kekuatan otot Ekstremitas atas Ekstremitas bawah 16/03/2013 5/5 5/5 + +
- : tidak
12) Pemeriksaan refleks Tanggal/jam Refleks bisep Refleks trisep Refleks patella Refleks achilles Keterangan : + : ya - : tidak 16/03/2013 +/+ +/+ +/+ +/+
13) Pemeriksaan sensorik Tanggal/jam Sensasi taktil Sensasi suhu dan nyeri Vibrasi dan propriosepsi Integrasi sensasi Keterangan : + : ya - : tidak 16/03/2013 + + + +
14) Sistem integumen Tanggal /jam 16/03/20 13 Warna kulit Sianosis (-) Kemerahan terutama pada dada (-) Keterangan : + : ya - : tidak Turgor Elastis Mukosa bibir Kering Capilarry reffil < 2 Detik Kelainan -
9. Pengkajian Fungsional 1) Oksigenasi Sebelum Sakit : klien mengatakan tidak mengalami batuk, sesak nafas, dan bernafas seperti biasanya tanpa alat bantu Saat sakit : klien mengeluhkan batuk, tidak terpasang terapi oksigen 2) Nutrisi dan Cairan Nutrisi Sebelum sakit : klien makan 1-2 kali sehari, makan jarang karena malas untuk makan, makanan berupa nasi, sayur dan ikan Saat sakit : klien enggan makan, makan hanya satu sendok, makanan yang diberikan oleh rumah sakit tidak dihabiskan. Makanan berupa bubur Cairan Sebelum sakit : minum 500 ml/hari, klien mengaku sering minum kopi daripada minum air putih Saat sakit : Minum: 700 ml/hari air mineral. Mukosa bibir: kering, sariawan 3) Eliminasi Sebelum Sakit : klien mengaku BAB 1 kali sehari, BAK 3-5 kali sehari, BAB warna lunak, kuning. Urin keluar sekitar 200cc. warna kuning Saat sakit : klien mengaku semenjak masuk kerumah sakit belum BAB, BAK 3-7 kali sehari. Urin keluar sekitar 200-500cc. berwarna kuning tidak berbau obat 4) Termoregulasi Sebelum sakit : klien mengatakan tidak merasakan dirinya demam, apabila dirinya demam, dia memilih untuk melanjutkan aktifitasnya, mengabaikannya, dan tidak pergi kedokter untuk memeriksakannya Saat sakit : Turgor klien terasa hangat, suhu klien 38,5 , klien mengatakan mata nya terasa panas, hidung klien panas, dan seluruh badannya terasa panas.
5) Aktivitas dan Latihan Penilaian aktivitas sebelum sakit : 0: Macam ADL Makan/minum Mandi Berpakaian BAK/BAB Transfer dari TT Berjalan 0 1 2 3 4
mandiri; 1: alat bantu; 2: bantuan orang lain: 3: bantuan orang lain dan alat: 4: semua dengan bantuan.
Penilaian aktivitas saat sakit : 0: mandiri; 1: alat bantu; 2: bantuan orang lain: 3: bantuan orang lain dan alat: 4: semua dengan bantuan. Macam ADL Makan/minum Mandi Berpakaian BAK/BAB Transfer dari TT Berjalan Mobilisasi 0 1 2 3 4
Sebelum sakit : klien dapat melakukannya Saat sakit : Tgl Duduk Berdiri Jalan
16/03/2013 Keterangan : + : ya
Keterangan :
+ : ya - : tidak
7) Kebutuhan Istirahat dan Tidur Saat sakit : klien mengaku tidur 6-7 jam sehari, tidur pukul 22.00-05.00 Sebelum sakit : klien mengaku tidur 3 jam sehari merasa tidak seperti tidur, sering terbangun
8) Persepsi dan Sensori Penglihatan: baik; Menggunakan kacamata: tidak. Pendengaran: baik; Pakai alat bantu dengar: tidak. Penciuman: baik Pengecapan: baik Perabaan: baik
9) komunikasi dan mental Berbicara lancar dan jelas. Bahasa yang digunakan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia. Keadaan emosi baik, memori baik.
Klien mengatakan tidak mudah stres Selama dirawat Klien mengatakan klien tidak cemas dengan penyakitnya. Koping yang ada pada klien adalah dari keluarga yang selalu mendukung klien untuk sembuh. konsep diri
Saat dirawat di rumah sakit. Harga diri Ideal diri Identitas diri : tidak terganggu. : tidak terganggu. : tidak terganggu.
11) Seksualitas klien mempunyai 7 anak, suami klien sudah lama meninggal, suami klien meninggal pada saat anak terkecil berusia 7 tahun 12) Rekreasi Sebelum sakit : klien mengaku rekreasinya dirumah adalah bekerja, dan menggembala ternak, jika malam menonton telivisi Saat klien : klien merasa bosan hanya tidur saja, tidak ada hibura, dan tidak pekerjaan. 13) Spiritual Sebelum dirawat: klien rajin melakukan shalat 5 waktu dan selalu berdzikir. Saat sakit : klien tidak melakukan shalat 5 waktu
10. Pemeriksaan Penunjang 1) Hasil pemeriksaan laboratorium 16 Maret 2013 Pemeriksaan Nilai Satuan Nilai Normal Interpretasi Rasional
Hematologi paket Hemoglobin 12,0 gr% 12-15 N L Kehilangan darah akut, anemia, penyakit leukemia, hodgkins,
limfosarkoma, myeloma, gagal sorosis malnutrisi, vitamin B ginjal multiple, kronik, hepatitis, defisiensi dan C, SLE,
arthritis rematoid, ulkus peptikum, sumsum tulang Sampel darah diambil pada yang daerah terpasang lengan jalur nilai cenderung gagal
intra-vena, hematokrit
Leukosit
9,8
ribu/mmk
4-11
Trombosit
137
ribu/mmk
150-400
anemia aplasti, penyakit hepar, ginjal, disseminated intravascular (DIC), SLE coagulation
Kimia Klinik Ureum 34,8 gr/dL 15,0 43,0 H Kegagalan ginjal akut atau kronis (nefritis. Glomerulonefritis kronis), syok yang lama, kanker, lupus Kreatinin 1,0 gr/dl 0,6 0,9 eritematosus, nefropati diabetik, gagal jantung kongestif, infark miokard akut, diet (mis, daging (tinggi), unggas, dan ikan (efek minimal)) Bilirubin Total Asam urat Cholesterol total Trigeserid 1, 3,8 130 154 mg/dl mg/dl Mg/dl Mg/dl 0-1 2-4 < 200 50- 200 N N N N H Infark miokard akut N
sedang : sirosis, kanker SGPT 81 < 31 hepar, kongestif, gagal jantung intoksikasi
infark miokaut (IMA) H Widal Thypho + 1/320 negatif Reaksi widal lebih dari 160 maka kemungkinan besar ada penyakit demam tifoid H Widal Thypho H + 1/320 negatif Reaksi widal lebih dari 160 maka kemungkinan besar ada penyakit demam tifoid
2) Hasil pemeriksaan EKG EKG : sinus Tachicardia 3) Pemeriksaan darah 17 maret 2013 Pemeriksaan Nilai Satuan Nilai Normal Interpretasi Rasional
Hematologi paket L Biasanya disebabkan oleh masalah-masalah Hemoglobin 11,1 gr% 12-15 (anemia, kanker, klinis penyait,
penyakit hodgkin)
Kehilangan
darah
akut,
anemia, leukemia, penyakit hodgkins, myeloma, ginjal hepatitis, Hematokrit 30,90 % 35-47 limfosarkoma, multiple, kronik, gagal sorosis malnutrisi,
Leukosit
8,9
ribu/mmk
4-11
N L Idiopatik trombositopenik
purpura, kanker (tulang GI dan otak), leukimia, anemia Trombosit 133 ribu/mmk 150-400 aplasti, ginjal, intravascular (DIC), SLE penyakit hepar,
disseminated coagulation
11. Terapi Jenis Terapi Dosis Rute Indikasi dan Cara Kerja Kontraindikasi Efek Samping Peran Perawat IV Cefotaxim : 2 x 1 Injeksi gr Intravena Indikasi Infeksi berat yang disebabkan oleh patogenpatogen yang sensitif terhadap Cefotaxime seperti : Infeksi saluran Penderita Gangguan
cephalosporin.
superinfeksi,
penyuntikan, flebitis (radang pembuluh balik), leukopenia yang bersifat sementara, eosinofilia, neutropenia.
Infeksi kulit dan jaringan lunak. nfeksi tulang dan sendi. Infeksi genitalia, termasuk gonore non-komplikata. Infeksi abdominal.
Cara kerja
IV Rantidin
Indikasi
Penderita yang Diare gangguan pencernaan lainnya, kepala, rasa pancretis brakikardi, depresi,
dan
hipersensitif Pengobatan jangka terhadap pendek tukak usus 12 jari aktif, tukak Ranitidine. lambung aktif, mengurangi gejala refluks esofagitis. Terapi pemeliharaan setelah penyembuhan tukak usus 12 jari, tukak lambung. Pengobatan keadaan hipersekresi patologis (misal : sindroma Zollinger Ellison dan mastositosis sistemik). Ranitidine injeksi diindikasikan untuk pasien rawat inap di rumah sakit dengan keadaan hipersekresi
reaksi
patologis atau ulkus 12 jari yang sulit diatasi atau sebagai pengobatan alternatif jangka pendek pemberian oral pada pasien yang tidak bisa diberi Ranitidine oral. Cara kerja Pada pemberian i.m./i.v. kadar dalam serum yang diperlukan menghambat perangsangan untuk 50% sekresi
penglihatan )
asam lambung adalah 36 94 mg/mL. Kadar tersebut bertahan selama 68 jam. Ranitidine diabsorpsi 50% setelah pemberian oral. Konsentrasi puncak plasma dicapai 23 jam setelah pemberian dosis 150 mg. Absorpsi tidak dipengaruhi secara nyata oleh makanan dan
antasida. Waktu paruh 2 3 jam pada pemberian oral, Ranitidine diekskresi melalui urin. IV : Sohobion 3x 3ml Indikasi pencegahan dan Penggunan vitamin B6 dosis Untuk besar dalam
pengobatan penyakit karena kekurangan vitamin B1, B6, B12 seperti beri - beri, neuritis perifer, dan neuralgia. Oral : 3x500 Indikasi Mengurangi nyeri Cara kerja
jangka lama
waktu dapat
Paracetamol mg
pasca operasi minor, nyeri trauma ringan. Menurunkan demam yang oleh penyakit. kondisi paracetamol bersifat yaitu keluhan (menurunkan tubuh) dan disebabkan berbagai Pada demam, hanya
Paracetamol
acetaminophen adalah
obat yang mempunyai efek mengurangi nyeri (analgesik) menurunkan (antipiretik). Parasetamol mengurangi dengan menghambat impuls/rangsang nyeri di perifer. Parasetamol menurunkan dengan menghambat demam cara pusat nyeri cara dan demam
Oral : Hepa-mers
3x10 mg
Indikasi
Mual,
muntah,
Pengobatan hiperamonemia akibat penyakit hati akut atau sirosis kronik hati, misalnya perlemakan
Indikasi
hipernatremia,
edema jaringan
Mengembalikan keseimbangan
asidosis volume
hipovolemik.
laktat menjadi kurang disukai menyebabkan hiperkloremia asidosis karena menyebabkan penumpukan laktat akibat anaerob. Cara Kerja Keunggulan terpenting dari Laktat komposisi dan yang dengan dikandung larutan Ringer adalah elektrolit yang asam tinggi dan karena
metabolik, akan
metabolisme
darah. merupakan terpenting intraseluler berfungsi konduksi otot. elektrolit dibutuhkan menggantikan
Elektrolitini untuk
hipovolemik termasuk syok perdarahan. Oral : Antasid Syrip 3 x 5 ml Indikasi Untuk mengurangi gejala-gejala yang berhubungan dengan kelebihan asam lambung, gastritis, tukak lambung, tukak pada duodenum dengan gejala-gejala seperti mual, Penderita hipersensitif yang Efek samping yang umum adalah diare,
mual, muntah dan gejala-gejala tersebut hilang bila pemakaian obat dihentikan. akan
perasaan penuh pada lambung Cara kerja Kombinasi Aluminium Hidroksida dan Magnesium hidroksida merupakan antasid bekerja menetralkan asam lambung dan menginaktifkan pepsin sehingga rasa yang
nyeri ulu hati akibat oleh lambung pepsin berkurang. Di samping efek dari Magnesium itu iritasi asam dan
laksatif
hidroksida akan mengurangi efek konstipasi dari Aluminium Hidroksida Infus Aminopusin Indikasi Syok
Nutrisi yang diberikan secara hiperkalemia, parenal untuk mensuplai/ penyakit gagal
memasok protein, elektrolit, ginjal akut yang energi vitamin dan air parah, intoleransi terhadap fruktosa sorbitol, kekurangan frukstosa -1, 6disfostase, keracunan metanol, gangguan metabolisme asam amino atau
B. ANALISA DATA NO TANGGA L & JAM 1 16 2013 14.00 Maret DS : Klien mengeluhka n pusing, Hipertermia Proses infeksi DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI
salmonella Thypy
panas, sesak nafas, mata hidung terasa panas, lemas DO: - TD : 118/56 mmHg - Nadi 72 x / menit - RR 20 kali/ menit - Kulit hangat 2 16 2013 14.00 Maret DS: Klien mengata kan mual Klien tidak nafsu Ketidakseim bangan nutrisi kurang dari Hilang makan nafsu teraba
kebutuhan tubuh
makan Lidah klien terasa pahit DO - Makanan klien terlihat masih banyak
3.
16 2013
Maret DS : Klien mengaku jarang minum, dalam sehari minumnya kurang 1000 ml DO : - Turgor klien kering - Bibir kering - Terdapat sariawan mulut klien di dari
Intake kurang
14.00
4.
16
Maret DS :
Kesiapan
2013 14.00
- Klien mengak u sakitnya ini karena dia sering mengko nsumsi kopi pahi dan susah makan - Klien mengak u penyakit nya terjadi karena klien makan kurang teratur, kecapek an DO : -
meningkatka n pengetahuan
C. RENCANA KEPERAWATAN DIAGNOSA NO. KEPERAWAT AN 1. Hipertermia berhubungan dengan infeksi salmonella Thypy TUJUAN DAN KRITERIA HASIL Setelah dilakukan Mandiri: a. pantau hidrasi (misalnya turgor kulit, mukosa) b. anjurkan asupan cairan oral, sedikitnya 2 liter sehari, dengan tambahan cairan selama aktivitas berlebihan atau aktivitas kelembapan membrane INTERVENSI
Proses tindakan keperawatan dalam 2x24 jam Diharapkan pasien akan: a. suhu
klien yang
menjadi normal sedang panas 37 -37,5 b. c. pantau suhu minimal 2 jam sekali
berkeringat d. pantau warna kulit dan suhu tubuh KOLABORASI 1. Berikan obat antiperatik 2. Berikan inf. RL (20 tpm)
saat panas
2.
Ketidakseimban gan
Setelah
MANDIRI: a. tentukan motivasi klien untuk mengubah kebiasaan makan b. ketahui makanan kesukaan
berhubungan dengan
nafsu makan
1x24 pasien
jam diharapkan c. buat perencaan makanan dengan klien akan: a. pasien yang masuk dalam makan, klien lingkungan makan, kesukaan dan ketidaksukaan pasien serta suhu makanan d. dukung anggota keluarga untuk
makanan
adekuat, dengan oleh klien mengahabiskan makanan KOLABORASI: diskusikan dengan dokter
yang a.
telah disediakan stimulasi nafsu makan oleh RS sesuai b. Berikan inf. RL (20 tpm) dengan porsi b. melaporkan
3 Kekurangan . volume
Setelah
cairan dan obat intravena b. pantau status hidrasi (misalnya membrane mukosa,
2x24 kelembapan
keadekutan nadi dan tekanan darah) c. tentukan jumlah cairan yang masuk dalam 24 jam hitung asupan
a. menampilkan yang diinginkan sepanjang shift hidrasi baik yang siang, sore dan malam (mukosa d. tingkatkan asupan oral
lembab)
b. asupan
memiliki cairan
yang
tindakan selama belajar : memperbaiki kemampuan 1x 24 jam dan keinginan untuk menerima informasi b. bantu pasien untuk menetapkan
a. menyebutkan tujuan pembelajaran yag realistis 2 dari 6 tanda c. dan penyakit thypoid b. menjelaskan cara mencegah peyakit thypoid c. menjelaskan penyebab penyakit thypoid untuk gunakan berbagai strategi
D. IMPLEMENTASI No Diagnosa DP 1 16 Maret 2013 Jam 07:30 - memantau hidrasi pasie - menganjurkan asupan cairan oral 2 liter perhari tanda DS : DO : - turgor kering, - mukosa kering klien klien Hari tanggal Implementasi Respon TTD
am 08.00
terasa hangat
DP 2 16 Maret 2013
- memotivasi klien DS : klien mengaku untuk makan lidahnya masih terasa pahit DO : - mengkaji makanan kesukaan klien DS : klien suka
makanan yang gurihgurih seperti ikan lele - klien juga suka minum kopi DO: -
- menjelaskan
DS : -
kekeluarga untuk DO : klien terlihat membawa makanan kesukaan klien DP 3 16 maret 2013 - Memberikan obat DS : klien mengaku iv cefotaxime tangannya terasa pegal - Memberikan obat pada saat dimasukkan rantidin obat DO : - Menganjurkan DS : klien mengaku senang
untuk minum 2 enggan minum liter air putih satu hari DO : lemas klien terlihat
DP 4
17 maret 2013
Memberikan pendidikan
kesehatan kepada gejala pasien klien DO : klien terlihat mendengarkan Klien mampu
menjawab pertanyaan yang diajukan klien. DP 1 - memantau tanda DS : - klien merasa lemah DO : turgor kering - mulut sariawan - mukosa kering - memantau suhu - memberikan obat oral paracetamol bibir
DS : DO : suhu: 37,5
DP 2
17 maret
DP 3
17 maret 2013
- Memberikan obat DS : klien mengaku iv cefotaxime tangannya terasa pegal - Memberikan obat pada saat dimasukkan rantidin obat DO : - Menganjurkan DS : klien mengaku minum, masih dari yang
untuk minum 2 enggan liter air putih satu minumnya hari kurang - Memantauu status dianjrkan hidrasi klien DO : lemas - Turgor kering - Mukosa kering
klien terlihat
klien
klien
DP 2
18 maret 2013
masih
bubur saja
DO
makanan
yang diberikan dari RS masih tersisa banyak - meminta keluarga untuk membawa yang DS : DO : klien tampak senang
- Memberikan obat DS : klien mengaku iv cefotaxime tangannya terasa pegal - Memberikan obat pada saat dimasukkan rantidin obat DO : - Menganjurkan DS : klien mengaku
untuk minum 2 enggan minum, minum liter air putih satu masih kurang dari 2 lit hari - Memantau status hidrasi klien satu hari DO : lemas - Mukosa klien klien terlihat
DP 2
19 maret 2013
DO
makanan
DP 3
19 maret 2013
- Memberikan obat DS : klien mengaku iv cefotaxime 1 tangannya terasa pegal vial 1gr pada saat dimasukkan - Memberikan obat obat rantidin 1 ampul 25 mg/ml DO : -
- Menganjurkan untuk minum 2 DS : liter air putih satu hari - Memantau status DO : lemas klien terlihat
No. Tgl/Jam IMPLEMENTASI DX 1 16 Maret 2013 18.00 1. memantau pasien 2. menganjurkan asupan cairan oral 2 liter perhari 3. memantau suhu minimal 2 jam sekali 4. memberikan obat - obat oral paracetamol hepamers antacid syrup - obat melalui iv ranitidine cefotaxime 5. memberikan inf RL 20 tpm tanda
EVALUASI
TTD
hidrasi S : O: - Pasien lemas - Akral hangat - Suhu : 38 - Mulut kering - Terdapat sariawan di mulut klien - Turgor kering A: Masalah belum teratasi teraba tampak
P: - Memantau tanda hidrasi pasien - menganjurkan asupan oral perhari - memantau suhu 2 cairan liter
1. memberikan motivasi klien S : untuk mengubah kebiasaan makan 2. mengkaji makanan kesukaan pasien 3. membuat perencanaan pasien mengenai makanan yang - klien masing untuk karena terasa pahit mengaku enggan makan, lidah
ingin dimakan 4. menjelaskan keluarga pasien untuk membawa makanan O: - klien tampak
lemas - makanan yang dirumah belum habis A: - masalah teratasi belum klien
diberikan sakit
3.
16 Maret 18.00
S: - klien mengaku
- memberikan cefotaxime
obat
iv O:
enggan minum
tampak
kelembapan mukosa,
klien
- kulit klien kering A: - masalah teratai P: - lanjutkan intervensi 1,2,3,4 4. 17 Maret 2013 14.00 1 memberikan kesehatan pendidikan S : kepada pasien - klien mampu belum
penyakit thypoid O: - klien paham - klien menjawab pertanyaan mengenai penkes yang diberikan mampu terlihat
1.
1. memantau tanda hidrasi pasien S : 2. menganjurkan asupan cairan oral 2 liter perhari 3. memantau suhu pasien 4. memberikan obat antiterpetik 5. memberikan inf RL 20 tpm O: - Suhu : 37,5 - Klien terlihat - klien masih lemas mengaku pusing,
berkeringat
2.
1. memberikan motivasi klien S : untuk makan 2. membuat perencanaan - Klien masih untuk klien mengaku enggan makan, mengaku
hanya makan 3 suap, makanan disediakan pihak RS - Klien mengaku dari yang oleh
teratasi P : lanjutkan intervensi 1,2,3 3. 17 Maret 2013 18.30 1 memberikan dan memantau S : cairan dan obat intravena - mwmberikan obat cefotaxime 1 ampul 1 gr - memberikan obat ranitidine 1 ampul 25 mg/ml 2 memantau (misalnya membrane status hidrasi O : - mukosa klien terlihat kering - terdapat sariawan dimulut klien asupan oral A : masalah belum teratasi P : lanjutkan intervensi 1,2,3 2 18 maret 2013 1 2 memotivasi klien untuk makan S : meminta keluarga klien untuk membawa disukainya makanan yang - klien lidahnya mengaku masih - klien mengaku
kelembapan mukosa,
14.30
terasa pahit, klien meminta menu makanannya diganti nasi saja - klien masih untuk
terlihat lemas O: - klien lemas - bubur masih banyak, dan habis A: - masalah sebagian P: - lanjutkan intervensi teratasi lauk klien terlihat sayur nya terlihat
3.
18 Maret 2013
memberikan dan memantau S : cairan dan obat intravena - klien enggan minum, masih untuk minum
- memberikan obat melalui iv cefotaxime 1 vial 1 mg, dan ranitidine 1 vial 25 mg/ml 2 memantau status hidrasi
(misalnya membrane
kelembapan mukosa, O:
1,5 liter
- mukosa
klien
2.
19 Maret 2013
1 2
memotivasi klien untuk makan S : meminta keluarga klien untuk membawa disukainya makanan yang - klien lidahnya sedikit mengaku masih pahit,
tetapi klien mau makan bubur diganti nasi O: - makanan klien karena sudah dengan
tersisa sedikit A : masalah teratasi P : intervensi dihentikan 3. 19 Maret 2013 1 memberikan dan memantau S : cairan dan obat intravena - memberikan obat melalui iv cefotaxime 1 vial 1 mg, dan ranitidine 1 vial 25 mg/ml O: - turgor lembab klien
kelembapan mukosa,
DAFTAR PUSTAKA
Price dan Wilson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6 Volume 1. Jakarta : EGC. Smeltzer. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2. Jakarta : EGC. Kee, Joyce LeFever. 1995. Pemeriksaan Laboratorium & Diagnostik dengan Implikasi Keperawatan Ed.2. Jakarta : EGC