You are on page 1of 49

LAPORAN UTAMA PADA Ny.

K DENGAN THYPOID DI BANGSAL PENYAKIT DALAM YUDHISTIRA RSUD KOTA SEMARANG Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Ajar Praktik Keperawatan Medikal Bedah

Disusun oleh : NOVADILAH ARIFIA SHINTADEWI 22020110141050

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2013

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K DENGAN THYPOIDDI BANGSAL PENYAKIT DALAM YUDHISTIRA RSUD KOTA SEMARANG A. PENGKAJIAN Tanggal Pengkajian Ruang Cara Pengkajian 1. Identitas Klien Nama Umur No. Register Alamat Pekerjaan : Ny. S : 67 tahun : 220619 : Tlogosari, Semarang : Buruh : 16 Maret 2013, Pukul 16.00 WIB. : Yudhistira (Penyakit Dalam) : Wawancara dan Pemeriksaan Fisik

Pendidikan Terakhir : Tidak Berpendidikan Status Perkawinan : Janda Diagnosa Medis :Thypoid

Tanggal masuk RS : 16 Maret 2013 Pembiayaan Kesehatan : JAMKESMAS 2. Identitas Penanggung Jawab Klien Nama Umur Alamat Pekerjaan : Ny. T : 38 tahun : Tlogosari, Semarang : Ibu Rumah Tangga

Pendidikan Terakhir : SMA Hubungan dg klien : Anak Suku Bahasa : Jawa : Jawa, Indonesia

No telp yang bisa dihubungi : -

3.

Keluhan Utama Klien mengeluh panas dingin selama 4 hari, panas tinggi diwaktu sore dan malam hari, panas tidak hilang padahal klien sudah minum obat

4.

Riwayat Penyakit Sekarang Klien dirawat keluhan panas dingin selama 4 hari, batuk, sesak nafas, mual.

5.

Riwayat Penyakit Dahulu Klien mengatakan dulu tidak mempunyai penyakit yang serupa, atau penyakit yang lainnya, klien mengaku sering demam tidak terkontrol dan tidak terdiagnosa

6.

Riwayat Penyakit Keluarga Di dalam keluarga Ny. K tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan yang dialaminya

7.

Genogram

Keterangan : : laki-laki : perempuan : laki-laki meninggal : perempuan meninggal

8.

Pemeriksaan Fisik 1) Kesadaran : Composmentis 2) Tanda-tanda vital Tanggal/jam TD (mmHg) HR: Frekuensi RR: Frekuensi Suhu (oC) 16/03/2013 118/56 72 x/menit 20x/menit 38,5C

3) Kepala dan leher Yang Dikaji Bentuk Rambut Mata Telinga Hidung Mulut Mesochepal Bersih, rambut uban, lesi tidak ada, rambut jarang Simetris, sklera tidak ikterik, isokor Fungsi pendengaan baik, bentuk simetris kanan kiri, tidak ada sekret, tidak ada nyeri tekan Tidak ada sekret Terdapat sariawan, gigi jarang, mukosa bibir kering, lidah putih kotor Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran limfe Keterangan

Leher

4) Jantung Tanggal Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi IC tak tampak IC teraba di SIC V, tidak kuat angkat Kesan tidak melebar BJ I-II murni, tidak ada bising, tidak ada gallop 16/03/2013

5) Paru-paru Tanggal Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi 6) Abdomen Tanggal Inspeksi Auskultasi 16/03/2013 Datar, tidak terdapat lesi dan terlihat bersih 16/03/2013 Dada simestris, tidak ada pembesaran paru, ekspansi dada sama Teraba taktil fremitus, nyeri tekan tidak teraba Suara resonan Suara nafas bronkovesikuler, tidak ada suara nafas tambahan

Bising usus 6 x/menit Tidak ada pembesaran hati atau organ-organ

Palpasi

dalam abdomen, nyeri tekan tidak teraba, masa tidak teraba

Perkusi

Timpani

7) Ekstremitas Ekstremitas atas Tgl 16/03/ 2013 Kanan (Terpasang infus RL 20 tpm) Kesemutan Edema Baal Nyeri Kesemutan Kiri Edema Baal Nyeri -

Ekstremitas bawah Tgl Kesemutan 16/03/ 2013 Kanan Edema Baal Nyeri Kesemutan Kiri Edema Baal Nyeri -

Ket: + : dirasakan

- : tidak dirasakan

8) Genetalia Rambut pubis Lesi Kemerahan Perdarahan : penyebaran merata : tidak ada : tidak ada : tidak ada

9) Sistem persarafan Tgl pemeriksaan Status mental


16/03/2013

Tingkat kesadaran GCS Gaya Bicara

Composmentis 15 Jelas

Fungsi intelektual

Orientasi waktu Orientasi orang Orientasi tempat

Baik Baik Baik

Daya pikir

Spontan, alamiah, masuk akal

Ya

Kesulitan berfikir Halusinasi

Tidak Tidak

Status emosional

Alamiah & datar Pemarah Cemas Apatis

Ya Tidak Tidak Tidak

10) Pemeriksaan saraf kranial Nervous I (Olfaktorius) Tanggal/jam Sensasi hidung kanan Sensasi hidung kiri Keterangan: + : ada : tidak ada 16/03/2013 + +

Nervous II (Optikus) Tanggal/jam Mata kanan Mata kiri Ketajaman penglihatan Lapang pandang Melihat warna Ketajaman penglihatan Lapang pandang Melihat warna 16/03/2013 + + + + + +

Keterangan: + : ada : tidak ada

Nervous III (Okulomotorius) Tanggal/jam Mata kanan Mata kiri Bentuk Besar pupil Reflek cahaya Bentuk Besar pupil Reflek cahaya 16/03/2013 Bulat isokor 2 mm + Bulat isokor 2 mm +

Keterangan: + : ada : tidak ada

Nervous IV (Trochlearis) Tanggal/jam Mata kanan Pergerakan mata ke atas dan kebawah 16/03/2013 + 16/03/2013

Mata kiri

Pergerakan mata ke atas dan kebawah

Keterangan : + : ada - : tidak ada

Nervous V (Trigeminus) Tanggal/jam Membuka mulut Mengunyah Menggigit Reflek kornea Sensasi wajah: dengan benda halus, kasar, tumpul, runcing. Keterangan : + : ada - : tidak ada Pipi kiri + Pipi kanan + Dagu + Dahi 16/03/2013 + Kurang Baik Kurang Baik + +

Nervous VI (Abdusen) Tanggal/jam Mata kanan Pergerakan mata lateral Melihat kembar Pergerakan mata Mata Kiri lateral Melihat kembar Keterangan : + : ada 16/03/2013 + + -

- : tidak ada

Nervous VII (Fasialis) Tanggal/jam Mengerutkan dahi Tersenyum Mengangkat alis Menutup mata Rasa kecap 2/3 anterior lidah 16/03/2013 + + + + +

Keterangan : + : Dapat - : Tidak dapat

Nervous VIII Tanggal/jam Telinga kanan Telinga kiri Suara bisikan Detik arloji Suara bisikan Detik arloji 16/03/2013 + + + +

Keterangan : + : terdengar - : tidak terdengar

Nervous IX (Glosofaringeus) Tanggal/jam Merasakan asam Merasakan asin Keterangan : + : Bisa - : Tidak bisa 16/03/2013 + +

Nervous X (Vagus) Tanggal/jam Menelan Bicara Keterangan : + : Dapat - : Tidak dapat Nervous XI (Accesorius) Tanggal/jam Mengangkat bahu Mengangkat kepala Kanan Kiri Kanan Kiri 16/03/2013 + + + + 16/03/2013 + +

Keterangan : + : ya - : tidak Nervous XII (Hypoglosus) Tanggal/jam Menjulurkan lidah 16/03/2013 +

Menggerakkan Ke kanan Ke kiri lidah Tremor Keterangan : + : ya - : tidak

+ + -

11) Pemeriksaan sistem motorik Tanggal/jam Kekuatan otot Ekstremitas atas Ekstremitas bawah 16/03/2013 5/5 5/5 + +

Keseimbangan Tangan kanan Tangan kiri dan koordinasi Keterangan : + : ya

- : tidak

12) Pemeriksaan refleks Tanggal/jam Refleks bisep Refleks trisep Refleks patella Refleks achilles Keterangan : + : ya - : tidak 16/03/2013 +/+ +/+ +/+ +/+

13) Pemeriksaan sensorik Tanggal/jam Sensasi taktil Sensasi suhu dan nyeri Vibrasi dan propriosepsi Integrasi sensasi Keterangan : + : ya - : tidak 16/03/2013 + + + +

14) Sistem integumen Tanggal /jam 16/03/20 13 Warna kulit Sianosis (-) Kemerahan terutama pada dada (-) Keterangan : + : ya - : tidak Turgor Elastis Mukosa bibir Kering Capilarry reffil < 2 Detik Kelainan -

9. Pengkajian Fungsional 1) Oksigenasi Sebelum Sakit : klien mengatakan tidak mengalami batuk, sesak nafas, dan bernafas seperti biasanya tanpa alat bantu Saat sakit : klien mengeluhkan batuk, tidak terpasang terapi oksigen 2) Nutrisi dan Cairan Nutrisi Sebelum sakit : klien makan 1-2 kali sehari, makan jarang karena malas untuk makan, makanan berupa nasi, sayur dan ikan Saat sakit : klien enggan makan, makan hanya satu sendok, makanan yang diberikan oleh rumah sakit tidak dihabiskan. Makanan berupa bubur Cairan Sebelum sakit : minum 500 ml/hari, klien mengaku sering minum kopi daripada minum air putih Saat sakit : Minum: 700 ml/hari air mineral. Mukosa bibir: kering, sariawan 3) Eliminasi Sebelum Sakit : klien mengaku BAB 1 kali sehari, BAK 3-5 kali sehari, BAB warna lunak, kuning. Urin keluar sekitar 200cc. warna kuning Saat sakit : klien mengaku semenjak masuk kerumah sakit belum BAB, BAK 3-7 kali sehari. Urin keluar sekitar 200-500cc. berwarna kuning tidak berbau obat 4) Termoregulasi Sebelum sakit : klien mengatakan tidak merasakan dirinya demam, apabila dirinya demam, dia memilih untuk melanjutkan aktifitasnya, mengabaikannya, dan tidak pergi kedokter untuk memeriksakannya Saat sakit : Turgor klien terasa hangat, suhu klien 38,5 , klien mengatakan mata nya terasa panas, hidung klien panas, dan seluruh badannya terasa panas.

5) Aktivitas dan Latihan Penilaian aktivitas sebelum sakit : 0: Macam ADL Makan/minum Mandi Berpakaian BAK/BAB Transfer dari TT Berjalan 0 1 2 3 4

mandiri; 1: alat bantu; 2: bantuan orang lain: 3: bantuan orang lain dan alat: 4: semua dengan bantuan.

Penilaian aktivitas saat sakit : 0: mandiri; 1: alat bantu; 2: bantuan orang lain: 3: bantuan orang lain dan alat: 4: semua dengan bantuan. Macam ADL Makan/minum Mandi Berpakaian BAK/BAB Transfer dari TT Berjalan Mobilisasi 0 1 2 3 4

Sebelum sakit : klien dapat melakukannya Saat sakit : Tgl Duduk Berdiri Jalan

16/03/2013 Keterangan : + : ya

- : tidak 6) Higiene Tgl 16/03/2013 Mandi + Gosok gigi + Keramas -

Keterangan :

+ : ya - : tidak

7) Kebutuhan Istirahat dan Tidur Saat sakit : klien mengaku tidur 6-7 jam sehari, tidur pukul 22.00-05.00 Sebelum sakit : klien mengaku tidur 3 jam sehari merasa tidak seperti tidur, sering terbangun

8) Persepsi dan Sensori Penglihatan: baik; Menggunakan kacamata: tidak. Pendengaran: baik; Pakai alat bantu dengar: tidak. Penciuman: baik Pengecapan: baik Perabaan: baik

9) komunikasi dan mental Berbicara lancar dan jelas. Bahasa yang digunakan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia. Keadaan emosi baik, memori baik.

10) Psikososial Stress dan Koping Sebelum dirawat

Klien mengatakan tidak mudah stres Selama dirawat Klien mengatakan klien tidak cemas dengan penyakitnya. Koping yang ada pada klien adalah dari keluarga yang selalu mendukung klien untuk sembuh. konsep diri

Saat dirawat di rumah sakit. Harga diri Ideal diri Identitas diri : tidak terganggu. : tidak terganggu. : tidak terganggu.

Gambaran diri : tidak terganggu Peran : tidak terganggu

11) Seksualitas klien mempunyai 7 anak, suami klien sudah lama meninggal, suami klien meninggal pada saat anak terkecil berusia 7 tahun 12) Rekreasi Sebelum sakit : klien mengaku rekreasinya dirumah adalah bekerja, dan menggembala ternak, jika malam menonton telivisi Saat klien : klien merasa bosan hanya tidur saja, tidak ada hibura, dan tidak pekerjaan. 13) Spiritual Sebelum dirawat: klien rajin melakukan shalat 5 waktu dan selalu berdzikir. Saat sakit : klien tidak melakukan shalat 5 waktu

10. Pemeriksaan Penunjang 1) Hasil pemeriksaan laboratorium 16 Maret 2013 Pemeriksaan Nilai Satuan Nilai Normal Interpretasi Rasional

Hematologi paket Hemoglobin 12,0 gr% 12-15 N L Kehilangan darah akut, anemia, penyakit leukemia, hodgkins,

limfosarkoma, myeloma, gagal sorosis malnutrisi, vitamin B ginjal multiple, kronik, hepatitis, defisiensi dan C, SLE,

kehamilan, Hematokrit 34,60 % 35-47

arthritis rematoid, ulkus peptikum, sumsum tulang Sampel darah diambil pada yang daerah terpasang lengan jalur nilai cenderung gagal

intra-vena, hematokrit

rendah karena terjadi hemodilusi.

Leukosit

9,8

ribu/mmk

4-11

N L Idiopatik trombositopenik purpura, kanker (tulang GI dan otak), leukimia,

Trombosit

137

ribu/mmk

150-400

anemia aplasti, penyakit hepar, ginjal, disseminated intravascular (DIC), SLE coagulation

Kimia Klinik Ureum 34,8 gr/dL 15,0 43,0 H Kegagalan ginjal akut atau kronis (nefritis. Glomerulonefritis kronis), syok yang lama, kanker, lupus Kreatinin 1,0 gr/dl 0,6 0,9 eritematosus, nefropati diabetik, gagal jantung kongestif, infark miokard akut, diet (mis, daging (tinggi), unggas, dan ikan (efek minimal)) Bilirubin Total Asam urat Cholesterol total Trigeserid 1, 3,8 130 154 mg/dl mg/dl Mg/dl Mg/dl 0-1 2-4 < 200 50- 200 N N N N H Infark miokard akut N

(IMA), ensefalitis, nekrosis hepar, SGOT 87 Mg/dl <31 penyakit trauma

muskoloskeletal, pancreatitis akut,

eklampsia, gagal jantung kongestif (GJK) H ; agak atau meningkat

sedang : sirosis, kanker SGPT 81 < 31 hepar, kongestif, gagal jantung intoksikasi

alcohol akut; peningkbesar ada penyakatan marginal:

infark miokaut (IMA) H Widal Thypho + 1/320 negatif Reaksi widal lebih dari 160 maka kemungkinan besar ada penyakit demam tifoid H Widal Thypho H + 1/320 negatif Reaksi widal lebih dari 160 maka kemungkinan besar ada penyakit demam tifoid

2) Hasil pemeriksaan EKG EKG : sinus Tachicardia 3) Pemeriksaan darah 17 maret 2013 Pemeriksaan Nilai Satuan Nilai Normal Interpretasi Rasional

Hematologi paket L Biasanya disebabkan oleh masalah-masalah Hemoglobin 11,1 gr% 12-15 (anemia, kanker, klinis penyait,

penyakit ginjal, pemeberian cairan infuse berlebihan,

penyakit hodgkin)

Kehilangan

darah

akut,

anemia, leukemia, penyakit hodgkins, myeloma, ginjal hepatitis, Hematokrit 30,90 % 35-47 limfosarkoma, multiple, kronik, gagal sorosis malnutrisi,

defisiensi vitamin B dan C, kehamilan, SLE, arthritis

rematoid, ulkus peptikum, gagal sumsum tulang

Leukosit

8,9

ribu/mmk

4-11

N L Idiopatik trombositopenik

purpura, kanker (tulang GI dan otak), leukimia, anemia Trombosit 133 ribu/mmk 150-400 aplasti, ginjal, intravascular (DIC), SLE penyakit hepar,

disseminated coagulation

11. Terapi Jenis Terapi Dosis Rute Indikasi dan Cara Kerja Kontraindikasi Efek Samping Peran Perawat IV Cefotaxim : 2 x 1 Injeksi gr Intravena Indikasi Infeksi berat yang disebabkan oleh patogenpatogen yang sensitif terhadap Cefotaxime seperti : Infeksi saluran Penderita Gangguan

dengan riwayat saluran hipersensitif terhadap antibiotik pencernaan; reaksi hipersensitivitas;

napas, termasuk hidung dan tenggorokan. Infeksi telinga. pada

cephalosporin.

superinfeksi,

Penderita ginjal rasa sakit/nyeri yang berat. pada tempat

penyuntikan, flebitis (radang pembuluh balik), leukopenia yang bersifat sementara, eosinofilia, neutropenia.

Infeksi kulit dan jaringan lunak. nfeksi tulang dan sendi. Infeksi genitalia, termasuk gonore non-komplikata. Infeksi abdominal.

Cara kerja

IV Rantidin

: 3 x 25 Injeksi mg/ml Intravena

Indikasi

Penderita yang Diare gangguan pencernaan lainnya, kepala, rasa pancretis brakikardi, depresi,

dan

hipersensitif Pengobatan jangka terhadap pendek tukak usus 12 jari aktif, tukak Ranitidine. lambung aktif, mengurangi gejala refluks esofagitis. Terapi pemeliharaan setelah penyembuhan tukak usus 12 jari, tukak lambung. Pengobatan keadaan hipersekresi patologis (misal : sindroma Zollinger Ellison dan mastositosis sistemik). Ranitidine injeksi diindikasikan untuk pasien rawat inap di rumah sakit dengan keadaan hipersekresi

sakit ruam, lelah, akut,

reaksi

hipersensitivitas (demam, nyeri

sendi, nyeri oto, reaksi anafilaksis, gangguan

patologis atau ulkus 12 jari yang sulit diatasi atau sebagai pengobatan alternatif jangka pendek pemberian oral pada pasien yang tidak bisa diberi Ranitidine oral. Cara kerja Pada pemberian i.m./i.v. kadar dalam serum yang diperlukan menghambat perangsangan untuk 50% sekresi

penglihatan )

asam lambung adalah 36 94 mg/mL. Kadar tersebut bertahan selama 68 jam. Ranitidine diabsorpsi 50% setelah pemberian oral. Konsentrasi puncak plasma dicapai 23 jam setelah pemberian dosis 150 mg. Absorpsi tidak dipengaruhi secara nyata oleh makanan dan

antasida. Waktu paruh 2 3 jam pada pemberian oral, Ranitidine diekskresi melalui urin. IV : Sohobion 3x 3ml Indikasi pencegahan dan Penggunan vitamin B6 dosis Untuk besar dalam

pengobatan penyakit karena kekurangan vitamin B1, B6, B12 seperti beri - beri, neuritis perifer, dan neuralgia. Oral : 3x500 Indikasi Mengurangi nyeri Cara kerja

jangka lama

waktu dapat

menimbulkan sindroma neuropati.

Paracetamol mg

pada kondisi : sakit kepala, nyeri otot, sakit gigi, nyeri

pasca operasi minor, nyeri trauma ringan. Menurunkan demam yang oleh penyakit. kondisi paracetamol bersifat yaitu keluhan (menurunkan tubuh) dan disebabkan berbagai Pada demam, hanya

simtomatik meredakan demam suhu tidak

mengobati penyebab demam itu sendiri.

Cara kerja atau

Paracetamol

acetaminophen adalah

obat yang mempunyai efek mengurangi nyeri (analgesik) menurunkan (antipiretik). Parasetamol mengurangi dengan menghambat impuls/rangsang nyeri di perifer. Parasetamol menurunkan dengan menghambat demam cara pusat nyeri cara dan demam

pengatur panas tubuh di hipotalamus.

Oral : Hepa-mers

3x10 mg

Indikasi

Kerusakan ginjal parah

Mual,

muntah,

Pengobatan hiperamonemia akibat penyakit hati akut atau sirosis kronik hati, misalnya perlemakan

rasa panas dan palpitasi

hati, hepatitis, terapi pra koma hepatik atau

ensefalopati hepatik. Infus : Ringer Laktat

Indikasi

hipernatremia,

edema jaringan

Mengembalikan keseimbangan

kelainan ginjal, pada kerusakan hati, sel penggunaan yang

asidosis volume

elektrolit pada keadaan laktat. dehidrasi dan syok Ringer

besar, biasanya paru-paru.

hipovolemik.

laktat menjadi kurang disukai menyebabkan hiperkloremia asidosis karena menyebabkan penumpukan laktat akibat anaerob. Cara Kerja Keunggulan terpenting dari Laktat komposisi dan yang dengan dikandung larutan Ringer adalah elektrolit yang asam tinggi dan karena

metabolik, akan

metabolisme

konsentrasinya sangat serupa yang cairan

ekstraseluler. Natrium merupakan utama dari kation plasma

darah dan menentukan tekanan Klorida osmotik. merupakan

anion utama di plasma

darah. merupakan terpenting intraseluler berfungsi konduksi otot. elektrolit dibutuhkan menggantikan

Kalium kation di dan untuk saraf dan

Elektrolitini untuk

kehilangan cairan pada dehidrasi dan syok

hipovolemik termasuk syok perdarahan. Oral : Antasid Syrip 3 x 5 ml Indikasi Untuk mengurangi gejala-gejala yang berhubungan dengan kelebihan asam lambung, gastritis, tukak lambung, tukak pada duodenum dengan gejala-gejala seperti mual, Penderita hipersensitif yang Efek samping yang umum adalah diare,

terhadap salah satu sembelit, komponen obat.

mual, muntah dan gejala-gejala tersebut hilang bila pemakaian obat dihentikan. akan

nyeri lambung, nyeri ulu hati, kembung dan

perasaan penuh pada lambung Cara kerja Kombinasi Aluminium Hidroksida dan Magnesium hidroksida merupakan antasid bekerja menetralkan asam lambung dan menginaktifkan pepsin sehingga rasa yang

nyeri ulu hati akibat oleh lambung pepsin berkurang. Di samping efek dari Magnesium itu iritasi asam dan

laksatif

hidroksida akan mengurangi efek konstipasi dari Aluminium Hidroksida Infus Aminopusin Indikasi Syok

Nutrisi yang diberikan secara hiperkalemia, parenal untuk mensuplai/ penyakit gagal

memasok protein, elektrolit, ginjal akut yang energi vitamin dan air parah, intoleransi terhadap fruktosa sorbitol, kekurangan frukstosa -1, 6disfostase, keracunan metanol, gangguan metabolisme asam amino atau

B. ANALISA DATA NO TANGGA L & JAM 1 16 2013 14.00 Maret DS : Klien mengeluhka n pusing, Hipertermia Proses infeksi DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI

salmonella Thypy

panas, sesak nafas, mata hidung terasa panas, lemas DO: - TD : 118/56 mmHg - Nadi 72 x / menit - RR 20 kali/ menit - Kulit hangat 2 16 2013 14.00 Maret DS: Klien mengata kan mual Klien tidak nafsu Ketidakseim bangan nutrisi kurang dari Hilang makan nafsu teraba

kebutuhan tubuh

makan Lidah klien terasa pahit DO - Makanan klien terlihat masih banyak

3.

16 2013

Maret DS : Klien mengaku jarang minum, dalam sehari minumnya kurang 1000 ml DO : - Turgor klien kering - Bibir kering - Terdapat sariawan mulut klien di dari

Kekurangan volume cairan

Intake kurang

14.00

4.

16

Maret DS :

Kesiapan

2013 14.00

- Klien mengak u sakitnya ini karena dia sering mengko nsumsi kopi pahi dan susah makan - Klien mengak u penyakit nya terjadi karena klien makan kurang teratur, kecapek an DO : -

meningkatka n pengetahuan

C. RENCANA KEPERAWATAN DIAGNOSA NO. KEPERAWAT AN 1. Hipertermia berhubungan dengan infeksi salmonella Thypy TUJUAN DAN KRITERIA HASIL Setelah dilakukan Mandiri: a. pantau hidrasi (misalnya turgor kulit, mukosa) b. anjurkan asupan cairan oral, sedikitnya 2 liter sehari, dengan tambahan cairan selama aktivitas berlebihan atau aktivitas kelembapan membrane INTERVENSI

Proses tindakan keperawatan dalam 2x24 jam Diharapkan pasien akan: a. suhu

klien yang

menjadi normal sedang panas 37 -37,5 b. c. pantau suhu minimal 2 jam sekali

berkeringat d. pantau warna kulit dan suhu tubuh KOLABORASI 1. Berikan obat antiperatik 2. Berikan inf. RL (20 tpm)

saat panas

2.

Ketidakseimban gan

Setelah

MANDIRI: a. tentukan motivasi klien untuk mengubah kebiasaan makan b. ketahui makanan kesukaan

nutrisi dilakukan tindakan

berhubungan dengan

hilang keperawatan selama

nafsu makan

1x24 pasien

jam diharapkan c. buat perencaan makanan dengan klien akan: a. pasien yang masuk dalam makan, klien lingkungan makan, kesukaan dan ketidaksukaan pasien serta suhu makanan d. dukung anggota keluarga untuk

memperlihatkan peningkatan asupan

makanan

yang membawa makanan yang disukai

adekuat, dengan oleh klien mengahabiskan makanan KOLABORASI: diskusikan dengan dokter

yang a.

telah disediakan stimulasi nafsu makan oleh RS sesuai b. Berikan inf. RL (20 tpm) dengan porsi b. melaporkan

tingkat kekuatan adekuat yang

3 Kekurangan . volume

Setelah

MANDIRI a. memberikan dan memantau

cairan dilakukan tindakan

berhubungan dengan masuk kurang

cairan dan obat intravena b. pantau status hidrasi (misalnya membrane mukosa,

intake keperawatan yang selama jam diharapakan klien mampu :

2x24 kelembapan

keadekutan nadi dan tekanan darah) c. tentukan jumlah cairan yang masuk dalam 24 jam hitung asupan

a. menampilkan yang diinginkan sepanjang shift hidrasi baik yang siang, sore dan malam (mukosa d. tingkatkan asupan oral

lembab)

b. asupan

memiliki cairan

oral adekuat 4. Kesipan meningkatkan pengetahuan Setelah dilakukan

yang

MANDIRI a. peningkatan kesiapan untuk

tindakan selama belajar : memperbaiki kemampuan 1x 24 jam dan keinginan untuk menerima informasi b. bantu pasien untuk menetapkan

diharapkan klien mampu :

a. menyebutkan tujuan pembelajaran yag realistis 2 dari 6 tanda c. dan penyakit thypoid b. menjelaskan cara mencegah peyakit thypoid c. menjelaskan penyebab penyakit thypoid untuk gunakan berbagai strategi

gejala penyuluhan d. berikan waktu pasien untuk bertanya

D. IMPLEMENTASI No Diagnosa DP 1 16 Maret 2013 Jam 07:30 - memantau hidrasi pasie - menganjurkan asupan cairan oral 2 liter perhari tanda DS : DO : - turgor kering, - mukosa kering klien klien Hari tanggal Implementasi Respon TTD

am 08.00

- memantau minimal sekali 2

suhu DS : jam - klien mengeluhkan pusing - lidah klien

- memberikan obat oral paracetamol

500 mg - memberikan infuse tts/menit RL 20

terasa pahit DO : - suhu klien 38 - akral klien

terasa hangat

DP 2 16 Maret 2013

- memotivasi klien DS : klien mengaku untuk makan lidahnya masih terasa pahit DO : - mengkaji makanan kesukaan klien DS : klien suka

makanan yang gurihgurih seperti ikan lele - klien juga suka minum kopi DO: -

- menjelaskan

DS : -

kekeluarga untuk DO : klien terlihat membawa makanan kesukaan klien DP 3 16 maret 2013 - Memberikan obat DS : klien mengaku iv cefotaxime tangannya terasa pegal - Memberikan obat pada saat dimasukkan rantidin obat DO : - Menganjurkan DS : klien mengaku senang

untuk minum 2 enggan minum liter air putih satu hari DO : lemas klien terlihat

DP 4

17 maret 2013

Memberikan pendidikan

DS : klien menjelaskan tentang 2 dari tanda

kesehatan kepada gejala pasien klien DO : klien terlihat mendengarkan Klien mampu

menjawab pertanyaan yang diajukan klien. DP 1 - memantau tanda DS : - klien merasa lemah DO : turgor kering - mulut sariawan - mukosa kering - memantau suhu - memberikan obat oral paracetamol bibir

hidrasi pasien - menganjurkan asupan cairan oral 2 liter perhari

DS : DO : suhu: 37,5

500 mg - memberikan infuse tts/menit RL 20

DP 2

17 maret

- memotivasi klien untuk makan

DS : klien mengaku lidahnya terasa pahit DO : makanan masih

yang diberikan dari RS masih tersisa banyak

DP 3

17 maret 2013

- Memberikan obat DS : klien mengaku iv cefotaxime tangannya terasa pegal - Memberikan obat pada saat dimasukkan rantidin obat DO : - Menganjurkan DS : klien mengaku minum, masih dari yang

untuk minum 2 enggan liter air putih satu minumnya hari kurang - Memantauu status dianjrkan hidrasi klien DO : lemas - Turgor kering - Mukosa kering

klien terlihat

klien

klien

DP 2

18 maret 2013

- memotivasi klien untuk makan

DS : klien mengaku lidahnya terasa pahit


klien meminta makanannya diganti dengan

masih

bubur saja

DO

makanan

yang diberikan dari RS masih tersisa banyak - meminta keluarga untuk membawa yang DS : DO : klien tampak senang

makanan disukai klien DP 3 18 maret 2013

- Memberikan obat DS : klien mengaku iv cefotaxime tangannya terasa pegal - Memberikan obat pada saat dimasukkan rantidin obat DO : - Menganjurkan DS : klien mengaku

untuk minum 2 enggan minum, minum liter air putih satu masih kurang dari 2 lit hari - Memantau status hidrasi klien satu hari DO : lemas - Mukosa klien klien terlihat

terlihat kering - Turgor kering klien

DP 2

19 maret 2013

- memotivasi klien untuk makan

DS : klien mengaku lidah pahit, nya tapi masih klien

sudah mau makan sedikit,sedikit karena bubur sudah digantikan nasi

DO

makanan

yang diberikan dari RS tersisa sedikit

DP 3

19 maret 2013

- Memberikan obat DS : klien mengaku iv cefotaxime 1 tangannya terasa pegal vial 1gr pada saat dimasukkan - Memberikan obat obat rantidin 1 ampul 25 mg/ml DO : -

- Menganjurkan untuk minum 2 DS : liter air putih satu hari - Memantau status DO : lemas klien terlihat

hidrasi - Memberikan 20 tets/menit RL

- Terdapat sariawan mulut klien - Mukosa kering klien di

E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No. Tgl/Jam IMPLEMENTASI DX 1 16 Maret 2013 18.00 1. memantau pasien 2. menganjurkan asupan cairan oral 2 liter perhari 3. memantau suhu minimal 2 jam sekali 4. memberikan obat - obat oral paracetamol hepamers antacid syrup - obat melalui iv ranitidine cefotaxime 5. memberikan inf RL 20 tpm tanda

EVALUASI

TTD

hidrasi S : O: - Pasien lemas - Akral hangat - Suhu : 38 - Mulut kering - Terdapat sariawan di mulut klien - Turgor kering A: Masalah belum teratasi teraba tampak

P: - Memantau tanda hidrasi pasien - menganjurkan asupan oral perhari - memantau suhu 2 cairan liter

minimal 2 jam sekali - memberikan obat antiterpetik - memberikan RL 20 tpm inf

16 maret 2013 18.30

1. memberikan motivasi klien S : untuk mengubah kebiasaan makan 2. mengkaji makanan kesukaan pasien 3. membuat perencanaan pasien mengenai makanan yang - klien masing untuk karena terasa pahit mengaku enggan makan, lidah

ingin dimakan 4. menjelaskan keluarga pasien untuk membawa makanan O: - klien tampak

yang disukai pasien.

lemas - makanan yang dirumah belum habis A: - masalah teratasi belum klien

diberikan sakit

P: - Lanjutkan Intervensi 1,2,3,4

3.

16 Maret 18.00

memberikan dan memantau cairan dan obat intravena

S: - klien mengaku

- memberikan cefotaxime

obat

iv O:

enggan minum

- memberikan obat ranitidin 2 memantau (misalnya membrane status hidrasi

- klien lemas - mukosa kering

tampak

kelembapan mukosa,

klien

keadekutan nadi dan tekanan darah) 3 meningkatkan asupan oral

- tampak sariawan di mulut klien

dengan minum 2 liter

- kulit klien kering A: - masalah teratai P: - lanjutkan intervensi 1,2,3,4 4. 17 Maret 2013 14.00 1 memberikan kesehatan pendidikan S : kepada pasien - klien mampu belum

mengenai penyakit thypoid

menyebutkan tanda gejala

penyakit thypoid O: - klien paham - klien menjawab pertanyaan mengenai penkes yang diberikan mampu terlihat

oleh perawat A: - masalah teratasi P: - hentikan intervensi

1.

17 Maret 2013 18.00

1. memantau tanda hidrasi pasien S : 2. menganjurkan asupan cairan oral 2 liter perhari 3. memantau suhu pasien 4. memberikan obat antiterpetik 5. memberikan inf RL 20 tpm O: - Suhu : 37,5 - Klien terlihat - klien masih lemas mengaku pusing,

berkeringat

A: - Masalah teratasi, hentikan intervensi P :-

2.

17 Maret 2013 14.00

1. memberikan motivasi klien S : untuk makan 2. membuat perencanaan - Klien masih untuk klien mengaku enggan makan, mengaku

makan bersama klien 3. meminta bantuan keluarga untuk membawa makanan

yang disukai klien

hanya makan 3 suap, makanan disediakan pihak RS - Klien mengaku dari yang oleh

lidah klien masih terasa pahit O: - Makanan klien

masih terlihat sisa banyak A : masalah belum

teratasi P : lanjutkan intervensi 1,2,3 3. 17 Maret 2013 18.30 1 memberikan dan memantau S : cairan dan obat intravena - mwmberikan obat cefotaxime 1 ampul 1 gr - memberikan obat ranitidine 1 ampul 25 mg/ml 2 memantau (misalnya membrane status hidrasi O : - mukosa klien terlihat kering - terdapat sariawan dimulut klien asupan oral A : masalah belum teratasi P : lanjutkan intervensi 1,2,3 2 18 maret 2013 1 2 memotivasi klien untuk makan S : meminta keluarga klien untuk membawa disukainya makanan yang - klien lidahnya mengaku masih - klien mengaku

minumnya sehari tidak sampai 1,5 liter

kelembapan mukosa,

keadekutan nadi dan tekanan darah) 3 meningkatkan

dengan minum 2 liter

14.30

terasa pahit, klien meminta menu makanannya diganti nasi saja - klien masih untuk

terlihat lemas O: - klien lemas - bubur masih banyak, dan habis A: - masalah sebagian P: - lanjutkan intervensi teratasi lauk klien terlihat sayur nya terlihat

3.

18 Maret 2013

memberikan dan memantau S : cairan dan obat intravena - klien enggan minum, masih untuk minum

- memberikan obat melalui iv cefotaxime 1 vial 1 mg, dan ranitidine 1 vial 25 mg/ml 2 memantau status hidrasi

klien kurang dari

(misalnya membrane

kelembapan mukosa, O:

1,5 liter

keadekutan nadi dan tekanan darah) meningkatkan asupan oral

- mukosa

klien

terlihat kering - turgor kering - sariawan dibagian mulut klien

dengan minum 2 liter

2.

19 Maret 2013

1 2

memotivasi klien untuk makan S : meminta keluarga klien untuk membawa disukainya makanan yang - klien lidahnya sedikit mengaku masih pahit,

tetapi klien mau makan bubur diganti nasi O: - makanan klien karena sudah dengan

tersisa sedikit A : masalah teratasi P : intervensi dihentikan 3. 19 Maret 2013 1 memberikan dan memantau S : cairan dan obat intravena - memberikan obat melalui iv cefotaxime 1 vial 1 mg, dan ranitidine 1 vial 25 mg/ml O: - turgor lembab klien

- mukosa kering 2 memantau (misalnya membrane status hidrasi - masih terdapat

kelembapan mukosa,

sariawan di mulut klien A : masalah teratasi

keadekutan nadi dan tekanan darah) 3 meningkatkan asupan oral

sebagian P: - berikan antibiotic mengatasi sariawan - anjurkan klien obat untuk

dengan minum 2 liter

untuk minum air 2 liter - anjurkan untuk mengkonsumsi buah-buahan klien

DAFTAR PUSTAKA

Price dan Wilson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6 Volume 1. Jakarta : EGC. Smeltzer. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2. Jakarta : EGC. Kee, Joyce LeFever. 1995. Pemeriksaan Laboratorium & Diagnostik dengan Implikasi Keperawatan Ed.2. Jakarta : EGC

You might also like