STRUKTUR DAN ALLOTROPY UNSUR

Karbon ada/terdapat dalam enam bentuk alotropi, yaitu intan, grafit (- dan - ), bentuk heksagonal intan yang jarang ditemui, dan 2 lainnya dibuat dengan temperatur yang sangat tinggi atau dengan radiasi, yang diduga memiliki beberapa ikatan rangkap tiga. Si, Ge, dan Sn juga terdapat sebagai bentuk metalik (logam). Pb hanya terdapat dalam bentuk metalik (logam). Ge tidak selalu karena larutan memuai saat membentuk padatan. Sifat ini khas untuk unsur Ga, Ge, dan Bi.

Intan sangatlah tidak reaktif, dimana kontras perbedaannya dengan grafit yang sifatnya cukup reaktif. Intan secara khas tidak berwarna, walaupun secara industri berlian sering ditemui berwarna hitam. Terjadinya intan paling alami mengandung sedikit nitrogen, tetapi intan biru mengandung sedikit Al di dalamnya. Dalam senyawa intan, masing-masing atom C adalah tetrahedral yang dikelilingi oleh 4 atom C lainnya, masing-masing pada jarak 1,54 . Tetrahedral disambung ke dalam suatu molekul raksasa tiga dimensi. Sel unit (satuan) nya berbentuk kubus. Ikatan kovalen kuat meluas ke segala arah. Dengan demikian, titik lelehnya sangat abnormal (terlalu tinggi), yaitu sekitar 3930C dan strukturnya pun sangat keras. (Pada suatu modifikasi jarang dari intan, tetrahedral disusun secara berbeda untuk memberikan struktur wurtzite-like dan sel satuan heksagonal (bersudut enam)

Struktur kristal dari intan Grafit disusun dari lembaran datar dua dimensi atom karbon. Masing-masing lembaran adalah net heksagonal dari atom C, dan dapat dianggap sebagai sistem fusi (leburan) dari cincin benzena. Lapisan dijaga oleh gaya van der waals yang relatif lemah. Pada -grafit lapisan

disusun pada urutan AAB dengan lapisan ketiga persis di atas yang lapisan pertama. Pada grafit urutan lapisannya adalah ABCABC. Kedua bentuk tersebut bersifat inconvertible. Pemanasan mengubah menjadi , dan gerinda mengubah menjadi . Pada kedua bentuk dalam panjang ikatan C-C pada satu lembaran adalah 1.41 (serupa dengan jarak C-C dari 1.41 dalam benzena). Jarak di antara lapisan adalah 3.35 . Jarak antar lapisan ini adalah lumayan besar terasa lebih dari dua kali jari-jari kovalen dari karbon (2x1.54 = 3.08 ). Dengan demikian ikatan di antara lapisan adalah lemah. Grafit memotong dengan mudah di antara lapisan, yang menyumbang kehalusan luar biasa dari kristal(>1 pada skala Mohs). (Lihat apendiks n untuk Mohs skala). Grafit dipergunakan sebagai pelumas, yang manapun pada grafit itu sendiri atau dalam minyak yang mengandung grafit. Perbedaan kontrasnya adalah dengan intan yang bersifat keras(10 pada skala Mohs) dan memiliki sifat abrasif. Ruang luas dari lembaran-lembaran dalam grafit juga berarti bahwa atom tidak memadati secara bersamaan untuk mengisi ruang dengan sangat efektif. Dengan demikian densitas (massa jenis) grafit (2.22 gcm-3) lebih rendah dibandingkan intan (3.51 gcm-3).

Di dalam grafit hanya tiga elektron valensi dari masing-masing atom karbon dilibatkan dalam pembentukan ikatan (menggunakan orbital hibrida sp2). Elektron ke-empat membentuk sebuah ikatan. Elektron terdelokalisasi diatas keseluruhan lembaran, dan karena elektron tersebut bergerak, grafit menghasilkan listrik. Penghantaran (listrik) dapat terjadi dalam sebuah lembaran, tetapi bukan dari satu lembar ke yang lainnya. Secara termodinamika, grafit lebih stabil dibandingkan intan, dan pembentukan energi bebasnya adalah 1.9 kJmol-1 lebih rendah pada temperatur kamar dan temperatur biasa. Secara termodinamika akan menguntungkan bagi intan jika berubah menjadi grafit. Namun, keduanya secara normal tidak melakukannya karena disana dibutuhkan energi aktivasi yang tinggi untuk proses tersebut. Jika energi aktivasi ini tersedia, perubahan tersebut dapat terjadi, dan intan menaikkan latihan tidak terbakar dan membentuk grafit jika terlalu panas . Proses cadangan tidak memungkinkan secara termodinamika, dan hal ini membutuhkan kondisi energi tinggi yang sangat memaksa untuk mengubah grafit menjadi intan. Grafit dapat diubah menjadi intan sintetis (buatan) pada suhu 1600C dengan tekanan 50000 - 60000 atm.