You are on page 1of 15

TB MDR Tuberculosis Multi Drug Resistance

PENDAHULUAN
Laporan Global survei TB MDR ke 4 th. 2008, pada 93 wilayah dari 83 negara didapatkan situasi sbb: Pada pasien TB yg blm pernah mendapat pengobatan: - TB MDR 0 22.3 % - Resistensi INH 0 40.8 % Pada pasien yg pernah mendapat pengobatan sblmnya: - TB MDR 52.1 62.5 % - Resistensi INH 0 81.2 %

INDONESIA
Indonesia sebagai no.8 dari 27 negara high burden MDR TB countries. 2008: perkiraan jumlah pasien TB MDR 9.300 (Global report 2010) OAT lini-2 yg beredar di pasar bebas: quinolon & kanamisin berpotensi timbulnya TB-XDR Hasil Survey Resistensi Obat TB : Mimika (2004) ---- 2% (kasus baru) Jawa Tengah (2006) ---- 1,9 % (kasus baru); 16,7% (kasus pengobatan ulang)

DR TB ( Drug Resistance Tuberculosis) Definisi:

Drug Resistant TB adalah isolat dari Mycobacterium tuberculosis yang tumbuh in vitro telah dikonfirmasikan melalui tes laboratorium dan menunjukkan resistensi terhadap satu atau lebih obat anti tuberculosis

Kategori DR ( drug resistance)


Mono resistance : resisten thd satu jenis OAT

Poly resistance : resisten thd satu atau lebih OAT (selain INH dan Rifampisin) Multi drug resistance : resisten sekurangkurangnya resisten thd INH dan rifampisin
Extensive drug resistance : MDR TB disertai dengan resisten thd fluoroquinolon dan paling sedikit terdapat resisten satu dari tiga obat injeksi lini kedua (kapreomisin, kanamisin, amikasin)

Resistensi Primer : - Resistensi obat yg terjadi pd kasus baru yg belum pernah mendapat OAT selama kurang dari 1 bulan Resistensi sekunder : - Resistensi obat yg terjadi pasien yg pernah mendapat OAT selama lebih dari 1 bulan

Faktor-faktor yang menyebabkan resistensi thd obat Penanganan pasien TB ditinjau dari sisi: Pemberi jasa: - diagnosis yg tdk tepat - Pengobatan tdk menggunakan panduan yg tepat - Dosis, jenis, jml obat dan jangka wkt pengobatan tdk adekuat - Penyuluhan pd pasien tdk adekuat

Pasien: - Tidak patuh - Tdk teratur minum obat sesuai panduan - Gangguan penyerapan obat - Drop out

Program Penanggulangan TB: - Persediaan obat kurang - Kualitas obat yg disediakan rendah

Mekanisme terjadinya Resistensi: Pasien TB paru dgn kavitas yg berukuran sedang biasanya mengandung kuman TB> 108, yg diantaranya sdh terdapat :
1 kuman resisten thd rifampisin 100 kuman resisten thd INH 100 kuman resisten thd streptomisin 100 kuman resisten thd etambutol 0 kuman resisten thd H dan R 0 kuman resisten thd H dan R dan E

Penularan TB Resisten Dapat terjadi krn antara lain: - Pencegahan dan pengendalian infeksi di unit pelayanan yang kurang baik - Ketidaktahuan pasien dan masyarakat tentang penularan TB

Identifikasi Suspek TB MDR Adalah semua orang yang mempunyai gejala TB dan memenuhi satu kriteria di bawah ini: 1. Kasus kronik / gagal pengobatan kategori 2 2. Pasien TB dgn hasil pemeriksaan dahak tetap positif stlh bulan ke-3 pengobatan kategori 2 3. Pasien TB yg pernah diobati >1 bulandi sarana non DOTS termasuk OAT TB MDR 4. Pasien gagal pengobatan kategori 1 5. Pasien kategori 1 dgn hasil pemeriksaan dahak tetap positif setelah pemberian sisispan

6. Kasus Tb kambuh (kategori 1 atau kategori 2) 7. Pasien TB kategori 1 atau kategori 2 yg sudah berobat >1 bulan kemudian lalai/default, datang kembali utk menjalani pengobatan 8. Suspek TB dgn keluhan, yg tinggal dgn pasien TB MDR terkonfirmasi

Diagnosis Suspek TB MDR

periksa laboratorium (dahak 2kali dan salah satunya dahak pagi hari)

HASIL

Penegakan diagnosis Didasarkan pada: Hasil pemeriksaan BTA Biakan Uji kepekaan yang menunjukkan bahwa kuman M.tubercolosis telah kebal thd INH dan Rifampisin dengan atau tanpa kekebalan pd OAT lini pertama lainnya

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

You might also like