You are on page 1of 9

STRATEGI PEMBELAJARAN

MAKALAH HAKIKAT PROSES BELAJAR MENGAJAR

Disusun Oleh Mohamad ilham 11010 Triyanto 1101045531

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PROF.DR.HAMKA 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mengajar merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggung jawab moral yang cukup berat. Berhasilnya pendidikan pada siswa sangat bergantung pada pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan tugasnya. Zamroni (2000:74) mengatakan guru adalah kreator proses belajar mengajar. Ia adalah orang yang akan mengembangkan suasana bebas bagi siswa untuk mengkaji apa yang menarik minatnya, mengekspresikan ide-ide dan kreativitasnya dalam batas-batas norma-norma yang ditegakkan secara konsisten. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa orientasi pengajaran dalam konteks belajar mengajar diarahkan untuk pengembangan aktivitas siswa dalam belajar. Gambaran aktivitas itu tercermin dari adanya usaha yang dilakukan guru dalam kegiatan proses belajar mengajar yang memungkinkan siswa aktif belajar. Oleh karena itu mengajar tidak hanya sekedar menyampaikan informasi yang sudah jadi dengan menuntut jawaban verbal melainkan suatu upaya integratif ke arah pencapaian tujuan pendidikan. Dalam konteks ini guru tidak hanya sebagai penyampai informasi tetapi juga bertindak sebagai director and facilitator of learning. Nasution (1982:8) mengemukakan kegiatan mengajar diartikan sebagai segenap aktivitas kompleks yang dilakukan guru dalam mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak sehingga terjadi proses belajar. Dengan demikian proses dan keberhasilan belajar siswa turut

ditentukan oleh peran yang dibawakan guru selama interaksi proses belajar mengajar berlangsung. Usman (1994:3) mengemukakan mengajar pada prinsipnya adalah membimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar atau mengandung pengertian bahwa mengajar merupakan suatu usaha mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan

terjadinya proses belajar. Pengertian ini mengandung makna bahwa guru dituntut untuk dapat berperan sebagai organisator kegiatan belajar siswa dan juga hendaknya mampu memanfaatkan lingkungan, baik ada di kelas maupun yang ada di luar kelas, yang menunjang terhadap kegiatan belajar mengajar. Burton (dalam Usman, 1994:3) menegaskan teaching is the guidance of learning activities. Hamalik (2001:44-53) mengemukakan, mengajar dapat diartikan sebagai (1) menyampaikan pengetahuan kepada siswa, (2) mewariskan kebudayaan kepada generasi muda, (3) usaha mengorganisasi lingkungan sehingga menciptakan kondisi belajar bagi siswa, (4) memberikan bimbingan belajar kepada murid, (5) kegiatan mempersiapkan siswa untuk menjadi warga negara yang baik, (6) suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan masyarakat sehari-hari. Tardif (dalam Adrian, 2004) mendefinisikan, mengajar adalah any action performed by an individual (the teacher) with the intention of facilitating learning in another individual (the learner), yang berarti mengajar adalah perbuatan yang dilakukan seseorang (dalam hal ini pendidik) dengan tujuan membantu atau memudahkan orang lain (dalam hal ini peserta didik) melakukan kegiatan belajar. Biggs (dalam Adrian, 2004) seorang pakar psikologi membagi konsep mengajar menjadi tiga macam pengertian yaitu (1) Pengertian Kuantitatif. Mengajar diartikan sebagai the transmission of knowledge, yakni penularan pengetahuan. Dalam hal ini guru hanya perlu menguasai pengetahuan bidang studinya dan menyampaikan kepada siswa dengan sebaik-baiknya. Masalah berhasil atau tidaknya siswa bukan tanggung jawab pengajar. (2) Pengertian institusional. Mengajar berarti the efficient orchestration of teaching skills, yakni penataan segala kemampuan mengajar secara efisien. Dalam hal ini guru dituntut untuk selalu siap mengadaptasikan berbagai teknik mengajar terhadap siswa yang memiliki berbagai macam tipe belajar serta berbeda bakat, kemampuan dan kebutuhannya. (3) Pengertian kualitatif. Mengajar diartikan sebagai the

facilitation of learning, yaitu upaya membantu memudahkan kegiatan belajar siswa mencari makna dan pemahamannya sendiri. Burton (dalam Sagala,

2003:61) mengemukakan mengajar adalah upaya memberikan stimulus, bimbingan pengarahan, dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar. Berdasarkan definisi-definisi mengajar dari para pakar di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa mengajar adalah aktivitas kompleks yang dilakukan guru dalam menyampaikan pengetahuan kepada siswa, sehingga terjadi proses belajar. Aktivitas kompleks yang dimaksud antara lain adalah (1) mengatur kegiatan belajar siswa, (2) memanfaatkan lingkungan, baik ada di kelas maupun yang ada di luar kelas, dan (3) memberikan stimulus, bimbingan pengarahan, dan dorongan kepada siswa. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat penulis rumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut. 1. Apa yang dimaksud dengan konsep mengajar ? 2. Bagaimana hakekat belajar mengajar ? 3. Apa ciri-ciri belajar mengajar ? C. Tujuan Penulisan Dengan ditulisnya makalah ini diharapakan akan menjadi sebuah stimulus ( rangsangan ) bagi pembaca untuk mengidentifikasi permasalahanpermasalahan konsep mengajar, hakekat belajar mengajar dan cirri-ciri belajar mengajar yang terjadi disekitar, mencari penyebabnya untuk kemudian mencari pemecahan bersama atas masalah yang terjadi.

BAB II PEMBAHASAN A. Konsep Mengajar Mengajar merupakan suatu proses yang kompleks. Tidak hanya sekedar menyamoaikan informasi dari guru kepada siswa. Banyak kegiatan maupun tindakan yang harus dilaksanakan, terutama bila diinginkan hasil belajar yang lebih baik pada seluruh siswa. Oleh karena itu rumusan pengertian mengajar tidaklah sederhana. Dalam arti membutuhkan rumusan yang dapat meliputi seluruh kegiatan dan tindakan dalam perbuatan mengajar itu sendiri. Mengajar merupakan suatu aktifitas mengorganisasikan atau mengukur ( mengelola ) lingkungan sehingga tercpta suasana yang sebaik baiknya dan menghubungkannya dengan peserta didik sehingga terjadi proses proses belajar yang menyenangkan. Atau dengan gaya bahasa lain yang lebih umum adalah mengajar merupakan penciptaan system lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar . system lingkungan ini terdiri dari komponen komponen yang saling mempengaruhi, yakni tujuan instruksional yang dicapai, materi yang diajarkan, guru dan siswa yang memainkan peranan serta dalam hubungan social tertentu. Kedudukan guru dalam pengertian ini sudah tidak lagi dipandang sebagai penguasa tunggal dalam kelas atau sekolah, tetapi diangap sebagai manager learning pengelola belajar ) yang perlu senantiasa siap membantgu dan membimbing para siswa dalam menempuh perjalanan menuju kedewasaan mereka sendiri yang utuh dan menyeluruh. B. Hakikat Proses Belajar Mengajar Dalam seluruh proses pendidikan, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Hal ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantun kepada bagaimana proses belajar mengajar dirancang dan dijalankan secara professional. Setiap kegiatan belajar mengajar

selalu melibatkan dua pelaku aktif, yaitu guru dan siswa. Guru sebagai pengajar merupakan pencipta kondisi belajar siswa yang didesain secara sengaja, sistematis dan berkesinambungan. Sedangkan anak sebagai subjek pembelajaran merupakan pihak yang menikmati kondisi belajar yang diciptakan oleh guru. Perpaduan dari

kedua unsur manusiawi ini melahirkan interaksi edukatif dengan memanfaatkan bahan ajar sebagai medium. Pada kegiatan belajar mengajar, keduanya ( guru dan murid ) saling mempengaruhi dan memberi masukan. Karena itulah kegiatan belajar mengajar harus merupakan aktivitas yang hidup, srat nilai dan senantiasa memiliki tujuan. Pendekatan baru melihat bahwa kegiatan belajar mengajar merupakan milik guru dan murid dalam kedudukannya yang setara, namun dari segi fungsi berbeda. Anak merupakan subjek pembelajaran dan menjadi inti dari setiap kegiatan pendidikan. Proses pengajaran yang mengesampingkan martabat anak bukanlah proses penddikan yang benar. Bahkan merupakan kekeliruan yang tidak biasa diabaikan begitu saja. Karena itulah inti proses pengajaran tidak lain adalah kegiatan belajar anak didik dalam mencapai suatu tujuan pengajaran. Tujuan pengajaran tentu saja akan dapat tercapai bila anak didik berusaha secara aktif untuk mencapainya. Keaktifan anak didik disini bukanlah dituntut dari segi fisik, tatapi juga segi kejiwaan. Apabila hanya fisik anak yang aktif, tetapi pikiran dan mentalnya kurang aktif maka kemungkinan besar tujuan pembelajaran tidak tercapai. Sama halnya ini dengan seorang anak didik tidak belajar kalau tidak ada perubahan dalam dirinya. Biasanya permasalahan yang dijumpai oleh para guru ketika berhadapan dengan sejumlah anak didik adalah masalah pengelolaan kelas. Apa, siapa, bagaimana, kapan dan dimana adalah serentetan pertanyaan yang perlu dijawab dalam hubungannya dengan permasalahan pengelolaan kelas. Peranan seorang guru sangat penting dalam proses berjalannya kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, misalnya menenangkan siswa yang rebut dikelas, yang berjalan, tidak mendengarkan, hal ini semua berpulang kepada kekereatifan dari seorang guru yang dapat mengatur ( sebagai manager ) dan mengkondisikan kelas menjadi terkendali dan sesuai dengan yang diharapkan. C. Ciri Ciri Belajar Mengajar

Belajar dan mengajar merupakan dua aktivitas yag berlangsung secara bersamaan, simultan dan memiliki focus yang dipahami bersama. Sebagai suatu aktivitas yang terencana, belajar memiliki tujuan yang bersifat permanent, yakni terjadinya perubahan pada anak didik. Ciri ciri perubahan dalam pengertian belajar meliputi :

1. Perubahan yang terjadi berlangsung secara sadar, sekurang kurangnya sadar bahwa pengetahuannya bertambah. 2. Perubahan yang bersifat kontinyu dan fungsional, yaitu suatu proses yang selalu berkembang sesuai pembelajaran yang didapat. 3. Perubahan belajar bersifat positif dan aktif. 4. Perubahan dalam belajar bukan bersifatt sementara atau sesaat. 5. Perubahan dalam belajar memiliki tujuan dan terarah. 6. Perubahan dalam belajar mencakup pada seluruh aspek tingkah laku bukan bagian bagian tertentu secara parsial. Perubahan prilaku pada siswa dalam konteks pengajaran jelas merupakan produk dan usaha guru melalui kegiatan mengajar. Hal ini dapat dipahami karena mengajar merupakan suatu aktivitas khusus yang dilakukan guru untuk menolong dan membimbing anak didik memperoleh perubahan dan pengembangan skill ( keterampilan ), attitude ( sikap ), appreciation ( penghargaan ) dan knowledge ( pengetahuan ).

Akhirnya dapat diketahui bahwa kegiatan belajar mengajar memiliki ciri ciri sebagai berikut : a. Memiliki tujuan, yaitu untuk membentuk anak dalam suatu perkembangan tertentu. b. Terdapat mekanisme, prosedur, langkah langkah, metode dan teknik yang

direncanakan dan didesain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. c. Focus materi jelas, terukur, terarah dan terencana dengan baik. d. Adanya aktivitas anak didik merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. e. Actor guru yang cermat dan tepat. f. Terdapat pola aturan yang ditaati guru dan anak didik dalam proporsi masing masing. g. Limit waktu untuk mencapat tujuan pembelajaran. h. Evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi produk.

DAFTAR PUSTAKA 1. Adrian. (2004). Metode Mengajar Berdasarkan Tipologi Belajar Siswa. [Online] Tersedia: http://www. artikel.us_art05-65.html [18 Maret 2006] 2. Hamalik, Oemar. (2001). Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara 3. Nasution, S. (1982). Azas-azas Kurikulum. Bandung: Jemars. 4. Sagala, Syaiful. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta. 5. Usman, Moh. Uzer. (1994). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 6. Zamroni. (2000). Paradigma Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: Bigraf Publishing. http://rastodio.com/pendidikan/pengertian-mengajar.html http://www.blog-guru.web.id/2010/06/hakikat-proses-belajar-mengajar.html

You might also like