Professional Documents
Culture Documents
o
I
2
a
Setelah dimasukkan nilai fase organik 0,0149 M dan fase air 1,6 x 10
-3
M,
maka diketahui harga K
D
iod 9,3125.
DISKUSI :
Dari hasil percobaan, ternyata diperoleh harga K
D
tidak 10 melainkan
9,3125. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor. Pertama, dalam mengocok
larutan pada corong pisah kurang benar sehingga hanya sedikit kloroform yang
terekstrak dan menyebabkan larutan fase air masih mengandung kloroform
sehingga diperoleh harga K
D
hanya 9,3125. Kedua, setelah ekstraksi, larutan iod
tidak didiamkan sebentar tetapi langsung ditambahkan H
2
SO
4
dan larutan kanji.
Dengan demikian, warna larutan setelah ditambahkan larutan kanji menjadi
berwarna hijau kehitaman bukan berwarna biru dan berpengaruh pada volume
Na
2
S
2
O
3
yang mengakibatkan harga K
D
yang diperoleh kecil.
KESIMPULAN :
Berdasarkan percobaan koefisien distribusi iod yang telah dilakukan, maka
dapat disimpulkan:
17
- Iod telah terekstrak ke dalam pelarut organik ditandai dengan memudarnya
warna larutan iod.
- Koefisien distribusi iod (KDI) yang diperoleh berdasarkan hasil praktikum
adalah 9,3125.
DAFTAR PUSTAKA :
JR. Day R A dan Underwood. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif (edisi ke-enam).
Jakarta: Erlangga.
Oxtoby , David. 2001. Kimia Modern Edisi Ke Empat Jilid I. Jakarta: Erlangga
Rohman, Abdul. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Soebagio, dkk. 2005. Kimia Analitik II. Malang: Universitas Negeri Malang.
Sri Mulyani. 2005. Kimia Fisika II. Malang: UM Press
Tim Dosen. 2013. Panduan Praktikum Mata Kuliah Dasar-dasar Pemisahan
Kimia. Surabaya: Jurusan Kimia UNESA.
18
JAWABAN PERTANYAAN :
1. Apa perbedaan K
D
dan D?
Koefisien Distribusi (K
D
) menyatakan perbandingan konsentrasi zat terlarut
dalam fase air dan fase organik saat tidak ada interaksi antara zat terlarut dan
pelarutnya. Sedangkan angka banding distribusi (D) adalah perbandingan
konsentrasi zat terlarut dalam fase air dan organic saat zat terlarut berinteraksi
dengan pelarutnya.
Secara matematis K
D
dinyatakan dengan:
K
D
=
I
2
o
I
2
a
untuk D dinyatakan dengan :
D =
jumlah dalam fase organik
jumlah dalam fase air
2. Bila mana harga K
D
sama dengan D?
Pada kondisi ideal dan tidak terjadi asosiasi, disosiasi atau polimerisasi, maka
harga K
D
sama dengan D
3. Bagaimana mencari harga hubungan antara K
D
dan D untuk asam lemah HB?
Asam lemah HB yang mengalami dimerisasi dalam suatu pelarut organik?
harga KD tidak digunakan untuk mencari efektivitas ekstraksi tetapi
menggunakan harga banding, D yang dirumuskan:
KD =
D =
Angka banding Ddisebut rasio distribusi.Jelas bahwa D tak akan tetap
konstan sepanjang jangka kondisi eksperimen. Misalnya, dengan naiknya
pHfase berair Dakan turun karena asam benzoat diubah menjadi ion benzoat,
yang tak terekstrak ke dalam bezena. Penambahan elektrolit apa saja dapat
mempengaruhi D dengan mengubah koefesien aktivitas. Tetapi, rasio
distribusi berguna bila nilainya diketahui untuk seperangkat tertentu kondisi.
4. Bagaimana mencari hubungan antara K
D
dan D untuk basa lemah yang
terionisasi dalam pelarut air dan tidak bereaksi dalam pelarut organik?
19
5. Untuk suatu asam lemah, HB. Seandainya asam itu monomerik dalam kedua fase itu,
dan anion asam itu tidak tembus fase organik, maka berlaku rumus kesetimbangan:
| |
| | | |
| |
| |
| | | |
| |
| |
| |
| |
a 3
a
a
a a
a
o
HB
a a
o
O H
HB
B
HB
B H3O
HB
HB
B HB
HB
+
= =
=
+
=
a a
D
K K
K
D
maka,
| |
| |
| |
| |
|
|
.
|
\
|
+
=
+
a 3
a
a
o
O H
HB
HB
HB
a
K
D
| |
| |
| |
| |
| |
| |
| |
| |
| |
a 3
HB
a 3
HB
a 3
HB
a 3
HB
a 3
HB
HB
a 3
HB
a 3
a
o
O H
O H
O H
O H
O H
1
O H
1
O H
1 HB
HB
+
+
+
+
+
+
+
+
=
|
|
.
|
\
| +
=
|
|
.
|
\
|
+
=
|
|
.
|
\
|
+
=
|
|
.
|
\
|
+
=
a
D
a
D
a
D
a
D
a
K
K
K
K
K
K
K
K
K
6. Buktikan bahwa dengan ekstraksi berganda akan dihasilkan persen terekstrak
lebih besar dari pada satu kali ekstraksi ?
Ekstraksi ganda akan menghasilkan persen terekstrak lebih besar, hal itu dapat
dibuktikan melalui praktikum maupun perhitungan. Misalnya pada praktikum
20
kali ini, perbandingan antara penggunaan kloroform sekaligus 5 ml, dan
penggunaan kloroform dibagi menjadi 5 = @ 1 ml kloroform.
Perbandingannya, dapat diketahui dari hitungan dengan menggunakan rumus
f
aq
=
n
21
LAMPIRAN
Perhitungan
A. Larutan standar
Diketahui : M Na
2
S
2
O
3
= 0,01 M
2S
2
O
3
2-
S
4
O
6
2-
+ 2e
Ekivalen S
2
O
3
2-
= 1 ek
V
1
titrasi Na
2
S
2
O
3
= 18 ml
V
2
titrasi Na
2
S
2
O
3
= 18,3 ml
V
3
titrasi Na
2
S
2
O
3
= 18 ml
Reaksi pada larutan standart :
I
2
+ 2e 2I
-
2S
2
O
3
2-
S
4
O
6
2-
+ 2e
I
2
+ 2S
2
O
3
2-
2I
-
+ S
4
O
6
2-
Ditanya : mmol I
2
?
Jawab : mmek Na
2
S
2
O
3
= mmek I
2
1
1
2
= mmek I
2
0,01 18
2
= mmol I
2
0,09 = mmol I
2
mmek Na
2
S
2
O
3
= mmek I
2
1
1
2
= mmek I
2
22
0,01 18,3
2
= mmol I
2
0,0915 = mmol I
2
mmek Na
2
S
2
O
3
= mmek I
2
1
1
2
= mmek I
2
0,01 18
2
= mmol I
2
0,09 = mmol I
2
Jadi, mmol I
2
rata-rata =
0,09+0,0915+0,09
3
=
0,2775
3
= 0,0905 mmol
B. Setelah diekstraksi dengan kloroform :
Reaksi : I
2
+ 2e 2I
-
2S
2
O
3
2-
S
4
O
6
2-
+ 2e
I
2
+ 2S
2
O
3
2-
2I
-
+ S
4
O
6
2-
Hasil ekstraksi pertama yang selanjutnya dititrasi.
Diketahui : M Na
2
S
2
O
3
= 0,01 M
V
1
titrasi Na
2
S
2
O
3
= 3,4 ml
V
2
titrasi Na
2
S
2
O
3
= 3,1 ml
V
3
titrasi Na
2
S
2
O
3
= 3,1 ml
Ditanya : mmol I
2
dalam fasa air ?
Jawab : mmek Na
2
S
2
O
3
= mmek I
2(a)
23
1
1
2
= mmek I
2
0,01 3,4
2
= mmol I
2
0,017 = mmol I
2
mmek Na
2
S
2
O
3
= mmek I
2(a)
1
1
2
= mmek I
2
0,01 3,1
2
= mmol I
2
0,0155 = mmol I
2
mmek Na
2
S
2
O
3
= mmek I
2(a)
1
1
2
= mmek I
2
0,01 3,1
2
= mmol I
2
0,0155 = mmol I
2
Jadi, mmol I
2
rata-rata dalam fasa air =
0,017+0,0155+0,0155
3
=
0,048
3
=0,016
Maka, mmol I
2
dalam fasa organik = mmol I
2
mula-mula mmol I
2
dalam fasa
air
= (0,0905 0,016) mmol
= 0,0745 mmol
[I
2
]
o
=
0,0745
5
= 0,0149 M
[I
2
]
a
=
0,016
10
= 1,6 x 10
-3
M
24
K
D
=
I
2
o
I
2
a
=
0,0149
1,6 10
3
= 9,3125
Dokumentasi
Larutan Iodium Larutan Iodium +
H
2
SO
4
Hasil titrasi larutan
iodium
Larutan Iodium +
Kloroform
Larutan Iodium +
Kloroform setelah
dilakukan pengocokan
Iodium dalam fase air
25
Larutan Iodium dalam
fase air sebelum
ditambah H
2
SO
4
Larutan Iodium dalam
fase air setelah
ditambah H
2
SO
4
Larutan Iodium dalam
fase air saat awal
titrasi
Fasa Organik
Larutan Iodium dalam
fase air setelah dititrasi
26