You are on page 1of 14

PALPASI ABDOMEN

DISUSUN OLEH: PALUPI WIDYA MUSFITA SARI JENNIFER SEFTYANI PURBA LENNI YUNIATIKA HERNY NOPIYANA ARI INDRIANA

STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP

PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan di indonesia

dewasa ini masih di warnai oleh rawannya derajat kesehatan ibu dan anak. terutama pada kelompok yang paling rentan yaitu ibu bersalin, ibu hamil, dan nifas. serta pada bayi pada masa parinatal yang di tandai dengan masih tingginya angka kematian ibu ndan angka kematian perinatal.

A. STANDART PELAYANAN ASUHAN KEHAMILAN

Pengertian standar pelayanan

pada asuhan kehamilan, adalah ketentuan syarat yang harus dimiliki oleh bidan dan diterapkan serta dijadikan acuan dalam memberikan pelayanan asuhan kehamilan.

Abdomen
a.

Inspeksi Lihat garis lurus dari pusat kebawah Linea nigra: garis yang berwarna hitam kecokelatan Linea alba : garis yang berwarna putih Lihat garis-garis memanjang atau gurat (striae) untuk menentukan kehamilan primi atau multi Striae albican: gurat yang berwarna putih untuk multigravida Striae livide: gurat yang berwarna biru untuk primigravida Ada/tidak luka bekas operasi

Palpasi Abdomen
Maksud untuk melakukan palpasi adalah

untuk : Memperkirakan adanya kehamilan. Memperkirakan usia kehamilan. Presentasi - posisi dan taksiran berat badan janin. Mengikuti proses penurunan kepala pada persalinan. Mencari penyulit kehamilan atau persalinan.

Tehnik palpasi abdomen pada ibu hamil:


1)

Jelaskan maksud dan tujuan serta cara pemeriksaan palpasi yang akan saudara lakukan pada ibu. 2) Ibu dipersilahkan berbaring telentang dengan sendi lutut semi fleksi untuk mengurangi kontraksi otot dinding abdomen. 3) Leopold I s/d III, pemeriksa melakukan pemeriksaan dengan berdiri disamping kanan ibu dengan menghadap kearah muka ibu ; pada pemeriksaan Leopold IV, pemeriksa berbalik arah sehingga menghadap kearah kaki ibu.

Leopold I :
Kedua telapak tangan pemeriksa diletakkan pada puncak fundus uteri. Tentukan tinggi fundus uteri untuk menentukan usia kehamilan. Rasakan bagian janin yang berada pada bagian fundus (bokong atau kepala) Bokong jika lebih lunak, lebar dan tidak melenting Kepala jika keras dan mudah melenting

Leopold II :
Kedua telapak tangan pemeriksa bergeser turun kebawah sampai disamping kiri dan kanan umbilikus. Tentukan bagian punggung janin untuk menentukan lokasi auskultasi denyut jantung janin nantinya. Tentukan bagian-bagian kecil janin.

Leopold III :
Pemeriksaan ini dilakukan dengan hati-

hati oleh karena dapat menyebabkan perasaan tak nyaman bagi pasien. Bagian terendah janin dicekap diantara ibu jari dan telunjuk tangan kanan. Ditentukan apa yang menjadi bagian terendah janin dan ditentukan apakah sudah mengalami engagemen atau belum.

Leopold IV :
Pemeriksa merubah posisinya

sehingga menghadap ke arah kaki pasien. Kedua telapak tangan ditempatkan disisi kiri dan kanan bagian terendah janin. Digunakan untuk menentukan sampai berapa jauh derajat desensus janin.

Auskultasi abdomen
Auskultasi detak jantung

janin (DJJ): Sedikit dibwah pusat sebelah kiri atau kanan untuk bayi normal.

Standar 5 : Palpasi Abdomenal


Bidan melakukan pemeriksaan

abdomenal secara seksama dan melakukan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk pemeriksaan usia kehamilan; serta bila umur kehamilan bertambah memeriksa posisi, bagian terendah janin kedalam rongga panggul, untuk mencari kelainan, serta melakukan rujukan tetap waktu.

Pemeriksaan Abdomen
Pemeriksaan fisik dilakukan

dengan melakukan 4 teknik pemeriksaan fisik yang bias disingkat dengan IPPA -Inspeksi, -Palpasi, -Perkusi, -Aukskultasi

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

You might also like