You are on page 1of 1

ABSTRAK Salah satu kondisi yang memerlukan tindakan segera di UGD adalah syok hipovolemik.

Pasien syok sangat memerlukan pemantauan ketat terhadap tandatanda klinis serta status hemodinamik dan status intravascular. Karena bantuan sirkulasi dan medikasi pada pasien gawat darurat diberikan berdasarkan ketepatan menilai status volume intravascular pasien. Fluid responsiveness dapat diartikan apakah pasien dapat mempertahankan homeostasis sirkulasinya dengan pemberian cairan saja ataukah harus mendapat obat-obatan inotropik dan vasopresor. Passive Leg Raising (PLR) dapat menjadi metode reversible untuk menilai fluid responsiveness. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh PLR terhadap hemodinamik. Desain yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan pendekatan Within Subject Repeated Measurement Design. Jumlah sampel sebanyak 24 responden diambil menggunakan consecutive sampling. Responden dikategorikan ke dalam kelompok responsif dan non-responsif berdasarkan kenaikan pulse pressure 9% saat PLR dilakukan. Analisis data meliputi analisa univariat dan bivariat menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian mendapatkan sebanyak 17 responden dikategorikan kedalam kelompok responsif dan sebanyak 7 responden dikategorikan ke dalam kelompok non-responsif. Didapatkan hubungan yang signifikan antara PLR dan parameter hemodinamik systolic blood pressure, diastolic blood pressure, mean arterial pressure dan pulse pressure (p> 0,05). Tidak didapat hubungan yang signifikan antara PLR dan parameter heart rate (p value < 0,05). Penelitian menunjukkan bahwa PLR dapat digunakan sebagai metode pengkajian fluid resposiveness pada pasien dengan syok hipovolemik. Penelitian lebih lanjut diperlukan dengan responden dari kelompok umur anak, dewasa dan lansia untuk tiap jenis syok. Kata Kunci: Passive Leg Raising, hemodinamik, syok hipovolemik

You might also like