You are on page 1of 19

SKENARIO 4

BLOK KEDOKTERAN KELUARGA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS ISLAM MALANG


2011

KATA PENGANTAR Blok kedokteran Keluarga merupakan blok diperiode akhir pelaksanaan metode pembelajaran di preklinik program pendidikan dokter unisma Blok Kedokteran keluarga ini menitik beratkan pada kemampuan mahasiswa dalam menangani pasien dengan pendekatan kedokteran keluarga. Penilaian keberhasilan belajar juga akan ditekankan pada ketiga ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor), khususnya untuk tingkat pelayanan primer. Modul ini diberikan pada mahasiswa semester delapan dengan harapan mahasiswa sudah memiliki bekal keilmuan dasar kedokteran secara lengkap dari semester satu sampai dengan tujuh pada blok kedokteran keluarga ini contoh kasus yang ditampilkan dalam skenario untuk pemicu dalam proses SGD diupayakan mendekati kondisi riil di lapangan, sehingga lebih mudah dipahami. Besar harapan kami modul ini dapat menjawab tujuan pendidikan di PSPD Unisma khususnya dalam penanganan pasien dengan pendekatan kedokteran keluarga. Kami menyadari modul ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami terbuka untuk menerima masukan.

Blok Maker

DAFTAR ISI

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Judul.................................................................................................................. Kata Pengantar.................................................................................................. Daftar Isi........................................................................................................... Jadwal Pembelajaran Blok............................................................................... Daftar Tutor & Kelompok Mahasiswa............................................................ Scenario Minggu ke 4

JADWAL PEMBELAJARAN BLOK KEDOKTERAN KELUARGA


MINGGU KE EMPAT
Hari/ Jam Tanggal O7.30-08.20 08.20-09.10 09.10-09.20 09.20-10.10 10.1011.00 11.10-12.00 12.00-12.50 12.50-13.40 Senin 25 APRIL 2011 Selasa 26 APRIL 2011 SDL Istirahat PLENO Istirahat Dg seven SGD seven jump jump Langkah 4-5 Langkah 1-3 SGD Dg ISHOMA SDL SDL Rabu 27 APRIL 2011 SDL Kamis 28 APRIL 2011 SDL Istirahat Kuliah TB DOT & Program TB ISHOMA SDL Sabtu 30 APRIL 29 APRIL 2011 2011 SDL Istirahat Pleno Jum at

seven jump Langkah 6-7


SGD Dg ISHOMA SDL ISHOMA TOT

ISHOMA MKDU Agama

13.40-13.50 Istirahat 13.50-14.40 INTRODUCTI ON 14.40-15.30

Istirahat SDL

Istirahat SDL

Istirahat SDL

SDL

Fasilitator Minggu KE Empat


4

DAFTAR TUTOR
NO NAMA FASILITATOR KODE TUTOR

KETERANGAN: Daftar Nama Tutor Dapat Berubah Sewaktu-Waktu Tergantung Situasi Dan Kondisi.

DAFTAR KELOMPOK MAHASISWA


KELOMPOK NIM TUTOR

I II III

SKENARIO
6

Seorang wanita Ny E, 30 tahun di diagnosis menderita Tuberculosis Paru oleh dokter Puskesmas dari hasil pemeriksaan fisik, dan dari hasil pemeriksaan sputum yang menunjukkan BTA positif. Saat ini ia menjalani pengobatan TBC gratis di Puskesmas yang merupakan program pemerintah. Petugas Puskesmas memberikan obat sekali dalam minggu, namun ia selalu terlambat mengambil obat dengan alasan rumah yang jauh dari Puskesmas dan tidak ada yang mengantar serta anak masih kecil Suami dari ibu Tn K 35 tahun, ini bekerja sebagai staf administrasi di Universitas Swasta. Bersama seorang putri berusia 3 tahun keluarga ini tinggal di sebuah rumah kontrakan dengan berlantai keramik berukuran 6 x 6 m2, dengan 5 ruangan di dalamnya yaitu 1 ruang tamu, ruang 2 ruang tidur dan 1 dapur, dan 1 kamar mandi, dalam rumah tersebut ikut tinggal bersama mereka ibu mertua dari Ny E, umur 60 tahun. Putri dari Ny E tersebut sudah 4 bulan tidak mengalami kenaikan berat badan saat ditimbang di Posyandu dan berada di bawah garis merah (BGM) pada KMS nya.

Problem List: 1. Mengapa dokter mendiagnosa Ny E sebagai Tuberculosis Paru 2. Bagaimana menegakkan diagnosis Tuberculosis Paru 3. Bagaimana meningkatkan kepatuhan Ny E dalam minum obat yang sudah digratiskan oleh puskesmas. 4. Mengapa penyakit TBC perlu strategi control yang terpadu dan bagaimana strategi kontrolnya. 5. Mengapa Putri Ny E 4 bulan terakhir ini berat badan nya tidak meningkat dan pada KMS berada pada garis merah dan apa maksud BGM?

A. Nama

IDENTITAS PENDERITA : Ny. E

Umur Jenis kelamin Pendidikan Agama Alamat Suku B.

: 30 tahun : Perempuan : SMEA : Islam : Pakis : Jawa ANAMNESIS

1. Keluhan Utama 2. Riwayat Penyakit Sekarang

: Batuk :

Menurut penderita saat ini penderita oleh dokter puskesmas disampai bahwa penderita menderita flek paru dan sedang terapi dengan obat yang harus diminum rutin tiap hari sejak 2 bulan yang lalu, tetapi penderita mengaku tidak rutin minum obat karena sejak 1 bulan ini, karena sering terlambat mengambil obat di puskesmas, dan setelah minum obat rutin selama 1 bulan penderita sering merasa perut perih dan mual, Kencing penderita juga berwarna merah, sehingga penderita menjadi takut minum obat. Dua bulan yang lalu penderita mengalami batuk darah dan memeriksakan diri ke puskesmas 3. 4. Riwayat Penyakit Dahulu: Riwayat sakit serupa Riwayat mondok Riwayat sakit gula Riwayat penyakit jantung Riwayat hipertensi Riwayat sakit kejang Riwayat alergi obat Riwayat alergi makanan Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat keluarga dengan penyakit serupa : disangkal : Disangkal : Tidak pernah kecuali melahirkan putrinya : disangkal : disangkal : : disangkal tidak pernah

: disangkal : disangkal

5. 6.

Riwayat hipertensi Riwayat sakit gula Riwayat jantung Riwayat Kebiasaan Riwayat merokok Riwayat minum alkohol Riwayat olah raga : disangkal : disangkal

: disangkal : disangkal : disangkal

: jarang olah raga

Riwayat pengisian waktu luang : menonton TV dan main game Riwayat Sosial Ekonomi Penderita adalah seorang Wanita ibu rumah tangga biasa, Istri dari seorang laki laki

yang bekerja sebagai staf administrasi di perguruan tinggi swasta, sehari hari ibu penderita lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah karena masih memiliki putri berusia 3 tahun dan di rumah terdapat ibu mertua, sesekali penderita ikut dalam kegiatan PKK, dan pengajian yang diselenggarakan oleh RT di kampungnya. Pendapatan suami perbulan rata-rata Rp 1,200,000,7. Riwayat Gizi Penderita makan sehari-hari biasanya 3 kali dengan nasi, sayur, dan lauk pauk yang berupa tempe dan tahu, kadang juga mengkonsumsi telur ataupun daging. Susu dan buah jarang dikonsumsi, kesan gizi kurang

C. 1. Kulit

ANAMNESIS SISTEM : warna kulit sawo matang, pucat (+), kulit gatal (-),

2. Kepala 3. Mata 4. Hidung 5. Telinga 6. Mulut 7. Tenggorokan 8. Pernafasan 9. Kadiovaskuler

: sakit kepala (+), pusing (+), rambut kepala tidak rontok, luka pada kepala (-), benjolan/borok di kepala (-) : pandangan mata berkunang-kunang (+), penglihatan kabur (-), ketajaman penglihatan dalam batas normal : tersumbat (-), mimisan (-) : pendengaran berkurang (-), berdengung (-), keluar cairan (-) : sariawan (-) sering, mulut kering (-) : sakit menelan (-), serak (-) : sesak nafas (-), batuk lama (-) : berdebar-debar (-), nyeri dada (-), ampeg (-) (-), BAB 2 hari sekali

10. Gastrointestinal : mual (-), muntah (-), diare (-), nafsu makan meningkat (+), nyeri perut 11. Genitourinaria 12. Neurologik 13. Psikiatri 15. Ekstremitas o Atas kiri o Bawah kanan o Bawah kanan : BAK lancar, 6-8 kali/hari, kencing malam hari 1 kali/hari, warna merah setelah minum obat rutin, jumlah dalam batas normal : kejang (-) sering, lumpuh (-), kesemutan dan rasa tebal pada kedua kaki (-) : emosi stabil, mudah marah (-) : : bengkak (-), sakit (-), luka (-) : bengkak (-), sakit (-), luka (-) : bengkak (-), sakit (-), luka (-) : bengkak (-), sakit (-), luka (-). 14. Muskuloskeletal : kaku sendi (-), nyeri tangan dan kaki (-), nyeri otot (-) o Atas kanan

D. PEMERIKSAAN FISIK 1. Keadaan Umum

10

Tampak lemah, kesadaran compos mentis (GCS E4V5M6), status gizi baik. 2. Tanda Vital BB TB BMI Tensi Nadi Suhu 3. Kulit Warna sawo matang, ikterik (-), sianosis (-). 4. Kepala Bentuk mesocephal, tidak ada luka, rambut tidak mudah dicabut, makula (-), papula (-), nodula (-). 5. Mata Conjunctiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), pupil isokor (3mm/3mm), reflek cahaya (+/+), warna kelopak (coklat kehitaman), katarak (- /-), arcus senilis (-/-) radang/conjunctivitis/ uveitis (-/-). 6. Hidung Nafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-), deformitas hidung (-), hiperpigmentasi (-), saddle nose (-). 7. Mulut Bibir pucat (-), bibir kering (-), lidah kotor (-), papil lidah atrofi (-), tepi lidah hiperemis (-), tremor (-). 8. Telinga Nyeri tekan mastoid (-), sekret (-), pendengaran berkurang (-), cuping telinga dalam batas normal. 9. Tenggorokan Tonsil membesar (-), pharing hiperemis (-). 10. Leher : 37kg : 148 cm : BB/TB2 = 37/(1,48)2 : 100/60 mmHg : 74 x/menit, reguler, isi cukup, simetris : 37 oC

Pernafasan : 24 x/menit, tipe thorakoabdominal

11

JVP tidak meningkat, trakea ditengah, pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran kelenjar limfe (-), lesi pada kulit (-). 11. Toraks Simetris, bentuk normochest, retraksi interkostal (-), retraksi subkostal (-), spider nevi (-), venectasi (-), pembesaran kelenjar limfe (-) - Cor :I : ictus cordis tak tampak P : ictus cordis tak kuat angkat P : batas kiri atas batas kanan atas batas kiri bawah :SIC II 1 cm lateral LPSS :SIC II LPSD :SIC V 1 cm lateral LMCS

batas kanan bawah : SIC IV LPSD batas jantung kesan tidak melebar A : BJ III intensitas normal, regular, bising (-) - Pulmo: Statis (depan dan belakang) I : pengembangan dada kanan sama dengan kiri P : fremitus raba kanan sama dengan kiri P : sonor/sonor A: suara dasar vesikuler (+/+),suara tambahan (-/-) Dinamis (depan dan belakang) 12. Abdomen I : dinding perut sejajar dengan dinding dada, venektasi (-) A : peristaltik (+) normal P : timpani seluruh lapang perut P : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tak teraba 13. Sistem Collumna Vertebralis I : deformitas (-), skoliosis (-), kiphosis (-), lordosis (-) P: nyeri tekan (-) P: NKCV (-)

14. Ektremitas: palmar eritema(-/-)

12

akral dingin -

oedem -

ulkus -

15. Sistem genetalia: dalam batas normal 16. Pemeriksaan Neurologik Fungsi Luhur : dalam batas normal N N Fungsi motorik : K 5 5 5 5 T N N N N RF 2 2 2 2 RP N N Fungsi Vegetatif : dalam batas normal Fungsi Sensorik :

17. Pemeriksaan Psikiatrik Penampilan Kesadaran Afek Psikomotor Proses pikir : sesuai umur, perawatan diri cukup : kualitatif tidak berubah ; kuantitatif compos mentis : appropriate : normoaktif : bentuk :realistik isi arus Insight : baik :waham (-), halusinasi (-), ilusi (-) :koheren

IDENTIFIKASI FUNGSI- FUNGSI KELUARGA


FUNGSI HOLISTIK 13

1. Fungsi Biologis Keluarga terdiri atas penderita (Ny E 30 tahun), ibu mertua penderita (Ny. W, 50 tahun), Suami penderita Tn K (35 th), penderita memiliki satu putri (An P 3 th). Ny E adalah penderita Tuberculosis Paru yang dalam terapi spesifik. 2. Fungsi Psikologis Hubungan keluarga di antara mereka terjalin cukup baik, ibu mertua dan suami cukup perhatian kepada penderita. 3. Fungsi Sosial Suami penderita sebagai anggota masyarakat biasa,. Cukup aktif mengikuti kegiatan pertemuan rutin warga ataupun hajatan warga. Sedangkan penderita sesekali menghadiri pertemuan PKK dan pengajian ibu-ibu di wilayahnya APGAR score Ny E APGAR An B Terhadap Keluarga A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya menghadapi masalah P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru A Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama Sering Kadang /selalu -kadang Jarang/ Tidak

APGAR score Tn K APGAR Ny. B Terhadap Keluarga Sering Kadang /selalu 14 -kadang Jarang /tidak

A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya menghadapi masalah. P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya. G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru. A Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama

APGAR score Ny W APGAR Sdr. S Terhadap Keluarga Sering Kadang -kadang Jarang/ Tidak /selalu A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya menghadapi masalah P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru A Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama

FUNGSI PATOLOGIS

15

Fungsi patologis dari keluarga An B dinilai dengan menggunakan alat S.C.R.E.E.M sebagai berikut : SUMBER Social PATOLOGIS Ny E merupakan istri dari seorang staf administrasi perguruan tinggi swata, di lingkungannya Ny E sebagai anggota masyrakat biasa yang terkadang hadir pada pertemuan PKK. Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, dapat dilihat Culture Religious pada pergaulan mereka yang masih menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Pemahaman terhadap ajaran agama cukup, demikian juga dalam ketaatannya dalam beribadah. Ekonomi keluarga ini termasuk cukup. Pendapatan dari gaji sudah mencukupi untuk hidup standard sehari hari, Tingkat pendidikan dan pengetahuan keluarga ini cukup, dimana Ny E, secara formal semata lulusan SMA, Tn. K berpendidikan sarjana tehnik. Keluarga ini sebenarnya sudah mengerti tentang Medical tetapi belum memahami bagaimana menjadi sehat. kesehatan, + _ _ KET _

Economic

Educational

POLA INTERAKSI KELUARGA Pola interaksi keluarga An B

16

Ny. E, 30 th

Tn.K, 35 th

Ny W 50 th

Keterangan : Hubungan baik Hubungan tidak baik

GENOGRAM KELUARGA Ny E IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN

17

A. IDENTIFIKASI FAKTOR PERILAKU DAN NON PERILAKU KELUARGA 1. 2. Faktor Perilaku Keluarga Faktor Non Perilaku

IDENTIFIKASI LINGKUNGAN RUMAH Lingkungan Luar Rumah Lingkungan Dalam Rumah

18

DAFTAR MASALAH
A. 1. 2. MASALAH MEDIS : Tuberkulosis Paru BGM

B. MASALAH NON MEDIS : 1. Rendahnya tingkat pemahaman kesehatan penderita 2. Kepedulian terhadap penyakit penderita terkesan kurang tetapi belum ada kesamaan dengan pelayan kesehatan tentang persepsi terhadap penyakit penderita B. DIAGRAM PERMASALAHAN PASIEN

Learning objective : 1. 2. 3. 4. Memahami penatalaksanaan comprehensive Tuberkulosis Paru Memahami Komplikasi dari penyakit Tuberkulosis Paru Memahami Program Pemerintah tentang penanggulangan Penyakit Tuberculosis Paru Mampu mengenali dan memberikan gambaran tentang epidemi, endemic, dan outbreak suatu penyakit menular.

19

You might also like