Professional Documents
Culture Documents
BY: herliawati
Definisi :
Ansietas / Kecemasan :
sinyal yang menyadarkan, memperingatkan adanya bahaya yang mengancam dan memungkinkan seseorang mengambil tindakan untuk mengatasi ancaman.
Ketakutan/kekuatiran pada sesuatu yang tdk jelas dan berhubungan dengan perasaan tidak menentu dan tak berdaya (helplessness).
Definisi :
Ansietas / Kecemasan :
reaksi emosional terhadap penilaian dari stimulus. Sumber kekuatan dimana energi ansietas dapat menghasilkan suatu tindakan yang konstruktif atau destruktif.
pandangan perilaku kecemasan merupakan produk frustrasi yaitu segala sesuatu yang mengganggu kemampuan individu untuk mencapai tujuan yang diinginkan, kecemasan dapat timbul karena konflik, tekanan, krisis, ketakutan yang terus menerus yang disebabkan oleh kesusahan dan kegagalan yang bertubi-tubi, adanya kecenderungankecenderungan harga diri yang terhalang, repressi terhadap macam-macam masalah emosional, akan tetapi tidak bisa berlangsung secara sempurna (incomplete repress), atau dorongan-dorongan seksual yang tidak mendapat kepuasan dan terhambat, sehingga mengakibatkan banyak konflik batin. menunjukkan bahwa gangguan kecemasan biasanya terjadi dalam keluarga. Kecemasan dapat disebabkan karena adanya pengaruh faktor genetik dari keluarga. Penelitian telah melaporkan bahwa duapertiga sampai tigaperempat pasien yang terkena kecemasan memiliki sekurang-kurangnya satu sanak saudara derajat pertama dengan kecemasan spesifik tipe yang sama.
4. Kajian Keluarga
Faktor pencetus dapat dikelompokkan dalam dua kategori: Ancaman terhadap integritas fisik meliputi disabilitas fisiologis yang akan terjadi atau penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas hidup sehari-hari. Ancaman terhadap sistem diri dapat membahayakan identitas, harga diri, dan fungsi sosial yang terintegrasi pada individu.
Ringan
sedang
berat
panik
Rentang Respon Ansietas / Kecemasan 4. Tingkat panik Berhubungan dengan terpengaruh ketakutan dan teror. Ketika individu mencapai tingkat kecemasan tertinggi yaitu panik, semua pemikiran rasional individu tersebut mengalami respons fight, flight, atau freeze yakni kebutuhan untuk pergi secepatnya, tetap di tempat berjuang, atau beku dan tidak dapat melakukan sesuatu.
Respons perilaku
gelisah, ketegangan fisik, tremor, reaksi terkejut, bicara cepat, kurang koordinasi, cenderung mengalami cedera, menarik diri dari hubungan interpersonal, inhibisi, melarikan diri dari masalah, menghindar, hiperventilasi dan sangat waspada.
Respons afektif
mudah terganggu, tidak sabar, gelisah, tegang, gugup, ketakutan, waspada, kengerian, mati rasa, rasa bersalah dan malu.