You are on page 1of 9

KONSEP DASAR OKSIGENASI A.

PENGERTIAN PERNAPASAN Secara umum bernapas diartikan menghirup udara (luar tubuh) dan menghembuskan udara dari paru-paru (Yoseph Tueng, Anatomi dan Fisiologi, 1987 hal 79). Pernapasan (respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung O2 (oksigen) ke dalam tubuh serta menghembuskan udara yang mengandung CO2 (karbondioksida) sebagai sisa dari oksidasi. (Drs.H.Syafyddin.B.Ac, Anatomi Fisiologi, 1997 hal 87). Secara fisiologi pernapasan tebagi atas 1. Pernafasan luar (respirasi eksternal) Adalah proses pertukaran O2 (oksigen) dari udara dengan CO2 (karbondioksida) dari pembuluh darah yang terjadi di alveolus. 2. Pernafasan dalam (respirasi internal) Adalah proses bertukarnya O2 (oksigen) dari darah dengan CO2 (karbondioksida) dari jaringan O2 (oksigen) dikeluarkan dari darah untuk keperluan jaringan dan CO2 (karbondioksida) dipungut oleh darah dari jaringan untuk dibawa ke alveoli di paru-paru. B. GUNA PERNAPASAN Guna pernafasan antara lain : 1. Mengambil O2 (oksigen). 2. Mengeluarkan CO2 (karbondioksida) sisa pembakaran. 3. Meningkatkan dan melembabkan udara. 4. Melindungi sistem pernafasan dan jaringan lain dari serangan patogenik. 5. Untuk pembentukan komunikasi seperti berbicara, bernyanyi, berteriak dan menghasilkan suara. C. ORGAN-ORGAN PERNAPASAN 1. Hidung (nasal) Hidung mempunyai 2 (dua) rongga yang dibagi oleh suatu sekat yang disebut septumnasi. Dinding bagian dalam rongga hidung (capum nasi) terdiri dari selaput lendir yang berfungsi menetralisir suhu dan kelembaban udara yang masuk sehingga tidak berbeda dengan suhu tubuh. Dibagian dalam rongga hidung terdapat bulu-bulu halus yang berfungsi menyaring debu/ kotoran yang masuk kedalam hidung pada saat bernapas.

2. Tekak (faring) Merupakan suatu rongga yang menyambung antara cavumnasi dengan laring. Faring terletak dibelakan rongga hidung, rongga mulut dan didepan kerongkongan bagian atas. Tekak terbagi atas 3 (tiga) bagian: a. Bagian atas disebut nasofaring. b. Bagian tengah disebut orofaring. c. Bagian bawah disebut laringo faring. 3. Pangkal tenggorokan (laring) Laring terletak dibawah epiglotis hingga dibawah jakun. Bentuknya seperti pipa bulat, terdiri dari kepingan-kepingan tulang rawan yang diikat oleh pigmen dan membran. Pada bagian ini terdapat pita suara. Dinding laring bagian dalam terdiri dari selaput lendir yang berguna untuk menyesuaikan suhu dan kelembaban udara yang masuk agar sesuai dengan suhu tubuh. Laring terdiri dari 5 (lima) tulang rawan, sebagai berikut: a. Kartilago tiroid (1 buah) dengan jakun. b. Kartilago ariteanoid (2 buah) berbentuk beker. c. Kartilago krikoid (1 buah) berbentuk cincin. d. Kartilago epiglotis (1 buah). 4. Batang tenggorokan (trachea) Bentuknya seperti pipa, terletak dari faring hingga sebatas vertebralis thorakalis ke 5. Tersusun dari 16 hingga 20 buah cincin tulang rawan yang bagian belakangnya diikat oleh jaringan fibrosa dan otot. Bagian dalamnya dilapisi oleh selaput lendir, yang berguna untuk menyesuaikan udara yang masuk. Pada trachea terdapat sel-sel bersilia gunanya untuk mengeluarkan benda-benda asing yang masuk bersama-sama dengan udara pernapasan. 5. Cabang trachea (bronkus) Ada 2 buah bronkus yaitu bagian kiri dan kanan. Bronkhus kanan lebih pendek dari bronchus kiri. Bronkhus bercabang lagi menjadi bronchus paru-paru yaitu bronchus paru atas, bronchus paru tengah dan bronchus paru bawah. Cabang bronchus yang besar disebut segmenlobus dan cabang selanjutnya disebut segmen bronchus. 6. Cabang bronkus (bronkhiolus) terdapat didalam paru-paru. Cabang bronkhiolus banyak sekali dengan garis tengah 1 mm. Diujung bronkhiolus terdapat suaru kantong udara yang disebut alveoli.

7. Kantong udara (alveoli) merupakan akhir dari bronkhiolus. Alveoli membentuk kelompok-kelompok yang disebut asinus, yang merupakan unit fungsional paru-paru. Disini terjadi pertukaran oksigen dari udara dan karbondioksida dari darah. Alveoli dikelilingi pembuluh darah atau kapiler. 8. Paru-paru. Bentuknya seperti kerucut, berada didalam rongga thorak yang diselaputi oleh pleural. Diantara paru kanan dan kiri terdapat jantung. Paru-paru terdapat atas bagian-bagian oleh celahcelah yang disebut lobus. a. Paru-paru kanan terdiri atas lobus superior, lobus medius dan lobus inferior. b. Paru-paru kiri terdiri atas lobus superior dan lobus inferior. Setiap lobus terdiri dari lobula-lobula yaitu kumpulan dari alveoli. Kapasitas paru-paru Merupakan kesanggupan paru-paru dalam menampung udara di dalamnya. Waktu ekspirasi udara di dalam paru-paru masih tertinggal 3 liter, sedangkan pada waktu pernapasan tertinggal 2 liter. D. PROSES TERJADINYA PERNAPASAN Refleks bernapas diatur oleh pusat pernapasan medulla oblongata. Inspirasi terjadi jika : Nervus prenikus Rangsangan Muskulus diafragma mengkerut datar Jarak stratum vertebra semakin lusa dan melebar Rongga dada membesar sehingga pleura tertarik Tekanan udara berkurang sehingga udara masuk

Ekspirasi terjadi jika : Otot relaksasi Rongga dada menjadi kecil Udara di dorong keluar. E. MACAM-MACAM PERNAPASAN 1. Pernapasan dada Pada saat bernapas, rangka terbesar bergerak. Ini terjadi pada rangka lunak yaitu pada orangorang muda dan perempuan. 2. Pernapasan perut Pada waktu bernapas diafragma turun naik, maka biasanya terjadi pada orang tua. Jika tulang rawannya tidak begitu lembek yang disebabkan banyak zat kapur mengendap di dalamnya dan ini banyak kelihatan pada pria. F. FISIOLOGI PERNAPASAN 1. Pengendalian pernapasan Proses pernapasan dikendalikan oleh kimiawi dan syaraf. Pada proses kimiawi, karbondioksida merangsang saraf di medulla oblongata dan disalurkan lewat saraf phrenikus dan saraf interkostalis yang selanjutnya menuju otot-otot pernapasan (otot diafragma atau interkostalis). Otot ini berkontraksi sehingga terjadilah pernapasan. 2. Kecepatan pernapasan Napas wanita lebih cepat dari pria. Patokan normalnya sebagai berikut (sumber Fundamental Of Nursing, Lilis Taylor, Lippincott, 1997) : a. Bayi usia< 1 tahun : 30 60 X/Menit. b. Anak usia 1-5 tahun : 20 40 X/Menit c. Anak usia 6 12 tahun : 15 25 X/Menit d. Dewasa : !6 20 X/Menit. 3. Kebutuhan tubuh akan oksigen Oksigen diperlukan oleh tubuh pada tingkat metabolisme sel. Sel tubuh yang tidak memperoleh oksigen akan mengalami kerusakan dan mati. Bila seseorang kekurangan oksigen akan terlihat kebiru-biruan pada ujung telunjuk tangan, bibir serta ujung telinga.

G. PERUBAHAN POLA NAPAS 1. Tachypnea Pernafasan yang sangat cepat 2. Bradypnea Perlambatan abnormal pernafasan 3. Apnea Henti Nafas 4. Hiperventilasi Peningkatan udara yang masuk ke paru-paru 5. Kusmaul Pola nafas cepat dan dalam yang tanpa henti 6. Hipoventilasi Penurunan udara yang masuk ke paru 7. Dispnea Kesulitan dalam bernafas 8. Orthopnea Ketidakmampuan untuk bernafas, kecuali pada posisi tegak atau berdiri 9. Cheyne stokes Pernafasan yang makin lama makin dalam dan dangkal lalu terhenti sejenak bergantian secara teratur

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGENASI A. PENGKAJIAN Pernafasan Inspeksi 1. Bentuk Dada Simetris Asimetris Barrel Chest 2. Pola Nafas Frekwensi Nafas.......x/menit Reguler Ireguler Hiper Ventilasi 3. Gerakkan Pernafasan Intercostal Substernal Cheyne Stokes Biot Hipo Ventilasi Supra Clavicula Suprasternal Kussmaul Apnea Lain-lain Tracheal Tag Flail Chest Funnel Chest Pigeon Chest

Palpasi Tractil Fremitus / Fremitus Vokal Meingkat Reguler Menurun Lain-lain Perkusi Batas kanan Batas Kiri ; ; Tidak Tidak Tidak Tidak Lokasi.............. Lokasi..............

Suara-suara yang dijumpai pada perkusi : Sonor : Ya Redup : Ya Pekak : Hipersonor atau timpani : Auscultasi Ya Ya

Bunyi Nafas a. Normal Vesikuler di.............. Bronchial di.............. Bronchovesikuler di.......... b. Abnormal Stridor Wheezing Rales Ronchi Krepitasi Friction Rap c. Resonan Lokal Pectoreloguy Bronchofoni Egofoni Lokasi....... Lokasi....... Lokasi....... Lokasi....... Lokasi....... Lokasi.......

4. Alat Bantu Pernafasan Nasal Masker

Bag and Mask Respirator

Tracheostomi

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL Beberapa diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada klien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi antara lain:

1. Tidak efektifnya pola nafas b.d. distensi dinding dada, kelelahan 2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d. spasme jalan nafas. 3. Gangguan pertukaran gas b.d. retensi CO2

DAFTAR PUSTAKA

1. Towarto, Wartonal. 2007. Kebutuhan Dasar & Prose Keperawatan. Edisi 3. Salemba Medika. Jakarta. 2. Alimul H, A Aziz. 2006. Pengantar KDM Aplikasi Konsep & Proses Keperawatan . Salemba Medika. Jakarta. 3. Elis J.R, Nowlis E.A. 1985. Nursing a Human Needs Approach . Third Edition. Houghton Mefflin Company. Boston. 4. NANDA, 2002, Nursing Diagnoses : Definitions & Classifications. 5. North American Nursing Diagnosis Association. 2001. Nursing Diagnoses : Definition & Classification 2001-2002. Philadelphia.

You might also like