You are on page 1of 8

Minum obat sebelum atau sesudah makan

Minum obat sebelum makan Secara umum dan pada dasarnya, obat diminum sebelum makan (ketika perut kosong), sebab keberadaan makanan dapat mengganggu proses yang dialami obat sebelum obat diserap ke dalam darah dan memberikan khasiat. Obat diminum sebelum makan jika obat tidak bersifat mengiritasi lambung. Obat magh tertentu yang diminum untuk mengontrol asam lambung juga diminum sebelum makan. Namun prinsip dan dasar ini tidak berlaku utuk obat-obat tertentu (seperti yang akan diuraikan pada poin-poin selanjutnya) Minum obat setelah makan Obat diminum setelah makan karena beberapa alasan. Salah satu di antaranya adalah jika obat yang diminum bersifat mengiritasi lambung dan saluran pencernaan, sehingga penggunaan obat setelah makan dapat meminimalisasi hal tersebut. Minum obat di saat makan Beberapa obat tertentu menjadi rusak dan tidak berfungsi ketika berkontak dengan asam lambung. Ada juga obat yang digunakan untuk tujuan membantu proses pencernaan makanan dan penyerapan nutrisi makanan. Atau ada juga obat tertentu dimana proses farmakokinetikanya menjadi lebih baik dengan keberadaan makanan dalam saluran pencernaan. Nah, obat-obatan dengan sifat dan tujuan penggunaan seperti ini diberikan di saat makan atau bersamaan dengan makanan Minum obat di pagi hari, malam hari sebelum tidur, dan waktu lainnya Obat diuretik (yang menyebabkan sering buang air kecil) sebaiknya diminum di pagi hari. Mengapa tidak malam hari? Sebab anda tidak mau kan waktu tidur anda harus terganggu gara-gara harus ke kamar kecil setiap jam-nya? Selain itu ada obat-obat lain yang juga punya waktu spesial untuk meminumnya. Apakah ngaruh? Waktu untuk meminum obat berpengaruh sangat besar terhadap khasiat obat, dan secara tidak langsung menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan pengobatan anda. Jika obat yang anda minum tidak memberikan khasiat sebagaimana mestinya karena kesalahan dalam pemilihan waktu meminumnya, maka ada beberapa konsekuensi buruk yang mungkin anda terima: penyakit anda tidak sembuh, dan boleh jadi juga bertambah parah karena terjadi efek samping, atau penyakit anda menjadi kebal misalnya karena ketidakcukupan dosis akibat kesalahan terkait dengan waktu meminum obat. Jadi, yang akan menyembuhkan (baca: memberikan perubahan anatomis dan fisiologis) penyakit anda adalah obat, sehingga patuhilah segala sesuatu yang berkaitan dengannya. Penyebab Sakit Kepala

Berikut ini beberapa jenis gangguan nyeri kepala yang sering di derita:

Sakit kepala karena tegang. Gejalanya diawali dengan ketegangan di otot leher, bahu, dan tengkorak akibat tekanan emosional. Sakitnya selalu berawal dari kepala belakang, merambat ke depan, lalu ke kedua sisi kepala. Sakit kepala migren. Umumnya sakit kepala yang dirasakan lebih berat ketimbang sakit kepala akibat ketegangan. Migren selalu dirasakan pada satu sisi kepala saja dan sering juga di belakang salah satu mata. Maka muncullah istilah sakit kepala sebelah. Penderita migren pada wanita kira-kira tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan pria. Penyebabnya terutama karena perubahan hormonal. Sakit kepala dengan beragam gejala. Gangguan ini terutama menyerang kaum pria. Gejalanya berupa nyeri luar biasa dan umumnya terfokus di sekitar rongga mata dengan mata berair dan hidung meler. Sakit kepala pasca-trauma. Ini sering muncul sebagai dampak dari suatu kecelakaan, meski hanya terjadi sedikit cedera di kepala. Rasa sakitnya kadang-kadang muncul setelah berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah cedera dan dapat berlangsung sampai setahun setelah trauma. Sakit kepala alergi. Gangguan ini sering ditemani dengan gejala hidung meler, mata berair, dan kerongkongan sakit. Kemunculannya dapat ditimbulkan oleh makanan tertentu atau segala sesuatu yang bisa menimbulkan alergi. Sakit kepala sinus. Gangguan ini mudah diketahui dari gejalanya. Lubang hidung tertutup satu atau keduanya dan nyeri meluas ke atas pipi dan dahi. Bagian-bagian tersebut terasa sangat peka sehingga disentuh saja akan kontan terasa nyeri. Di samping sakit kepala yang penyebabnya spesifik itu, ada pula sakit kepala yang timbul semata-mata sebagai gejala sekunder dari kondisi tubuh yang tidak beres dan memerlukan penanganan medis. Petunjuk berikut ini bisa dijadikan acuan untuk memecahkan masalah sakit kepala, yaitu: Jika sakit kepala dirasakan lebih parah di pagi hari ketimbang siang hari, pertanda adanya tekanan darah tinggi. Bila sakit kepala dibarengi oleh rasa nyeri di mata, telinga atau gigi, menunjukkan terjadinya infeksi. Seandainya sakit kepala selalu terjadi setelah melakukan tugas yang mengandalkan indera penglihatan seperti membaca atau menjahit, pertanda ada ketidakberesan pada mata.

Tumor, stroke, atau mungkin sulit tidur dapat menjadi penyebab sakit kepala mendadak yang amat nyeri. Akibatnya, tubuh terasa lemah dan dibarengi dengan penglihatan yang kabur. Sakit kepala ini berawal sebagai nyeri kecil dan semakin parah di pagi hari. Diperlukan pemeriksaan sesegera mungkin untuk mengetahui penyebabnya. Jika sakit kepala dibarengi dengan demam dan leher pegal, kemungkinan Anda terserang meningitis. Penanganan medis sangat diperlukan. Bila sakit kepala muncul tiba-tiba dan sangat nyeri, pertanda adanya pembuluh darah arteri di otak yang pecah. Hal ini dapat mengancam jiwa. Penanganan medis harus segera dilakukan.
http://www.ihsanfirdaus.com/penyebab-sakit-kepala/ DEMAM Demam adalah naiknya temperature tubuh diatas normal. Temperature tubuh yang normal adalah sekitar 970F sampai 990F (36-370C). kenaikan suhu badan sampai 1060F (410c) atau lebih biasanya akan mengalami muntah-muntah dan bila demam mencapai 1080F (420C) seringkali menyebabkan kejang dan kerusakan otat yang tidak dapat disembuhkan. Demam dapat merupakan pertanda reaksi tubuh terhadap kemungkinan suatu penyakit, mulai dari penyakit ringan sampai penyakit yang tergolong berat. Demam akan menguras kalori dalam tubuh dan merusak jaringan tubuh. Serta berkurangnya cairan tubuh akibat keluarnya keringat sebagai suatu mekanisme pengaturan suhu tubuh. http://mausehat.wordpress.com/2008/10/26/demam-fever/ Diposkan oleh Anti-Remed with MECO MMSA Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
RABU, 21 DESEMBER 2011

LATIHAN SOAL SKENARIO 4


di 23:52 Author : Lita dan Nisa 1. a. b. c. d. e. Air dalam makanan mengalami penyerapan di bagian tractus digestifus berikut : Duodenum Jejenum Ileum Colon (Usus) Rectum Pembahasan : Organ pencernaan Penyerapan

Mulut dan kelenjar liur Ring dan esofagus Lambung

Pankreas dan eksokrin Hati Usus halus Usus besar

Makanan tidak diserap, hanya beberapa obat yang diserap misalnya nitrogliserin. Tidak ada. Makanan tidak diserap, hanya beberapa zat yang larut dalam lemak misalnya alkohol dan aspirin. Tidak ada. Tidak ada. Semua nutrien, serta sebagian besar elektrolit dan air. Garam dan air mengubah isi menjadi feses.

2. a. b. c. d. e.

Source : Syaifuddin. (2009). Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan.Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika. Organ berikut termasuk sistem digesti, kecuali : Coecum Hepar Lingua Lien/limpa Pancreas

Pembahasan : Organisasi Sistem Digestoria, tersusun atas 2 komponen utama 1) Traktus digestoria / saluran pencernaan, yaitu saluran yang dilewati oleh makanan yang kita makan. Cavitas oris Oesophagus Ventriculus Intestinum tenue (Usus halus : duodenum, jejenum, dan ileum) Intestinum crassum (Usus besar : Cecum (Caecum), colon ascendens, colon transversum, colon descendens, colon sigmoideum) Anus 2) Glandula digesti asesorius / kelenjar pencernaan meliputi pusat-pusat penghasil kelenjarkelenjar pencernaan yang berfungsi sebagai pemercepat (katalis) dalam pencernaan makanan. Gigi Lidah (Lingua) Glandula salivarius (Kelenjar liur) Hepar & Gallbladder Pancreas Source : http://misc09.files.wordpress.com/2010/01/anatomi-sistem-pencernaan.doc *Di buku modul blok 3 kita, di bagian sistem digestive halaman 67, lien (limpa) termasuk dalam glandula digestoria. Dan dibeberapa sumber lainnya juga ada yang menyebutkan bahwa lien termasuk dalam organ sistem pencernaan seperti yang disebutkan pada modul

3. a. b. c. d. e.

kita.Jadi, karena teori lien yang termasuk dalam sistem digesti tidak di semua sumber ada, jawaban dari pertanyaan ini adalahlien. ^_^ Pembuatan bilus (empedu) terjadi dlm : Duodenum Gaster Hepar Pancreas Vesica fellea (kantung empedu) Pembahasan : Garam Empedu Dibuat di hepar 0,5 g per hari. Kolesterol (prekursor) asam kolik, dikombinasi dengan glisin dan taurin gliko/ tauro asam empedu Fungsi emulsifikasi lemak dan membantu absorbsi lemak, mono gliserid, kolesterol, dan lipid lain Tidak ada garan empedu :40 % lemak tak diabsorbsi menurunkan vitamin larut lemak 94% empedu diabsorbsi dan digunakan kembali Source : http://misc09.files.wordpress.com/2010/01/fisio-els.doc

1) 2) 3) 4) 5)

4. a. b. c. d.

Proses menelan pada tahap pharyngeal mekanismenya dilakukan secara : Volunter Involunter Kombinasi volunter dan involunter Ritmik Pembahasan : *pembahasan ada di nomor selanjutnya (no. 5) ^o^ Pada tahap menelan apakah respirasi terganggu walaupun hanya sekejap saja dalam siklus respirasi yg biasa : Tahap oral Tahap esophageal Tahap pharyngeal Tahap fonasi

5. a. b. c. d.

Pembahasan : Pada umumnya menelan dapat dibagi menjadi : 1) Tahap volunter, yang mencetuskan proses menelan 2) Tahap faringeal, yang bersifat involunter dan membantu jalannya makanan melalui faring ke dalam esofagus 3) Tahap esofageal, fase involunter lain yang mempermudah jalannya makanan dari faring ke lambung. Seluruh tahap faringeal dari penelanan terjadi dalam waktu kurang dari 2 detik, dengan demikian mengganggu respirasi hanya sekejap saja dalam siklus respirasi yang biasa. Pusat menelan secara khusus menghambat pusat respirasi medula selama waktu ini, menghentikan

pernapasan pada titik tertentu dalam siklusnya untuk memungkinkan berlangsungnya penelanan. Proses berbicara tidak hanya melibatkan system pernapasan saja tetapi juga (1) pusat pengatur saraf bicara spesifik dalam korteks cerebri (2) pusat pengatur pernapasan di otak (3) struktur artikulasi dan resonansi pada rongga mulut dan hidung.Berbicara diatur oleh 2 fungsi mekanis (1) fonasi, yang dilakukan oleh laring dan (2) artikulasi yang dilakukan oleh struktur pada mulut. Fonasi : Laring khususnya berperan sebagai penggetar (vibrator). Elemen yang bergetar adalah pita suara, yang umumnya disebut tali suara. Selama pernapasan normal, pita akan terbuka lebar sehingga aliran udara mudah lewat. Selama fonasi, pita menutup bersama-sama sehingga aliran udara di antara mereka akan menghasilkan getaran. Source : http://misc09.files.wordpress.com/2010/01/fisio-els.doc 6. Apabila inhibisi pernapasan tidak ada dan atau glottis tidak menutup atau tidak menutup sempurna selama proses menelan, maka akan terjadi : a. Gawat nafas b. Bersin c. Batuk d. Tersedak Pembahasan : Tersedak : Apabila inhibisi pernapasan tidak ada dan atau glottis tidak menutup atau tidak menutup sempurna selama proses menelan, maka akan terjadi refleks tersedak. Hal ini penting untuk melindungi selama pernapasan dari bolus dan bahan-bahan lainnya yang seharusnya melalui saluran pencernaan. Tersedak dapat terjadi antara lain saat makan sambil berbicara, makan terlalu cepat, dll. Source : http://misc09.files.wordpress.com/2010/01/fisio-els.doc Orang dewasa normal sering menelan selama : Makan Minum Tidur Terjaga Makan, minum, terjaga dan tidur

7. a. b. c. d. e.

Pembahasan : Inhibisi pernapasan dan penutupan glottis merupakan bagian dari refleks menelan. Menelan sulit atau tidak dapat dilakukan apabila mulut terbuka. Seorang dewasa normal sering menelan selama makan juga di antara makan. Jumlah total menelan perhari sekitar 600 kali = 200 kali sewaktu makan dan minum, 350 kali sewaktu terjaga tanpa makan dan 50 kali sewaktu tidur. Source : http://misc09.files.wordpress.com/2010/01/fisio-els.doc 8. Dimanakah pusat muntah : a. Pons b. Medulla oblongata

c. Sistem limbik d. Hipothalamus Pembahasan : Mekanisme muntah : Impuls sensorik dari daerah yang teriritasi mencapai pusat muntah dimedula dan mengawali sejumlah respons motorik. Otot dinding abdomen dan diafragma berkontraksi meningkat untuk menutupi saluran ke hidung sehingga isi lambing dan duodenum dimuntahkan keluar melalui esofagus. Sebelum muntah wajah terlihat pucat, rasa mual, dan sekresi saliva meningkat. Source : Syaifuddin. (2009). Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan.Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.

Source : http://whomayrah.wordpress.com/2010/11/23/mekanisme-muntah/ Mekanisme muntah : 1) Rangsangan reseptor labirin 2) Impuls ditransmisi terutama melalui inti-inti vestibuler ke serebellum 3) Menuju zona pencetus kemoreseptor 4) Akhirnya ke pusat muntah medula oblongata Source : http://misc09.files.wordpress.com/2010/01/fisio-els.doc 9. Fungsi HCL lambung adalah : a. Membunuh kuman, melarutkan mineral, mencerna protein b. Membunuh kuman, melarutkan mineral, membantu perubahan pepsinogen menjadi pepsin c. Membunuh kuman, melarutkan mineral, mencerna lemak d. Membunuh kuman, membantu perubahan pepsinogen menjadi pepsin, membantu penyerapan vitamin B12

Pembahasan : Sekresi Lambung 1) Mukus: pelumas dan menjaga mukosa 2) Gastrin : merangsang pembentukan HCl dan pepsin 3) HCl : membunuh kuman, melarutkan mineral, membantu perubahan pepsinogen menjadi pepsin 4) pepsin : mencerna protein 5) lipase : mencerna lemak 6) intrinsik faktor : membantu penyerapan Vit B12 untuk pembentukan eritrosit Source : http://misc09.files.wordpress.com/2010/01/fisio-els.doc 10. a. b. c. d. Yg mengubah lemak menjadi terlarut dlm air (water soluble) adalah : Bikarbonat Empedu Kolesistokinin Sekretin Pembahasan : 1) Sekresi dan Pencernaan di Usus kecil Sekresi: peptidase, maltase, lactase, sukrase, amilase, lipase, garam, air, mukus , hormon kolesistokinin, GIP, sekretin Pencernaan enzimatis oleh enzim dari sekresi usus sendiri juga menerima sekresi dari pankreas (tripsin, kimotripsin, amilase, lipase, nuklease, carboxypeptidase, mukus) liver (empedu, bicarbonat) Bicarbonat dari pankreas dan liver menetralkan asam lambung Empedu mengubah lemak menjadi terlarut dalam air (water soluble) Kolesistokinin : merangsang sekresi amilase pankreas dan kontraksi kantong empedu Sekretin : merangsang sekresi bikarbonat pankreas

2) 3) 4) 5)

You might also like