Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Anatomi tumbuhan atau fitotomi merupakan analogi dari anatomi manusia atau hewan. Walaupun secara prinsip kajian yang dilakukan adalah melihat keseluruhan fisik sebagai bagian-bagian yang secara fungsional berbeda, anatomi tumbuhan menggunakan pendekatan metode yang berbeda dari anatomi hewan. Organ tumbuhan terekspos dari luar, sehingga umumnya tidak perlu dilakukan "pembedahan". Anatomi tumbuhan biasanya dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan hierarki dalam kehidupan: Organologi, mempelajari struktur dan fungsi organ berdasarkan jaringanjaringan penyusunnya; Histologi, mempelajari struktur dan fungsi berbagai jaringan berdasarkan bentuk dan peran sel penyusunnya; dan
2
ANATOMI TUMBUHAN2 ANATOMI TUMBUHAN2 ANATOMI TUMBUHAN2 ANATOMI TUMBUHAN
Sitologi, mempelajari struktur dan fungsi sel serta organel-organel di dalamnya, proses kehidupan dalam sel, serta hubungan antara satu sel dengan sel yang lainnya. Sitologi dikenal juga sebagai biologi sel.
Morfologi tumbuhan juga sering kali dikaji bersama-sama dengan anatomi tumbuhan.
3
ANATOMI TUMBUHAN3 ANATOMI TUMBUHAN3 ANATOMI TUMBUHAN3 ANATOMI TUMBUHAN
Berdasarkan asalnya, meristem terbagi menjadi meristem primer dan meristem sekunder. a. Meristem Primer
b. Meristem sekunder
4
ANATOMI TUMBUHAN4 ANATOMI TUMBUHAN4 ANATOMI TUMBUHAN4 ANATOMI TUMBUHAN
Sedangkan berdasarkan letaknya pada batang, jaringan meristem dibedakan menjadi 3 yaitu sebagai berikut 1. Meristem Apikal Meristem apeks pucuk : Apeks pucuk adalah bagian yang tepat di atas primordium daun yang paling muda yang bersifat meristematis. Bentuk apeks pucuk dari arah memanjang, pada umumnya sedikit cembung dan dapat berubahubah Berbagai bentuk meristem apeks pucuk pada berbagai kelompok tumbuhan adalah sebagai berikut : Pteridophyta : A. terdiri dari 1 sel disebut sel apical B. terdiri dari lebih dari 1 sel disebut initial apikal
5
ANATOMI TUMBUHAN5 ANATOMI TUMBUHAN5 ANATOMI TUMBUHAN5 ANATOMI TUMBUHAN
Gymnospermae A. terdapat meristem permukaan dengan bidang pembelahan antiklinal dan periklinal B. terdapat sel induk sentral, meristem tepi (perifer) dan meristem rusuk ( meristem tengah) Anggiospermae Teori Histogen oleh Hanstain (1868), menyatakan bahwa terdapat tiga daerah di apeks pucuk (Gambar 1), yaitu : 1. Dermatogen (I) menjadi epidermis 2. Pleurom (III) akan menjadi silinder pusat 3. Periblem (II) akan menjadi korteks
Teori yang dianut hingga sekarang adala Teori Tunica Corpus oleh Schmidt (1924), yang menyatakan bahwa terdapat 2 daerah pada meristem apeks
6
ANATOMI TUMBUHAN6 ANATOMI TUMBUHAN6 ANATOMI TUMBUHAN6 ANATOMI TUMBUHAN
pucuk yaitu :. Tunika pada lapisan terluar yang membelah antiklinal akan berdiferensiasi menjadi epidermis. Corpus dibawah tunica, membelah ke segala arah dan membentuk semua jaringan selain epidermis
7
ANATOMI TUMBUHAN7 ANATOMI TUMBUHAN7 ANATOMI TUMBUHAN7 ANATOMI TUMBUHAN
a. Pteridophyta terdiri dari satu atau lebih sel ( 3-5 sel), berupa kumpulan sel b. Anggiospermae dan Gymnospermae seperti teori Hanstein pada apeks pucuk, meristem apeks akar terdiri dari: Protoderm, meristem korteks, dan meristem silinder pembuluh (Gambar 3 dan 4).
8
ANATOMI TUMBUHAN8 ANATOMI TUMBUHAN8 ANATOMI TUMBUHAN8 ANATOMI TUMBUHAN
2. Meristem Lateral Meristem ini termasuk kambium pembuluh dan kambium gabus yang menyebabkan pertumbuhan menebal dan melebar jauh dari apeks, umum ditemukan pada Dicotyledoneae dan Gymnospermae. Pertumbuhan yang dihasilkannya disebut pertumbuha sekunder.
9
ANATOMI TUMBUHAN9 ANATOMI TUMBUHAN9 ANATOMI TUMBUHAN9 ANATOMI TUMBUHAN
1. Kambium Pembuluh Ialah meristem sekunder yang berfungsi membentuk ikatan pembuluh (xylem dan floem) sekunder. Bentuk selnya seperti pipa atau berkas-berkas memanjang sejajar permukaaan batang atau akar. Meristem ini adalah meristem lateral karena terdapat di daerah lateral akar dan batang. Ciri-ciri sel nya agak berbeda dengan cirri sel meristem apeks. Dari segi morfologi dapat dibedakan menjadi 2 tipe sel kambium, yaitu : Sel fusiform : bentuk memanjang dengan ujung meruncing, letak memanjang sejajar dengan sumbu, fungsinya membentuk jaringan pembuluh sekunder. Sel jari-jari empulur : bentuk sel membulat kecil, tersusun kearah radial membentuk jari-jari empulur. Berdasarkan susunan sel fusiform, dapat dibedakan : a. Kambium bertingkat, Sel initial tersusun berjajar letak ujung sel sama. b. Kambium tidak bertingkat, Sel initial saling tumpang tindih tidak membentuk deretan 2. Kambium Gabus Kambium gabus atau felogen adalah meristem yang menghasilkan periderm. Periderm adalah jaringan pelindung yang terbentuk secara sekunder dan menggantikan epidermis pada batang dan akar yang menebal karena pertumbuhan sekunder. Periderm mencakup felogen (cambium gabus) yaitu meristem yang menghasilkan periderm, felem (gabus) yaitu jaringan pelindung yang dibentuk kea
10
ANATOMI TUMBUHAN10 ANATOMI TUMBUHAN10 ANATOMI TUMBUHAN10 ANATOMI TUMBUHAN
rah luar oleh felogen dan feloderm yaitu jaringan parenkim hidup yang dibentuk oleh felogen ke arah dalam (Gambar 5). Sel felogen terdiri dari satu macam sel saja. Pada penampang melintang felogen terlihat seperti sel empat persegi panjang yang memipih pada arah radial. Pada arah memanjang sel felogen berbentuk empat persegi panjang atau bersegi banyak dan kadang-kadang agak tidak teratur.. Sel felogen biasanya tersusun rapat tanpa ruang antar sel . Sel dewasa tidak hidup dan dapat beroso zat padat ataiu cairan. Sel gabus ditandai oleh adanya zat gabus (suberin) dalam dinding sel nya.
3. Meristem Interkalar Meristem interkalar adalah bagian meristem apeks yang sewaktu tumbuhan tumbuh terpisah dari apeks oleh daerah-daerah yang lebih dewasa. Pada batang yang memiliki meristem interkalar, daerah buku akan menjadi dewasa lebih awal dan meristem interkalar terdapat dalam ruas. Contoh paling dikenal untuk menunjukkan meristem interkalar adalah yang terdapat pada batang
11
ANATOMI TUMBUHAN11 ANATOMI TUMBUHAN11 ANATOMI TUMBUHAN11 ANATOMI TUMBUHAN
rumput-rumputan (Gambar 6.). Pada rumput, pemanjangan ruas dihasilkan oleh meristem interkalar yang membentuk deretan sel sejajar sumbu. Mula-mula kegiatan meristem interkalar terjadi di seluruh ruas namun setelah perkembangan ruang-ruang dalam batang yang biasa ditemukan pada Poaceae, kegiatan itu terbatas pada daerah tepi dari dasar ruas yaitu terbatas pada daerah tepi dari dasar ruas yaitu di dekat dan di atas buku.
12
ANATOMI TUMBUHAN12 ANATOMI TUMBUHAN12 ANATOMI TUMBUHAN12 ANATOMI TUMBUHAN
13
ANATOMI TUMBUHAN13 ANATOMI TUMBUHAN13 ANATOMI TUMBUHAN13 ANATOMI TUMBUHAN
ORGAN TUMBUHAN
1. DAUN (FOLIUM) Daun umumnya terdiri atas 3 jaringan utama, yaitu epidermis atas dan epidermis bawah, mesofil (jaringan dasar daun) yang merupakan bagian utama dalam melakukan fotosintesis dan jaringan pengangkut yang berupa tulang daun. Bentuk daun pipih yang berfungsi sebagai penerima cahaya matahari, pengambilan zat-zat makanan (resobsi), pengolahan zat-zat makanan (asimilasi), penguapan air (transpirasi), pernafasan (respirasi). Berikut penjelasan lebih detailnnya tentang anatomi daun: Daun pada umumnya terdiri jaringan pelindung, jaringan dasar, jaringan pengangkut, dan jaringan sekretori. 1. Jaringan pelindung dan jaringan dasar (Epidermis dan derivatnya) Umumnya derivat epidermis umumnya terdiri atas 3 bagian yaitu: Epidermis Epidermis merupakan jaringan penyusun tubuh tumbuhan yang paling luar yang umumnya terdiri dari selapis sel saja, berfungsi melindungi bagian dalam organ tubuh. Sehingga epidermis ini disebut jaringan pelindung.
14
ANATOMI TUMBUHAN14 ANATOMI TUMBUHAN14 ANATOMI TUMBUHAN14 ANATOMI TUMBUHAN
Episermis sebagai pelindung diambil alih oleh jaringan di sebelah dalamnya yaitu priderm. Epidermis daun terdapat alat tambahan yang disebut derivat epidermis yaitu terdiri dari atas selapis sel, kecuali beberapa jenis tumbuhan mempunyai epidermis ganda. Epidermis ganda berfungsi mencegah agar mesofil tidak mengalami kekeringan. Epidermis terdiri atas zat kutin adakalanya lignin, beberapa jenis tumbuhan selain kutin juga terdapat lapisan lilin. Stomata (mulut daun) Stoma (jamak stomata) merupakan celah pada epidermis organ tumbuhan berwarna hijau, terutama pada helaian daun permukaan sebelah bawah, yang dibatasi oleh dua sel penutup yang biasanya berbentuk berlainan dengan sel epidermis disekitarnya, yaitu berbentuk ginjal atau helter. Biasanya sel epidermis sekelilingnya terdapat dalam susunan tertentu, dan disebut sel tetangga. Berikut lebih jelasnya pada gambar di bawah ini:
Keterangan:
15
ANATOMI TUMBUHAN15 ANATOMI TUMBUHAN15 ANATOMI TUMBUHAN15 ANATOMI TUMBUHAN
Bila ditinjau dari letak sel tetangga terdapat sel penutup maka pada tumbuhan dikotil dapatlah dibedakan tipe stoma diasitik,parasitic,anomositic dan anisositik. Selain itu dapat diperhatikan pula apakah sel penutup lebih rendah atau sama tinggi letaknya dengan sel epidermis sekitarnya sehingga dikenal istilah stoma kriptopor dan fenoropor. Kebanyakan tumbuhan tingkat tinggi mempunyai stoma di kedua permukaan daunnya (daun amfistomatik), tetapi banyak pula yang mempunyai stomata di salah satu permukaan daunnya, umumnya pada permukaan abaksial (daun hipostomatik). Pada tumbuhan terapung, misalnya Nyemhaea, stomata hanya dijumpai pada permukaan adaksial (daun epistomatik). Letak stomata dapat sejajar permukaan daun (stomata faneropor), muncul diatas permukaan daun, atau dapat pula lebih rendah dari permukaan daun (stomata kriptofor). Epidermis mengandung plastida yang berkembang baik, kecuali paada sel penutup. Beberapa jenis tumbuhan air memiliki epidermis yang mengandung kloroplas. Stomata berfungsi sebagai jalan keluar bagi pertukaran gas pada tubuh tumbuhan dan sebagai pengatur besarnya transpirasi.
16
ANATOMI TUMBUHAN16 ANATOMI TUMBUHAN16 ANATOMI TUMBUHAN16 ANATOMI TUMBUHAN
Trikomata (rambut daun) Trikomata berfungsi sebagai pelindung maupun kelenjar pada permukaan epidermis daun. Bentuk bervariasi seseuai jenis tumbuhannya. Sel ini mengandung sistolit yang terdiri atas kristal CaCO 3. Trikomata dapat bersel satu dan ada pula yang bersel banyak. Berikut lebih jelasnya pada gambar di bawah ini:
2. Mesofil
17
ANATOMI TUMBUHAN17 ANATOMI TUMBUHAN17 ANATOMI TUMBUHAN17 ANATOMI TUMBUHAN
Pada kebanyakan tumbuhan Dikotiledonae, mesofil berdiferensiasi menjadi jaringan tiang (jaringan polisede) dan jaringan bunga karang (jaringan spons). Jaringan tiang Jaringan ini merupakan sel-sel yang silinderis, memanjang pada sumbu transversal daun, mengandung banyak kloroflas, tersusun dalam ikatan padat selapis atau lebih. Jaringan bunga karang Jaringan ini tersusun oleh sel yang tidak teratur, bercabang, berisi kloroflas, selnya dipisahkan oleh ruang antar sel yang besar sehingga volume ruang antar sel lebih besar dari volume sel. Pada daun monokotiledonae (rumput-rumputan) mesofilnya tidak
mengalami deferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang, tetapi tersusun oleh parenkim. Parenkim yang berisi banyak kloroplas mampu mendakan proses fotosintesis yang disebut klorenkim. Bentuk parenkim bermacam-macam tergantung jenis tumbuhannya, ada yang berbentuk segi enam (pada ketela pohon) dan berbentuk bintang (pada Canan Sp). Berikut lebih jelasnya pada gambar parenkim ketela pohon di bawah ini:
18
ANATOMI TUMBUHAN18 ANATOMI TUMBUHAN18 ANATOMI TUMBUHAN18 ANATOMI TUMBUHAN Parenkim ketela pohon
3. Jaringan pengangkut Berkas pengangkut pada daun membentuk bangunan kompleks yang disebut tulang daun, tumbuhan dikotiledonae mempunyai satu ibu tulang daun dan cabangnya membentuk jala, sedangkan pada tumbuhan monokotiledonae tulang daun berderet sejajar yang dihubungkan dengan berkas kecil. Tulang daun berfungsi sebagai jaringan penguat, jalan transport air dan zat hara yang terlarut di dalamnya dan berperan dalam proses translokasi hasil fotosintesis ke bagian yang lainnya. 4. Jaringan penguat Berbagai jaringan penyususun daun dapat menjadi jaringan penguat diantaranya yaitu epidermis, karena strukturnya padat dan adanya kutikula, serta penebalan dinding sel yang berupa silika, kolenkim yang berada di bawah epidermis tulang daun dan tepi daun dan pemanjangan selubung berkas pengangkut. 5. Kelenjar Struktur kelenjar berfungsi sebagai tempat keluarnya air serta senyawa senyawa yang dijumpai pada daun. Kelenjar biassanya terdapat di ujng berkas
19
ANATOMI TUMBUHAN19 ANATOMI TUMBUHAN19 ANATOMI TUMBUHAN19 ANATOMI TUMBUHAN
pengangkut, letak kelenjar pada daun atau tangkai daun dapat dipakai sebagai bukti taksonomi.kelen jar madu banyak terdapat pada tangkai daun atau stikula. Kelenjar minyak atsiri terdapat pada mesofil. Salur aan getah dapat dijumpai pada daun(misalnya pada Euphorbia) , sedangakan ruang lendir pada daun umumnya dimiliki famili Malvaceae dan Moraciae.
KESIMPULAN:
20
ANATOMI TUMBUHAN20 ANATOMI TUMBUHAN20 ANATOMI TUMBUHAN20 ANATOMI TUMBUHAN
Epidermis terbagi atas epidermis atas dan epidermis bawah. Epidermis berfungsi melindungi jaringan di bawahnya. Jaringan palisade atau jaringan tiang adalah jaringan yang berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis Jaringan spons atau jaringan bunga karang yang berongga. Jaringan ini berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan. Berkas pembuluh angkut yang terdiri dari xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh tapis. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam-garaman yang diserap akar dari dalam tanah ke daun (untuk digunakan sebagai bahan fotosintesis). Sedangkan floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan. Stoma (jamak: stomata) berfungsi sebagai organ respirasi. Stoma mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis. Kemudian stoma akan mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis. Stoma ibarat hidung kita dimana stoma mengambil CO2 dari udara dan mengeluarkan
21
ANATOMI TUMBUHAN21 ANATOMI TUMBUHAN21 ANATOMI TUMBUHAN21 ANATOMI TUMBUHAN
O2, sedangkan hidung mengambil O2 dan mengeluarkan CO2. Stoma terletak di epidermis bawah. Selain stoma, tumbuhan tingkat tinggi juga bernafas melalui lentisel yang terletak pada batang.
2. BATANG
Batang terdiri atas tiga sistem jaringan, yaitu jaringan dermal, fundamental dan vaskuler. Batang tersusun dari jaringan berikut, epidermis, parenkim, endodermis, jaringan pembuluh, dan kambium. Variasi struktur primer batang pada spesies yang berbeda adalah berdasarkan perbedaan distribusi relatif jaringan fundamental dan vaskuler, misalnya pada pinus, sistem vaskuler batang berupa silinder dan terdapat jaringan dasar, yaitu korteks dan empulur. Berkas pengangkut pada sistem vaskuler satu sama lain di pisahkan oleh parenkim interfasikuler yang menghubungkan empulur dan korteks. Jaringan interfasikuler disebut jari-jari empulur. Garis besarnya jaringan yang menyusun batang adalah: 1. Epidermis: epidermis batang mempunyai selsel silika dan selsel gabus, misalnya pada batang tebu (Saccharum officinarum), dan kadang kadang di lapisi oleh sel kutikula. 2. Periderm: selaput luar epidermis yang terdapat di sekeliling mulut membentuk tonjolan berbentuk piala. 3. Kortek: lapisan luar suatu organ, pada tumbuhan di bawah epidermis sebelah luar silinder pusat, terdiri dari selsel parenkim. 4. Floem primer: dibentuk oleh prokambium ujung batang dan akar.
22
ANATOMI TUMBUHAN22 ANATOMI TUMBUHAN22 ANATOMI TUMBUHAN22 ANATOMI TUMBUHAN
5. Floem sekunder: terdiri dari unsur trakeal, serabut xylem dan parenkim kayu. 6. Kambium: lapisan sel hidup terletak di kulit dan kayu, yang membuat jaringan kayu baru ke sebelah dalam dan membuat jaringan kulit baru ke sebelah luar. Fungsinya untuk memperbesar batang. 7. Xylem sekunder: terdiri dari unsur trakeal, serabut xylem dan parenkim kayu. 8. Xylem primer: dibentuk oleh prokambium ujung batang dan akar. Epidermis Jaringan ini terdiri atas selapis sel yang berbentuk persegi yang menyelubungi batang dilapisi oleh sel yang berkutin. Sel ini adalah sel hidup yang mampu bermitosis untuk memperluas permukaan akibat tekanan pertumbuhan skunder. Pada batang beberapa jenis tumbuhan, di bawah epidermis terdapat selapis sel yang disebut hipodermis.
Korteks Korteks sebagian besar terdiri atas parenkim, dibagian tepi sering dijumpai kolenkim. Parenkim dibagian tepi dekat permukaan batang mengandung kloroplas sehingga mampu mengadakan fotosintesis. Parenkim semacam ini disebut klorenkim.
23
ANATOMI TUMBUHAN23 ANATOMI TUMBUHAN23 ANATOMI TUMBUHAN23 ANATOMI TUMBUHAN
Stele (sistem jaringan pengangkut) Stele terdiri atas berkas pengangkut dan empulur, ditambah dengan perikambium dan jari-jari empulur untuk tumbuhan golongan tertentu.
1. Berkas pengangkut Berkas pengangkut bervariasi dalam ukuran dan susunannya, letak floem dan xilem bervariasi sehingga terdapat tipe-tipe berkas pengangkut adalah sebagai berikut: 1. Kolateral: floem terdapat disebelah luar xilem. Terdiri atas kolatelar tertutup dan terbuka, dijumpai di banyak tumbuhan monokotil. 2. Bikolateral: floem disebelah dalam xilem sehingga ada floem eksternal dan floem internal. Contoh: pada Solanum tuberosum (kentang). 3. Konsentris: Tipe amfikibral, jika floem mengelilingi xilem. Contohnya: pada pakupakuan. Tipe amfivasal, jika xilem mengelilingi floem. Contoh: pada Begonia. 4. Radial: xilem bergantian dan berdampingan 2. Empulur Empulur biasanya terdiri atas parenkim, adakalanya mengandung kloroplas. Empulur disebut juga medula, maka daerah perifer empulur disebut
24
ANATOMI TUMBUHAN24 ANATOMI TUMBUHAN24 ANATOMI TUMBUHAN24 ANATOMI TUMBUHAN
perimedular atau sarung medular. Seperti halnya korteks, empulur mungkin mengandung kristal, minyak, getah atau bahan lain dan juga sklereid. 3. Perikambium Perikambium disebut juga perisikel, yang merupakan jaringan yang disusun oleh beberapa lapisan sel. Perikambium sebelah dalamnya dibatasi oleh floem primer, dan luarnya oleh endodermis. Jika tidak terdapat endodermis maka perikambium berbatasan oleh korteks. Perikambium utamanya tersusun oleh parenkim. 4. Jari-jari empulur Merupakan pita radier yang terdiri atas sel berderet mulai dari empulur sampai dengan floem. Fungsinya untuk melangsungkan pengaliran makanan ke arah radial.
Tipe-tipe stele
Berdasarkan berkas pengangkut dalam tubuh dan hubungannya dengan jaringan dasar, stele dibagi menjadi beberapa tipe antara lain: Tipe protostele Stele terdiri atas jaringan pengangkut yang padat tanpa empulur, xilem berada di tengah dikelilingi oleh floem. Umumnya dijumpai pada batang Pteridophyta dan Angiospermae akuatik. Berikut gambar sistematisnya:
25
ANATOMI TUMBUHAN25 ANATOMI TUMBUHAN25 ANATOMI TUMBUHAN25 ANATOMI TUMBUHAN
Tipe sifonostele Stele berbentuk pipa, tanpa jendela daun. Umumnya terdapat pada pakupakuan. Berdasarkan penyebaran xilem dan floemnya dibedakan menjadi: Sifonostele ektoflois: floem hanya terdapat disebelah luar xilem. Berikut gambar sistematisnya:
Sifonostele amfiflois: floem terdapat disebelah luar dan dalam silinder xilem. Berikut gambar sistematisnya:
26
ANATOMI TUMBUHAN26 ANATOMI TUMBUHAN26 ANATOMI TUMBUHAN26 ANATOMI TUMBUHAN
Tipe diktiostele Stele berbentuk pipa dengan jendela daun yang besar dan berhimpitan sehingga sistem jaringan pengangkut tersusun seperti jala . Berikut gambar sistematisnya:
Tipe eustele Stele yang sistem jaringan pengangkutnya kolatelar atau bikolatelar dengan jendela daun dan jaringan interfasikulerntidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dijumpai pada dikotil dan monokotil. Berikut gambar sistematisnya:
27
ANATOMI TUMBUHAN27 ANATOMI TUMBUHAN27 ANATOMI TUMBUHAN27 ANATOMI TUMBUHAN
Tipe ataktostele Stele dengan sistem jaringan pengangkut tersebar. Berikut gambar sistematisnya:
28
ANATOMI TUMBUHAN28 ANATOMI TUMBUHAN28 ANATOMI TUMBUHAN28 ANATOMI TUMBUHAN
a. Epidermis Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus. b. Korteks Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim. c. Endodermis Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis tumbuhan Anguiospermae mengandung zat tepung, tetapi tidak terdapat pada endodermis tumbuhan Gymnospermae. d. Stele/ Silinder Pusat Merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium. lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem. Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar. Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas
29
ANATOMI TUMBUHAN29 ANATOMI TUMBUHAN29 ANATOMI TUMBUHAN29 ANATOMI TUMBUHAN
pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang disebut kambium intervasikuler. Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang. Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terus-menerus, tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnya pada batang tampak berlapislapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan selama satu tahun, lapislapis lingkaran tersebut dinamakan Lingkaran Tahun. Epidermis terdiri atas selapis sel dan terdapat juga derivatnya yaitu stomata dan bermacam-macam trikoma, dinding luar epidermis sangat tebal dan berkutin, diantara sel terdapat ruang antar sel. Daerah antara epidermis dan endodermis terbagi dalam 2 bagian yaitu bagian luar oleh jaringan kolenkim, dan bagian dalam dengan jaringan parenkim. Daerah kolenkim sebenarnya merupakan parenkim yang mengalami modifikasi dengan adanya penebalan setempat dan sudut-sudutnya mengandung selilosa dan pektin. Selnya tetap hidup, berisi protoplas. Fungsi utama kolenkim adalah memberi kekuatan pada bagian yang lunak, terutama pada jaringan yang masih tumbuh jaringan penguat yaitu sklerenkim yang terdapat pada korteks. Sedangkan parenkim pada batang biasanya
30
ANATOMI TUMBUHAN30 ANATOMI TUMBUHAN30 ANATOMI TUMBUHAN30 ANATOMI TUMBUHAN
mengandung kloroplas yang dikenal klorenkim, bagian terdalam pada korteks adalah endodermis (sarung amilum) karena selnya mengandung amilum. Berkas pengangkut bertipe kolatelar terbuka atau bikolatelar. Tumbuhan dikotil mempunyai kambium pada batangnya, xilem terdiri atas protoxilem (terbentuk pada masa pertumbuhan), metaxilem (terbentuk setelah masa pertumbuhan terhenti) dan xilem sekunder (terbentuk akibat terjadinya pertumbuhan sekunder batang). Batang tumbuhan dikotil dan gymnospermae dapat mengadakan
pertumbuhan sekunder akibat bertambah banyaknya jaringan pengangkut. Pada tanaman ini prokambium berubah menjadi jaringan pengangkut dan sebagian prokambium tetap bersifat meristematik dan disebut kambium fasikuler, yang biasanya bersambung dengan meristem baru yaitu kambium interfasikuler yang berasal dari parenkim interfasikuler. Kedua jenis kambium ini membentuk silinder kambiumyang terletak diantara xilem primer dan floem. Kambium ke arah dalam membentuk xilem sekunder dan ke arah luar membentuk floem sekunder. Pada beberapa jenis tumbuhan, kambium interfasikuler hanya membentuk sklerenkim atau parenkim. Dengan adanya pertumbuhan sekunder maka diameter batang menjadi lebih besar. Sel-sel floem tua terdesak ke arah ke luar oleh sel floem muda hasil pembelahan kambium. Dengan adanya pertumbuhan dan penebalan sekunder maka batang akan menjadi lebih besar dan agar tidak menjadi pecah oleh adanya pertambahan unsur xilem dan floem maka perlu mengadakan dilatasi. Dilatasi
31
ANATOMI TUMBUHAN31 ANATOMI TUMBUHAN31 ANATOMI TUMBUHAN31 ANATOMI TUMBUHAN
adalah suatu proses perkembangan ke arah tangensial akibat pembelahan radial atau miring untuk mengimbangi pertumbuhan menebal sekunder. Yang mengadakan dilatasi adalah jari-jari empulur, floem, korteks dan kambium. Akibat dilatasi ini diameter batang menjadi lebih besar.
32
ANATOMI TUMBUHAN32 ANATOMI TUMBUHAN32 ANATOMI TUMBUHAN32 ANATOMI TUMBUHAN
Zea mays
Gambar penampang lintang tumbuhan Monokotil
Keterangan: 1. Epidermis 2. Parenkim 3. Kloerenkim 4. Sklerenkim 5. Serabut sklerenkim 6. Bagian floem yang rusak 7. Floem 8. Xilem 9. Protoxilem 10. Metaxilem 11. Ruang lisigen
Berkas pengangkut bertipe kolatelar terbuka. Pada floem tidak ada sel pengiring.
33
ANATOMI TUMBUHAN33 ANATOMI TUMBUHAN33 ANATOMI TUMBUHAN33 ANATOMI TUMBUHAN
3. AKAR
Akar tersusun dari jaringan-jaringan berikut : epidermis, parenkim, endodermis, kayu pembuluh (pembuluh kayu dan pembuluh tapis) dan kambium pada tumbuhan dikotil. Permukaan akar seringkali terlindung oleh lapisan gabus tipis. Bagian ujung akar memiliki jaringan tambahan yaitu tudung akar. Ujung akar juga diselimuti oleh lapisan mirip lendir yang disebut misel (mycel) yang berperan penting dalam pertukaran hara serta interaksi dengan organisme (mikroba) lain. Secara umum, ada dua jenis akar yaitu: Akar serabut : Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil. Walaupun terkadang, tumbuhan dikotil juga memilikinya (dengan catatan, tumbuhan dikotil tersebut dikembangbiakkan dengan cara cangkok, atau stek). Fungsi utama akar serabut adalah untuk memperkokoh berdirinya tumbuhan. Akar tunggang : Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil. Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan makanan.
34
ANATOMI TUMBUHAN34 ANATOMI TUMBUHAN34 ANATOMI TUMBUHAN34 ANATOMI TUMBUHAN
Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentu kakars erabut. Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela. Anatomi Akar Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagianbagian dari luar ke dalam. a. Epidermis b. Korteks c. Endodermis d. Silinder Pusat/Stele a. Epidermis Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel yang tersusun rapat, dinding selnya tipis sehingga mudah dilewati air. Memiliki rambut akar (Bulu akar) yang merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar. b. Korteks
35
ANATOMI TUMBUHAN35 ANATOMI TUMBUHAN35 ANATOMI TUMBUHAN35 ANATOMI TUMBUHAN
Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim. Jaringan yang terdapat pada korteks antara lain parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.
c. Endodermis Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik Caspary. Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap silinder pusat, bila diamati di bawah mikroskop akan tampak seperti hutuf U, disebut sel U, sehingga air tak dapat menuju ke silinder pusat. Tetapi tidak semua sel-sel endodermis mengalami penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat. Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap. d. Silinder Pusat/Stele Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar. Terdiri dari berbagai macam jaringan yaitu: Persikel/Perikambium, Merupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel ke arah luar.
36
ANATOMI TUMBUHAN36 ANATOMI TUMBUHAN36 ANATOMI TUMBUHAN36 ANATOMI TUMBUHAN
Berkas Pembuluh Angkut/Vasis, Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari. Pada dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium. Empulur, Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan parenkim.
Sifat-sifat akar: 1. Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop), meninggalkan udara dan cahaya. 2. Tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daundaun atau sisik-sisik maupun bagian-bagian lainya. 3. Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan. 4. Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah pesat jika dibandingkan dengan bagian permukaan tanah. 5. Bentuk ujungnya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah. Fungsi akar bagi tumbuhan: 1. Memperkuat berdirinya tumbuhan.
37
ANATOMI TUMBUHAN37 ANATOMI TUMBUHAN37 ANATOMI TUMBUHAN37 ANATOMI TUMBUHAN
2. Untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air tersebut dari dalam tanah. 3. Mengangkut air dan zat-zat makanan yang sudah diserap ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan. 4. Kadang-kadang sebagai tempat untuk penimbunan makanan.
Jenis akar Secara umum, ada dua jenis akar yaitu: 1. Akar serabut. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil. Walaupun terkadang, tumbuhan dikotil juga memilikinya (dengan catatan, tumbuhan dikotil tersebut dikembangbiakkan dengan cara cangkok, atau stek). Fungsi utama akar serabut adalah untuk memperkokoh berdirinya tumbuhan. 2. Akar tunggang. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil. Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan makanan. Modifikasi akar 1. Akar napas. Akar naik ke atas tanah, khususnya ke atas air seperti pada genera Mangrove (Avicennia, Soneratia).
38
ANATOMI TUMBUHAN38 ANATOMI TUMBUHAN38 ANATOMI TUMBUHAN38 ANATOMI TUMBUHAN
2. Akar gantung. Akar sepenuhnya berada di atas tanah. Akar gantung terdapat pada tumbuhan epifit Anggrek. 3. Akar banir. Akar ini banyak terdapat pada tumbuhan jenis tropik. 4. Akar penghisap. Akar ini terdapat pada tumbuhan jenis parasit seperti benalu.
39
ANATOMI TUMBUHAN39 ANATOMI TUMBUHAN39 ANATOMI TUMBUHAN39 ANATOMI TUMBUHAN
4. Perisikel Terletak di sebelah dalam lapisan endodermis, fungsinya membentuk cabang akar dan kambium gabus. 5. Xilem Terletak di bagian tengah akar, fungsinya mengangkut air dan garam mineral dari tanah menuju daun. 6. Floem Terletak di diantara jari-jari yang dibentuk oleh xilem, fungsinya mengangkut zat yang dibuat oleh daun menuju ke seluruh bagian tumbuhan. 7. Empulur Terletak di bagian tengah, antara bangunan bentuk bintang di dalam xilem, fungsinya sebagai tempat menyimpan cadangan makanan. Xilem dan floem pada tumbuhan dikotil tersusun radial atau membentuk jari-jari, xilem berbentuk bintang di pusat dan floem mengelilingi xilem. Diantara xilem dan floem terdapat kambium. Fungsi kambium yaitu ke arah luar membentuk kulit dan ke arah dalam membentuk unsur kayu. Berikut gambar yang menjelaskan penjelasan di atas:
40
ANATOMI TUMBUHAN40 ANATOMI TUMBUHAN40 ANATOMI TUMBUHAN40 ANATOMI TUMBUHAN
Keterangan: 1. Korteks 2. Endodermis 3. Kambium 4. Floem 5. Xilem 6. Perisikel 7. Lapisan piliferous 8. Bulu akar
41
ANATOMI TUMBUHAN41 ANATOMI TUMBUHAN41 ANATOMI TUMBUHAN41 ANATOMI TUMBUHAN
2. Xilem dan floem seperti tanaman dikotil, tetapi letak keduanya saling berdekatan karena tidak memiliki kambium 3. Empulur terletak dibagian tengah serta dikelilingi xilem dan floem yang berselang seling. Berikut lebih jelasnya pada gambar di bawah ini:
Keterangan: 1. Korteks 2. Endodermis 3. Empulur 4. Floem 5. Xilem 6. Perisikel 7. Lapisan piliferous 8. Bulu akar
42
ANATOMI TUMBUHAN42 ANATOMI TUMBUHAN42 ANATOMI TUMBUHAN42 ANATOMI TUMBUHAN
4.
BUNGA
Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada
tumbuhan berbunga (divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan berbiji tertutup"). Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik). Bunga secara sehari-hari juga dipakai untuk menyebut struktur yang secara botani disebut sebagai bunga majemuk atau inflorescence. Bunga majemuk adalah kumpulan bunga-bunga yang terkumpul dalam satu karangan. Dalam konteks ini, satuan bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret. Bunga berfungsi utama menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah. Buah adalah struktur yang membawa biji. Fungsi bunga Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji. Beberapa bunga memiliki warna yang cerah dan secara ekologis berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan. Manusia sejak lama terpikat oleh bunga, khususnya yang berwarna-warni. Bunga menjadi salah satu penentu nilai suatu tumbuhan sebagai tanaman hias.
43
ANATOMI TUMBUHAN43 ANATOMI TUMBUHAN43 ANATOMI TUMBUHAN43 ANATOMI TUMBUHAN
Morfologi bunga
Bagian-bagian bunga sempurna. 1. Bunga sempurna, 2. Kepala putik (stigma), 3. Tangkai putik (stilus), 4. Tangkai sari (filament, bagian dari benang sari), 5. Sumbu bunga (axis), 6. artikulasi, 7. Tangkai bunga (pedicel), 8.Kelenjar nektar, 9. Benang sari (stamen), 10. Bakal buah (ovum), 11. Bakal biji (ovulum), 12. , 13. Serbuk sari (pollen), 14. Kepala sari (anther), 15. Perhiasan bunga (periantheum), 16. Mahkota bunga (corolla), 17. Kelopak bunga (calyx). 1. Mahkota bunga (petala): untuk memikat serangga yang menolong penyerbukan. 2. Benang sari (stamen): merupakan alat kelamin jantan pada tumbuhan, mengandung tepung sari. 3. Kelopak (sepala): pembungkus bunga selagi kuncup. 4. Putik (pistil): alat kelamin betina pada tumbuhan, yang akan menjadi bakal buah.
44
ANATOMI TUMBUHAN44 ANATOMI TUMBUHAN44 ANATOMI TUMBUHAN44 ANATOMI TUMBUHAN
5. Dasar bunga (reseptakel): terletak di pangkal bunga, tempat melekatnya perhiasan bunga dan alat pembiakan. 6. Tangkai bunga (pedicelus): tempat melekatnya bunga. Bunga adalah modifikasi batang dan daun yang. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air (lihat artikel Pembentukan bunga). Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri bentuknya: aktinomorf ("berbentuk bintang", simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai.
Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian
45
ANATOMI TUMBUHAN45 ANATOMI TUMBUHAN45 ANATOMI TUMBUHAN45 ANATOMI TUMBUHAN
disebut bunga banci atau hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga. Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:
1. Kelopak bunga atau calyx; 2. Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan; 3. Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari; 4. Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa putik. Bagian bunga yang menghasilkan megaspora (sel telur) disebut Gynoecium yang tersusun oleh carpela (megasporofil/daun buah). Karpela secara tersendiri atau bersama-sama membentuk ovarium (bakal buah), stilus (tangkai putik) dan di ujungnya membentuk stigma (kepala putik). Di dalam bakal buah terdapat satu atau lebih ovulum (bakal biji)yang terikat oleh plasenta pada bakal buah. Bagian bunga yang menghasilkan mikrospora (tepung sari) disebut Androecium yang tersusun oleh stamen (benang sari). Stamen terdiri atas filamen (tangkai sari) dan antera (kepala sari). Antera tersusun oleh dua teka yang
46
ANATOMI TUMBUHAN46 ANATOMI TUMBUHAN46 ANATOMI TUMBUHAN46 ANATOMI TUMBUHAN
masing-masing mengandung dua lokuli (ruang sari) yang berisi polen (tepung sari). Bagian yang menghubungkan dua teka adalah konektivum yang merupakan bagian ujung dari filamen.
47
ANATOMI TUMBUHAN47 ANATOMI TUMBUHAN47 ANATOMI TUMBUHAN47 ANATOMI TUMBUHAN
menguap akan menghasilkan aroma khusus pada spesies tertentu. Bagian epidermis yang menghasilkan minyak ini disebut osmofor. 2. Stamen (benang sari) Beberapa jenis tumbuhan mempunyai stamen berbentuk lembaran, tetapi umumnya berbentuk benang. Stamen berbentuk benang dianggap lebih maju. Tipe berkas pengangkut stamen pada tumbuhan dikotil adalah amfikibral dan monokotil bertipe kolateral. Jaringan dasarnya tersusun oleh parenkim tanpa ruang antar sel dengan vakuola mengandung pigmen. Epidermis berkutin. Jaringan dasar pada antera tersusun oleh parenkim tetapi mengalami spesialisasi untuk menghasilkan sel kelamin. Jaringan penyusun antera dari terluar ke dalam: epidermis-endotecium-parenkim-tapetum (jaringan yang membatasi lokulus dan bertanggung jawab terhadap penyediaan zat hara bagi induk tepung sari dan tepung sari muda). 3. Ovarium (bakal buah) Tersusun oleh satu atau lebih banyak karpel tergantung jenis tumbuhannya. Perkembangan karpela menjadi bakal buah, tangkai putik, dan kepala putik. Perkembangan lebih maju pada tumbuhan dikotil, yaitu melekatnya tepi-tepi karpela sehingga membentuk reseptakulum. Dinding bakal buah yang mengalami deferensiasi terdiri dari parenkim dan berkas pengangkut. Berikut perhatikan gambar di bawah ini sebagai penjelasan materi di atas:
48
ANATOMI TUMBUHAN48 ANATOMI TUMBUHAN48 ANATOMI TUMBUHAN48 ANATOMI TUMBUHAN
Keterangan:
Keterangan:
Berikut perhatikan gambar penampang melintang buah Capsicum frustescens (cabe merah):
Keterangan: 1. epidermis 2. parenkim dengan kromoplas 3. sel raksasa 4. sklerenkim 5. parenkim 6. berkas pengangkut 7. septum 8. ovulum
Epikotil: bagian atas pangkal. Plumula: bagian ujung, yaitu pucuk dengan sepasang daun. Kotiledon: bagian cadangan makanan. Biji Angiospermae tersusun atas jaringan pelindung kulit biji (testa) dan lapisan kulit dalam (tegmen), berkas tempat pelekatan biji pada plasenta biasanya berupa hilum. Sedangkan pada biji Gymnospermae kulit biji terdiri dari, kulit luar (sarcotesta), kulit tengah (sclerotesta) dan kulit dalam (endotesta).