You are on page 1of 3

Sahabat Rahimakumullah,

Rangkuman ini :
* jauh dari benar dan sempurna,
* mungkin penuh dengan kekurangan dan kesalahan,
Kajian Serambi Suluk * alat bantu untuk mengingat materi yang disampaikan,
Pengarah : Nu’aim B. Kamal * bukan sebagai referensi

Dibuka dengan pengumandangan ayat suci Al-Qur’an berikut, oleh jema’ah halaqah secara bergiliran
ayat-ayat:

1. Perjalanan Manusia
Alam Alastu
[7]:10,
Alam - Nur penghidupan
[7]:172
Alam Rahim [41]:53, [18]:110
persaksian, Alam Kubur dst
terima-amanat pengetahuan perjumpaan
[39]:6
[33]:72 berada dalam Alam Dunia
tiga kegelapan Alam – saat ini
[45]:35,
jebakan dunia

Jasad kita bermula ketika kita lahir, dan kembali menjadi tanah setelah kematian pertama.
Lalu siapa yang berjalan sejak alam Nur sampai dengan alam barzah? Nafs (jiwa) merupakan
hakikat manusia dan sudah hidup. Manusia adalah jiwa yang saat di dunia diberi kendaraan jasad.

2. Manusia dan Diin Yang Tegak

“Katakanlah: Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada Shirath


Mustaqim, (yaitu) agama (Diin) yang benar, millah Ibrahim yang hanif ...” (QS 6: 161)

Beragama adalah mencari fitrah kita sendiri dalam pengabdian kepada Allah:
Maka hadapkan wajahmu ke agama dengan lurus. FITRAH Allah yang atasnya Dia ciptakan
manusia. Tidak ada ganti untuk penciptaan Allah. Itu adalah AD-DIN (agama) yang LURUS,
akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.(QS 30: 30)

Tugas kita adalah kembali (taubat) menghadirkan kesaksian (syahadah, kesyahidan) kita di alam
alastu di dunia ini:
Dengan kembali bertaubat kepada-Nya, dan bertaqwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat.
Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang musyrik..(Yaitu) orang-orang yang memecah
belah agamanya, dan mereka bergolong-golongan. Tiap golongan merasa bangga dengan
apa yang ada pada mereka. (QS 30: 31-32)

Kesaksian itu adalah sebuah amanah yang kita terima di alam Alastu, Nafs melakukan kesaksian
atas Rabb:
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka
dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman), "Bukankah Aku ini
Rabb-mu?". Mereka menjawab, "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi ………”

Jika kita lupa kepada Allah, maka kita akan dibuat lupa dengan urusan mengenal diri ini.
Janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang lupa Allah maka Dia membuat lupa akan
diri mereka sendiri“ (Alhasyr 59: 19)

Sebuah hadits masyhur di kalangan para pejalan:


Barang siapa mengenal dirinya, maka dia mengenal Rabb-nya (Alhadits).

Allah menciptakan manusia berbeda-beda, dari berbagai aspek. Perbedaan latar belakang dan
keadaan setiap orang menegaskan hal itu. Tugas setiap orang berbeda, dan spesifik untuk setiap
orang. Perbedaan ini adalah untuk saling mengenal.
Halaman 1 dari 3, 2/2/2006
Hai manusia, sesungguhnya Aku menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah di antara kalian ialah yang paling
bertaqwa di antara kalian. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal. (QS
49: 13)
Domba yang menyendiri akan dimakan serigala.

Dan Dia SWT yang akan mengampuni orang yang bertaubat dan membimbingnya:
Dan sesungguhnya Aku benar-benar maha pengampun bagi siapa yang BERTAUBAT,
BERIMAN, BERAMAL SHALIH, kemudian BERADA DI ATAS PETUNJUK (QS 20: 82)

Dan barang siapa yang BERIMAN kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada
qalbunya (QS 64: 11)
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shalih, Rabb mereka memberi
petunjuk kepada mereka dengan IMAN mereka (QS 10: 9)

Melalui alam ini, nafs menjalani proses pembelajaran dan mencari ayat-ayatnya yang terdapat di
segenap ufuk, dan juga pada dirinya sendiri:
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk
dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa al-Qur'an itu benar. Dan
apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala
sesuatu, (Fushshilat[41]:53)

“Katakanlah: "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan
kepadaku:"Bahwa sesungguhnya Ilah kamu itu adalah Ilah Yang Esa". Barangsiapa mengharap
perjumpaan dengan Rabb-nya maka hendaklah ia mengerjakan amal saleh dan janganlah ia
mempersekutukan dengan seorangpun dalam pengabdian kepada Rabb-nya".( Al-Kahfi[18]:110)

Pengaliran
HAZANAH-ILAHI
ke jasad

qalb
A

HAZANAH-ILAHI 75.
yang tersimpan di qalb nafs
jasad

merah B
teruarai menjadi 7-warna

jingga
75.
(JAMAL)

mono polychromatic
sinar putih
kuning Pola Distribusi Asma
(JALAL) hijau
biru
nila
PRISMA ungu

Halaman 2 dari 3, 2/2/2006


Setelah mengarungi dunia dan sampai waktunya, jasad kembali ke bumi (dispose), nafs
meneruskan pengembaraannya ke alam kubur.

Urusan terbesar manusia dan kunci hidupnya adalah pengabdian kepada Allah untuk pertemuan
dengan-Nya. Tanpa kerangka ini, hidup kita hanyalah kumpulan dari permasalahan yang hanya
membuahkan perasaan berhasil dan gagal, atau lebih buruk lagi, kesombongan dan rendah diri,
yang ujungnya hanya memperumit masalah.

Persoalan alam dunia ini tidak seharusnya berhenti sebagai masalah yang harus diatasi melainkan
sarana mengenal Alhaq, sebuah wujud komunikasi antara Khaliq-Nya dengan seorang hamba.

3. Jasad, Nafs, Qalb, Akal

‘aql
qalbu
rasa-jiwa

jiwa

nalar /akal
sifat nazari
qalbu
rasa-jasad

interaksi jasad dispose

bumi
Jasad dari bumi, lalu kembali ke bumi lagi.

Jasad memiliki akal/nalar untuk mengurusi jasad dan alam-dunia.


Jiwa memiliki ‘aql, bekerjanya di qalb, ‘aql dapat mengenali alam malakut.

Sudah semestinya kehidupan manusia berorientasi pada sesuatu yang lebih hakiki. Banyak hal
yang Rasulullah SAW sampaikan kepada umatnya, yang hanya bisa dipahami dalam tataran jiwa.
Mengapa shalat harus sedemikian sesuai dengan cara Rasulullah? Hanya dengan cara
demikianlah maka shalat akan memberi manfaat kepada jiwa dalam perjalanan menuju Allah
SAW. Dengan dengan syariat Rasulullah SAW perjalanan jiwa akan terarah.

Ke mana jiwa akan pergi? Nabi Ibrahim AS menjawab,“Sesungguhnya aku pergi kepada Rabbku,
Dia yang akan membimbingku“.

Halaman 3 dari 3, 2/2/2006

You might also like