You are on page 1of 10

MODUL KETERAMPILAN KLINIS BLOK DASAR DIAGNOSIS DAN TERAPI

GENERAL SURVEY

Nama : .......................................... Nim : .......................................... Instruktur : ..........................................

TIM KURIKULUM PREKLINIK PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS ISLAM MALANG 2008

KATA PENGANTAR

Puji Syukur terhaturkan ke Hadirat Allah SWT, berkat Rahmat Taufiq dan Hidayah-Nya, Modul Keterampilan Klinis General Survey ini dapat diselesaikan. Modul ini dibuat dalam rangka penyelenggaraan proses pembelajaran mahasiswa kedokteran dalam bentuk Problem Base Learning (PBL). Modul ini berisi teori, prosedur pelatihan, laporan kerja, dan lembar penilaian. Modul ini disusun sebagai pedoman pelaksanaan pelatihan keterampilan klinis untuk mahasiswa Program Pendidikan Dokter Universitas Islam Malang. Terimakasih kami sampaikan kepada Prof. H.M. Aris Widodo, dr., MS.,PhD., Sp.FK, Bagian Skill Lab FK UNS, para sejawat dan segenap dosen, serta seluruh pihak yang membantu penyusunan modul ini. Kebanggaan dan kehormatan bagi kami apabila para pembaca bersedia memberikan saran, kritik dan masukan terhadap berbagai kekurangan yang kami sadari masih banyak terdapat pada modul ini. Semoga modul penuntun praktikum keterampilan klinis ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua, Amin. Mei, 2008 Penyusun

Koordinator Blok Dasar Diagnosis dan Terapi

DAFTAR ISI

1. Kata Pengantar 1 2. Daftar Isi 3. Teori Dasar Teknik General Survey 3 4. Prosedur kerja Teknik General Survey 5. Lembar Kegiatan Skill Lab 7 8 2

General Survey
General Survey terhadap postur tubuh, tinggi badan, dan berat badan pasien dimulai bersamaan dengan saat pembukaan dari pertemuan anda anda dengan pasien, namun anda akan menemukan bahwa observasi anda terhadap penampilan pasien akan menjadi semakin jelas saat anda sudah memulai pemeriksaan fisik. Klinisi yang baik senantiasa mempertajam kekuatan observasi dan deskripsi mereka. Penting bagi anda untuk meningkatkan ketajaman persepsi klinis anda terhadap mood, tubuh, dan perilaku pasien. Banyak faktor yang berpengaruh terhadap penampilan tubuh (body habitus) pasien, diantaranya faktor sosioekonomis, nutrisi, genetik, derajat kebugaran, kondisi mood, penyakit, gender, lokasi geografis dan perjalanan usia. Yakinkanlah untuk menjadikan pengukuran tinggi badan, berat badan, BMI dan resiko obesitas sebagai bagian rutin dari praktek klinis anda. Seharusnya anda mengamati pasien sejak momen pertama anda berinteraksi untuk kemudian terus dipertajam melalui assessment anda. Apakah pasien yang masih berada di ruang tunggu bisa mendengar anda saat anda beri salam dari dalam ruang periksa? melangkah dengan mudah atau kaku? Jika pasien dirawat inap, apakah yang dia lakukan saat pertama kali anda melihatnya duduk menikmati televisi? Berbaring di tempat tidur? Apakah yang terdapat di meja di samping tempat tidur- majalah? Kitab suci? Kaleng tempat muntahan? Atau tidak ada apa-apa? Setiap hasil observasi diatas semestinya bisa memunculkan satu atau lebih hipotesis sementara tentang penyakit pasien untuk dipertimbangkan selama proses penyusunan assessment. Keadaan Umum Usahakan untuk membuat penilaian umum berdasarkan berbagai observasi saat berinteraksi. Perkuatlah penilaian anda dengan detail yang signifikan. Contoh: sakit akut

sakit kronis menurun lemah

Tingkat Kesadaran. Apakah pasien dalam kondisi terbangun, sadar, dan responsif terhadap anda dan orang lain di sekitarnya? Jika tidak, ukurlah secara tepat tingkat kesadarannya. Contoh: lethargic somnolen

Tanda tanda distress. Misalnya, apakah pasien menunjukkan tanda-tanda dari beberapa masalah berikut: a. Cardiac or respiratory distress Contoh: b. Nyeri Contoh: berkeringat, proteksi daerah yang sakit, mengernyitkan dahi c. Kesemasan atau depresi Contoh: wajah cemas, gerakan-gerakan keresahan, telapak tangan dingin dan basah, raut muka datar, sedikitnya kontak mata, perlambatan psikomotor. mencengkeram dada, pucat, berkeringat dingin, waeezing, batuk

Tinggi badan dan Postur Tubuh. Jika memungkinkan ukurlah tanpa sandal atau sepatu. Apakah pasien terlalu pendek atau tinggi? Apakah tubuhnya simetris? Catatlah proporsi tubuh secara umum dan carilah jika ada deformitas. Contoh : tubuh yang sangat pendek ditemukan pada Turners syndrome gagal ginjal pada anak proporsi anggota gerak yang terlalu panjang dibandingkan badan ditemukan pada hypogonadism dan Marfans syndrome penurunan tinggi badan ditemukan pada osteoporosis dan fraktur kompresi

Berat Badan Apakah pasien kurus, ramping, gemuk padat, kegemukan, atau berada diantaranya?Jika pasien kegemukan, apakah lemak terdistribusi rata atau terkumpul di badan, di punggung kaki, atau di sekeliling pinggul? Jika memungkinkan, ukur berat badan pasien tanpa menggunakan sepatu atau sandal. Ingatlah bahwa perubahan pada berat badan dapat terjadi pada perubahan status cairan tubuh, lemak atau otot. Gunakan data tinggi dan berat badan untuk mengukur BMI. Contoh : lemak yang merata didapatkan pada obesitas lemak pada badan dengan ekstremitas yang relatif kurus didapatkan pada Cushings syndrome atau insulin resistance syndrome

Warna Kulit dan Lesi yang tampak Contoh: pucat, cyanosis, kekuningan, ruam kulit, memar. Pakaian, Kerapian dan Hygiene perorangan Bagaimana pasien berpakaian? Apakah pakaian yang dikenakan sesuai dengan suhu dan cuaca? Apakah pakaian bersih, kancing terpasang dengan benar, resleting tertutup? Contoh: pakaian yang berlebihan merefleksikan intoleransi dingin pada kasus hypothiroidism, menyembunyikan ruam kulit atau bekas tusukan jarum Ekspresi Wajah Perhatikan ekspresi wajah saat istirahat, saat bercakap-cakap, saat pemeriksaan fisik dan saat berinteraksi dengan orang lain. Perhatikan kontak mata, apakah berjalan natural? Terus menerus tanpa berkedip?memalingkan wajah dengan cepat?atau sama sekali tidak ada kontak mata? Contoh : tatapan membelalak pada hyperthyroidism wajah tidak bergerak pada parkinsonism afek sedih atau datar pada depresi

penurunan kontak mata bisa dilatarbelakngi oleh faktor budaya, namun bisa juga akibat anxiety/kecemasan, ketakutan atau kesedihan

Bau badan dan Bau napas Berbagai bau bisa merupakan petunjuk diagnostik yang penting. Bau mirip buah-buahan (aseton) pada diabetes, atau bau alkohol. Posisi tubuh, cara berjalan dan aktifitas motorik Posisi apakah yang disukai oleh pasien? Contoh: pasien gagal jantung kiri lebih memilih duduk posisi condong kedepan dengan disangga lengan biasa dipilih oleh pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis apakah ada pergerakan otot yang tidak disadari?(misalnya tremor). Apakah ada bagian tubuh yang tidak bergerak/lumpuh? apakah pasien cenderung diam atau tidak bisa tenang?seberapa sering pasien merubah posisinya?seberapa cepat pergerakan yang dilakukan pasien? Contoh : pergerakan yang cepat dan sering, ditemukan pada hipertiroidisme aktifitas yang lambat ditemukan pada hipotiroidisme

PROSEDUR PELATIHAN TEKNIK GENERAL SURVEY

Tujuan Menerapkan teknik dasar General Survey dalam rangkaian prosedur pemeriksaan fisik dalam konteks proses diagnosis. Sarana : 1. Pasien Simulasi Memperagakan pasien 2. Ruang pemeriksaan 3. Alat pengukur tinggi badan dan berat badan 4. Bed periksa 5. meja dokter 6. kursi dokter 7. kursi pasien 8. check list general survey yang telah dibuat sebelumnya oleh mahasiswa ( 2 copy ) Tata Laksana A. Pasien Simulasi 1. salah satu mahasiswa berperan sebagai dokter 2. pasien simulasi akan memerankan pasien , dengan skenario : pasien simulasi memasuki ruang periksa dokter menyambut dan mempersilahkan duduk dokter menanyakan identitas pasien dan pasien menjawab dokter mewawancarai pasien tentang keluhan pasien dokter mengukur berat badan dan tinggi badan pasien dokter memeriksa vital sign 3. amatilah peragaan yang ditampilkan 4. saat mengamati peragaan, lakukanlah general survey seolah-olah anda yang memerankan dokter. 5. catatlah hasil general survey anda pada catatan sementara (untuk kemudian dimasukkan dalam lembar laporan CSL). 6. feed back dan diskusikanlah hasil general survey anda bersama instruktur

CHECK LIST GENERAL SURVEY


NAMA MAHASISWA : ......................................... NIM : .......................................

N O
I 1 2 3 4 5 6 7 8 II 1 2 3 4 5 6 7 III 1 2 3 IV 1 2 3 V 1 2 3 4 5 VI 1 2 3 4 5 VII 1 2 3 4 5 VII I 1 2

ASPEK OBSERVASI
Penampilan Umum postur tubuh tinggi badan berat badan penampilan pasien Mood perilaku pasien penampilan tubuh (body habitus) melangkah dengan mudah atau kaku Keadaan Umum Baik Cukup Menurun Lemah Buruk tampak sakit akut tampak sakit kronis Tingkat Kesadaran. Sadar Lethargic Somnolen Tanda tanda distress. Cardiac or respiratory distress Nyeri Kesemasan atau depresi Tinggi badan dan Postur Tubuh. pasien terlalu pendek pasien terlalu tinggi tubuh asimetris proporsi tubuh secara umum Deformitas Berat Badan Kurus Ramping gemuk padat Kegemukan distribusi lemak tubuh Warna Kulit dan Lesi yang tampak Pucat Cyanosis Kekuningan ruam kulit Memar Pakaian,Kerapian&Hygiene perorangan Cara pasien berpakaian kesesuaian pakaian dengan suhu dan cuaca

HASIL OBSERVASI

3 4 IX 1 2 3 4 X 1 2 3 4 XI XII 1 2 3 4 5 6 7

kebersihan pakaian kelengkapan pemasangan kancing Ekspresi Wajah saat istirahat saat bercakap-cakap saat pemeriksaan fisik saat berinteraksi dengan orang lain kontak mata apakah berjalan natural Terus menerus tanpa berkedip memalingkan wajah dengan cepat sama sekali tidak ada Bau badan dan Bau napas Posisi tubuh, cara berjalan & aktifitas motorik Posisi yang disukai Tremor bagian tubuh yg tdk bergerak/lumpuh cenderung diam tidak bisa tenang frekwensi pasien merubah posisinya kecepatan pergerakan pasien

10

You might also like