You are on page 1of 5

Abstrak Aplikasi pengendalian suhu sudah banyak ditemui diberbagai bidang,contohnya yaitu pada bidang peternakan.

Pengendalian suhu tersebut dipakai untuk menetaskan telur ayam. Menetasakan telur ayam dalam waktu bersamaan secara alami tentu sangat sulit karena keterbatasan kemampuan induk ayam dalam mengerami telurnya. Ayam hanya mampu mengerami telurnya maksimal 10 butir. Berdasarkan masalah tersebut, maka pada tugas akhir ini kami membuat mesin penetas telur ayam berbasis mikrokontroler dengan metode fuzzy. Penggunaan mikrokontroler dengan fuzzy ini diharapkan mampu mengendalikan suhu yang diperlukan telur agar dapat menetas dengan baik yaitu sekitar 38 0 C sampai 40 0 C, sehingga bisa didapatkan telur ayam dalam jumlah banyak dalam waktu bersamaan. Hasil yang diperoleh yaitu 44 ayam menetas dan 7 gagal, sehingga persentase keberhasilannya 88 % Kata kunci: mikrokontroler , fuzzy logic controller. Abstract Application of temperature controlled have a lot of used in any problem, for example used in ranch. The temperature control is used for incubate chicken eggs. Incubation chicken eggs naturally of course very difficult since limitation of ability of chicken in brooding egg. Chicken only able to brood they egg maximal 10 eggs. Hence from this problem, so in this final project we make machine incubation for chicken eggs base on microcontroller with method fuzzy logic controller. Used microcontroller with fuzzy logic controller expected

able to control temperature that is needed the egg in order to earn to hatch better that is about 38 0 C until 40 0 C, so can be got a chicken's egg in number a lot of in once time. Results obtained, namely 44 and 7 chickens hatch failed, so that the success percentage of 88% 1 Pendahuluan Dalam bidang peternakan khususnya dalam peternakan ayam, masalah yang

dihadapi adalah bagaimana untuk menetaskan telur ayam dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang bersamaan. Karena kemampuan induk ayam dalam mengerami telurnya terbatas, yaitu maksimal 10 butir telur tiap induk ayam. Ini menjadi masalah yang serius karena kebutuhan daging dan telur ayam di pasar yang sangat banyak. Pada prinsipnya untuk menetaskan telur ayam hanya menjaga suhu pada telur tersebut agar stabil sesuai yang dibutuhkan telur agar bisa menetas. Embrio akan berkembang bila suhu udara di sekitar telur minimal 70 o F (21,11 o

C) namun perkembangan ini sangat lambat. Di bawah suhu udara ini praktis embrio tidak mengalami perkembangan, sehingga penyimpanan telur tetas sebaiknya sama atau dibawah suhu tersebut. Suhu yang baik untuk pertumbuhan embrio adalah berkisar diantara 38 o C-40 o C. Maka untuk menggantikan induk ayam dalam menetaskan telurnya, dibuatlah mesin penetas telur ayam. Mesin penetas telur yang beredar di pasaran saat ini masih manual,terutama pada pemutar rak telur. Untuk kontrol suhunya menggunakan thermostat,sehingga hanya menggunakan kontrol on off untuk heaternya. Mesin tetas yang sudah ada juga tidak dilengkapi kipas sebagai pendingin dan perata panas dalam mesin,sehingga panas dalam mesin kurang merata. Untuk melengkapi kekurangankekurangan pada mesin tetas yang ada di pasaran maka dibuatlah mesin penetas telur ayam berbasis mikrokontroler dengan fuzzy logic controller. Fuzzy logic controller ini digunakan

untuk mengontrol suhunya agar sesuai set point,sehingga diharapkan tidak terjadi fluktuasi suhu dalam mesin tetas. Rak pemutar rak telur juga dirancang agar dapat berputar secara otomatis. Juga dilengkapi kipas untuk meratakan suhu dalam mesin dan sebagi pendingin.

5 Kesimpulan Dari pengerjakan Proyek Akhir ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Tingkat keberhasilan alat ini yaitu 44 ayam menetas dan 6 gagal menetas sehingga persentase keberhasilannya 88 %. 2. Penempatan sensor di beberapa titik dapat lebih meningkatkan pemerataan suhu di dalam inkubator. 3. Penggunaan kontroler fuzzy dapat menyesuaikan suhu sesuai setpoint. 6 Saran Setelah melakukan pembuatan alat proyek akhir ini, banyak hal yang nantinya diharapkan dapat dikembangkan dalam penguanaan fuzzy logic controller untuk pengontrolan suhu. Untuk lebih memperbaiki dan menyempurnakan kinerja dari alat ini, maka perlu disarankan :

1. Untuk menyimpan data sebaiknya menggunakan media kartu memori sehingga lebih mudah dalam pengambilan data. 2. Penggunaan sensor yang lebih baik akan meningkatkan tingkat kepresisian pembacaan suhu.

You might also like