You are on page 1of 2

1. 3.

Intramuskular (IM) : Penyuntikan terhadap otot.

Pemberian obt secara intramuscular memiliki laju penyerapan obat yang lebih cepat karena daerah ini memiliki jaringan pembuluh darah yang banyak.. namun penyuntikan secara intramuscular dikaitkan dengan berbagi resiko. Oleh karena itu, sebelum penyuntikan intramuscular harus dipastikan bahwa injeksi yang akan dilakukan itu sananagt penting. Pada beberapa kasus seperti serangan influenza, pneumonia, tidak ada alternative lain selain jalur pemberian ini. Gunakan jarum yang panjang dan gaugae yang besar melewati jaringan subkutan dan penetrasi jaringan otot yang dalam. Bera badan dan banyaknya jaringan lemak mempengaruhi pemilihan ukuran jarum suntik. Sebagai contoh , klien yang sangat gemuk biasanya memerlukan jarum dengan panjang 3 inci, sedangkan klien yang kurus hanya memerlukan jarum dengan panjang 1/2 sampai 1 inci. Sedangkan sudut penetrasi jarum untuk penyuntikan IM adalah 90 derajat. Karakteristik Dari Area Injeksi Intramuskular Dan Indikasi Penggunaannya 1. Vastus Laeralis

Otot vastus lateralis merupakan area lain untuk injeksi. Ototnya tebal dan berkembang dengan baik berlokasi di anterolateral paha. Tidak banyak terdapat pembuluh darah dan saraf besar Penyerapan obat cepat Paling sering digunakan pada bayi berumur kurang dari 12 bulan (untuk imunisasi) Sering digunakan pada anak yang sudah besar atau balita untuk imunisasi.

1. Ventrogluteal.

Areanya yang dalam, terletak jauh dari pembuluh darah dan saraf besar. resiko terjadinya kontaminasi pada klien yang mengalami inkontinensia atau bayi lebih kecil dapat dengan mudah ditemukan denagn acuan tulang yang jelas. Area yang dipilih untuk injeksi obat (contoh antibiotic) dengan volume, viskositas, dan iritatif yang lebih tinggi pada dewasa, anak-anak dan bayi.

1. Deltoid.

Dapat dicapai denagn sempurna, namun otot tidak berkembang sempurna pada semua klien. Digunakan untuk obata dengan jumlah kecil Tidak digunakan pada bayi atau anak kecil dengan otot yang belum berkembang, Memiliki resiko untuk terjadinya trauma pada saraf radius dan ulnaris, atauarteri brakhialis. Digunakan sebagai area untuk imunisasi pada balita, anak dan orang dewasa. Area yang disarankan untuk veksinasi hepatitis B dan rabies.

1. Dorsogluteal

Tidak untuk digunakan, karena dari hasil penelitian menunjukkkan bahwa lokasi saraf skiatik bervariasi dari satu orang kelainnya, jika jarum mengenai saraf skiatik, klien biasanya mengalami efek samping berupa kelumpuhan kaki parsial atau permanen.

You might also like