You are on page 1of 1

ABSTRAK

Salah satu penyakit infeksi yang cenderung meningkat dan menjadi masalah di masyarakat adalah infeksi kecacingan yang ditularkan melalui tanah. WHO (2006) menunjukkan bahwa prevalensi infeksi kecacingan pada anak Sekolah Dasar cukup tinggi yaitu 70%. Survei prevalensi kecacingan oleh Depkes RI pada anak SD di 27 Propinsi di Indonesia tahun 2006 Ascaris lumbricoides 17,8%, Trichuris trichiura 24,2% dan cacing Tambang 1,0%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa faktor yang berhubungan dengan infeksi kecacingan yang ditularkan melalui tanah di SD Negeri 06 Kecamatan Pinggir tahun 2008. Penelitian ini bersifat analitik dengan desain penelitian Cross Sectional. Populasi adalah seluruh murid SD Negeri 06 sebanyak 320 orang dan sampel sebanyak 76 orang diperoleh secara multistage Sampling. Data dikumpulkan melalui pemeriksaan feses, wawancara dengan kuesioner dan observasi langsung terhadap kondisi sarana sanitasi lingkungan rumah. Hasil penelitian ditemukan prevalensi infeksi kecacingan pada murid SD Negeri 06 sebesar 64,5%, distribusi proporsi kejadian infeksi kecacingan pada responden yang berjenis kelamin laki-laki 66,7%, berumur 6-9 tahun 66,7%, berstatus gizi tidak baik 79,4%, jenis cacing yang menginfeksi (Agent) adalah Ascaris lumbricoides 53% dan sarana sanitasi tidak baik atau tidak memenuhi syarat kesehatan 92,5%. Hasil uji Chi-Square diperoleh ada hubungan bermakna antara status gizi dengan infeksi kecacingan (p=0,014), ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan infeksi kecacingan (p=0,004) dan ada hubungan yang bermakna antara kondisi sarana sanitasi lingkungan dengan infeksi kecacingan (p=0,000). Disarankan kepada instansi terkait (Dinkes, Puskesmas, Sekolah) agar penanggulangan infeksi kecacingan pada murid SD lebih diperhatikan dengan meningkatkan informasi mengenai infeksi kecacingan Kata Kunci : Soil Tansmitted Helminths, Prevalensi Infeksi Kecacingan

Universitas Sumatera Utara

You might also like