You are on page 1of 4

I.

Teori A. Suhu inti dan Suhu Kulit Suhu dari tubuh bagian dalam, yaitu inti dari tubuh, dipertahankan sangat konstan, sekitar 0,6C dari hari ke hari. Suhu kulit berbeda dengan suhu inti karena dapat turun dan naik sesuai dengan suhu lingkungan. Kulit merupakan media yang baik untuk melepaskan panas ke lingkunan dan membantunpengaturan suhu. B. Mekanisme Pengaturan Suhu Tubuh Pengaturan suhu dikendalikan oleh : 1. Pembentukan panas Pembentukan panas adalah produk utama metabolisme. Faktor-faktor yang menetukan laju pembentukan panas (laju metabolisme tubuh) adalah : a. Laju metabolisme basal senua sel tubuh b. Laju metabolisme tambahan karena aktivitas otot c. Metabolisme tambahan akibat pengaruh tiroksin terhadap sel d. Metabolisme tambahan akibat pengaruh epinefrin, norepinefrin, dan perangsangan simpatis terhadap sel e. Metabolisme tambahan karena meningkatnya aktivitas kimiawi di dalam sel sendiri f. Metabolisme tambahan yang diperlukan untuk pencernaan, absorpsi, dan penyimpanan makanan. 2. Kehilangan panas Sebagian besar pembentukan panas di dalam tubuh dihasilkan di organ dalam,terutama di hati, jantung, dan otot rangka selama berolahraga. Kemudian panas ini dihantarkan dari organ dan jaringan yang lebih dalam ke kulit, yang kemudian dibuang ke udara dan lingkungan sekitarnya. Dua faktor yang menetukan laju hilangnya panas : a. Kecepatan konduksi panas dari dalam inti tubuh ke kulit. Kecepatan konduksi panas tersebut menjadi sangat efisien karena tingginya kecepatan aliran darah ke dalam pleksus venosus di kulit. b. Kecepatan penghantaran panas dari kulit ke lingkungan. C. Hipotalamus Hipotalamus merupakan pengendalian suhu tubuh yang ada pada manusia. Hipotalamus berfungsi sebagai termostat yang memantau suhu dalam tubuh dan mengaktifkan mekanisme pemanas atau mekanisme pendingin sesuai dengan keperluan untuk mempertahankan suhu tubuh.hipotalamus sebagai pusat peregulasi suhu tubuh, menerima informasi aferen mengenai suhu tubuh dari termoreseptor perifer serta sentral dan memulai penyesuaian terkoordinasi yang sangat rumit untuk mengoreksi setiap penyimpanan suhu inti dari patokan normal. Area utama otak yang mempengaruhi pengaturan suhu tubuh terdiri dari nukleus preoptik yang berfungsi

sebagai termostatik pusat pengaturan suhu tubuh dan nukleus hipotalamik anterior hipotalamus yang mengandung neuron yang berfungsi sebagai sensor tubuh untuk mengontrol suhu tubuh. Pada nukleus preoptik, terdapat 2 regio yang mengatur suhu tubuh, antara lain : a. Regio posterior : diaktifkan oleh suhu dingin dan kemudian memicu refleks yang memperantarai produksi panas dan konversi panas. b. Regio anterior : diaktifkan oleh suhu hangat dan memicu refleks yang memperantarai pengurangan panas. Tubuh memperoleh panas dari produksi panas internal yang berasal dari aktivasi metabolik dan lingkungan eksternal. D. Mekanisme Pertukaran Panas Antara Tubuh dan Lingkungan Panas selalu berpindah sesuai dengan gradian konsentrasinya, yaitu dari tempat yang lebih panas ke tempat yang lebih dingin. Pertukaran panas tubuh dan lingkungan terjadi melalui beberapa cara yaitu : a. Radiasi Radiasi adalah pancaran energi panas dari permukaan suatu benda panas dalam bentuk gelombang elektromagnetik atau gelombang panas berpindah melalui suatu ruang. Ketika energi radiasi mencapai suatu benda dan diserap, energi dari dari gerak gelombang diubah menjadi panas pada objek. Tubuh manusia memancarkan dan menyerap energi radiasi. Sekiar 60% dari kehilangan panas tubuh total adalah melalui radiasi. b. Konduksi Konduksi adalah perpindahan panas antara dua objek dengan suhu berbeda yang berkontak langsung satu sama lain. Pada konduksi, panas dipindahkan dari molekul. Semua molekul secara konstanbergetar, dengan molekul yang lebih panas bergerak lebih cepat daripada molekul yang lebih dingin. Saat terjadi kontak antara kedua benda tersebut, molekul yang lebih panas mempengaruhi molekul yang lebih dingin untuk bergerak lebih cepat. Dalam proses ini, molekul yang sebelumnya lebih panas kehilangan energi termalnya. c. Konveksi Konveksi adalah perpindahan energi panas oleh aliran udara atau air. Saat tubuh kehilangan panas melalui konduksi ke udara sekitar yang lebih dingin, udara yang berkontak langsung dengan kulit menjadi lebih panas. Karena udara panas lebih ringan daripada udara dingin, udara di sekitar kulit yang memanas naik dan digantikan ole udara yang lebih dingin. Proses yang terjadi kemudian berulang. d. Evaporasi Pada evaporasi di permukaan kulit, panas yang dibutuhkan untuk mengubah air dari bentuk cair ke gas diserap dari kulit. Hilangnya panas secara evaporasi berlangsung terus-menerus dari saluran pernapasan dan permukaan kulit. Berkeringat adalah proses kehilangan panas secara evaporasi aktif di bawah kontrol saraf simpatis. Keringat harus mengalami evaporasi dari kulit agar kehilangan panas terjadi.

II. A.

Alat dan Bahan Pengukuran Suhu Tubuh Alat dan Bahan : 1. Alkohol 2. Air es untuk kumur 3. Termometer maksimum 4. Stopwatch Cara Kerja 1. Pengukuran Suhu Mulut a. Membersihkan termometer maksimun dengan alkohol b. Menurunkan meniscus air raksa sampai bawah skala dengan mengayunayunkan termometer beberapa kali. c. Letakan reservoir termometer dibawah lidah dan minta OP menutup mulut rapat. d. Setelah 3 menit, baca dan catatlah suhu mulut OP e. Kembali turunkan meniscus air raksa dengan mengulang langkah b f. Kembali letakkan resevoir termometer di bawah lidah g. Setelah 6 menit, baca dan catatlah suhu mulut OP 2. Pengaruh Bernapas Melalui Mulut dan Berkumur Air Es pada Suhu Mulut a. Turunkan meniscus air raksa sampai di bawah skala dengan cara percobaan 1 pada langkah 2 b. Letakkan resevoir termometer di bawah lidah OP c. Setelah 3 menit, baca dan catatlah suhu mulut d. Minta OP untuk bernafas tenang melalui menit selama 2 menit sambil menutup lubang hidung. Setelah itu, segera ulang langkah a-c e. Minta OP berkumur berulang-ulang dengan air es selama 1 menit. Setelah itu, segera ulang langkah a-c f. Setelah percobaan selesai, bersihkan termometer maksimum dengan alkohol 3. Pengukuran Suhu Ketiak a. Apabila lembab, keringkan ketiak OP b. Pastikan meniscus air raksa termometer maksimum berada di bawah skala dengan diayun-ayunkan beberapa kali c. Minta OP untuk duduk tenang atau berbaring terlentang d. Letakkan resevoir termometer maksimum di ruang ketiak dan minta OP untuk jepit dengan baik e. Setelah 3 menit, baca dan catatlah suhu ketiak OP

You might also like