Professional Documents
Culture Documents
K
Edisi kali ini masih membicatakan asus ini bermula ketika media www.rakyatmerdeka.co.id pada
tentang kasus dimana seorang bisa lepas tanggal 2 Pebruari 2006 menayangkan gambar karikatur atau
dari tuduhan penodaan agama. ilustrasi Nabi Muhammad dengan ciri-ciri berewokan,
Pembebasan dari tuduhan penodaan berjenggot dan berkumis awut-awutan, serta memakai sebuah sorban
agama ini menarik untuk dikaji, karena yang di dalamnya ada sebuah bom dengan sumbu tersulur. Di tengah
hal ini merupakan fenomena baru yang sorban tersebut bertuliskan lâ ilâha illallâh muhammadurrasûlullâh,
nyaris tidak ada preseden sebelumnya. dengan kedua matanya diblok merah. Gambar itu sendiri merupakan
Jika sebelumnya sudah dikaji tentang karikatur yang dilansir sebuah media di Denmar
pembebasan Muhammad Abdul Teguh Santosa yang menjabat sebagai redaktur eksekutif media
Rahman, edisi kali ini akan mengulas tersebut dianggap paling bertanggung jawab. Apalagi, sebagaimana
pembebasan Teguh Santosa, pemimpin disebutkan dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU),
redaksi media www.rakyatmerdeka.co.id. penayangan gambar tersebut tidak melalui prosedur normal, yaitu
Teguh Santosa dianggap bertanggung melalui reporter, baru kemudian diteruskan ke redaktur pelaksana.
jawab atas pemuatan karikatur yang
Penayangan gambar ini, menurut JPU murni merupakan inisiatif Teguh
dianggap menghina Nabi Muhammad
Santosa yang tidak melibatkan stafnya.
dalam media tersebut.
Kartun Nabi Muhammad yang ditayangkan dalam Rakyat Merdeka
Dalam proses penyidikan, Teguh Online sendiri dilansir dari harian Denmark Jyllands Posten pada edisi
Santosa tidak ditahan oleh penyidik Polri. 30 September 2005. JPU Firmansyah mendakwa penanggung jawab
Tapi oleh Jaksa penuntut umum ia
media milik grup Jawa Pos itu melanggar Pasal 156a Kitab Undang-
ditahan pada 19 Juli 2006, sebelum
undang Hukum Pidana (KUHP) tentang penodaan agama. Pelanggar
akhirnya ditangguhkan pada 20 Juli 2006
esok harinya. Dalam Proses persidangan,
pasal ini bisa dihukum lima tahun penjara. Karikatur Jyllands Posten itu
Teguh Santosa didampingi setidaknya 5
sendiri menjadi kontroversi di dunia Islam, bukan saja karena dalam
(lima) orang penasehat hukum, antara
Islam ada doktrin tidak boleh menvisualisasi Nabi Muhammad tapi
lain: Sabroni, SH., M. Khairuddawam, karena penghinaan atas orang yang disucikan dalam Islam dengan
SH., Hendrayana, SH., Misbahuddin, menampilkan karakter yang bengis, meski hanya lewat gambar.
SH., dan Nawawi Baharudin, SH. Demonstrasi terjadi dimana-mana, bahkan di beberapa negara
Kedutaan Besar Swedia –asal media Jyllands Posten—dilempari dan
dibakar. Hubungan Islam dan Barat tiba-tiba kembali menegang.
Di Rakyat Merdeka Online kartun itu tidak muncul persis seperti
versi aslinya. Media ini memberi blok merah pada kedua mata pria
Dew an R
Dewan edaksi: Yenny Zannuba
Redaksi: bersorban tersebut. Pemuatan tersebut, kata Teguh, untuk memberi
Wahid, Ahmad Suaedy, gambaran kepada pembaca tentang kartun yang dihebohkan. ”Tak
Rumadi, Moqsith Ghazali ada niat sama sekali untuk menodai agama,” kata Teguh. Efeknya
Redaktur: Gamal Ferdhi, Subhi di luar dugaan. Protes bermunculan. Ada yang menelepon ke redaksi.
Azhari, Nurul Maarif, Nurun Nisa Ada yang mengirim SMS dan menelepon ke telepon genggam Teguh.
Desain: Widhi Cahya Melihat gelagat ini, sore harinya kartun ”dicabut”. Rakyat Merdeka