You are on page 1of 4

II.

DEFINISI

Merupakan peradangan supuratif kelenjar zeis atau kelenjar moll(hordeolum externum) atau kelenjar meibom(hordeolum internum) III. ETIOLOGI

Hordeolum yang biasanya merupakan infeksi staphylococcus pada kelenjar sebasea. Hordeolum internum dapat terjadi dari kalazion yang mengalami infeksi. Faktor resiko terjadinya kalazion adalah: 1. Penyakit kronik. 2. Kesehatan atau daya tahan tubuh yang buruk. 3. Peradangan kelopak mata kronik, seperti Blefaritis. 4. Diabetes 5. Hiperlipidemia, termasuk hiperkolesterolemia. 6. Riwayat hordeolum sebelumnya 7. Higiene dan lingkungan yang tidak bersih 8. Kondisi kulit seperti dermatitis seboroik.4

IV.

EPIDEMIOLOGI

Umumnya terdapat pada dewasa muda namun dapat mengenai semua umur terutama orangorang dengan taraf kesehatan yang kurang. Mudah timbul pada individu yang menderita blefaritis dan konjungtivitis menahun V. VI. PATOFISIOLOGI MANIFESTASI KLINIK

Gejalanya berupa kelopak yang bengkak dengan rasa sakit dan menganjal, merah dan nyeri bila ditekan. Permukaan bengkak dalam beberapa hari bengkak terlokalisir.Hordeolum eksternum atau radang kelenjar zeis atau moll akan menunjukkan penonjolan terutama ke daerah kulit kelopak. Pada hordeolum externum nanah dapat keluar dari pangkal rambut. Hordeolum internum atau radang kelenjar meibom memberikan penonjolan terutama ke daerah konjungtiva tarsal. Hordeolum internum biasanya berukuran lebih besar dibanding hordeolum externum.

Adanya pseudoptosis atau ptosis terjadi akibat bertambah beratnya kelopak sehingga sukar diangkat. Pada pasien dengan hordeolum kelenjar preaurikel biasanya turut membesar. Sering hordeolum ini membentuk abses dan pecah dengan sendirinya. benjolan pada bagian atas atau bawah kelopak mata

Penatalaksanaan Untuk mempercepat peradangan kelenjar dapat diberikan kompres hangat, 3 kali sehari selama 10 menit sampai nanah keluar. Pengangkat bulu mata dapat memberikan jalan untuk drainase nanah. Diberi antibiotik lokal terutama bila berbakat untuk rekuren atau terjadinya pembesaran kelenjar preurikel. Antibiotik sistemik yang diberikan eritromisin 250 mg atau 125-250 mg, diklosasilin 4 kali sehari, dapat juga diberi tetrasiklin. Bila terdapat infeksi stafilokokus dibagian tubuh lain maka sebaiknya diobati juga bersama-sama. Pada nanah dari kantung nanah yang tidak dapat keluar dilakukan insisi. Pada hordeolum internum dan hordeolum externum kadang-kadang perlu dilakukan insisi pada daerah abses dengan fluktuasi terbesar. Insisi hordeolum Pada insisi hordeolum terlebih dulu diberikan anestesia topikal dengan patokain tetes mata. Dilakukan anestesia filtrasi dengan prokain atau lidokain didaerah hordeolum dan dilakukan insisi yang bila : Hordeolum internum dibuat insisi pada daerah fluktuasi pus, tegak lurus pada margo plapebra Hordeolum externum dibuat insisi sejajar dengan margo palpebra.

Setelah dilakukan insisi dilakukan ekskohleasi atau kuretage seluruh isi jaringan meradang didalam kantongnya dan kemudian diberi salep antibiotik. Biasanya hordeolum dapat sembuh dengan sendiri dalam waktu 5-7 hari. 8 Umum1 . K o m p r e s h a n ga t 4 - 6 k a l i s e h a r i s e l a m a 1 5 m e n i t t i a p k a l i n ya u n t u k m e m b a n t u drainase. Lakukan dengan mata tertutup.2 . B e r s i h k a n k e l o p a k m a t a d e n g a n a i r b e r s i h a t a u p u n d e n g a n s a b u n a t a u s a m p o yang tidak

menimbulkan iritasi, seperti sabun bayi. Hal ini dapat mempercepat proses penyembuhan. Lakukan dengan mata tertutup.3 . J a n g a n m e n e k a n a t a u m e n u s u k h o r d e o l u m , h a l i n i d a p a t m e n i m b u l k a n i n f e k s i yang lebih serius.4 . H i n d a r i pemakaian makeup pada mata, karena kemungkinan hal itu m e n j a d i penyebab infeksi.5.Jangan memakai lensa kontak karena dapat menyebarkan infeksi ke kornea.ObatAntibiotik diindikasikan bila dengan kompres hangat selama 24 jam tidak ada perbaikan, dan bila proses peradangan menyebar ke sekitar daerah hordeolum.1 . A n t i b i o t i k t o p i k a l . Bacitracin atau tobramicin salep mata diberikan setiap 4 jam selama 7-10 hari. 3 6 Dapat juga diberikan eritromicin salep mata untuk kasus hordeolum eksterna danhordeolum interna ringan. 9 2. Antibiotik sistemik Diberikan bila terdapat tanda-tanda bakterimia atau terdapat tanda pembesarankelenjar limfe di preauricular. 3 Pada kasus hordeolum internum dengan kasus yang sedang sampai berat. Dapatdiberikan cephalexin atau dicloxacilin 500 mg per oral 4 kali sehari selama 7 hari.Bila alergi penisilin atau cephalosporin dapat diberikan clindamycin 300 mg oral4 kali sehari selama 7 hari atau klaritromycin 500 mg 2 kali sehari selama 7 hari. 9 PembedahanBila dengan pengobatan tidak berespon dengan baik, maka prosedur pembedahanmungkin diperlukan untuk membuat drainase pada hordeolum. 8 Pada insisi hordeolum terlebih dahulu diberikan anestesi topikal dengan pantokaintetes mata. Dilakukan anestesi filtrasi dengan prokain atau lidokain di daerah hordeolumdan dilakukan insisi yang bila:- H o r d e o l u m i n t e r n u m d i b u a t i n s i s i p a d a d a e r a h f l u k t u a s i p u s , t e g a k l u r u s p a d a margo palpebra.- H o r d e o l u m e k s t e r n u m d i b u a t i n s i s i s e j a j a r d e n g a n m a r g o p a l p e b r a . Setelah dilakukan insisi, dilakukan ekskohleasi atau kuretase seluruh isi jaringanmeradang di dalam kantongnya dan kemudian diberikan salep antibiotik. 6 BAB IIIRINGKASAN Hordeolum merupakan infeksi lokal atau proses peradangan pada kelopak mata.Bila kelenjar Meibom yang terkena disebut hordeolum internum, sedangkan bila kelenjar Zeiss atau Moll yang terkena maka disebut hordeolum eksternum. Staphylococcus aureus adalah agent infeksi pada 90-95% kasus hordeolum.G e j a l a d a n t a n d a h o r d e o l u m a n t a r a l a i n b e n g k a k , n ye r i p a d a k e l o p a k m a t a , p e r a s a a n t i d a k n ya m a n d a n s e n s a s i t e r b a k a r p a d a k e l o p a k m a t a , m e m i l i k i r i w a ya t 7 p e n ya k i t ya n g s a m a , e r i t e m a , e d e m , n ye r i b i l a d i t e k a n d i d e k a t p a n gk a l b u l u m a t a . Seperti gambaran absces kecil.Penatalaksanaan terdiri dari perawatan umum seperti kompres hangat, antibiotik topikal atau pun sistemik dan pembedahan. DAFTAR PUSTAKA 1.http://www.aafp.org.afp/980600ap/articles.html2.http://www.emedicine.com/oph/LID.html 3.http://www.emedicine.com/emerg/OPHTHALMOLOGY.htm4.http://www.3-

rx.com/stye/default.php5.Vaughan, D.G. Oftalmologi Umum, Edisi 14, Cetakan I, Widya Medika, Jakarta,2000: Hal 17-208

6.Sidarta, I. Ilmu Penyakit Mata, Edisi III, Cetakan I, Balai Penerbit FK UI, Jakarta.2004: Hal 92-947 . S i d a r t a , I , d k k . S a r i I l m u P e n y a k i t M a t a , C e t a k a n I I I , B a l a i P e n e r b i t F K U I , Jakarta 2003: Hal15 168.http://www.emedicinehealth.com/script.main/art.asp?articlekey=58821&page=19.http:// www.prod.hopkinsabxguide.org/diagnosis/heent/hordeolum_stye_chalazion.html10.http://dermatlas.med.jhml.e du/derm9

You might also like