You are on page 1of 7

Laporan Praktikum Genetika, 2013, 5.

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA Siklus Hidup Dan Determinasi Drosophilla sp Rifki Muhammad Iqbal 1211702067 Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung 2013 ABSTRAK Perbedaan jenis kelamin pada Drosophilla sp secara morfologi terlihat dari bentuk pantat Drosophilla sp, lalat jantan memiliki ujung posterior yang tumpul sedangkan lalat betina memiliki ujung posterior yang runcing. Lalat jantan memiliki sex comb pada kakinya sedangkan lalat betina tidak. Ciri lainnya yang dapat membedakan jantan dan betina adalah dari ukuran tubuhnya, dimana lalat jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dibandingkan ukuran lalat betina. Selain itu, Drosophilla sp normal memiliki sungut yang berbentuk tidak runcing dan bercabang-cabang. Kepala berbentuk elips. Thorax terlihat berwarna krem, ditumbuhi banyak bulu, dengan warna dasar putih. Abdomen bersegmen lima, segmen terlihat dari garis-garis hitam yang terletak pada abdomen. Sayap Drosophil sp normal memiliki ukuran yang panjang hingga melebihi abdomen lalat, lurus, dan bermula dari thorax dengan warna transparan. Kata Kunci: Siklus Hidup Drosophilla sp, Determinasi, Jantan dan Betina

ABSTRACT Gender differences in the morphology sp Drosophilla seen from the shape of the buttocks Drosophilla sp, male flies have a blunt posterior end while the female fly has a pointed posterior end. Male flies have sex comb on his feet while the females do not fly. Other characteristics that can distinguish male and female are of the size of the body, whereas male flies have a smaller body size than the size of the female flies. In addition, normal sp Drosophilla have not pointed tentacle shaped and branched. Elliptical head. Thorax creamy visible, covered a lot of fur, with a white background. Fivesegmented abdomen, visible segment of the black lines are located in the abdomen. Sp Drosophil normal wing have long to exceed the size of the fly abdomen, straight, and stems from the thorax with transparent colors.

Keywords: Life cycle Drosophilla sp, Determination, Male and Female

Laporan Praktikum Genetika, 2013, 5.

PENDAHULUAN Drosophilla memiliki ciri

pertumbuhan

dari

Drosophilla

sp.

Pengenceran medium akan mempengaruhi jumlah telur yang dihasilkan namun tidak berpengaruh pada siklus hidupnya.

morfologi yang berbeda antara jantan dan betinanya. Pada Drosophilla jantan

Memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil bila dibandingkan dengan yang betina. Memiliki 3 ruas dibagian abdomennya dan memiliki sisir kelamin. Sedangkan pada yang betina ukuran 6 ruas relatif pada lebih bagian

Tingkat survival dan lamanya waktu hidup akan berkurang apabila lalat dewasa berada pada medium yang sangat encer. Pada Drosophilla diremukan 4 pasang kromosom.Pada lalat jantan dan lalat betina umumnya adalah sama, tetapi ada sedikit perbedaan yaitu pada salah satu kromosom jantan terdapat lengkungan seperti mata pancing (Silvia, 2003). Telur Drosophilla berbentuk kecil bulat panjang dan biasanya diletakkan di permukaan makanan. Betina Drosophilla dewasa meletakkan telur 50-70 telur perhari atau maksimumnya 400-500 buah dalam 10 hari ( Silvia, 2003 ) . telur Drosophilla dilapisi oleh dua lapisan, yang pertama selaput vitelin tipis yang

besar,memiliki

abdomen dan tidak memiliki sisir kelamin. Drosophilla normal memiliki mata yang berwarna merah berbentuk elips. Terdapat pula mata oceli yang ukurannya jauh lebih kecil dari mata majemuk, berada pada bagian atas kepala, di atas di antara mata dua mata majemuk, berbentuk (Ghostrecon, 2008). Selain itu, Drosophilla normal memiliki sungut yang berbentuk tidak runcing dan bercabang-cabang. Kepala berbentuk elips. Thorax terlihat berwarna krem, ditumbuhi banyak bulu, dengan warna dasar putih. Abdomen bersegmen lima, segmen terlihat dari garis-garis hitam yang terletak pada abdomen. Sayap bulat

mengelilingi sitoplasma dan yang kedua selaput tipis tetapi kuat ( korion ) di bagian luar dan di anteriornya terdapat dua tangakai tipis. Khorion mempunyai kulit bagian luar yang sangat keras dari telur tersebut ( Borror, 1992 ). Saat larva Drososphila membentuk cangkang pupa, tubuhnya memendek, kutikulum menjadi keras berpigmen, tanpa kepala dan sayap yang disebut larva instar. Formasi pupa ditandai dengan

Drosophilla normal memiliki ukuran yang panjang hingga melebihi abdomen lalat, lurus, dan bermula dari thorax dengan warna transparan (Ghostrecon, 2008). Kekentalan dan keenceran dari suatu medium akan mempengaruhi

pembentukan kepala, bantalan sayap dan

Laporan Praktikum Genetika, 2013, 5.

kai. Pada stadium pupa ini, larva dalam keadaan tidak aktif dan dalam keadaan ini larva berganti menjadi lalat dewasa

morfologi terlihat dari bentuk pantat Drosophilla, lalat jantan memiliki ujung posterior yang tumpul sedangkan lalat betina memiliki ujung posterior yang

(Ashburner, 1985). Siklus hidup lalat dewasa

runcing. Lalat jantan memiliki sex comb pada kakinya sedangkan lalat betina tidak. Ciri lainnya yang dapat membedakan jantan dan betina adalah dari ukuran tubuhnya, dimana lalat jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil

Drosophilla melanogaster sekitar 9 hari. Setelah keluar dari pupa, lalat buah warnanya masih pucat dan sayapnya pun belum merentang. Sementara itu lalat betina akan kawin setelah berumur 8 jam dan akan menyimpan sperma dalam jumlah yang sangat banyak dari lalat buah jantan. Walupun banyak sperma yang masuk kedalam mikrophyle yang terdapat pada ujung anterior tapi hanya satu yang dapat berfertilisasi dengan pronoleus

dibandingkan ukuran lalat betina. (Silvia, 2003). BAHAN DAN METODE Pada praktikum ini dilakukan

pengamatan pada kultur Drosophoilla sp yang telah dibuat pada praktikum

betina dan yang lainnya segera berabsorpsi dalam perkembangan jaringan embrio (Borror,1992). Perbedaan Drosophilla jenis kelamin pada secara

sebelumnya. Kemudian salah satu lalat diambil untuk diamati jenis kelaminnya dibawah mikroskop.

melanogaster

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengamatan Siklus Hidup Lalat Drosophilla sp.


Hari Selasa 09 April 2013 Rabu 10 April 2013 FASE TELUR 13.00 17.00 21.00 Kamis 01.00 Ada perubahan Ada perubahan Ada perubahan Perubahan bertambah Waktu 17.00 21.00 01.00 05.00 09.00 Pengamatan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Ada perubahan Keterangan Tahap awal Tahap awal Adaptasi Adaptasi Terdapat telur kecil-kecil dikertas saring Telur berwarna putih kekuningan Telur dikertas saring semakin banyak Ada telur dimedia Telur bertambah banyak

Laporan Praktikum Genetika, 2013, 5. 11 April 2013 FASE TELUR 05.00 09.00 13.00 17.00 21.00 01.00 05.00 FASE LARVA INSTAR 1 09.00 13.00 17.00 21.00 Sabtu 13 April 2013 01.00 05.00 09.00 13.00 FASE LARVA INSTAR II 17.00 21.00 Perubahan semakin jelas Tumbuh jamur Jamur+ telur Media sedikit cair Telur dan jamur bertambah Media bertambah mencair Terlihat ada larva+jamur menempel Jamur bertambah banyak Larva semakin banyak Jamu bertambah banyak Ada larva kecil motil (bergerak) Larva besar Larva semakin besar Larva naik keatas (motil) Larva menjadi agak kecoklatan Larva menjadi warna coklat Larva jadi coklat kehitaman Larva coklat tua kehitaman Larva lebih besar Mulut larva hitam Mulut larva hitam Larva menjadi prepupa ukuran mengecil Prepupa mengecil Prepupa mengecil Jamur semakin banyak Prepupa semakin coklat dan mengeras Muncul selaput Muncul selaput+ tidak bergerak,tubuh memendek Mulai menjadi pupa Pupa mulai terlihat jelas Pupa tidak bergerak Warna pupa semakin Telur ada ditepi botol Ditepi botol jam Di media dan botol jam Di media dan botol jam Lebih banyak dimedia Semakin bau Dimedia dan botol jam Kabut putih dimedia dan botol jam Dikertas saring Dimedia Dimedia + botol jam Dikertas saring Dikertas saring dan dimedia Ditepi botol jam Ditepi botol jam Larva naik ke Sumbat/penutup botol Larva menempel pada botol jam naik/jalan perlahan Menempel dibotol jam bergerak aktif Menempel dikertas saring Semakin banyak larva Menempel disumbat ,bergerak keluar Kulit mengeras Semakin mengeras Dikertas saring dan botol jam Dimedia yang menempel Ditepi botol jam Dimedia Ditutup/disumbat Dibotol jam dan disumbat Dibotol jam dan disumbatan Kutikula keras Tidak berpigmen Diam ditempat Tidak bergerak

Jumat 12 April 2013

Minggu 14 April 2013

01.00 05.00 09.00

FASE LARVA INSTAR III

13.00 17.00 21.00 01.00 05.00

Senin 15 April 2013 FASE PREPUPA

09.00 13.00 17.00 21.00

Selasa 16 April 2013

01.00 05.00 09.00 13.00

Laporan Praktikum Genetika, 2013, 5. FASE PUPA 17.00 21.00 coklat tua Kulit pupa menipis Imago mulai terlihat dan tumbuh

Rabu FASE IMAGO dan DROSOPHILA DEWASA

01.00

05.00 09.00 13.00 17.00

Jamur dan imago semakin banyak tapi ukuran badanya kurus. Imago semakin tumbuh banyak 13 ekor Imago menjadi 20 ekor Sayap mulai terbentang Mulai bisa terbang dan semua menempel ditepi botol jam dan disumbatan

Terlihat ditepi botol jam Jelas terlihat berwarna pucat,ukuran kecil dan berjumlah 1 ekor lalu dipisahkan /diisolasi Sayap belum terbentang Menempel dibotol jam dan disumbat Menempel dibotol jam dan disumbat Terlihat jelas Terlihat jelas morfologinya

Hasil Pengamatan determinasi Drosophilla sp. Gambar Keterangan Drosophila Drosophila Betina Sayap Drosophila Jantan Drosophila Jantan

Drosophila Betina

Kaki Drosophila

PEMBAHASAN Percobaan hidup Drosophilla sp pengamatan yang siklus

mengalami periode lama waktu yang berbeda-beda. Tahap yang dilewati adlah telur, larva, pupa dan imago lalu

dilakukan

menunjukkan hasil yang signifikan. Siklus mengalami tiap fase yang berbeda. Tiap siklus yang dilewati Drosophilla sp

selanjutnya

berkembang

menjadi

Drosophilla sp dewasa.

Laporan Praktikum Genetika, 2013, 5.

Setelah

menetas

larva

akan

Larva makan dengan mulut yang terdapat pada bagian ventral segmen kepala dan bernapas menggunakan

mengalami 3 tahapan yaitu, larva instar 1, larva instar 2, dan larva instar 3. Larva instar 1 muncul setelah telur menetas, selanjutnya larva instar 1 akan berubah menjadi larva instar 2 sehari kemudian, dan setelah 2 hari larva instar 2

spirakel anterior. Pada tahap akhir larva, larva instar 3 akan mencapai panjang 4,5 mm. Tubuh larva terdiri dari 12 segmen: 1 segmen kepala, 3 segmen thorax, dan 8 segmen abdomen. Karena tubuhnya yang transparan beberapa organ dalam larva dapat dilihat. Lemak tubuh larva, usus yang terpilin, gonad (organ seks) dan tabung Malpighian kuning merupakan organ-organ yang dapat dilihat. Dalam Drosophilla teramati sp mengembangbiakkan dalam botol medium kontaminasi dengan

berkembang menjadi larva instar 3. Larva akan terus makan hingga ukurannya membesar. Kecepatan makan dan

geraknya akan bertambah seiring dengan perkembangan larva. Selama makan, larva akan membuat saluran-saluran pada

medium. Aktivitas membuat saluran pada medium dapat dijadikan indikator apakah larva tumbuh dan berkembang dengan baik. Telur Drosphila berbentuk kecil bulat panjang dan biasanya diletakkan di permukaan makanan. Betina Drosophilla dewasa meletakkan telur 50-70 telur perhari atau maksimumnya 400-500 buah dalam 10 hari. Saat larva Drososphilla

adanya

tumbuhnya jamur diatas medium buah pisang yang dilumatkan. karena media Hal ini

disebabkan

semakin

membusuk. Selain itu, beberapa saat botol sempat ditaruh di tempat yang cukup lembab (di dalam lemari). Namun, setelah beberapa waktu dilakukan pengamatan kembali, jamur yang tumbuh di atas medium buah tersebut menghilang karena Drosophilla memakan jamur yang

membentuk cangkang pupa, tubuhnya memendek, kutikulum menjadi keras

berpigmen, tanpa kepala dan sayap yang disebut larva intisar 4. formasi pupa ditandai dengan pembentukan kepala, bantalan sayap dan kai. Pada stadium pupa ini, larva dalam keadaan tidak aktif dan dalam keadaan ini larva berganti menjadi lalat dewasa.

tumbuh dalam medium buah dalam botol. Hal ini memperlihatkan melanogaster, bahwa sejenis

Drosophilla

serangga biasa yang umumnya tidak berbahaya yang merupakan pemakan

jamur yang tumbuh pada buah.

Laporan Praktikum Genetika, 2013, 5.

Percobaan

dikatakan

berhasil,

Borror.J.D,Triplehorn. 1992. Pengenalan Pengajaran Yogyakarta: Serangga. Universitas

karena pada pengamatan dapat dilihat semua tahapan siklus pada perkembangan Drosophilla. Praktikum yang bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari siklus hidup Drosophilla melanogaster sangatlah penting. Dengan mempelajari siklus

Gadjah Mada Press. Demerec et al, 1996. The Genome of Drosophilla melanogaster.

hidupnya, akan lebih mudah bagi kita untuk mengamati dan fase-fase proses literatur, pergiliran penurunan genom Ghostrecon,

California: Academic Press Inc. 2008. Experiments in

keturunannya sifatnya.

Menurut

Genetics with Drosophilla. London: John Wiley and Sons, inc. Shorrocks, B. 1972. Drosophilla. London: Ginn & Company Limited. Silvia, Triana. 2003. Pengaruh Pemberian Berbagai Formaldehida Konsenterasi Terhadap Larva :

Drosophilla

memiliki kemiripan 77%

dengan genom pada manusia, hal ini yang menyebabkan Drosophilla melanogaster sebagai model yang ideal untuk dipelajari. Selain itu, juga dapat diaplikasikan untuk meningkatkan jangka hidup manusia dan mempelajari mortalitas manusia. KESIMPULAN Siklus mengalami tiap fase yang berbeda. Tiap siklus yang dilewati Drosophilla sp mengalami periode lama waktu yang berbeda-beda. Tahap yang dilewati adalah telur, larva, pupa dan imago lalu selanjutnya berkembang menjadi Drosophilla sp dewasa. DAFTAR PUSTAKA Ashburner, Michael. 1985. Drosophilla, A Laboratory Handbook. USA : Coldspring Laboratory Press. Harbor

Perkembangan Drosophilla. Bandung

Jurusan Biologi Universitas Padjdjaran.

You might also like