Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 3: 1. Anggia Rose S. (101810301004) 2. Tia Lestari (101810301012) 3. Rizki Izza N. (101810301016) 4. Maya Ulfa I. (101810301022) 5. Wardatul B. (101810301045)
Pendahuluan
sejarah
1946
NMR
Felix Bloch Edward Purcell
Spektroskopi NMR
Didasarkan pada pengukuran Daerah absorbsi radiasi frekuensi radio Oleh partikel EM (inti atom)
Spinnya 1/2
1H, 19F,
31P, 11B
, 13C
Keadaan spin + (parallel) memiliki tingkat energi lebih rendah. Besarnya perbedaan tingkat energi (E) tersebut tergantung pada intensitas medan magnet proton
Ada kesetimbangan populasi pada kedua keadaan spin dan keadaan spin berenergi rendah lebih disukai
Inti pada keadaan spin + (tingkat energi rendah) dapat pindah flip ke keadaan spin - (tingkat energi tinggi) dengan cara menyerap energi radiasi elektromagnet (E0) yang besarnya sama dengan E -
apply magnetic field no field E
-
electro magnetic radiation E0 = E
Peristiwa penyerapan energi radiasi elektromagnet oleh inti ini disebut dengan Resonansi Magnet Inti (NMR), dan prosesnya dapat dideteksi dengan alat spektrometer yang disebut NMR spektrometer
V=..Ho/Hi
Mekanisme absorbsi
Mekanisme absorbsi
Medan magnet diberikan inti mulai berpresisi sekitar sumbu putarnya sendiri dengan frekuensi angular
maka presisi menghasilkan getaran medan listrik dengan frekuensi yang sama
Jika gelombang frekuensi radio dari frekuensi yang sama ini digunakan terhadap proton yang berputar
Tenaga diserap
CW
Masing-masing tipe hidrogen (karbon) dieksitasikan sendiri-sendiri sehingga dibutuhkan waktu yang agak lama untuk memperoleh spektrum NMR secara keseluruhan Semua frekuensi diberikan sekaligus sehingga semua inti mengalami resonansi, intensitas sinyal hampir sama dengan noise lalu dirunning berulang-ulang sehingga diperoleh intensitas sinyal yang lebih besar dari noise sehingga peak FT akan terlihat lebih jelas
FT
- Lebih cepat
1H-NMR
1H-NMR
11/04/2008
Sinyal yang dihasilkan dari osilator frekuensi radio (transmitter) disalurkan sepanjang pada kumparan
Menentukan akurasi dan kualitas dari alat NMR
magnet
sel
Generator
Penerima frekuensi
Detektor sinyal
mendeteksi sinyal frekuensi radio yang dihasilkan oleh inti yang beresonansi
amplifier
recorder
Sejumlah radiasi pada frekuensi radio dipancarkan ke sel yang berputar Proton dalam senyawa akan beresonansi sambil memancarkan sejumlah energi frekuensi radio
energi frekuensi radio diterima oleh detektor, dan diubah menjadi besaran terukur
spektra NMR proton, garis vertikal menunjukkan serapan sedangkan garis horizontal menunjukkan pergeseran kimia (, ppm)
Dengan menggunakan beberapa parameter spektrum, struktur kimia dari suatu sampel yang diuji akan dapat ditentukan:
Dengan geseran kimia (chemical shift) Dengan integrasi relatif Jumlah sinyal Kedudukan sinyal Dengan spin-spin coupling
Chemical Shift
Jarak yang memisahkan sinyal-sinyal proton yang dihasilkan dari pengukuranv atau dalam spektrum NMR
Electronic Shielding
Makin besar kerapatan elektron yang mengelilingi proton
Makin besar kekuatan medan magnet yang menentang medan magnet eksternal yang digunakan
Medan magnet yang dialami proton berkurang
Efek elektronegativit as
Hibridisasi
Konsentrasi, pelarut
Suhu
Efek Elektron
(ppm) 0.8 1.0 1.2 1.4 1.4 1.7 1.6 1.9 2.2 2.5 3.6 3.8 3.4 3.6 3.1 3.3 3.3 3.9 3.3 4.0
(ppm) 2.1 2.6 9.5 9.6 4.6 5.0 5.2 5.7 6.0 9.5
R-C CH R-OH
R-COOH Ar-OH R-NH2
Ekivalensi Kimia
semua proton dalam suatu molekul yang berada dalam lingkungan yang sama (ekivalen secara kimia) akan mempunyai geseran kimia (chemical shift) yang sama
Integrasi Relatif
Luas daerah di bawah sinyal berbanding lurus dengan proton yang menghasilkan sinyal.
Jumlah Sinyal
Dapat menerangkan perbedaan proton-proton dalam molekul
Lingkungan sama
Kedudukan Sinyal
Menggambarkan lingkungan elektronik dari setiap jenis proton.
Spin-spin kopling
Tetapan Kopling (J )
1. Menyatakan jarak (Hz) antar dua puncak serapan 2. Timbul akibat adanya interaksi antar proton-proton yang bertetangga lewat ikatan 3. Besarnya harga kopling tergantung interaksi antar proton yang saling kopling
J J J
Ha
RI
KASIH
M A