You are on page 1of 36

PENGGOLONGAN GANGGUAN JIWA

R. Buyung Wijaya

PENGERTIAN KESEHATAN JIWA

Pengertian Kesehatan
- UU RI No. 36 tahun 2009 (Bab I Pasal 1) tentang Kesehatan Kesehatan : Keadaan sehat baik secara FISIK, MENTAL, SPIRITUAL maupun SOSIAL yg memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial & ekonomis.

WHO : Kesehatan :

Suatu keadaan sehat jasmani, rohani dan sosial yang merupakan aspek positif dan tidak hanya bebas dari penyakit serta kecacatan yang merupakan aspek negatif.

Pengertian Kesehatan Jiwa UU Kesehatan Jiwa No. 3 Th 1966

Kesehatan Jiwa :
Kondisi yg memungkinkan perkembangan Fisik, intelektual, emosional secara optimal dari seseorang dan perkembangan ini berjalan selaras dengan orang lain.

Apa itu Gangguan Jiwa ? Gangguan Jiwa atau Mental Disorder :


Sindrom atau pola perilaku, atau psikologik seseorang yang secara klinik cukup bermakna, dan secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress) atau gangguan (impairment/disability) didalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia (PPDGJ III)

Dalam Gangguan jiwa terdapat :

1. Adanya gejala klinis yang bermakna, berupa : - Sindrom atau pola perilaku - Sindrom atau pola psikologik
2. Gejala klinis tsb menimbulkan penderitaan antara lain : rasa nyeri, tdk nyaman, terganggu, dll.

3. Gejala klinis tersebut menimbulkan disabilitas dalam aktivitas kehidupan sehari-hari yang biasa dan diperlukan untuk perawatan diri dan kelangsungan hidup (mandi, berpakaian, makan, kebersihan diri, dll)

SUMBER PENYEBAB GANGGUAN JIWA

1.Faktor-faktor Somatik 2.Faktor-faktor Psikologik 3.Faktor-faktor Sosio-budaya (Sosiogenik)

lanjutan

1. Faktor-faktor Somatik a. Neuroanatomi b. Neurofisiologi c. Neurokimia d. Tingkat kematangan & perkembangan organik e. Faktor-faktor pre dan perinatal

lanjutan

2. Faktor-faktor Psikologik a. Interaksi ibu-anak b. Peranan ayah c. Persaingan antar saudara kandung d. Inteligensi e. Hub dlm kel, pekerjaan, permainan & masyarakat f. Kehilangan: kecemasan, depresi, rasa malu/salah g. Konsep dini: identitas diri h. Ketrampilan, bakat & kreativitas i. Pola adaptasi & pembelaan j. Tingkat perkembangan emosi

lanjutan

3. Faktor-faktor Sosio-budaya (Sosiogenik) a. Kestabilan keluarga b. Pola mengasuh anak c. Tingkat ekonomi d. Perumahan: Kota >< Desa e. Masalah kelompok minoritas f. Pengaruh rasial & keagamaan g. Nilai-nilai

TANDA DAN GEJALA GANGGUAN JIWA 1. Gangguan Kesadaran Kesadaran : tingkatan kewaspadaan (=sensorium) : kondisi kesigapan mental individu dlm menanggapi rangsang dari luar maupun dari dalam. Gg kesadaran seringkali mrpk tanda kerusakan organik pada otak Tingkat kesadaran : a. Kompos mentis : derajat optimal b. Apatia : derajat penurunan kesadaran, yakni individu berespons lambat thd stimulus dari luar. c. Somnolensi : keadaan kesadaran yang menurun cenderung tidur.

d. Sopor : derajat penurunan kesadaran berat. Respons minimal thd perangsangan kuat.
e. Koma : derajat penurunan kesadaran paling berat. Tidak dapat bereaksi thd rangsangan dari luar. f. Kesadaran berkabut : perubahan kualitas kesadaran yaitu individu tidak mampu berpikir jernih dan berespons secara memadai terhadap situasi di sekitarnya.--tampak bingung, sulit memusatkan perhatian, disorientasi.

g. Delirium : perubahan kualitas kesadaran disertai gangguan fungsi kognitif yang luas. Perilaku berfluktuasi, kadang gaduh gelisah kadang nampak apatis.
h. Dream like state (kesadaran seperti mimpi) : gangguan kualitas kesadaran yang terjadi pada serangan epilepsi psikomotor. Individu tidak menyadari aktivitas yang dilakukannya meskipun nampak seperti melakukan aktivitas normal.

i. Twilight state : perubahan kualitas kesadaran yang disertai halusinasi. Penderita seperti berada dalam keadaan separuh sadar, respons thd lingkungan terbatas, perilakunya impulsif, emosinya labil dan tidak terduga.

2. Gangguan Orientasi
Orientasi : kemampuan individu untuk mengenali obyek atau situasi sebagaimana adanya. Keakuratan orientasi memerlukan integritas dari perhatian, persepsi, ingatan dan gagasan. Kerusakan dapat terjadi terutama pada gangguan mental organik seperti abnormalitas pada struktur otak dan keracunan. = Disorientasi waktu = Disorientasi tempat = Disorientasi orang

3. Gangguan Memori
Memori : fungsi dimana informasi disimpan di otak yang kemudian dikembalikan ke kesadaran.

Fungsi memori dibagi 3 tahap, yaitu :


1). Registrasi : kemampuan menambahkan materi baru ke memori. Materi dapat sensorik, persepsi, atau konseptual dan dapat berasal dari lingkungan atau diri sendiri.

2). Retensi : kemampuan mempertahankan ingatan di tempat penyimpanan. 3). Recall : kapasitas untuk mengembalikan memori yang disimpan sebelumnya ke kesadaran.

Gangguan memori :
a. Amnesia : ketidakmampuan secara total atau parsial untuk me -recall kejadian sebelumnya (memori jangka pendek dan jangka panjang) dalam keadaan kesadaran normal.

b. Anterograde amnesia adalah ketidakmampuan untuk meregistrasi atau mempelajari informasi baru (dan karena itu dapat membentuk memori baru) dari saat terjadinya kejadian tertentu & sesudahnya.
c. Retrograde amnesia adalah gangguan dalam mengingat peristiwa/hal- hal sebelum terjadinya kejadian traumatik tertentu.

d. Paramnesia : Memori yang salah dengan adanya gangguan dalam recall.

Confabulation(konfabulasi) : penderita mengisi gap/celah pada ingatannya dg pengalaman yang tidak terjadi/tidak nyata yang dipercayai penderita tetapi tidak terbukti kebenarannya.

Dj vu::merasa sudah pernah mengenali situasi-situasi yang baru, padahal seseorang belum pernah mengalaminya.
Dj Entendu:: merasa sudah pernah mendengar hal-hal yang baru, padahal seseorang belum pernah mendengarnya. Dj pens:: suatu perasaan bahwa pikiran baru, dikenali sebagai pikiran yang pernah dialami sebelumnya

Jamais vu, jamais entendu dan jamais pens,


merupakan kebalikannya.

4. Gangguan Emosi Emosi : Suasana perasaan yg dihayati secara sadar, bersifat kompleks, melibatkan pikiran, persepsi dan perilaku individu. - dibedakan antara afek dan mood.
a. Afek Afek : respons emosional saat sekarang, yang dapat dinilai dari ekspresi wajah, pembicaraan, sikap dan gerak-gerik tubuhnya. Afek mencerminkan situasi emosi sesaat. 1) Afek serasi/sesuai : sesuai dg ide, pikiran atau pembicaraan 2) Afek tdk serasi/tdk sesuai (inappropriate) :ekspresi emosi yg tdk sesuai dg suasana yg dihayati.

3) Afek menyempit : berkurangnya intensitas perasaan, ekspresi emosi yang terbatas.berhubungan dg stimulus eksternal. 4) Afek tumpul: penurunan serius dari kemampuan ekspresi emosi yang tampak dari tatapan kosong, irama suara monoton, bahasa tubuh sangat kurang.

5) Afek datar:hendaya afektif berat, lebih parah dari afek tumpul. Individu kehilangan ekspresi emosi.
6) Afek labil : perubahan irama perasaan yang cepat dan tiba-tiba yang tidak berhubungan dg stimulus eksternal.

b. Mood : suasana perasaan yg menetap &bertahan lama, yang mewarnai persepsi seseorang thd kehidupannya. .
1) Mood eutimia : suasana perasaan dalam rentang normal.
2) Mood hipotimia : suasanan perasaan secara pervasif ditandai kemurungan dan kesedihan. 3) Mood hipertimi : suasana perasaan yang secara pervasif memperlihatkan semangat dan kegairahan yang berlebihan. --- hiperaktif dan enerjik berlebihan.

4) Mood disforia : suasana perasaan yg tidak menyenangkan. --- jenuh, jengkel, bosan
5) Mood euforia : suasana perasaan gembira dan sejahtera secara berlebihan. 6) Mood ekstasia : suasana perasaan dg kegairahan yang meluap-luap. --- sering pada orang yang menggunakan stimulansia.

7) Anhedonia : suasana perasaan yang diwarnai dg kehilangan minat dan kesenangan thd berbagai aktivitas kehidupan. 8) Mood labil : suasana perasaan yg berubahubah dari waktu ke waktu. Pergantian dari sedih, marah, euforia, muncul bergantian dan tidak terduga.
9) Mood iritabel : suasana perasaan yang sensitif, mudah tersinggung, mudah marah, dan seringkali bereaksi berlebihan thd situasi yg tidak disenanginya.

PENGGOLONGAN GANGGUAN JIWA

Penggolongan Gangguan Jiwa Secara Umum


Secara umum dibagi menjadi dua : 1. PSIKOTIK a. Organik : delirium, epilepsi, demensia b. Non-Organik : skizofrenia (simplek, hebefrenik, katatonik, paranoid, latent, residual), waham, gg. Mood, psikosa (mania, depresi), gaduh gelisah, halusinasi 2. NON PSIKOTIK Gg. Cemas, Gg. Psikoseksual, gg. Kepribadian (paranoid-agresif, schizid), alkholisme & menarik diri

KLASIFIKASI
Ada bbbrp klasifikasi gg jiwa, tetapi yang paling sering digunakan adalah Klasifikasi menurut ICD-10 / PPDGJIII dan DSM-IV. PPDGJ-III / ICD-10 yang digunakan di Indonesia/WHO (1992), DSM-IV yang digunakan di American Psychiatric Association (1994)

Tujuan: Untuk membedakan suatu diagnosa psikiatrik dari lainnya shg klinikus dapat memberikan Tehnik yg paling efektif Bahasa yg sama di antara profesi kesehatan Mengetahui penyebab dari kebanyakan gangguan mental yag belum diketahui

PPDGJ-III/ICD-10
ICD-10 menggunakan kode alfa-numerik yag terdiri dari 1 huruf & 2 angka dalam 3 karakter (A00Z99), khusus untuk jiwa (PPDGJ-III : F) Istilah Gangguan (Disorder) digunakan dlm seluruh klasifikasi, u/ menghindari masalah dg penggunaan istilah penyakit dan keadaan sakit (disease and illness) Gg (Disorder) bukan suatu istilah pasti namun digunakan u/ menyatakan adanya suatu kelompok gejala/perilaku yang dapat ditemukan secara klinis, yg disertai dg penderitaan (distress) pada kebanyakan kasus & berkaitan dg terganggunya fungsi seseorang

PPDGJ-III/ICD-10 Istilah hendaya (impairment), disabilitas(disability), cacat (handycap)

Hendaya (impairment): suatu kehilangan atau abnormalitas dari struktur atau fungsi) : manifestasi psikologis oleh ganggun fungsi mental seperti daya ingat
Disabilitas (disability): keterbatasan/kekurangan kemampuan untuk melaksanakan su/ aktivitas secara/dlm batas yg dianggap normal u/ manusia . ex: perawatan diri Cacat (handycap): kerugian bagi seseorang yg menghalangi/membatasi kinerja dari suatu peran yg normal bagi individu tsb

lanjutan

Dikotomi neurotik psikotik tdk digunakan lagi, sbg pengganti, gangguan-2 ini sekarang dikelompokkan berdasarkan kesamaan tema atau kemiripan gambaran klinis shg mempermudah penggunaannya

Istilah psikotik sbg suatu istilah deskriptif, tidak melibatkan asumsi mekanisme psikodinamik, dan hanya menunjukkan adanya halusinasi, waham, atau sejumlah perilaku tertentu, seperti eksitasi (kegairahan) dan aktivitas yg berlebihan (overactivity), retardasi psikomotor yg berat, & perilaku katatonik.

lanjutan

Semua gg yang berhubungan dg penyebab organik dikelompokkan menjadi satu blok F00F09, sedangkan gangguan jiwa dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif dalam blok F10-F19

Disarankan untuk mencatat sebanyak mungkin diagnosa, bila mencantumkan lebih dari satu diagnosis, maka sebaiknya mendahulukan diagnosa utama, dan mencantumkan diagnosa lain sbg penyerta atau tambahan

DAFTAR KATEGORI DIAGNOSTIK


I. F00 F09 : Gangguan Mental Organik, Termasuk Gg.Simptomatik F10 F11 : Gg. Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif II. F20 F 29 : Skizofrenia, Gangguan Skizotipal & Gangguan Waham (Ciri khas : gx. Psikotik,etiologi organ tdk jelas) III. F30 F 39 : Gg. Suasana Perasaan [Mood (Afektif) (Ciri khas : gx. Gg. Afek (psikotik & non psikotik)

lanjutan
IV. F40 F48 : Gg. Neurotik, Gangguan Somatoform & Gg. yang Berkaitan dg Stress (Ciri khas : Gejala non-psikotik, etiologi non-organik) V. F50 F59 : Sindrom Perilaku yang Berhubungan dgn Gg. Fisiologis dan Faktor Fisik (Ciri khas : Gx. Disfungsi fisiologis, etiologi nonorganik) VI. F60 F69 : Gg. Kepribadian & Perilaku Masa Dewasa (Ciri khas : Gejala perilaku, etiologi non-organik) VII. F70 F79 : Retardasi Mental (ciri khas gx. Perkembangan IQ, onset masa kanak)

lanjutan

VIII. F80 F89 : Gangguan Perkembangan Psikologis (Ciri khas, gejala perkembangan khusus, onset masa kanak) IX. F90 F 99 : Gangguan Perilaku dan Emosional dg Onset Biasanya pada Masa Kanak dan Remaja (Ciri khas gx. Perilaku/emosional, onset masa kanak) X = kondisi lain yg menjadi fokus prhatian klinis (Kode Z) (tidak tergolong gangguan jiwa)

DAFTAR PUSTAKA
Videbeck,Sheila L.2001.Buku Ajar Keperawatan Jiwa.Jakarta.EGC Maslim,Rusdi.2003 Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ.Jakarta Isaaes,Ann.2004.Panduan Belajar Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Psikiatrik-Ed.3.-Jakarta,EGC R.Buyung Wijaya S.Pd,S.Kep.Ns.M.Mkes (2009).Makalah : Psikodinamika terjadinya Gangguan Jiwa Review Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ ).Mataram

You might also like