You are on page 1of 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. Ng.

DENGAN BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA (BPH) RUANG BEDAH RSU RATU ZALECHA MARTAPURA

PENGKAJIAN BIODATA Nama Umur Jenis kelamin Agama Suku/bangsa Pendidikan Pekerjaan Ruang rawat No RM Status perkawinan Tanggal MRS Tanggal pengkajian Tanggal operasi Diagnosa medis Alamat : Tn. N : 60 tahun : laki-laki : Islam : Indonesia : SD : swasta : Ruang Bedah : 097412 : kawin : 12-12-08 jam 21.00 WITA : 07-01-09 : 30-12-08 : BPH : Jl. Melati RT.3 Tunggul Irang Hilir Martapura

Identitas penanggung jawab Nama Umur Jenis kelamin Pendidikan Pekerjaan Suku/bangsa Agama Alamat Hubungan dengan klien : Ny. I : 29 tahun : perempuan : SMA : swasta : Indonesia : Islam : Jl. Melati RT.3 Tunggul Irang Hilir Martapura : anak

II. riwayat penyakit a. Keluhan utama Pada awalnya klien mengeluh tidak bisa kencing/kencing tidak lancar b. Riwayat penyakit sekarang Kurang lebih 3 hari tidak kencing c. Riwayat penyakit dahulu Sebelumnya klien tidak pernah mengalami penyakit seperi ini, klien juga tidak pernah menjalani operasi d. Riwayat kesehatan keluarga Klien mengatakan di dalam keluarganya tidak pernah mengalami penyakit seperi ini

III. pemeriksaan fisik 1. Keadaan umum Klien terlihat lemah, lesu, mengantuk 2. Tanda-tanda vital TD : 100/70 mmHg Nadi : 80 x/menit Respirasi : 28 x/menit Suhu : 36.5 oC

3. Kepala dan leher Rambut/kulit kepala terlihat bersih, rambut tampak kering, bentuk kepala simetris, tidak ada benjolan, kulit leher bersih, tidak ditemukan adanya pembesaran vena jugularis, tidak ditemukan adanya pembesaran kelenjar tiroid. 4. Mata Bola mata simetris, tidak ada kelainan, tidak strabismus, konjungtiva tidak anemis, tidak ditemukan ikterik, klien dapat melihat dengan jelas 5. Kulit Kulit secara umum bersih, tidak ada benjolan, tidak ada lesi 6. Penciuman/hidung Struktur luar hidung tampak simetris, tidak terdapa sekret, dapat mengidentifikasi bau, seperti bau minyak kayu putih, alkohol. Tidak ditemukan pernapasan cuping hidung 7. Pendengaran/telinga Daun telinga tampak bersih, tidak ada lesi/benjolan, dapat mendengarkan suara gesekan rambut dengan jelas.

8. Mulut/gigi Mulut kelihatan bersih, struktur gigi lengkap, mukosa bibir tampak lembap,bentuk lidah simetris, refleks menghisap dan menelan baik 9. Pernapasan/dada Bentuk dada kanan dan kiri simetris, tampak bersih, tidak teraba benjolan atau peradangan, pernapasan kombinasi dada dan perut 10. Abdomen Kebersihan cukup bersih, bentuk simetris, terlihat luka bekas operasi 12 cm (luka operasi terlihat mulai mengering) 11. Genetalia dan sistem reproduksi Klien telah dapat BAK ke WC dengan dibantu keluarga, tidak ditemukan kelaian pada daerah genetalia 12. Ekstremitas atas dan bawah Bentuk eksremitas atas dan bawah tampak simetris, tidak terdapat oedema, pada tangan kanan terpasang infus NaCl dengan tetesan 20 tetes/menit.

IV. kebutuhan fisik a. Aktivitas dan istirahat Di rumah : klien tidur malam 8 jam/hari, sedangkan tidur siang 2 jam/hari, dan istirahat setelah melakukan kegiatan Di RS : klien hanya terbaring di tempat tidur, kadang-kadang bangun untuk dudukduduk di tempat tidur. Tidur malam klien sering terganggu karena terbangun akibat sering miksi.

b. Nutrisi Di rumah : klien biasanya makan 3 kali/hari, jenis makanan nasi biasa, diselingi snack, minum air putih 6-8 gelas/hari Di RS : nafsu makan klien berkurang, tapi klien sudah dapat menghabiskan porsi makanan yang disediakan oleh RS, minum sir putih 6-8 gelas/hari c. Personal hygiene Di rumah : klien mandi 2 kali/hari pagi dan sore, gosok gigi 2 kali/hari, potong kuku dan rambut bila sudah panjang Di RS : klien sudah dapat mandi dibantu oleh keluarga secara pelan-pelan, begitu juga dengan menggosok gigi d. Eliminasi Di rumah : BAB kira-kira 1-2 hari sekali, konsistensi normal/lembek, BAB 4-5 kali sehari Di RS : pasien sudah dapat BAB, BAK sering begitu juga pada waktu malam, 6-10 kali perhari. e. Psikososial Di RS : klien kooperatif terhadap pelayanan yang dilakukan oleh medis dan paramedis, dapat berorientasi terhdap waktu, emosi jiwa stabil f. Spiritual Di rumah : klien seorang muslim dan menjalankan shalat 5 waktu Di RS : klien tidak dapat menjalankan ibadah shalat, klien hanya dapat berdoa dan berdzikir di tempat tidur. g. Seksualitas Klien berjenis kelamin laki-laki dan sudah kawin

V. prosedur diagnostik/pemeriksaan penunjang

Hasil laboratorium Jenis pemeriksaan lab Hb Leukosit LED Basofil Eusinofil Stab/batang Segmen Limfosit Monosit Hematokrit Trombosit Waktu pembekuan Waktu perdarahan SGOT SGPT Ureum Kreatinin Gula darah sewaktu VI. rontgen BNO EKG 13-12-08 8.400 5.65 15-12-08 46 190.000 17-12-08 13.2 6.5 mm/jam 2 81 15 2 180.000 16 12 18 29 96 Lab normal P : 13,5-18 W : 12-16 5000-10.000 P : 0-10 W : 0-15 0.1 % 1-3 % 2-6 % 50-70 % 20-40 % 2-8 P : 1000-48 W : 37-43 150.000-440.000 2-6 1-3 P : up to 37 W : up to 31 P : up to 42 W : up to 32 10-50 20-35

VII. Diet Diet sebelum operasi : NBTKTP Diet post op : BTKTP

VII. terapi o Sebelum operasi Tanggal 13-12-2008 RL : D5 = 2:2, 20 tetes/menit

o Sesudah operasi Tanggal 30-12-2008 RL : D5 = 2:2, 20 tetes/menit

o Obat-obatan Cefotaxime 2x1 gr injeksi Antrain 3x1 Acran 2x1 Afrxol 3x1 Guyur NaCl pada voley kateter 3 kolop setelah 60 tetes/menit, tak terhingga sampai merahnya hilang, selama bulan

VIII. gambaran luka Bentuk luka : melintang Panjang luka operasi : 13 cm Jenis jahitan : spinal stril Jumlah jahitan : 11 jahitan

IX. analisa data

No Data 1. DS : pasien mengatakan sering terbangun dari tidur malam akibat sering miksi

Etiologi Post operasi prostat

Masalah Gangguan pola tidur

DO : pasien tampak lelah dan mengantuk

2.

DS : pasien mengatakan nyeri pada saat miksi Post operasi prostat (bagian terakhir miksi)

Gangguan pola eleminasi BAK

DO : kencing, terpasang kateter grojok NaCl terus-menerus

ASUHAN KEPERAWATAN NAMA : Tn. Ng UMUR : 64 tahun

No 1.

Hari/ tanggal 07-01-2009

Diagnosa keperawatan Tujuan Gangguan pola tidur berhubungan dengan Pemenuhan kebutuhan istirahat/tidur pasien terpenuhi dengan kriteria hasil : Istirahat/tidur adekuat Pasien tidak merasa lelah dan mengantuk lagi 2. 1.

Planning Intervensi ukur tanda-tanda vital 1.

Implementasi Rasional tanda-tanda vital berhubungan dengan pola istirahat/ tidur pasien 2. penyebab dari pasien sering miksi dalam hal ini merupakan pokok masalah 3. miksi secara benarbenar tuntas dapat 3. 2. mengkaji penyebab pasien sering miksi menganjurkan pasien miksi dengan benarbenar tuntas 1. mengkaji 1. Mengukur tanda-tanda vital

Evaluasi Tanda-tanda vital pasien dibawah normal akibat kurang istirahat/tidur, TD : 90/70 mmHg Nadi : 80 x/menit Respirasi : 28 x/menit

Jam 10.00 WITA

sering miksi di waktu malam ditandai dengan dengan pasien lelah dan mengantuk

kaji penyebab pasien sering miksi

3.

anjurk an pasien miksi

mengurangi frekuensi miksi 1. untuk mengetahui

2.

07-01-2009

Nyeri pada saat miksi

Nyeri dapat berkurang

dengan benar-

Skala nyeri 3 (skala

10

berhubungan dengan Jam 12.30 WITA post operasi prostat, ditandai dengan miksi yang sedikit-sedikit tapi sering

atau hilang Kriteria hasil : Nyeri berkurang Frekuensi miksi kembali normal 2. 1.

benar tuntas Kaji keluhan nyeri, lama, lokasi, intensitasnya ajarkan metode relaksasi 3. 2.

tingkat nyeri

keluhan nyeri, lama, lokasi dan intensitasnya

0-5)

menurunkan tegangan otot/relaksasi pemberian analgetik dapat mengurangi

2.

mengajarkan teknik relaksasi

3.

berkolaborasi dalam hal pemberian analgetik

3.

kolaborasi dalam hal pemberian

nyeri

3.

08-01-2009 Jam 10.00 WITA

Gangguan keseimbangan elektrolit berhubungan dengan intake cairan yang tidak adekuat

Elektrolit tubuh seimbang

analgetik 1. Monitor masukan, haluaran dan jumlah elektrolit melalui urine, keringat dan kulit

1.

elektrolit tubuh dapat hilang/keluar melalui urine, keringat dan kulit

1. Memonitor masukan, haluaran dan jumlah elektrolit melalui urine, keringat dan kulit

Pasien tidak terlihat kehausan, keringat sedikit, terpasang infus D 5% 20 tetes/menit

2. Kolaborasi

2. berkolaborasi

11

pemberian elektrolit melalui cairan 4. 08-01-2009 Jam 12.00 WITA Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan inteke nutrisi yang tidak adekuat Klien dapat mencapai pertambahan berat badan, klien tidak memperlihatkan tandatanda /gejala malnutrisi saat pulang. parenteral 1. Monitor masukan, haluaran dan jumlah kalori sesuai kebutuhan. 1. Informasi ini penting untuk membuat pengkajian nutrisi yang akurat dan mempertahankan keamanan klien.

pemberian elektrolit melalui cairan parenteral 1. Memonitor jumlah kalori yang masuk sesuai kebutuhan. Keluarga mengatakan sudah mau makan dan menghabiskan makanan yang disajikan dari

2. Jelaskan pentingnya nutrisi yang cukup bagi kesehatan dan proses penyembuhan.

2. Kehilangan berat badan merupakan informasi penting untuk mengethui perkembangan status nutrisi klien. Klien mungkin tidak memiliki pengetahuan yang cukup atau akurat berkenaan dengan kontribusi nutrisi yang

2. Memberikan penjelasan kepada klien dan keluarga pentingnya nutrisi yang cukup bagi kesehatan dan proses penyembuhan.

rumah sakit suaop nasi yang disajikan. Klien disuapi makanannya oleh bapaknya dalam kondisi kai dan tangannya diikat.

12

baik untuk kesehatan. 3. Kolaborasi 3. Kolaborasi : 3. Melakukan Kolaborasi

Ketika ditanya klien merasa kenyang Porsi makanan

Dengan ahli gizi untuk menyediakan makanan dalam porsi yang cukup sesuai dengan kebutuhan

Klien lebih suka menghabiskan makan yang disukai oleh klien.

Dengan ahli gizi untuk menyediakan makanan dalam porsi yang cukup sesuai dengan kebutuhan

yang disediakna RS dihabiskan terpasang infus D5% pada tangan kiri dengan tetesan maintenance (20 tetes/mnt)

Pemberian cairan perparenteral (IV-line)

Cairan infus diberikan pada klien yang tidak, kurang dalam mengintake makanan.

Memantau tetesan infuse

Tidak nampak adanya kelemahan yang bermakna

5. Sertakan keluarga

5. Perawat bersama

5. Mengikutsertakan

13

dalam memnuhi kebutuhan seharihari (makan dan kebutuhan fisiologis lainnya) 5. 08-01-2009 Jam 13.00 WITA Resiko infeksi berhubungan dengan Terbukanya jalan masuk kuman sekunder terhadap akibat pembedahan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan tidak terjadi infeksi Kriteria hasil : 1. 2. Suhu 36-37C Tidak ada kemerahan disekitar luka operasi 2. Ajarkan individu atau keluarga tentang tandatanda infeksi. 1. Kaji adanya tanda-tanda infeksi.

keluarga harus memperhatikan pemenuhan kebutuhan secara adequat. I. 1. Membantu mengantisipasi dan menentukan intervensi yang tepat

keluarga dalam memnuhi kebutuhan sehari-hari (makan,dan minum)

1.

Mengkaji keluhan nyeri, lokasi, lamanya dan intensitasnya

Luka post op masih tertutup kain kasa steril Tanda vital TD : 120/70 mmHg N : 76 x/menit

2. Membantu pengawasan dan pencegahan dini atas infeksi

2.

Menjelaska n sebab-sebab nyeri kepada klien

R : 22 x/menit T : 36 0C

3.

Tidak terdapat tanda-tanda

3.

Gunakan teknik septik dan

3. Mencegah masuknya bakteri atau

3.

Memberika n tindakan

14

peradangan

aseptik saat penggantian balutan.

organisme penyebab infeksi.

kenyamanan berupa metode distraksi dan teknik relaksasi

4.

Kolaborasi penkes kepada klien dan keluarga

4. Keluarga dan klien mengetahui adanya tanda-tanda infeksi

4.

Berkolabor asi pemberian analgetik (antrain 1 amp secara IV)

15

CATATAN PERKEMBANGAN

No 1.

Hari/tanggal Jam 08-01-2009

Diagnosa keperawatan Gangguan pola tidur berhubungan dengan

Perkembangan S : pasien mengatakan masih sering terbangun dari tidur malam akibat sering miksi O : pasien masih tampak lelah dan mengantuk Hasil pengukuran didapatkan : TD : 110/80 mmHg Nadi : 85 x/menit Respirasi : 30 x/menit A : masalah belum teratasi P : lanjutkan intervensi no 1, 2, 3 I : * Mengukur tanda-tanda vital * mengkaji penyebab pasien sering miksi * menganjurkan pasien miksi dengan benar-benar tuntas E : pasien mengatakan masih sering terbangun dari tidur malam akibat sering miksi

Jam 12.00 WITA

sering miksi di waktu malam ditandai dengan dengan pasien lelah dan mengantuk

2.

08-01-2009

Nyeri pada saat miksi

S : pasien mengatakan nyeri pada saat

16

berhubungan dengan post operasi prostat, Jam 12.45 WITA ditandai dengan miksi

miksi (bagian terakhir miksi)

O : kencing sedikit-sedikit tapi sering

yang sedikit-sedikit tapi A : masalah teratasi sebagian sering P : lanjutkan intervensi no 1, 2 I : * mengkaji keluhan nyeri, lama, lokasi dan intensitasnya * mengajarkan teknik relaksasi * berkolaborasi dalam hal pemberian Analgetik E : pasien mengatakan nyeri sudah sedikit berkurang

17

You might also like