You are on page 1of 7

Aswamedha Parwa Bagian Kedua -----------------------------------------------------------------------------------

Bagian Kedua

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 1 of 7

Aswamedha Parwa Bagian Kedua -----------------------------------------------------------------------------------

Setelah mendengar kata-kata Dhtarra itu, Yudhihira menjadi agak tenang. Selanjutnya Keawa menghiburnya dengan kata-kata seperti berikut: Apabila perasaannya seseorang dan terlalu menurutkan dalam

sangat

bersedih

mengenangkan para leluhurnya, tidak lebih yang ia lakukan adalah membuat para leluhur yang sudah tiada itu menjadi sedih pula. Karena itu, lenyapkanlah kedukaan yang sia-sia ini. Bangkitlah Lakukanlah upacara-upacara yang disertai pembagian hadiah-hadiah kepada para pendeta dan pertapa serta kepada para Brhmaa. Haturkan kepada semua dewa cairan Soma disertai dengan sajen-sajen makanan dan minuman yang pantas untuk dihaturkan kepada arwah para leluhur yang masih membutuhkan

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 2 of 7

Aswamedha Parwa Bagian Kedua -----------------------------------------------------------------------------------

upacara penebusan itu. Sajikan hidangan daging dan minuman kepada para tamu dan berikan apa saja menurut kebutuhan mereka, terutama kepada mereka yang tidak mampu. Seorang cerdas seperti anda ini tentu tidak pantas bersedih seperti ini. Apa yang patut diketahui sudah cukup anda ketahui. Apa yang patut dikerjakan sudah pula anda kerjakan. Anda sudah pula mengetahui dengan sebaik-baiknya apa yang menjadi tugas katriya seperti yang sudah pernah diwejangkan oleh yang mulia Bhma putera dewi Bhagrath, juga oleh Ka Dwaipyana. Tidak ketinggalan oleh Widura dan Nrada. Karena itu jangan kembali kepada jalan kebodohan, tetapi tempuhlah jalan yang dirintis oleh para leluhur anda. Tegakkan kembali kerajaan ini ! Sudah berkali-kali dinyatakan bahwa tugas seorang katriya adalah mencapai keagungan alam Surga melalui kemashurannya

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 3 of 7

Aswamedha Parwa Bagian Kedua -----------------------------------------------------------------------------------

saja. Pahlawan-pahlawan yang berjuang sampai tewas menjalankan tugasnya tidak mungkin akan jatuh lagi dari alam kadewataan. Buangkan jauhjauh kedukaan ananda O Raja. Apa yang sudah terjadi adalah selaras dengan hukum takdir. Anda tidak dapat menghidupkan kembali semua mereka yang sudah tewas! Sampai di sini Gowinda berhenti berbicara dan dengan suara lemah tidak bersemangat dijawab oleh Yudhihira : O Gowinda, hamba tahu, betapa kasih sayang paduka kepada diriku ini. Selamanya paduka telah mendampingi hamba dengan penuh kecintaan dan persahabatan. O Pahlawan perkasa bersenjatakan gada dan cakra, wahai penyelamat bangsa Yadhu, O paduka yang cemerlang! Apabila pada saat ini paduka memperkenankan hamba pergi bertapa ke dalam hutan, maka

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 4 of 7

Aswamedha Parwa Bagian Kedua -----------------------------------------------------------------------------------

paduka telah menyokong cita-cita yang paling hamba dambakan. Hamba tidak akan pernah mendapatkan kedamaian setelah melakukan pembunuhan terhadap kakak-kakak beserta manusia utama seperti Kara yang gagah berani. O Janrdana, Perintahkanlah kepada hamba untuk pergi bertapa agar dapat hamba membebaskan diri dari dosa-dosa kebiadaban ini, agar jiwa dan pikiran hamba menjadi bersih. Di sini dengan cepat i Wysa, pertapa tua yang bertenaga hebat itu menyela dan menghibur Yudhihira sebagai berikut : Wahai, wahai, wahai! Pikiranmu sama sekali belum tenteram. Sekali lagi di sini cucunda digelapkan oleh perasaan kekanakkanakan. Haruskah kami orang tua berkali-kali menghambur-hamburkan kata-kata kepada angin? Cucunda mengetahui kewajiban kaum

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 5 of 7

Aswamedha Parwa Bagian Kedua -----------------------------------------------------------------------------------

katriya: bahwa para katriya itu harus hidup melalui peperangan. Seorang raja yang sudah menunaikan kewajiban dengan sepantasnya, tidak semestinya harus diringkus oleh perasaan sedih. Cucunda raja sudah dengan tekun mendengarkan pelajaran-pelajaran guna mendapatkan kebebasan abadi, dan berkali-kali aku sudah meluruskan pandanganmu yang didorong oleh nafsu keinginan sendiri. Tetapi ternyata sekarang kamu tidak menghiraukan apa yang sudah kuuraikan panjang lebar, pengertian cucunda yang picik itu sudah menyapu bersih semua yang mestinya dicamkan dengan sebaikbaiknya. Janganlah sampai terjadi sedemikian itu. Kebodohan seperti itu sungguh tidak pantas bagi dirimu. Hai ananda yang berhati suci, kamu sudah mengetahui semua yang selaras dengan kodrat, apa yang menjadi kekuatan seorang raja dan apa yang menjadi pahala dari perbuatan

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 6 of 7

Aswamedha Parwa Bagian Kedua -----------------------------------------------------------------------------------

dana yang ikhlas. Cucu sudah mengetahui hukum etika dan moral, memahami semua agama, apakah lagi kelemahanmu wahai raja perkasa hingga cucunda berhasil ditundukkan oleh kesedihan yang muncul dari alam kegelapan jiwa?

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 7 of 7

You might also like