You are on page 1of 6

Aswamedha Parwa Bagian Ketiga -----------------------------------------------------------------------------------

Bagian Ketiga

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 1 of 6

Aswamedha Parwa Bagian Ketiga -----------------------------------------------------------------------------------

O Yudhihira, sekarang aku tahu bahwa kebijaksanaanmu belum cukup. Ketahuilah bahwa tidak seorangpun dapat melakukan sesuatu dengan mengandalkan kekuatannya sendiri. Adalah Roh Alam Semesta yang menggerakkan untuk melakukan kegiatan yang baik ataupun yang tentang buruk. Bagaimanakah Ananda pengertianmu bertaubat?

menganggap dirimu sudah melakukan perbuatan jahat, dan itu sangat cucunda perhatikan. Tetapi cucu tidak sungguh-sungguh memperhatikan bagaimana caranya menghapuskan dosa dan noda itu. Ketahuilah O Yudhihira, bahwa bagi setiap orang yang berdosa, sudah disediakan cara dan jalan membersihkan diri dari dosa-dosa. Jalan-jalan itu antara lain adalah dengan melakukan tapa, brata dan berpantang, melakukan upacara kurban yang didukung

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 2 of 6

Aswamedha Parwa Bagian Ketiga -----------------------------------------------------------------------------------

dengan membagi-bagikan dna puya. Wahai raja orang berdosa itu selamanya dapat menyucikan diri dengan jalan menyelenggarakan upacara kurban, melakukan tapa brata dan berdna puya. Mahluk-mahluk Surga melakukan upacara kurban untuk mendapatkan berkah keagamaan, karena itu, upacara-upacara itu memang sangat penting artinya. Dengan melaksanakan pengurbanan-pengurbanan, paradewa itu menjadi luar biasa kuat dan jayanya. Setelah melakukan berkali-kali pengurbanan, para dewa itu berhasil menaklukkan golongan Dnawa. Karena itu O Yudhihira, bersiapsiaplah Rjasya, untuk menyelenggarakan demikian upacara juga vamedha,

Sarwamedha dan Naramedha. Bahkan putera raja Daaratha, Rma, juga putera Dumanta dan akuntal yaitu leluhur paduka yang mulia Bharata, maharaja penguasa dunia itu, juga

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 3 of 6

Aswamedha Parwa Bagian Ketiga -----------------------------------------------------------------------------------

melakukan Dakia. berikut:

upacara Yudhihira

wamedha termenung

dengan untuk

kemudian menjawab dengan kata-kata sebagai

Wahai Mahri junjungan kami, tidak dapat diragukan lagi bahwa upacara-upacara itu, khususnya upacara wamedha, akan dapat menyucikan raja-raja yang berdosa. Akan tetapi hamba sebenarnya sudah mempunyai niat yang semoga paduka suka mendengarkannya. Setelah hamba melakukan tindakan-tindakan secara yang besarmengakibatkan pembasmian

besaran itu, maka hamba tidak sanggup lagi memikirkan untuk melakukan dna puya, meskipun dalam jumlah kecil sekalipun. Kekayaan hamba sudah musnah dan hamba tidak memiliki apapun juga. Hamba tentu tidak sampai hati untuk meminta bantuan kepada

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 4 of 6

Aswamedha Parwa Bagian Ketiga -----------------------------------------------------------------------------------

putera-putera raja yang masih sangat mudamuda belia ini, apa lagi mereka semuanya masih merasakan kepedihan sebagai akibat dari peperangan yang maha dahsyat itu. Bagaimana hamba dapat mengharapkan bantuan kepada mereka, setelah hamba sendiri yang menghancurkan dunia lalu menarik pajak lagi untuk sekedar melakukan upacara ? Karena kelalaian Duryodhana, O Mahri, raja dunia ini mengalami kehancuran dan kita semua menanggung kemiskinan. Demi kekayaan dan kesenangan, Duryodhana telah menyia-nyiakan dunia ini, seluruh perbendaharaan putera yang jahat itu sudah kosong. Dalam upacara kurban ini, dunia sebagai Dakia, itulah persyaratan pertama yang sudah ditetapkan. Tentu saja peraturan-peraturan sudah banyak dirubah dan meskipun perubahan itu diperkenankan dengan persyaratan-persyaratan, namun peraturan utama

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 5 of 6

Aswamedha Parwa Bagian Ketiga -----------------------------------------------------------------------------------

itu masih tetap diakui sebagaimana bentuk aslinya oleh para cendekiawan. Dan hamba sendiri tidak hendak melakukan penyimpangan dari peraturan-peraturan itu. Karena itu wahai pertapa suci, dalam hal ini hamba motion petunjuk dan nasihat paduka. Mendengarkan jawaban seperti itu, i Wysa terdiam sejenak. Kemudian beliau berkata : Sekarang perbendaharaan kerajaan memang sedang kosong. Tetapi segera akan penuh berisi. Wahai putera Ptha, di atas gunung Himlaya, terdapat cukup jumlah emas yang telah dibengkalaikan begitu saja oleh para Brhmaa yang dahulu upacara yang dilakukannya sudah menghadiahkan emas luar biasa banyaknya kepada para Brhmaa itu. Tetapi mereka hanya membawa seperlunya saja, sedangkan sisanya ditinggalkan saja di tempat itu.

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 6 of 6

You might also like