Professional Documents
Culture Documents
SMA KARTINI I
Cek Kemampuan (Tes Awal) Kerjakanlah soal-soal berikut ini. Jika anda merasa dapat mengerjakan semua soal berikut ini, maka anda dapat langsung mengerjakan soal-soal Evaluasi pada BAB III. Atau jika anda telah merasa dapat mengerjakan sebagian soal-soal pada bagian yang telah anda kuasai dengan bantuan guru maka mintalah untuk mengerjakan evaluasi pada materi yang anda kuasai. 1. Hitung nilai dan , jika
2. Sebuah tangga disandarkan tembok vertikal. Sudut yang dibentuk oleh tangga dan lantai adalah 45 derajat, hitunglah panjang tembok dari alas sampai tangga jika panjang tangga 4 m. 3. Tentukan koordinat kutub dari suatu titik jika koordinat Cartesiusnya (3,4) 4. Tentukan koordinat Cartesius dari titik (5,p ) 5. Tuliskan aturan sinus dan aturan cosinus pada suatu segitiga. 6. Hitung dengan menggunakan rumus jumlah atau rumus selisih sin 75
8. Jika A, B, dan C masing-masing sudut suatu segitiga (bukan segitiga sikusiku), buktikan bahwa: !
TRIGONOMETRI
7. Selesaikan
SMA KARTINI I
PEMBELAJARAN Uraian Materi Trigonometri sebagai suatu metode dalam perhitungan untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan-perbandingan pada bangun geometri, khususnya dalam bangun yang berbentuk segitiga. Pada prinsipnya trigonometri merupakan salah satu ilmu yang berhubungan dengan besar sudut, dimana bermanfaat untuk menghitung ketinggian suatu tempat tanpa mengukur secara langsung sehingga bersifat lebih praktis dan efisien. Trigonometri berasal dari bahasa Yunani, dimana terdiri dari dua buah kata yaitu trigonom berarti bangun yang mempunyai tiga sudut dan sisi (segitiga) dan metrom berarti suatu ukuran. Dari arti dua kata di atas, trigonometri dapat diartikan sebagai cabang ilmu matematika yang mempelajari tentang perbandingan ukuran sisi suatu segitiga apabila ditinjau dari salah satu sudut yang terdapat pada segitiga tersebut. Dalam mempelajari perbandingan sisi-sisi segitiga pada trigonometri, maka segitiga itu harus mempunyai tepat satu sudutnya (900) artinya segitiga itu tidak lain adalah segitiga siku-siku.
menghadap busur lingkaran yang panjangnya sama dengan jari-jari. AOB = 1 rad Hubungan radian dengan derajat 360 =
2r rad r
B r O r A
sin A maka penyelesaiannya adalah: x = A + k. 2 atau x = ( A) + k. 2 , k B di mana x dan A masing-masing satuannya radian
TRIGONOMETRI
trigonometri dapat pula menggunakan satuan radian, sebagai contoh untuk persamaan sin x =
Satuan sudut selain derajat adalah radian, di mana satu radian adalah besarnya sudut yang
SMA KARTINI I
Perhatikan Segitiga ABC di atas. Pada pelajaran mengenai kesebangunan gambar disamping dapat dilihat sebagai tiga buah segitiga yang sebangun yaitu: ABC; DEC; dan FGC (Anda tahu mengapa?) Karena ketiga segitiga sebangun maka hukum kesebangunan akan berlaku, bahwa sisi-sisi yang bersesuaian adalah sebanding. Sehingga diperoleh:
Nilai dari perbandingan inilah yang kita sebut sebagai nilai Tangen dari sudut C, misalkan sudut C adalah maka
dan
TRIGONOMETRI
SMA KARTINI I
Selanjutnya perhatikanlah gambar, misalkan sudut B diberi nama tentukanlah nilai perbandingan dari: !
Nilai perbandingan tersebut di atas memiliki invers (coba Anda cari tahu apa maksudnya), masing-masing adalah:
Perbandingan Trigonometri
Invers
Sebutan
Jadi:
TRIGONOMETRI
SMA KARTINI I
tentukanlah nilai
C b
b)
c) Besarnya sudut dapat dilakukan dengan cara mencari arces perbandingan trigonometri yang sudah diketahui.
TRIGONOMETRI
a)
SMA KARTINI I
1 450 A 1 B
Perhatikan persegi ABCD dengan sisi-sisi 1 satuan panjang. Sehingga dengan memanfaatkan aturan Pythagoras diperoleh panjang diagonal AC= . Sekarang perhatikanlah segitiga sikusiku ABC siku-siku di B. Karena persegi ABCD sama sisi maka besarnya BAC=450. Dengan menggunakan perbandingan trigonometri yang sudah dibahas maka diperoleh:
C
300 2
Pandang segitiga sama sisi ABC dengan panjang sisi adalah 2 satuan panjang. Jika dari C ditarik garis tinggi CT yang tegak lurus pad sisi AB maka 2 diperoleh AT=BT=1. Perhatikan Segitiga siku-siku BTC yang siku-siku di T. Dengan menggunakan aturan Pythagoras diperoleh panjang (Coba Anda buktikan!).
600 1
T A
2
Dengan cara yang sama mencari perbandingan B trigonometri sebelumnya akan diperoleh:
TRIGONOMETRI
SMA KARTINI I
Masih dengan segitiga yang sama BTC, sekarang perhatikan untuk B=600 perbandingan trigonometri akan diperoleh:
Untuk sudut 00 dan 900 perhatikan lingkaran pada sumbu kartesius di bawah yang memiliki jari-
trigonometrinya diperoleh: r
TRIGONOMETRI
SMA KARTINI I
Untuk sudut 900, maka jari-jari r akan berimpit dengan sumbu y, sehingga untuk perbandingan trigonometrinya diperoleh:
Sudut 00 300
Sin 0
Cos 1
Tan 0
600 900 1 0
Untuk mempermudah mengingat perbandingan trigonometri perhatikan baik-baik segitiga sikusiku berikut:
Pada
TRIGONOMETRI
450
SMA KARTINI I
csc =
sec = cot =
Berdasarkan gambar di atas keenam perbandingan trigonometri baku dapat didefinisikan dalam absis (x), ordinat (y), dan panjang OP (r) sebagai berikut: 1. sin = 2. cos = 3. tan = ordinat P y = panjang OP r absis P x = panjang OP r ordinat P y = absis P x 4. csc = 5. sec = 6. cot = panjang OP r = ordinat P y panjang OP r = absis P x absis P x = ordinat P y
TRIGONOMETRI
SMA KARTINI I
10
Dengan memutar garis OP maka XOP = dapat terletak di kuadran I, kuadran II, kuadran III atau kuadran IV, seperti pada gambar di bawah ini. P(x,y) P(x,y) r O 1 x Y x O y P(x,y) P(x,y) Gb. 2.6. titik di berbagai kuadran Tabel tanda nilai keenam perbandingan trigonometri di tiap kuadran: Perbandingan Trigonometri sin cos tan csc sec cot I + + + + + + Kuadran II + + III + + IV + + r 3 X O r y y y X Y 4 x X x O r 2 X
TRIGONOMETRI
SMA KARTINI I
11
Sebuah perahu akan menyeberang sungai yang mengalir (lihat gambar) sehingga arah perahu membentuk sudut 600 dari sisi sungai. Karena arus perahu terbawa arus sejauh 12 m sehingga sampai di sisi seberang sungai. Tentukan lebar
C B
12m 600 A
Jawab : Misalkan titik awal perahu adalah A dan titik akhir nya B, dan panjang yang ditempuh AC=12 m. Maka lebar sungai adalah CB. Perhatikan segitiga siku-siku ABC yang siku-siku di C. Perbandingan trigonometri yang kita gunakan untuk menhitung lebar sungai adalah:
Sehingga
diperoleh
4) Rumus Perbandingan Trigonometri Sudut yang Berelasi Sudut-sudut yang berelasi dengan sudut adalah sudut (90 ), (180 ), (360 ), dan -. Dua buah sudut yang berelasi ada yang diberi nama khusus, misalnya penyiku
dengan (180 - ). Contoh: penyiku sudut 50 adalah 40, pelurus sudut 110 adalah 70.
TRIGONOMETRI
(komplemen) yaitu untuk sudut dengan (90 - ) dan pelurus (suplemen) untuk sudut
sehingga
maka
UNTUK KALANGAN SENDIRI 1. Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (90 - ) Y y=x P1(x1,y1)
r1 y1 r y (90-) x1 x
SMA KARTINI I
12
Dari gambar 2.7 diketahui Titik P1(x1,y1) bayangan dari P(x,y) akibat pencerminan garis y = x, sehingga diperoleh: a. XOP = dan XOP1 = 90 -
P(x,y)
b. x1 = x, y1 = y dan r1 = r
b.
Dari perhitungan tersebut maka rumus perbandingan trigonometri sudut dengan (90 - ) dapat dituliskan sebagai berikut: a. sin (90 ) = cos b. cos (90 ) = sin c. tan (90 ) = cot d. csc (90 ) = sec e. sec (90 ) = cos ec f. cot (90 ) = tan
TRIGONOMETRI
c.
UNTUK KALANGAN SENDIRI 2. Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (180 - ) Titik P1(x1,y1) adalah bayangan dari titik P(x,y) akibat pencerminan terhadap sumbu y, sehingga a. XOP = dan XOP1 = 180 - b. x1 = x, y1 = y dan r1 = r maka diperoleh hubungan: a. P1(x1,y1)
r1 y1
SMA KARTINI I
13
Y P(x,y)
r (180-) x1 y x
b.
c.
3. Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (180 + ) Dari gambar 2.9 titik P1(x1,y1) adalah bayangan dari titik P(x,y) akibat pencerminan terhadap garis y = x, sehingga a. XOP = dan XOP1 = 180 +
y1 x1 r1 (180+)
Y P(x,y)
r y x
TRIGONOMETRI
SMA KARTINI I
14
c.
Dari hubungan di atas diperoleh rumus: a. sin (180 + ) = sin b. cos (180 + ) = cos c. tan (180 + ) = tan d. csc (180 + ) = csc e. sec (180 + ) = sec f. cot (180 + ) = cot
4. Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (- ) Dari gambar 2.10 diketahui dari P(x,y)
r
Y P(x,y)
(360-1) x x1 r1 y1 y
akibat pencerminan terhadap sumbu x, sehingga a. XOP = dan XOP1 = - b. x1 = x, y1 = y dan r1 = r maka diperoleh hubungan a.
P1(x1,y1)
Gb. 2.10. sudut yang berelasi
b.
c.
TRIGONOMETRI
a. sin ( ) = sin
d. csc ( ) = csc
SMA KARTINI I
15
Untuk relasi dengan (- ) tersebut identik dengan relasi dengan 360 , misalnya sin (360 ) = sin .
Dari titik T pada lingkaran O ditarik garis yang menghubungkan titik itu degan pusat O. Pusat O disebut sebagai kutub. Jarak OT dinyatakan dengan r, dan r nilainya selalu positif. Besarnya TOX diukur dari sumbu x ke arah yang berlawanan dengan arh jarum jam. Letak titik T ditentukan olah koordinat r dan TOX. Jika TOX besarnya adalah , maka koorinat titik T adalah r dan , ditulis . Karena besarnya sudut dinyatakan
, perhatikan gambar
, perbandingan
sehingga sehingga
dapat
TRIGONOMETRI
dituluskan
sebagai
Koordinat
yang
SMA KARTINI I
16
6) Mengubah Koordinat Sistem koordinat Polar dan Koordinat kartesius memiliki hubungan seperti telah diuraikan di atas, sehingga kita dapat melakukan perubahan koordinat kutub menjadi kartesius atau sebaliknya dari kutub menjadi kartesius. Yang harus diperhatikan adalah cara menentukan r dan jika sebuah titik diketahui koordinat kartesiusnya.
, maka jarak titik tersebut terhadap adalah merupakan r yang akan dicari.
Sedangkan untuk menentukan besarnya sudut , kita dapat menggunakan hubungan bahwa:
Sehingga titik
TRIGONOMETRI
17
Sehingga:
cos =
x r
, sin =
dan
r = x2 + y 2 .
Sehingga
sin + cos =
y2 r2 =
x2 r2 = r2 r2 =1
x2 + y 2 r2
Jadi
sin2 +cos2 = 1
8) Menyelesaikan Persamaan Trigonometri Sederhana Persamaan trigonometri adalah persamaan yang memuat perbandingan trigonometri suatu sudut, di mana sudutnya dalam ukuran derajat atau radian. Menyelesaikan persamaan trigonometri adalah menentukan nilai x yang memenuhi
1. Menyelesaikan persamaan sin x = sin Dengan mengingat rumus sin (180 - ) = sin dan sin ( + k. 360) = sin , maka diperoleh: Jika sin x = sin maka x = + k. 360 atau x = (180 ) + k. 360 , k B
TRIGONOMETRI
UNTUK KALANGAN SENDIRI 2. Menyelesaikan persamaan cos x = cos Dengan mengingat rumus
SMA KARTINI I
18
x = + k. 360 atau x = + k. 360, k B 3. Menyelesaikan persamaan tan x = tan Dengan mengingat rumus tan (180 + ) = tan dan tan ( + k. 360) = tan , maka diperoleh:
Jika tan x = tan maka
x = + k. 180 , k B
c) tan x = 3
c)
Penyelesaian: a)
sin x = 1 sin x = sin 30 2
x = + k. 360
untuk k = 0 x = 30
x = + k. 360
untuk k = 0 x = 30
TRIGONOMETRI
contoh:
UNTUK KALANGAN SENDIRI x = + k. 180 untuk k = 0 x = 120 untuk k = 1 x = 120 + 180 = 300
SMA KARTINI I
19
Perhatkanlah Segitika sebarang dengan sudut masing-masing , , dan . Pertama perhatikan terlebih dahulu segitiga siku-siku yang siku-siku
Kedua perhatikan segitiga siku-siku BTC yang siku-siku di T. Kita dapat menuliskan bahwa:
Atau
TRIGONOMETRI
Sehingga
20
Sehingga:
Atau
dan
sehingga diperoleh
Atau
TRIGONOMETRI
SMA KARTINI I
21
Selanjutnya dengan memanfaatkan aturan Pythagoras dari segitiga ABC sebarang yang kita tarik garis tinggi dari masing-masing sudut kita akan peroleh:
(i)
(ii)
(iii)
Dimana
maka
Sehingga
b 2 = t12 + ( AT 1)
2
2 2
= a 2 sin 2 + c 2 2ac cos + a 2 cos 2 = a 2 ( sin 2 + cos 2 ) + c 2 2ac cos = a 2 + c 2 2ac cos
TRIGONOMETRI
= ( a sin ) + ( c a cos )
SMA KARTINI I
22
jadi
Dengan cara analog diterapkan pada gambar (ii) dan (iii) akan diperoleh hubungan bahwa
dan
Ketiga hal yang tersebut di atas dikenal dengan aturan cosinus. Jadi aturan cosinus adalah
Aturan sinus digunakan untuk menghitung panjang sisi atau besar sudut sebuah segitiga.
Contoh: Diketahui segitiga ABC dengan panjang sisi AC=10 cm, AB=12 cm dan ACB=600 Tentukan panjang sisi-sisi dan besar sudut-sudut yang lain! Jawab:
10
10 = 12sin 5 12
sin =
Sehingga
TRIGONOMETRI
UNTUK KALANGAN SENDIRI Jadi besar sudut Panjang sisi a dihitung dengan:
SMA KARTINI I
23
Contoh: Diketahui ABC dengan Tentukan panjang BC? Jawab: Berdasarkan aturan cosinus: dan AC = , CAB = 300
a 2 = b 2 + c 2 2bc cos
C a 300 A 4 B
( ) 1 = 8 + 16 2 ( 2 2 ) 4 3 2
= 2 2
2
+ 44 2 2 2 4 cos 300
= 24 8 6 = 8 3 6
) )
a = 8 3 6
TRIGONOMETRI
SMA KARTINI I
24
Dalam geometri untuk mencari luas segitiga terlebih dahulu kita harus menentukan tinggi segitiga tersebut dan juga alasnya, kemudian digunakan rumus bahwa L= Dalam pembahasan kali ini kita akan memanfaatkan aturan sinus dan aturan cosinus untuk menghitung luas segitiga. Perhatikan Luas ABC=
diperoleh
diperoleh
Sedangkan jika kita mengganti posisi garis tinggi segitiga misalnya dari sudut A dan tegak lurus terhadap BC akan diperoleh rumus luas segitiga yang lain yaitu
Rumus luas segitiga ini dimanfaatkan untuk menghitung luas segitiga yang diketahui besarnya salah satu sudut dan dua sisi yang mengapit sudut tersebut.
Selanjutnya kita akan memanfatkan aturan cosinus untuk menghitung luas segitiga. Pandang sebuah aturan cosinus pada sebuah segitiga ABC
Sehingga
TRIGONOMETRI
SMA KARTINI I
25
sin 2 + cos 2 = 1 sehingga sin 2 = 1 cos 2 atau sin 2 = (1 + cos )(1 cos ) dengan
2 2 2 4b 2 c 2 ( b + c a ) = 2 2 4b c 4b 2 c 2
= = = = = = =
4b 2 c 2 ( b 2 + c 2 a 2 )
{(
Misal s adalah bilangan real yang merupakan setengah Keliling segitiga sehingga , maka
( a + b + c ) = 2s ( b + c a ) = 2 s 2a = 2 ( s a ) ( a + c b ) = 2s 2b = 2 ( s b ) ( a + b c ) = 2s 2c = 2 ( s c )
Jadi
sin 2 = 1 ( b + c + a )( b + c a )( a + b c )( a + c b ) 4b 2 c 2 1 = 2 2 ( 2s ) ( 2 ( s a ) ) ( 2 ( s c ) ) ( 2 ( s b ) ) 4b c
TRIGONOMETRI
4b 2 c 2
{(
{
)(
)}
{(
)(
)}
SMA KARTINI I
26
Jadi
Contoh:
C 18 12
Jawab:
20
Jadi :
TRIGONOMETRI
UNTUK KALANGAN SENDIRI c. Kesimpulan Perbandingan trigonometri sudut pada segitiga siku-siku ABC:
-
SMA KARTINI I
27
B A
Koordinat Polar Jika adalah titik di koordinat kartesius dan garis OP dan membentuk sudut terhadap sumbu x, maka dengan Jika titik .
dengan
dengan
TRIGONOMETRI
SMA KARTINI I
28
d) Tugas 1 dan Kunci 1. Tentukan nilai sin XOT, cos XOT dan tan XOT, jika koordinat titik T adalah sebagai berikut: a) T (3,4) b) T (-4,6) c) T (-5,-10) d) T (8,-6)
2. Diketahui suatu segitiga siku-siku. Panjang sisi miringnya adalah 23 cm. Jika besar salah satu sudutnya 450, berapakah panjang sisi-sisi yang lain! 3. Tentukan perbandingan-perbandingan nilai sin a dan cos a, serta hitunglah tan a dari gambar berikut ini:
TRIGONOMETRI
SMA KARTINI I
29
4. a. 6,
e) Tes Formatif 1 1. Sebuah pohon dalam dua kali pengukuran memberkan hasil yang berbeda, tentag besarnya sudut jatuh sinar matahari, seperti tampak pada gambar. Jika jarak antara titik jatuh sinar keduanya adalah 100 m tentukan tinggi pohon tersebut!
30o
100 m
45o
2. Sinar matahari membeikan bayangan pada sebuah pohon seperti dilukiskan dalam gambar Diketahui sinar matahari membentuk sudut 30o, dan jarak pohon dengan titik jatuhnya sinar adalah 25 m. Tentukan tinggi pohon tersebut!
TRIGONOMETRI