You are on page 1of 5

ASUHAN KEPERAWATAN FRAKTUR PADA TULANG 1/3 FEMUR

1. Pengkajian Klien Nama initial : Nn.B Umur : 67 tahun : Perempuan

Jenis kelamin

Klasifikasi Data penyakit: Data subjektif (DS) : Pasien mengeluh patah tulang(fraktur) pada 1/3 bagian femur. Pasien mengeluh nyeri. Pasien terjatuh di kamar mandi. Data objektif (DO) : Pasien tampak lemah Pasien tampak terpasang gips.

2. Analisa Data Data DS : - Pasien mengeluh patah tulang(fraktur) pada 1/3 bagian femur. - Pasien mengeluh nyeri. DO : pasien tampak lemah pasien tampak terpasang gips. Masalah keperawatan - Nyeri Akut - Gangguan aktivitas - Resiko terjadinya Trauma susulan

3. Diagnosa Keperawatan Data DS : Pasien mengeluh patah tulang(fraktur) pada 1/3 bagian femur. DO Pasien mengeluh nyeri. : Diagnosa Nyeri akut berhubungan dengan fraktur pada tulang 1/3 bagian feur.

Pasien tampak lemah Pasien tampak terpasang gips.

DS

Gangguan aktivitas berhubungan dengan kerusakan neomuskuler skeletal.

Pasien mengeluh patah tulang(fraktur) pada 1/3 bagian femur. DO Pasien mengeluh nyeri. :

Pasien tampak lemah Pasien tampak terpasang gips.

Resiko terjadinya trauma susulan ditandai dengan jatuhnya di kamar mandi.

4. Rencana Tindakan dan Rasional Diagnosa keperawatan 1. Nyeri Akut berhubungan dengan fraktur pada tulang 1/3 femur. DS : Pasien mengeluh patah tulang(fraktur) pada 1/3 bagian femur. Pasien mengeluh nyeri. DO : Pasien tampak lemah Pasien tampak terpasang gips. Pasien tidak mengeluh nyeri akibat fraktur. 1) Kaji tingkat nyeri, lokasi karakter, dan identitas skala (010) R: membantu mengidentifikasi nyeri 2) Observasi TTV R: sebagai indicator awal untuk menentukan intervensi selanjutnya 3) Bantu pasien menemukan posisi nyaman R: untuk mengurangi nyeri dan mencegah kesalahan posisi 4) Ajarkan tehknik relaksasi (napas dalam) R: untuk mengurangi rasa nyeri 5) Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat analgetik R: untuk mencegah terjadnya infeksi dan mengurangi/menghilangkan rasa sakit. 2. Gangguan aktivitas berhubungan kerusakan neomuskuler skeletal. Pasien sudah dapat melakukan aktivitas. 1) Kaji tingkat pasien dalam melakukan aktivitas R: untuk menbantu mengidentifikasi aktivitas pasien 2) Ajarkan pasien dan keluarga tehknik melakukan ROM HYD Rencana tindakan/Rasional

DS

R: memerikan informasi tentang tehknik ROM yang benar. 3) Anjurkan keluarga untuk membantu pasien dalam melakukan ROM rentang gerak aktif dan pasif R: meningkatkan sirkulasi dan mencegah kontraktur 4) Anjurkan keluarga dalam membantu pasien dalam melakukan ADL R: agar kebutuhan ADL terpenuhi.

Pasien mengeluh patah tulang(fraktur) pada 1/3 bagian femur. Pasien mengeluh nyeri. DO : Pasien tampak lemah Pasien tampak terpasang gips.

5. Implementasi Hari/tanggal 1. Senin/24 Agustus 2012 Waktu 08.15 WITA Implementasi Tindakan Mengkaji tingkat nyeri, lokasi, karakter, dan identitas skala (0-10) Mengobservasi TTV Membantu pasien dalam posisi nyaman Mengajarkan tehknik relaksasi (napas dalam) Berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat analgetik. Nama Nn. B

1) 2) 3) 4) 5)

2. Senin/24 Agustus 2012

10.00 WITA

1) Mengkaji tingkat kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas 2) Mengajarkan pasien dan keluarga tehknik melekukan ROM 3) Menganjurkan keluarga untuk membantu pasien dalam melakukan ROM rentang gerak aktif dan pasif 4) Menganjuarkan keluarga untuk membantu pasien dalam melakukan ADL

Nn. B

6. Evaluasi Hari/tanggal Selasa/25 Agustus 2012 Waktu 10.00 WITA Evaluasi Diagnosa 1) Nyeri akut berhubungan dengan fraktur pada 1/3 bagian femur Hasil S: pasien mengatakan nyeri masih dirasakan O: pasien tampak meringis bila paha digerakkan. A: masalah nyeri belum teratasi P: pertahankan intervensi 3-5 3. Bantu pasien menemukan posisi nyaman. 4. Ajarkan tehknik relaksasi (napas dalam) 5. Kolaborasi dengan dokter ntuk pemberian obat analgetik. 2) Gangguan aktivitas berhubungan dengan neomuskuler skeletal S: pasien mengatakan belum dapat melakukan aktivitas sendiri O: pasien tampak berbaring di tempat tidur A: masalah belum teratasi. P: pertahankan intervensi

You might also like