You are on page 1of 20

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI OBAT OBAT ANTIDIABETIKA

Disusun oleh : Ardhika darmaning Utami Ratih sakti prastiwi Lidya Nurmalita sari Farida Nur Aini Ratna yuliasti Lisda Apriyani Fitria dewi wulandari 080105015 080105016 080105019 080105021 080105024 080105025 080105027

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA PRODI D III KEBIDANAN 2009

OBAT OBAT ANTIDIABETIKA Landasan Teori Diabetes adalah suatu kondisi yang ditandai meningkatnya kadar gula dalam darah (hyperglycemia) sehingga menimbulkan risiko kerusakan microvascular (retinopathy, nephropathy dan sakit saraf). Dan macrovascular (stroke, tekanan darah tinggi dan kelainan jantung) Tabel: Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa dengan metode enzimatik sebagai patokan penyaring dan diagnosis DM(mg/dl[2] Kadar gula darah acak Plasma vena Darah kapiler Kadar gula darah puasa Plasma vena Darah kapiler PENYEBAB Penyebab diabetes yang utama adalah karena kurangnya produksi insulin (diabetes mellitus tipe 1, yang pertama dikenal), atau kurang sensitifnya jaringan tubuh terhadap insulin (diabetes mellitus tipe 2, bentuk yang lebih umum). Selain itu, terdapat jenis diabetes mellitus yang juga disebabkan oleh resistansi insulin yang terjadi pada wanita hamil. Tipe 1 membutuhkan penyuntikan insulin, sedangkan tipe 2 diatasi dengan pengobatan oral dan hanya membutuhkan insulin bila obatnya tidak efektif. Diabetes mellitus pada kehamilan umumnya sembuh dengan sendirinya setelah persalinan. <110 <90 110 - 126 <90 - 109 >126 >110 Bukan DM <110 <90 Belum pasti DM 110 - 199 90 - 199 DM >200 >200

JENIS DIABETES MELLITUS ADA 2 TIPE 1 Diabetes mellitus tipe 1 dulu disebut insulin-dependent diabetes (IDDM, "diabetes yang bergantung pada insulin"), atau diabetes anak-anak, dicirikan dengan hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas sehingga terjadi kekurangan insulin pada tubuh. Diabetes tipe ini dapat diderita oleh anak-anak maupun orang dewasa. TIPE 2 Diabetes mellitus tipe 2 dulu disebut non-insulin-dependent diabetes mellitus (NIDDM, "diabetes yang tidak bergantung pada insulin") terjadi karena kombinasi dari "kecacatan dalam produksi insulin" dan "resistensi terhadap insulin" atau "berkurangnya sensitifitas terhadap insulin"(adanya defek respon jaringan terhadap insulin)yang melibatkan reseptor insulin di membran sel. GEJALA-GEJALA DIABETES MELLITUS 1. POLYURIA polyuria berarti penderita mengalami banyak kencing(sering kencing). 2. POLYDIPSIA akibat banyak kencing sehingga penderita mengalami haus yang berlebihan sehingga banyak minum (polidipsi) 3. POLYPHAGIA Sejumlah besar kalori hilang ke dalam air kemih, penderita mengalami penurunan berat badan. Untuk mengkompensasikan hal ini penderita seringkali merasakan lapar yang luar biasa sehingga banyak makan (polifagi) Terapi diabetes mellitus hendaklah bertujuan untuk mencegah akibat-akibat defisiensi insulin yang akan segera timbul, yang meliputi hiperglikemia simptomatik (yaitu : polyuria, polydipsia dan penurunan berat badan), ketoasidosis diabetika (KAD) dan sindroma hyperosmolar non-ketotic (SHNK) dan mencegahkan atau meminimalkan

komplikasi-komplikasi penyakit yang berlangsung lama yang timbul akibat diabetes mellitus. Strategi terapi : Strategi terapi (penatalaksanaan terapi) untuk penderita diabetes mellitus secara non farmakologi dan farmakologi. A. Non Farmakologi 1. Pendidikan pada Pasien Agar pengobatan diabetes mellitus dapat optimum pasien perlu diberikan pengetahuan tentang segala hal yang berkaitan dengan diabetes mellitus. Tetapi tidak hanya untuk pasien juga untuk keluarganya harus mendapat pengetahuan yang cukup mendalam mengenai peyebab dan strategi terapi diabetes mellitus. Pengobatan akan diperudah bia pasien mampu membuat keputusan-keputusan yang tepat dalam perawatan penyakitnya sehari-hari. Pemberian pengetahuan secara dini hendaklah menekankan pentingnya segisegi praktis pengobatan penyakit, yang meliputi perencanaan diet dan tekhnik pemantauan glukosa dan keton-keton. Perlu disampaikan kepada pasien kaitankaitan yang ada antara diet, aktivitas fisik dan obat-obatan yang digunakan.dukungan dari dokter (pemberi diagnosis/sebagai pemberi instruksi), apoteker (pemberi obat dan informasi), dan ahli gizi serta perawat (untuk membantu perawatan) merupakan hal penting dalam mencapai sasaran pemberian pengetahuan. Pemberian pengetahuan dan pengobatan akan paling efektif bila semua unsur profesional tersebut saling berkomunikasi mengenai pasiennya secara perorangan. 2. Diet Diet merupakan hal penting pada semua jenis diabetes mellitus dan juga bermanfaat bagi pasien yang menderita gangguan toleransi glukosa. Tujuan terapi diet hendaknya diberitahukan kepada pasien dan ahli gizi yang merawat dan sasaran pemberian diet supaya ditelaah ulang secara teratur. Rencana makanan harus dibuat dengan mempertimbangkan kesukaan, penghasilan dan kebutuhan masing-masing pasien. 4

3. Olah Raga Berolah raga secara teratur dapat menurunkan dan menjaga kadar glukosa darah tetap normal. Prinsipnya, tidak perlu olah raga berat tetapi olah raga ringan asal dilakukan secara teratur akan sangat bagus pengaruhnya bagi kesehatan. Olah raga yang disarankan adalah yang bersifat CRIPE ( Continuous, Rhytmical, Interval, Progressive, Endurance Training). Sedapat mungkin mencapai zona sasaran 75-85% denyut nadi maksimal (220-umur). Disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi penderita. Ctoh olah raga yang disarankan seperti jalan atau lari pagi, bersepeda, berenang dll. B. Farmakologi 1. Terapi obat dengan obat antidiabetik oral terutama ditujukan untuk membantu penanganan pasien diabetes mellitus tipe II. Berdasarkan mekanisme kerjanya, obat-obat antidiabetik oral terbagi menjadi 5 golongan. Salah satu terapi obat antidiabetik oral adalah golongan sulfonilurea. Farmakologi dan Indikasi Sulfonilurea adalah turunan sulfanilamid tetapi tidak mempunyai aktivitas antibakteri. Golongan ini bekerja merangsang sekresi insulin di pankreas sehingga hanya efektif bila sel -pankreas masih dapat berproduksi. Golongan sulfonilurea dibagi 2, yaitu generasi I (asetoheksaid, klorpropamid, tolazamid, tolbutaid) dan generasi II (glipizid, gliburid, glimepirid). Indikasi : diabetes mellitus tipe II. Farmakokinetik Semua golongan sulfonilurea diabsorpsi dengan baik setelah pemberian oral. Dapat diminum bersama makanan kecuali glipizid. Tolbutamid, gliburid, glipizid lebih efektif diminum 30 menit sebelum makan. Generasi I lebih mudah lepas ikatan proteinnya jika digunakan bersama dengan obat yang terikat pada protein yang sama (warfarin). 5

2. Terapi Insulin a. Memulai terapi insulin Untuk penderita DMT1 insulin segera diberikan setelah diagnosa ditegakkan. Sementara untuk DMT2, terapi insulin dapat dimulai antara lain untuk pasien dengan kegagalan terapi oral, kendali kadar glukosa darah yang buruk (A1c>7,5 % atau kadar glukosa darah puasa >250 mg/ dL), riwayat pankreatektomi, atau disfungsi pankreas, riwayat fluktuasi kadar glukosa darah yang lebar, riwayat ketoasidosis, riwayat penggunaan insulin lebih dari 5 tahun, dan penyandang DM lebih dari 10 tahun. Menurut Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien DM yang disusun oleh Perhimpunan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) 2007, pada pasien DMT1, pemberian insulin yang dianjurkan adalah injeksi harian multipel dengan tujuan mencapai kendali kadar glukosa darah yang baik. (Selain itu, pemberian dapat juga dilakukan dengan menggunakan pompa insulin (continous subcutaneous insulin infusion [CSII]). Sedangkan untuk DMT2, ada beberapa cara untuk memulai dan penyesuaian dosis insulin. Tapi sebagai pegangan, jika kadar glukosa darah tidak terkontrol dengan baik (A1C > 6.5%) dalam jangka waktu 3 bulan dengan 2 obat oral, maka sudah ada indikasi untuk memulai terapi kombinasi obat antidiabetik oral dan insulin.Pada keadaan tertentu, di mana kendali glikemik amat buruk dan disertai kondisi katabolisme, seperti kadar glukosa darah puasa >250 mg/dL, kadar glukosa darah acak menetap >300 mg/dL, A1C >10%, atau ditemukan ketonuria, maka terapi insulin dapat mulai diberikan bersamaan dengan intervensi pola hidup. Selain itu, terapi insulin juga dapat langsung diberikan pada pasien DM yang memiliki gejala nyata (poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat badan). Kondisi-kondisi tersebut sering ditemukan pada pasien DMT1 atau DMT2 dengan defisiensi insulin yang berat. Apabila gejala hilang, obat antidiabetik oral dapat ditambahkan dan penggunaan insulin dapat dihentikan. Untuk mencapai sasaran pengobatan yang baik, maka diperlukan insulin dengan karakteristik menyerupai orang sehat, yeitu kadar insulin yang sesuai dengan kebutuhan basal dan prandial. Pemberian insulin basal, selain insulin prandial, merupakan salah satu strategi pengobatan untuk memperbaiki kadar glukosa darah puasa atau sebelum makan. 6

Oleh karena glukosa darah setelah makan merupakan keadaan yang dipengaruhi oleh kadar glukosa darah puasa, maka diharapkan dengan menurunkan kadar glukosa darah basal, kadar glukosa darah setelah makan juga ikut turun. ara pemberian insulin basal dapat dilakukan dengan pemberian insulin kerja cepat drip intravena (hanya dilakukan pada pasien rawat inap), atau dengan pemberian insulin kerja panjang secara subkutan. Jenis insulin kerja panjang yang tersedia di Indonesia saat ini adalah insulin NPH, insulin detemir dan insulin glargine. Idealnya, sesuai dengan keadaan fisiologis tubuh, terapi insulin diberikan sekali untuk kebutuhan basal dan tiga kali dengan insulin prandial untok kebutuhan setelah makan. Namun demikian, terapi insulin yang diberikan dapat divariasikan sesuai dengan kenyamanan penderita selama terapi insulin mendekati kebutuhan fisiologis. ntuk penderita DMT1 tidak dianjurkan memberikan terapi insulin dengan dua kali suntikan karena sangat sulit mencapai kendali glukosa darah yang baik. Pada penderita DMT2 rejimen seperti pada penderita DMT1 juga dapat digunakan, namun karena pada penderita DMT2 tidak ditemukan kekurangan insulin yang mutlak dan untuk meningkatkan kenyamanan penderita, pemberian insulin dapat dimodifikasi. Misalnya untuk penderita DMT2 masih bisa menggunakan rejimen dua kali suntikan sehari dengan insulin campuran/kombinasi yang diberikan sebelum makan pagi dan sebelum makan malam. Atau hanya diberikan satu kali sehari dengan insulin basal yang diberikan pada malam hari dengan kombinasi obat oral. Misalnya, metformin yang diberikan sebagai tambahan terapi insulin dapat memperbaiki glukosa darah dan lipid serum lebih baik dibandingkan hanya meningkatkan dosis insulin. Demikian juga efek sampingnya seperti hipoglikemia dan penambahan berat badan menjadi berkurang.

I. Tujuan Praktikum Mengetahui penggolongan, indikasi, kontra indikasi, farmakokinetik, farmakodinamik, efek samping, cara pemberian dan hal-hal yang berhubungan dengan proses asuhan kebidanan dari obat-obat antihipertensi. II. Cara Kerja Mahasiswa bekerja secara kelompok. Tiap kelompok bekerja dengan obat tertentu secara bergantian. Amati tiap sediaan obat, catatlah: a. nama obat (merek dagang) dan zat berkhasiat b. indikasi, kontra indikasi, c. farmakokinetik, farmakodinamik d. efek samping e. cara pemberian hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses asuhan kebidanan. III. no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Bahan dan alat Nama obat Glibenkamid tab Metformin tab Metrix tab 1 mg Glucobay tab Glucontrol tab Glucovance 500/2,5 Avandia Avandamet 2 mg Glurenorm 30 tab Diamicron no 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Nama obat Avandaryl 2 mg Actos tab Actaprith HM 100 Actrapid Novolet Insulatard HM 100 Mixtrad HM 100 Novomix flexpent Novorapid flexpen Lantus Insulatard HM

IV.

Hasil praktikum

1. Nama Obat (merek) Nama generic (isi obat ) Jumlah dosis (mg/g) Indikasi obat

: glibenklamid tab ( kelompok besar : sulfonylurea)

: glibenklamid : 5 mg glibenklamid/ tab : NIDOM (Non Insulin Dependent Diabetes Melitus ) atau diabetes tipe 2 Kontraindikasi obat : IDDM (diabetes tipe 1 ), koma diabetikum, ketoasidosis diabetikum, insufisiensi ginjal berat, disfungsi hepatic/ adrenokortikal, hamil, laktasi. Farmakokinetik : resobsinya dari usus praktis lengkap, PP-nya di atas 99%, plasma t1/2-nya kurang lebih 10 jam, daya kerjanya dapat bertahan sampai 24 jam. Dalam hati dirombak menjadi metabolit kurang aktif, yang diekskresikan sama rata lewat kemih dan tinja. Farmakodinamik : khasiat hipoglikemisnya kira- kira 100 kali lebih kuat daripada tolbutamida. Resiko hipo juga lebih besar dan lebih sering terjadi. Cara kerjanya lain dengan sulfonylurea lain, yaitu single dose pagi hari mampu menstimulir sekresi insulin pada setiap pemasukan glukosa (sewaktu makan). Dengan demikian selama 24 jam tercapai regulasi gula darah optimal yang mirip pola normal. Cara penggunaan : peroral. Dosis permulaan 1 kali sehari 2,5- 5 mg, bila perlu dinaikkan setiap minggu sampai maksimal 2 kali 10 mg Efek samping : gangguan GI, rekasi alergi kulit, leucopenia, agranulositosis, trombositopenia, angioedema, artralgia, mialgia, vaskulitis, anemia hemolitik, reaksi hipoglikemia, kolestasis jaudis, hepatitis. Indeks keamanan kehamilan : C 2. Nama Obat (merek) Nama generic (isi obat ) Jumlah dosis (mg/g) Indikasi obat : Metformin HCL ( kelompok besar : biguanida) : metformin HCL : metformin HCL 500 mg/ tab : sebagai tambahan terhadap diet dan latihan jasmani untuk memperbaiki control glukosa darah pada DM tipe 2 (Nevox: 10 tahun; Nevox XR : 17 tahun). Untuk terapi kombinasi dengan sulfonylurea atau insulin untuk memperbaiki control glukosa darah pada pasien dewasa (17 tahun) : penyakit ginjal/ gangguan fungsi ginjal dengan kadar kreatinin serum 1,5 mg/dL (pria) dan 1,4 mg/dL (wanita); kolaps KV, infrak miokard akut, septicemia; gagal jantung kongestif; asidosis

Kontraindikasi obat

metabolic akut atau kronik, termasuk ketoasidosis diabetes dengan atau tanpa disertai koma. hamil Farmakokinetik : resopsinya dari usus tidak legkap, BA-nya 5060%, PP-nya rendah. Praktis tidak dimetabolisir dan diekskresikan utuh lewat kemih. Plasma-t1/2-nya 36 jam. Farmakodinamik : berkhasiat memperbaiki sensitivitas indulin terutama menghambat pembentukan glukosa dalam hati serta menurunkan kolesterol LDL dan trigliserid. Berdaya menekan nafsu makan. Dengan daya kerja supresi produksi dan penyerapan glukosa, fluktuasi gula- darah menjadi lebih kecil dan nilai rata- ratanya menurun. Mekanisme kerja ini mirip dengan efek serat gizi. Khusus digunakan pada diabetes tipe 2 bila diet tunggal tidak mencukupi. Cara penggunaan : peroral, 3 kali sehari 500 mg atau 2 kali sehari 850 mg bila perlu setelah 1-2 minggu dinaikkan perlahan- lahan sampai maksimal 3 kali sehari 1 gr Efek samping : diare, hipoglikemia, mialgia, kepala terasa ringan, dispnea, kelainan pada kuku, ruam kulit, keringat berlebihan, gangguan daya pengecapan, rasa tidak nyaman pada dada, menggigil, sindroma flu, sensasi panas dan kemerahan pada kulit; palpitasi. Nevox XR: nyeri perut/ distensi abdomen, konstipasi, dispnea/ rasa panas pada ulu hati, kembung, pusing, sakit kepala, infeksi saluran nafas atas, gangguan daya pengecapan Indeks keamanan kehamilan : B 3. Nama Obat (merek) Nama generic (isi obat ) Jumlah dosis (mg/g) Indikasi obat Kontraindikasi obat Farmakokinetik : Metrix tab 1 mg ( kelompok besar : sulfonylurea) : Glimepiride : glimepiride 1 mg/ tab : NIDDM yang tidak terkontrol secara adekuat hanya dengan diet, olahraga, dan penurunan berat badan : ketoasidosis diabetes dengan atau tanpa koma. Hamil dan laktasi : dengan insulin dan oral antidiabetik lain, penghambat ACE, allopurinol, steroid anabolic, dan hormone seks pria, kloramfenikol, turunan kumarin, siklofosfamid, disopiramid, tentfluramin, feniramidol, fibrat, fluoxentin, guanetidin, ifosfamid, MAOI, mikonazol, para aminosalisilat, pentoksifilin (dosis tinggi parenteral), fenilbutazon, probenecid, gol kuinolon, salisilat, sulfonamide. Tetrasiklin dapat menimbulkan hipoglikemia. 10

Dengan acetozolamid, barbiturate, kortikosteroid, diuretic, epinefrin dapat meningkatkan kadar gula darah. Antagonis reseptor H2, klonidin dan reserpin dapat mempotensiasi kadar gula darah. Beta bloker dapat menurunkan toleransi laktosa. Dapat menurunkan atau meningkatkan efek kumarin. Berkhasiat anti agregasi trombosit dan dapat memperbaiki aktivitas fibrinolitis. Farmakodinamik : jarang menimbulkan hipo Cara penggunaan : peroral Efek samping : muntah, nyeri sal. Cerna, diare. Hipoglikemia. Kerusakan fungsi hati. Reaksi alergi pada kulit. Leucopenia, agranulositosis, trombositopenia. Hiponatremia. Gangguan akomodasi dan atau pandangan kabur. Indeks keamanan kehamilan : C 4. Nama Obat (merek) glukosidase) Nama generic (isi obat ) Jumlah dosis (mg/g) Indikasi obat Kontraindikasi obat : acarbose : mengandung acarbose 50 mg atau 100 mg : terapi kombinasi dengan diet untuk DM : gangguan Gi kronik berkaitan dengan absorbsi dan pencernaan, keadaan yang bisa memburuk karena pembentukan gas dalam usus. Kerusakan ginjal berat (bersihkan kreatinin : dalam duodenum, zat ini berkhasiat menghambat enzim glucosidase (maltase, sukrase, glukoamilase) yang perlu untuk perombakan di/polisakarida dari makanan menjadi monosakarida. Resobsinya dari usus buruk, hanya kurang lebih 1.2% dan naik sampai lebih kurang 35% setelah dirombak secara enzimatis oleh kuman usus. Ekskresinya berlangsung cepat lewat kemih. : berasal dari kuman, sehingga cara kerjanya berbeda dengan antidiabetika yang lain. Interaksi dengan makanan yang mengandung gula (sakarosa) meningkatkan resiko efek samping. Obat- obat lambung (antaside, enzim cerna, adsorbensia), laksansia, dan kolestiramin dapat mengurangi daya kerja akarbose. Resobsi obat- obat lain dapat dikurangi olehnya bila terjadi diare sebagai efek samping. : glukobay tab (kelompok besar : penghambat-

Farmakokinetik

Farmakodinamik

11

Cara penggunaan

: peroral, permulaan 3 kali sehari 50 mg langsung sebelum makan, bila perlu dinaikkan setelah 1-2 minggu sampai maksimal 3 kali sehari 100 mg. Efek samping : sering: kembung, bising usus meningkat, kadanhkadang diare dan nyeri abdomen. Gejala pada GI dan abdomen yang tidak spesifik Indeks keamanan kehamilan : B 5. Nama obat (merek) Nama generik (isi obat) Jumlah dosis Indikasi obat Kontraindikasi obat Farmakokinetik Farmakodinamik Cara penggunaan Efek samping 6. Nama obat (merek) Nama generik (isi obat) Jumlah dosis Indikasi obat Kontraindikasi obat Farmakokinetik Farmakodinamik Cara penggunaan Efek samping 7. Nama obat (merek) Nama generik (isi obat) Jumlah dosis Indikasi obat Kontraindikasi obat Farmakokinetik : Novomix flexpen : Insulin aspart 30 %, protaminated insulin aspart 70 % : FlexPen 100 u/ml x 1's. : Diabetes Melitus. : Hipoglikemia : : : Injeksi SC : Hipoglikemia, edema. : Novorapid flexpen : Insulin aspart. : Flexpen 100 u/ml x 5's. : Pengobatan diabetes melitus. : Hipoglikemia. : : : Injeksi SC : Hipoglikemia. : Lantus : Insulin glargine. : Vial 100 iu/mL x 10 mL. : Pengobatan IDDM pada dewasa, remaja & anak > 6 tahun. : Stres psikis, infeksi atau penyakit lain yang menyebabkan peningkatan kebutuhan Insulin. Kehamilan. : obat-obat mono amin oksidase, alkohol dan -bloker bisa meningkatkan efek hipoglikemik. kortikosteroid, hormon tiroid, obat-obat kontrasepsi oral, dan diuretika bisa meningkatkan kebutuhan Insulin. : : Injeksi SC : Hipoglikemia, kerusakan penglihatan temporer, lipoatrofi atau lipohipertrofi, reaksi pada daerah suntikan. Jarang: reaksi alergi hebat, edema.

Farmakodinamik Cara penggunaan Efek samping

12

8. Nama Obat (merek) Nama generic (isi obat )

: ACTRAPID HM 100 iu.

: Larutan netral insulin manusia monokomponen Rekombinan DNA asli Jumlah dosis (mg/g) : Vial 100 iu / mL x 10 ml. Indikasi obat : Diabetes melitus yang memerlukan insulin Kontraindikasi obat : Hipoglikemia (kadar glukosa dalam darah rendah), insulinoma (tumor jinak yang terdiri atas sel-sel pulau Langerhans kelenjar ludah perut). Penggunaan bersama dengan pompa insulin. Farmakokinetik : - obat-obat MAO inhibitor (penghambat mono amin oksidase), alkohol dan -bloker bisa mempertinggi efek hipoglikemik. - hormon kortikosteroid, tiroid, obat-obat kontrasepsi per oral (yang diminum), dan diuretika bisa meningkatkan kebutuhan insulin. Farmakodinamik : Cara penggunaan : Injeksi Efek samping : Alergi dan lipoatropi yang jarang terjadi. Indeks keamanan kehamilan : B: Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya). 9. Nama Obat (merek) Nama generic (isi obat ) Jumlah dosis (mg/g) Indikasi obat Kontraindikasi obat : ACTRAPID NOVOLET : Larutan netral insulin manusia monokomponen. Rekombinan DNA asli. : Novolet 100 iu/ml x 3 ml x 5's. : Diabetes melitus yang memerlukan insulin. : Hipoglikemia (kadar glukosa dalam darah rendah), insulinoma (tumor jinak yang terdiri atas sel-sel pulau Langerhans kelenjar ludah perut). Penggunaan bersama dengan pompa insulin. : : : injeksi : Alergi dan lipoatropi yang jarang terjadi. 13

Farmakokinetik Farmakodinamik Cara penggunaan Efek samping

Indeks keamanan kehamilan : B: Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya). 10. Nama Obat (merek) Nama generic (isi obat ) : INSULATARD HM

: Suatu suspensi isofan netral insulin monokomponen manusia. Rekombinan DNA asli. Jumlah dosis (mg/g) : Vial 100 iu/mL x 10 mL. Indikasi obat : Diabetes melitus yang memerlukan insulin Kontraindikasi obat : Hipoglikemia. Farmakokinetik : Farmakodinamik : Cara penggunaan : Efek samping : Indeks keamanan kehamilan : B: Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya). 11. Nama Obat (merek) Nama generic (isi obat ) : MIXTARD HM PENFILL : Suatu produk yang terdiri dari campuran netral 30 % HM Insulin yang dapat larut dan 70 % Isofan HM Insulin (monokomponen manusia). DNA rekombinan asli. : Penfill 100 iu/mL x 3 ml x 1's. : Diabetes melitus yang memerlukan Insulin : Hipoglikemia, Insulinoma. : : 14

Jumlah dosis (mg/g) Indikasi obat Kontraindikasi obat Farmakokinetik Farmakodinamik

Cara penggunaan Efek samping

: : Jarang timbul alergi dan lipoatrofi.

Indeks keamanan kehamilan : B: Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya).
12. Nama Obat (merek)

Nama generik (isi obat) Jumlah dosis (mg/g) Indikasi obat Kontraindikasi obat

Farmakokinetik

Farmakodinamik

Cara penggunaan Efek samping Reaksi pada kehamilan 13. Nama Obat (merek) Nama generik (isi obat) Jumlah dosis (mg/g)

: Glucotrol XL 5 : Glipzide gits : 5 mg : Untuk kontrol hiperglisemia pada pasien dengan DM tipe 2. : Hipersensitif terhadap glipizide atau banyak excipient dari GITS tablet. Tipe 1 diabetes, diabetes ketika acidosis, diabetes koma, severe renal atau hepatic insufficiency. : Absorpsinya berjalan lambat. Waktu paruhnya 4-8 jam. Eliminasinya lewat urin dan feses. : Obat ini efektif untuk obat pada penderita Diabetes Melitus tipe 2. Obat ini mampu merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan menghambat produksi glukosa oleh hati. : Peroral dosis awal 5 mg/hari sewaktu sarapan. Telan utuh, jangan dikunyah atau dihancurkan. : Gangguan hati, reaksi hematologi :C : Glucovance : Metformin HCL-Glibenclamide : 500 mg/2,5 mg 15

Indikasi obat

Kontraindikasi obat Farmakokinetik

Farmakodinamik

Cara penggunaan Efek samping Reaksi pada kehamilan 14. Nama Obat (merek) Nama generik (isi obat) Jumlah dosis (mg/g) Indikasi obat Kontraindikasi obat Farmakodinamik

: Terapi tahap 2 untuk diabetes tipe 2 bila diet, olahraga dan pengobatan awal dengan suatu sulfonylurea atau metformin tidak menghasilkan kontrol gikemik yang cukup. : Wanita hamil atau menyusui, sakit ginjal, gagal ginjal, gagal jantung kongestif. : Absorpsinya berjalan lambat. Waktu paruhnya 6-8 jam. Obat ini dieliminasi lewat urin dan feses. : Obat ini digunakan pada penderita Diabetes Melitus tipe 2. Obat ini akan dapat menimbulkan efek agonis bila diminum sesuai dosis. : Peroral, dosis sehari tidak boleh lebih dari 20 mg gibenklamid dan 200 mg metformin. : Infeksi pernafasan atas, diare, pusing, mual dan muntah. :D
: Avandia

Cara penggunaan Efek samping Golongan obat Reaksi pada kehamilan

: Rosglitazone Maleat : 4 mg : DM tipe 2 (NIDDM) :Hipersensivitas pada rosglitazone/komponen lainnya. :Rosglitazone meningkatkan sensitivitas insulin. Digunakan dalam kombinasi dengan metformin bilamana diet. Latihan dan avandia saja tidak dapat mengontrol gula kadar gula darah. Pada pasienpasien yang tidak terkontrol dengan dosis maksimum metformin, dapat ditambahkan avandia. : Peroral; 2xsehari dosis tunggal (4 mg/hari) : Anemia, edema, hiperkolesterolemia : Antidiabetika oral :C

16

15. Nama Obat (merek) Nama generik (isi obat) Jumlah dosis (mg/g) Indikasi obat Kontraindikasi obat

Farmakokinetik

Cara penggunaan Efek samping

Golongan obat Reaksi pada kehamilan

: Avandamet : Rosglitazone Maleat, Metformin Hydrochloride : 2 mg/ 500 mg : NIDDM yang tidak terkontrol dengan monoterapi metformin. : Pasien yang hipersensitif terhadap rosglitazone dan metformin, diabetes ketoasidosis/prekoma, pasien dengan gangguan ginjal, gagal jantung kongestif. : Metabolisme rosglitazone, yang berbeda dengan obat antidiabetika oral lainnya. Jarang terjadi interaksi obat dibanding preparat lain. Furosemid, nifedipin, meningkatkan kadar metformin dalam plasma. Alkohol menambah resiko terjadinya lastik asidosis. : Peroral; 2 mg / 500 mg 1 tablet 2x sehari. Maksimal 8 mg/2000mg : Infeksi saluran nafas atas, cedera, sakit kepala, nyeri punggung, hiperglikemia, lelah, sinusitis, diare, infeksi virus, artralgia, anemia. : Tiazolidindione :C

16.

Nama Obat Nama Generik Jumlah Dosis Indikasi Obat umur Kontraindikasi Obat Farmakokinetik

: Glurenorm : Glikuidon : 30 mg : diabetes mellitus usia lanjut dan setengah : diabetes mellitus remaja dan masa pertumbuhan, koma dan prakoma diabetik, diabetes disertai asidosis, wanita hamil : efek hipoglikemik diperkuat oleh alkohol, salsilat, sulfonamid, fenilbutazon, tuberkulostatik, kloramfenikol, tetrasiklin, derivat kumarin, siklofosfamid, kotrimoksasol, mikonidazole. Efek hipoglikemik berkurang oleh klorpromazin,

17

Farmakodinamik Cara Penggunaan Efek Samping

simpatomimetik, kortikosteroid, hormon tiroid. : : peroral : kadang-kadang timbul reaksi hipoglemik, reaksi alergi pada kulit dan gangguan pada saluran cerna : Diamicron MR : Gliclazide : : DM tipe 2 : gagal ginjal berat, ensefalopati hepatik atau gagal hati ginjal, hipokalemia, traumaserebrovaskular yang belum lama terjadi : : : : mual, sakit kepala, ruam, gangguan GI, hipoglikemia, vaskulitis alergi, peningkatan kadar enzim hati : Avandryl : Rosiglitamizone maleate, glimepride : rosiglitamizone 4 mg, glimepride 2 mg : sebagai tambahan terhadap diet dan olah raga guna memperbaiki kontrol gula darah pada pasien DM tipe 2 : ketoasidosis diabetik dengan atau tanpa koma : : : peroral : sakit kepala, nasofaginitis, hipoglikemia, edema : Actos tab : Pioglitazone HCL : 15-30 mg : kombinasi oral dengan sulfonilurea/ metformin pada penatalaksanaan DM tipe 2 pada pasien insufisiensi kontrol glikemik dengan monoterapi sulfonilurea /metformin : : tidak ada interaksi obat dengan digoksin, warfarin, phenprocoumon, metformin dan sulfonilurea : : peroral 18

17.

Nama Obat Nama Generik Jumlah Dosis Indikasi Obat Kontraindikasi Obat Farmakokinetik Farmakodinamik Cara Penggunaan Efek Samping

18.

Nama Obat Nama Generik Jumlah Dosis Indikasi Obat Kontraindikasi Obat Farmakokinetik Farmakodinamik Cara Penggunaan Efek Samping

19.

Nama Obat Nama Generik Jumlah Dosis Indikasi Obat

Kontraindikasi Obat Farmakokinetik Farmakodinamik Cara Penggunaan

Efek Samping

: sakit kepala, anemia, BB meningkat, artralgia, pusing : insulatard novolet : Vial 100 iu/ml x 3 ml x 1's : Diabetes melitus yang memerlukan insulin. : Hipoglikemia. : : : Injeksi : : B: Baik penelitian reproduksi hewan tidak risiko pada janin maupun penelitian terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya).

20. Nama Obat (Merek) Jumlah Dosis (mg/g) Indikasi Obat Kontraindikasi Obat Farmakokinetik Farmakodinamik Cara Penggunaan Efek Samping Reaksi pada kehamilan

Nama Generik (isi obat) : insulatard novolet

21. Nama Obat (Merek) Nama Generik (isi obat) Jumlah Dosis (mg/g) Indikasi Obat

: GLUCOTROL XL : Glipizide. : mg : Tambahan pada diet untuk mengontrol hiperglikemia pada pasien yang menderita NIDDM (dibetes melitus yang tidak bergantung pada insulin).

Kontraindikasi Obat

: Insufisiensi hati & ginjal yang parah, tes melitus ung pada insulin) terutama diabetes 19

pada Farmakokinetik :

anak-anak/remaja,

diabetes

ketoasidosis, diabetes prekoma.

Farmakodinamik

: aksi Glipizida terpotensiasi oleh obat-obat anti radang non steroid dan obat-obat lain yang berikatan kuat dengan protein, obat-obat oksidase, Salisilat, Probenesid, penghambat adrenergik bloker Sulfonamida, Koumarin, mono amin Kloramfenikol,

Cara Penggunaan Efek Samping

: peroral :Hipoglikemia, kuning aplastik, erupsi mukokutanosa, agranulositosis, porfiria hepatik, gangguan lambung-usus, kelainan hati, sakit kolestatik, pansitopenia, trombositopenia, anemia hemofilik, anemia reaksi menyerupai Disulfiram.

Reaksi pada kehamilan

: C: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin.

20

You might also like