You are on page 1of 10

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLLER DAN INTERFACING

PERCOBAAN II

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Kelompok 2: Ghulam Akhrim 115090800111008 M .Zainulloh 115090800111009 Machfud Muthohar 115090800111010 M Feggy Okta P 115090800111011 Reza Fathan 115090801111001 Rizal Yulistio A 115090801111002

LABORATORIUM INSTRUMENTASI DAN PENGUKURAN JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013

LEMBAR PENILAIAN PRAKTIKUM


Percobaan II

KELOMPOK 2 Tanggal masuk laporan Pukul Paraf Tanggal : : : : Tanggal :

Korektor

Asisten

Co. Asisten

( Catatan:

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ Tangggal masuk Revisi Pukul : : Nilai Sementara Nilai Akhir

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Tujuan Praktikum Tujuan dari praktikum ini untuk memahami tentang interupsi

1.2

Alat dan Komponen Alat dan komponen yang digunakan dalam praktikum ini modul MK ATMEGA 8535, software downloader serta software AVR.

1.3

Dasar Teori Mikrokontroller dilengkapi dengan fasilitas sela (interupsi). Ini berarti bahwa jika mikrokontroller sedang bekerja (menjalankan perintah) kemudian terjadi sela (interupsi), maka intruksi yg sedang dikerjakan di tinggalkan untuk sementara dan menuju ke perintah sela. Setelah mengerjakan sela, mikrokontroller kemudian menjalankan perintah yg tadi di tinggalkannya.

Gambar 1 ilustrasi terjadinya sela (interupsi)

AVR ATmega 8535 memiliki 21 sumber interupsi, pada AVR terdapat 3 pin untuk interupsi eksternal yaitu INT0, INT1, dan INT2. Interupsi eksternal dapat di bangkitkan apabila terdapat perubahan logika atau logika 0 pada pin interupsi. Pengaturan kondisi keadaaan yang menyebabkan terjadinya interupsi eksternal diatur

oleh reister MCUCR (MCU Control Register) yang terlihat seperti gambar di bawah ini.

Gambar 2 MCUCR

Pemilihan pengaktifan interupsi eksternal diatur oleh register GICR (General Intrrupt Control Register) yang terlihat seperti gambar berikut:

Gambar 3 GICR Mikrokontroller R8C/13 memiliki 2 jenis interupsi yang bisa di akses secara langsung melalui bahasa C, yaitu interupsi perangkat lunak dan interupsi perangkat keras. Interupsi perangkat lunak di aktifkan secara langsung melalui program sedangkan interupsi perangkat keras diaktifkan oleh perangkat keras (yaitu unit-unit pendukung). Meskipun demikian, interupsi perangkat keras juga dapat diaktifkan secara langsung melalui program. Penyetingan kedua jenis interupsi tersebut disediakan dalam bentuk makro-makro dalam file seting_interupsi.h. interupsi perangkat keras dapat dihalangi oleh program sedangkan interupsi perangkat lunak tidak bisa di halangi program.

BAB II METODOLOGI

2.1

Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah modul mikrokontroler ATmega8535 beserta downloadernya serta AVR Studio 4 sebagai media untuk mengisikan program pada ATMega8535.

2.2

Tata Laksana Percobaan Tata Laksana percobaan ini adalah yang pertama dilakukan adalah mempersiapkan modul serta menginstal program AVR pada laptop/computer kita, yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah AVR Studio 4. Setelah itu, AVR Studio 4 dibuka, user memilih tipe project, memberi nama project, kemudian memilih AVR mana yang digunakan sebagai modul untuk praktikum. Setelah itu, klik finish. Sehingga praktikan dapat langsung membuat source code pada program AVR studio 4. Setelah program selesai, compile program yang telah kita buat tadi dan kemudian cari file hexa dari program yang kita buat untuk dimasukkan ke dalam mikrokontroler dengan menggunakan downloader sehingga dapat dilihat bagaimana LED menyala melalui modul.

BAB III PEMBAHASAN

3.1

Hasil dan Code

ISR (INT1_vect) Untuk inisilisasi awal interupsi, perlu di tuliskan terlebih dahulu vektor interupsi dari interupsi yang terdapat pada sistem. Vektor interupsi adalah nilai yang disimpan ke program counter pada saat terjadi interupsi sehingga program akan menuju ke alamat yang di tunjukkan oleh program counter. Program yang dijalankan dengan cara interupsi dinamakan sebagai program layanan interupsi (ISR Interrupt service Routine). Saat menjalankan ISR, pekerjaan yang sedang dikerjakan pada program utama sementara ditinggalkan, selesai menjalankan ISR prosesor kembali menjalankan program utama.

GICR = (1<< INT1) Pengaktifan interupsi eksternal dilakukan dengan memberikan logika satu pada register GICR. Dengan demikian, pada pengaktifan interupsi eksternal 0, akan diberikan logika 0, akan diberikan logika 1 pada bit ke 6 register UCSRA. Bit penyusunan dapat di jelaskan sebagai berikut :

a. Bit INT1 : Bit untuk mengaktifkan intrupsi eksternal 1. Apabila bit tersebut diberi logika 1 dan bit-1 pada SREG (status register) juga 1, maka interupsi eksternal 1 akan aktif. b. Bit INT0 : Bit untuk mengaktifkan intrupsi eksternal 0. Apabila bit tersebut diberi logika 1 dan bit-1 pada SREG (status register) juga 1, maka interupsi eksternal 0 akan aktif. c. Bit INT2 : Bit untuk mengaktifkan intrupsi eksternal 2. Apabila bit tersebut diberi logika 1 dan bit-1 pada SREG (status register) juga 1, maka interupsi eksternal 2 akan aktif.

MCUCR = (1<<ISC10) Pengaturan kondisi keadaan yang menyebabkan terjadinya interupsi eksternal diatur oleh register MCUCR (MCU Control Register) .

a. Bit ISC11 dan ISC10 bersama-sama menentukan kondisi yang dapat menyebabkan interupsi eksternal pada pin INT1. Beberapa setting kondisi yang menyebabkan interupsi eksternal 1

b. Bit ISC01 dan ISC00 bersama-sama menentukan kondisi yang dapat menyebabkan interupsi eksternal pada pin INT0. Beberapa setting kondisi yang menyebabkan interupsi eksternal 0

SEI ( ) Perintah SEI untuk mengaktifkan global interupsi

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan Interupsi adalah kondisi yang membuat CPU berhenti dari rutinitas yang sedang di kerjakan (rutin utama) untuk mengerjakan rutin lain (rutin interupsi). AVR ATmega 8535 memiliki 21 sumber interupsi, pada AVR terdapat 3 pin untuk interupsi eksternal yaitu INT0, INT1, dan INT2. Interupsi eksternal dapat di bangkitkan apabila terdapat perubahan logika atau logika 0 pada pin interupsi. Pengaturan kondisi keadaaan yang menyebabkan terjadinya interupsi eksternal diatur oleh reister

4.2 Saran Sebaiknya dilakukan penambahan alat, dan adanya Modul untuk memudahkan praktikan dalam melaksanakan praktikum.

DAFTAR PUSTAKA Malik,Unggul juwana. 2009. Aneka Proyek Mikrokontroller PIC16F84A. Jakarta : Gramedia Sismoro, Heri. 2005. Pengantar Logika Informatika, Algoritma, dan Pemrograman Komputer. Yogyakarta : ANDI Sulistiyanto. 2008. Pemrogaman Mikrokontoller R8C/13. Jakarta : Gramedia

You might also like