You are on page 1of 3

Jovita Dian Marisca Herafandy 021111391 B

Penggunaan X-ray Dalam Antropologi Dental X-ray dalam antropologi dental adalah alat yang sangat penting dan berharga untuk diagnosis dan perawatan gigi, seperti karies, penyakit periodontal dan patologi oral. Dental X-ray memberikan informasi berharga yang membantu dokter gigi mengevaluasi kesehatan mulut. Dengan bantuan radiografi (istilah untuk gambar yang diambil dengan X-ray), dokter gigi dapat melihat apa yang terjadi di bawah permukaan gigi dan gusi. (Li, 2008) Penggunaan X-ray untuk hewan dan manusia yang hidup,menggunakan kecepatan tinggi atau menggunakan film yang mempunyai kecepatan tinggi. Sedangkan untuk objek yang tidak bergerak, gunakan film yang memungkinkan radiasi lebih banyak, agar detail kelihatan lebih jelas. (Li, 2008) Pemeriksaan radiografi merupakan bagian yang penting dalam proses diagnosis dan perawatan dari penyakit pada mulut. Setiap dental klinik hampir mempunyai satu atau lebih alat x-ray. Gigi dan tulang rahang yang termasuk jaringan keras dapat di identifikasi dengan baik bila menggunakan radiografi. (Wyatt, 2012) Untuk mengetahui struktur dari gigi dan jaringan yang mengelilingi dari gigi dapat dilakukan dengan proses pengambilan citra gigi menggunakan sinar X atau Dental Radiograph. Radiograph adalah sebuah citra yang dihasilkan pada sebuah film fotografik spesial atau piringan dengan menggunakan sinar radiasi. (Wyatt, 2012) Dental x-ray adalah gambaran dari gigi, tulang, dan jaringan lunak disekitarnya untuk menemukan masalah pada gigi, mulut, dan rahang. Radiasi yang digunakan pada dental x-ray sangat rendah intensitasnya sehingga memiliki kesempatan kecil untuk menimbulkan masalah pada saat penggunaan x-ray. (Wyatt, 2012) Sinar-X yang melewati mulut sebagian besar diserap oleh gigi dan tulang karena jaringan-jaringan, yang disebut jaringan keras, lebih padat dari pipi dan gusi, yang disebut jaringan lunak. Radiografi memungkinkan dokter gigi untuk melihat kelainan tersembunyi, seperti infeksi kerusakan gigi, dan tanda-tanda penyakit gusi, termasuk perubahan dalam tulang dan ligamen gigi. (Frederiksen, 2011) Karena banyak penyakit gigi dan jaringan sekitarnya yang tidak dapat terlihat secara kasat mata, pemeriksaan X-ray dapat membantu mengungkapkan area kecil pembusukan antara gigi atau di bawah restorasi yang ada (tambalan), infeksi pada tulang, periodontal

(gusi) penyakit, abses atau kista, kelainan perkembangan, dan beberapa jenis tumor. (Frederiksen, 2011) Kegunaan X-ray : 1. Untuk meneliti jaringan yang tersembunyi di dalam alveolar, periodontal, dan pulpa. 2. Meneliti ukuran dan bentuk akar gigi, ada tidaknya biphid canine (biphid = 2 akar gigi), atau molar dengan 3 akar gigi. Selain untuk melihat jumlah akar gigi, juga untuk melihat root fusion. 3. Melihat pola internal. Misalnya ukuran ruang pulpa, perubahan ruang pulpa sejalan dengan bertambahnya umur (anak-anak mempunyai ruang pulpa lebih besar). 4. Membedakan antara gigi molar yang belum erupsi ataukah memang tidak akan muncul (congenitally absent). 5. Untuk melihat supernumerary teeth dan gigi yang malposis. 6. Diagnosis kondisi-kondisi patologis : fraktur, karies, reabsorpsi akar gigi, kista, neoplasma, tumor, hypercementosis, dilaceration (akar gigi bengkok ke arah yang abnormal) abses akan kelihatan sebagai lubang hitam. Hati-hati keliru dengan foramen (mental foramen atau palatine foramen). (Haring, 2000) Seberapa sering X-ray (radiograf) harus diambil tergantung pada kesehatan mulut orang tersebut, usia, risiko penyakit, dan setiap tanda-tanda dan gejala penyakit mulut yang mungkin sedang dialami. Misalnya, anak mungkin memerlukan X-ray lebih sering daripada orang dewasa. Hal ini karena gigi dan rahang masih berkembang. Juga gigi mereka lebih mungkin akan terpengaruh oleh kerusakan gigi dibanding orang dewasa. Dokter gigi akan meninjau sejarah pasien, memeriksa mulut pasien dan kemudian memutuskan apakah perlu atau tidak dilakukan pemeriksaan radiografi. (Frederiksen, 2011) Jika pasien baru, dokter gigi dapat merekomendasikan radiografi untuk menentukan status kesehatan mulut pasien sekarang dan membantu mengidentifikasi perubahan yang mungkin dapat terjadi. X-ray mungkin diperlukan untuk membantu dokter gigi mendeteksi adanya rongga baru, menentukan status kesehatan gusi atau mengevaluasi pertumbuhan dan perkembangan gigi. (Frederiksen, 2011) Menemukan dan mengobati masalah gigi pada tahap awal dapat menghemat waktu, uang dan ketidaknyamanan yang tidak perlu. Radiografi dapat membantu dokter gigi mendeteksi masalah di mulut yang tidak terlihat. (Frederiksen, 2011)

Daftar Pustaka : Li, Dr. Thomas Ka-lun. 2008. Computed Tomography in Dentistry. Dental Bulletin. VOL.13 No.11 . Haring, J. I., L. Jansen.,2000., Dental Radiography., Philadelphia., W. B. Saunders Company. Frederiksen NL. X-Rays: Apakah Risiko? Texas Dental Journal. 2011; 112 (2) :68-72

You might also like